Minggu, 03 Januari 2016

Itinerary Wisata Bogor Dalam Sehari





24 Desember 2015

Agenda  libur panjangku kemarin memang ditagline-i antara kalimat niat dan ga niat. Haha... Dalam artian, ntar kalo sudah nyampe  hotel, bisa jadi kami memilih untuk tidur-tiduran saja seperti beruang, atau kalau ada kesempatan jalan ya jalan.

Ya, setidaknya memanfaatkan hadiah voucher hasil ngeblog lah, biar ga hangus-hangus amat. Ihik.


Setelah check out dari hotel pertama (baca postinganku tentang Arch), Tamas tidak serta merta mengkandangkan badan ini ke hotel selanjutnya yaitu Arnava. Soalnya kan belum jam 12 siang. Belum saatnya check in. Jadi kami lebih memilih jalan-jalan untuk menghabiskan waktu. Arahnya kemana?  Menikmati Kota Bogor. Yah, bisa dibilang ngacak aja acaranya. Ga terpatok apakah harus ke tempat A atau B. Jadi ga ada beban apa-apa kalo misal ga kesampaian untuk nyamperin.

Daaaaaaaaaaaaann....karena saking bingungnya mau kemana, akhirnya aku keceplosan kalo OOTD-ku untuk liburan berasa kurang. Iya, jadi tuh aku salah bawa baju. Antara atasan dan bawahan, sekalian krudungnya juga banyak yang ga matching. AJEGILE.. Jadi ceritanya Sugembulwati ini mau minta ditemenin ke pasar buat hunting baju murah. #tiba-tiba terdengar bunyi geledek di udara..324r75557765434 47 Super cute pig emoticons gif pig emoticons

Karena Tamas termasuk manusia yang baik hati, tidak sombong, namun tidak pandai menabung, akhirnya doi hayok ajaa. Toh, ujung-ujungnya doi juga kepincut untuk membeli celana santai. Gayungpun bersambut, kami pun menyusuri jalan untuk membeli keperluan dadakan tersebut dengan sukacita.

Pusat Grosir Bogor (PGB) Merdeka


Kendaraan lalu meluncur ke arah Jl. Merdeka, wilayah Bogor Tengah. Tujuan kami adalah Pusat Grosir Bogor atau biasa disingkat PGB. Kurang lebih hampir mirip dengan ITC lah kalau di Jakarta. Selain harganya murah, pilihannya juga banyak. Bener aja. Begitu masuk ke dalam, akhirnya mataku jelalatan ngeliatin baju. Ih meuni lucu-lucu pisan kayak diriku....................(????)

Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan....seperti biasa si manusia lelet ini semakin bingung menentukan pilihan mana yang akan diangkut.324r75557765415 47 Super cute pig emoticons gif pig emoticons Karena gemes (kayaknya tiap ada aktivitas beli-beli, Tamas selalu gemes deh dengan beby mbul ini hahaha..), akhirnya doilah yang inisiatif milihin baju. Nunjuk sembarang aja yang dirasa keren. Kebetulan baju yang dimaksud lagi dipakai sama patung. Jadi kelihatan banget sama mata. Tamas pun seakan mencuci otak ini untuk segera bertindak. Dibilangnya, kalau aku yang pakai pasti kelihatan bening. Gombal bangeeeeddd. Bilang aja biar cepet beres, wkwkwkw #trik para lelaki yang super males nungguin wanitanya belanja.



Okelah, karena ga mau kelamaan di pasar, ya udah deal aku beli. Lagipula harganya juga murah, sekitar Rp 75 ribu dengan bentuk kaos lengan panjang. Habis itu giliran Tamas yang beli celana pendek 1 biji. Cukup lama juga ternyata seorang wanita labil berbelanja. Kalau saja ga dimanyunin Tamas, bisa-bisa ga kelar-kelar safari bajunya.

Saat keluar PGB, tak sengaja Tamas melihat ada Musium di seberang jalan. Tanpa ba-bi-bu lagi doi pun mengajakku ke sana. Hmm...jadi wisata museum nih?


Musium Perdjoangan Bogor

Museum Perjuangan Bogor terletak di jalan Merdeka Nomor 56. Gedungnya sudah lumayan tua. Butir-butir debu bahkan langsung menyergap  kami di pintu masuk. Salah seorang petugas kemudian memberikan kami tiket seharganya Rp 4000 per kepala. Murah juga.  





“Jalannya dari kiri, naik tangga, luruuuuuusss sampe mentok, turun terus ke kanan jalan !!” agak menggertak beliau memberitahukan petunjuk. Kaget juga, haha...tapi kami maklum, soalnya Bapak Petugasnya sudah sepuh-sepuh banget. Akhirnya aku ngikik aja, ketika Tamas mengulang-ulang perintah bapak barusan. “Ingat dek, dari kiri ke kanan jalan.”
Hihi...#takut diomelin.

Menurut informasi yang kudapat dari Wikipedia, musium ini didirikan oleh Pejuang Karesidenan Bogor dan diresmikan oleh Mayor Ishak Djuarsah pada tanggal 10 Nopember 1957. Sebelumnya, gedung ini dimilik i oleh seorang pengusaha Belanda yang bernama Wilhelm Gustaf Wissner dan dibangun pada tahun 1879. Waktu itu fungsinya sebagai gudang ekspor komoditas pertanian sebelum dikirim ke negara-negara di Eropa.

Ada banyak koleksi yang dimiliki Musium Perdjoangan. Contohnya macam-macam senapan yang digunakan para pejuang saat merebut kemerdekaan, senapan hasil rampasan dari Jepang dan Inggris, mata uang pada zaman VOC, serta diorama yang menggambarkan pertempuran di daerah Bogor dan sekitarnya.Museum ini juga menyimpan koleksi pakaian pejuang yang sebagian di antaranya memiliki noda darah asli.324r75557765420 47 Super cute pig emoticons gif pig emoticons Wow.... Antara takjub dan merinding disko. 






















Di lantai atas museum, terdapat layar tancap yang berfungsi untuk memutar film dokumenter. Konon kabarnya, film tersebut diputar jika ada kunjungan dari siswa-siswa sekolah. Meski agak kurang terawat, namun aku merasa ini sangat keren. Seperti menoleh sejenak pada sejarah yang ada di belakang.

Kuliner Dadakan (Cimol Pinggir Jalan dan Es Doger Granita PGB)

Setelah puas berkeliling-keliling (tetep dengan arah kiri ke kanan), kami pun cabut dari situ. Keluar-keluar, perut langsung nyanyi dengan riangnya. LAPER. Kebetulan di depan situ ada bakul cimol. Hal selanjutnya yang terjadi udah bisa ditebak kan?

Iya, beli goceng.

Seret kesedak bumbu cimol, akhirnya insting gembulku menangkap ada es doger. Haha...beli lagi..aku beli jus mangga dink, sedangkan Tamas beli doger nangka. Eh ada brandnya juga, dan ngatriiiii banget. Padahal ya murah meriah. Namanya Doger Granita. Etetetet....namanya kok sama-sama ada Nitanya ya...bisa ae ni es doger #tersipu-sipu malu.









Berburu Durian (Gagal sih)

Sebenarnya ini ga ada dalam rencana. Cuma kebetulan pas kami lanjut jalan ke arah Gunung Salak Endah, secara ga sengaja nemu kumpulan orang yang rame-rame mengelilingi gunungan durian. Wedew...ngalamat minta mandeg ni, secara Tamas orangnya kan selalu tergoda dengan buah berbau harum nan menyengat ini. 

Akhirnya bener...kami turun sejenak dan mengamati harganya. Elaaahh..ada yang sampe Rp 10 - 20 ribuan cyiint....Jadi tergoda kan untuk membelinya. Tapi setelah diketok-ketok (katanya sih untuk mengetahui tingkat kematangan), akhirnya Tamas mengajakku mundur. Lho...berarti ga ada yang manis ya? Yowes lanjut..tar kalo nemu yang oke, baru sikaatt !!

Curug Cigamea, Kawasan Wisata Gunung Salak Bogor

Setelah resmi coret itinerary Puncak sama Warso Farm, akhirnya pilihan terakhir jatuh pada wisata air terjun di kawasan Gunung Salak Endah. Yang ini kudu bin wajib didatengin ni. Soalnya cuma ini sih yang sekiranya sepadan menariknya dengan 2 wisata tadi.

Hokelah kalau begitu, dibantu dengan bismilah, kami berdua lanjutkan perjalanan ini. Meskipun pada separoh perjalanan, rasa kantuk tiba-tiba menyerang. Iyalah sarapannya kepagian sih, hahah...jadi kan kurang bubuk. Yaudah sembari nungguin Tamas sholat akupun pules dengan santainya #minta dijitak banget khaaand?

Bangun-bangun, tiba-tiba mata ini sudah disuguhi aroma pegunungan. Jalan meliuk-liuk diiringi lambaian pepohonan yang rindang. Ahaaaa...dan di kiri-kanan kami sudah berjajar para pedagang sayur dan buah asli pegunungan. Ada labu kuning, pisang tanduk yang bertandan-tandan, sampai durian yang gendut-gendut.

“Idiiiw duriannya semlohai banget dek
324r75557765433 47 Super cute pig emoticons gif pig emoticons, nanti beli yuk. Syukkkaaa yang kayak gini, karena langsung dari petani,” Tamas bicara sendiri.

HAHAHA..Iya juga sih, duriannya semlohai !!!!!!!!!! 




15 menit berlalu akhirnya daerah perkampungan terlewati. Yang terhidang di depan mata sekarang adalah gerbang menuju Kawasan Wisata Curug di Gunung Salak Endah. Aku usul....kami harus datengin yang paling gede aja air terjunnya. Kalau yang kecil-kecil sayang di ongkos. Dari situ, kamipun berangkat menuju Curug Cigamea, yang konon kabarnya paling cakep diantara sekian curug.

Berlokasi di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, curug ini memiliki akses jalan yang berundak-undak. Disarankan bagi para pelancong untuk menggunakan alas kaki senyaman mungkin karena pijakan cukup licin dengan pinggiran langsung terhubung jurang. Kalo beruntung kita juga bisa ketemu munyuk-munyuk yang berlompatan dari arah hutan. Biasanya, mereka baru keluar untuk mencari makan.

Di sepanjang jalan, kios-kios cenderamata juga tampak menyemarakkan kompleks wisata. Ada yang jualan sandal jepit, kaos, gorengan, pop mie, tongkat narsis, sampai kolam terapi ikan. Saat turun masih okey ya, tapi jangan dibayangkan bagaimana pulangnya. Uh...gempor dan tambah berotot betis ini pastinya, wkwkw.

Kira-kira 700 meter ke bawah, sampailah kami di area yang dimaksud. Curug Cigamea ini terdiri dari dua air terjun utama. Air terjun pertama lebih dekat dengan jalan masuk, dan didominasi bebatuan hitam yang curam.  Kolamnya tidak terlalu dalam dan luas sehingga tidak bisa digunakan untuk berenang. 




Sementara air terjun kedua berjarak 30 meter dari yang  pertama dengan tumpahan air yang cukup deras.  Kolamnya yang luas memungkinkan tempat ini digunakan untuk berenang. Meski demikian, aku dan Tamas memilih untuk duduk manis aja, mengingat kami berdua tentu malas berbasah-basah ria sementara tidak ada baju ganti. Habis itu langsung foto-foto timeeeeeeeeee....!!! #ini aku sih yang antusias, Tamas seperti biasa kudu dipaksa dulu klo mau foto hahaha #kedjam juga aku.

Kurang lebih sampai pukul 5 sore kami bercengkrama sambil ngemil cilok (hambar) di situ. Selanjutnya kami memilih untuk pulang, takut check in ke hotel keduanya kemaleman.




Hunting Duren di Kios Buah Belakang Terminal Bubulak

Sebelum nyampe hotel, kami kepincut duren yang bertabur di area belakang Terminal Bubulak. Iya, banyak banget kios duren di sekitar situ. Bukan Cuma duren saja dink, tapi juga buah-buah yang lain. Jadi biar ga kebawa mimpi, akhirnya kami turun juga. Milih kios yang sekiranya rame lalu makan di tempat. Gilaaak ya kami. Belum maem nasi udah nyosor duren. Hedew...

Duren-duren di sini harga dan bentuknya variatif. Kalo yang sedeng bisa Rp 45 ribuan. Kalo yang gede bisa Rp 70 ribuan. Kami akhirnya pilih yang sedeng, nawar sampe Rp 40 ribu. Semuanya lokal








Sempet kecewa juga sih karena dipilihin durian yang rada hambar. Akhirnya minta ganti. Yang kedua agak manis tapi kurang legit #banyak maunya ya, hahha...

Yah, yang penting hasrat ngemil duriannya kesampaian deh. Saatnya capcus ke hotel Arnava (nanti kubikin di postingan tersendiri).

66 komentar:

  1. mainannya bogor terus yak.. lumayan lah, wisata edukasi ke museum.
    untuk duren lokal, 70 k itu.. agak mahal :")

    BalasHapus
  2. Nitaaaa, foto-foto kalian local banger hahaha... Aku kira tuh duren mau dibawa ke hotel :D

    BalasHapus
  3. Iya duren lokal 70rb kemahalan. Aku kmrn dpt 20rb an, tapi rasanya hambar. Wkwkwkwk

    BalasHapus
  4. Wuihhhhh (terkagum-kagum) keren. Durianya banyak banget jika terjual abis pasti yang jual untung banyak tu,,, iya kan mbak..
    (efek lama gak ngeblog)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu mah triknya aja biar yang gak legit habis duluan, terus yang manis di makan sendiri.
      Untung kamu anaknya gak mau rugi :))

      Hapus
  5. aku pengen beli duren lg yg enak, kmrn beli 35rb udah lumayan manis+gede.. aq tggl d bogor tp blm keputerin semuanya..heuheu

    BalasHapus
  6. kalau bawa anak-anak cocoknya kemana aja kalau jalan-jalan ke Bogor?aku pingin banget ke sana

    BalasHapus
  7. kalo mau cari duren yang mantep,, coba ke pandegelang ,,, behhhhhh rasanya itu lochhhh kaya durian

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha biar gak kaku kaya teriplek kering hahaha

      Hapus
  8. Gak suka duren Mbak Aku. Palingan klo ke Bogor cuma numpang lewat hiks.
    Tapi ceritamu seru kayaknya ya mbak hihihihi

    BalasHapus
  9. Beli keperluan dadakan (khususnya untuk baju) pas lagi jalan-jalan itu biasanya lebih seru Mba, berasa punya cerita tersendiri nantinya tuh baju :p

    Empat ribu rupiah untuk menjejak masuk ke Museum Perjuangan Bogor dan disambut dengan benda-benda peninggalan sejarah keliatannya mantep tuh. Ada koleksi pakaian pejuang yang masih ada noda darah asli pula... wow. Wisatanya lengkap ya kalian berdua, wisata edukasi (museum) dan hiburan (Curug Cigamea) :D

    Ditutup dengan terpuaskannya hasrat ngemil durian hehe. Sip deh, ditunggu postingan tentang hotel Arnava.

    BalasHapus
  10. disini juga lagi banyak durian, tapi masih mahal. 2 minggu kemarin suami beli harganya 100rban, huuft miihiiill.

    maauu ahh jalan2 ke tempat2 ini klo nanti ada kesempatan ke Bogor lagi, waktu itu ke Bogor cuma ke IPB dooang :D

    BalasHapus
  11. Beruntung aku nggak doyan duren mbak..jadi nggak pernah mupeng klo liat aneka duren bergelantungan. Satu lagi keuntungan...ngirit :-)

    BalasHapus
  12. bagaimana rutenya ke curug di atas ???..info yah ?, maksih share-nya

    BalasHapus
  13. Hohohoho....
    Enak ya bisa jalan2 sama pasangan. Kok aku malah jadi baper gini ya hahaha. Hush belajar2 hahaga

    BalasHapus
  14. baru tau ada PGB, asyik banget kalo belanja bisa dpt grosiran :-)

    BalasHapus
  15. ternyata sudah laam meninggalkan kota Bogor sudah banyak yang berbeda dan sudah banyak yang baru. jadi kangen bogor

    BalasHapus
  16. Ke Lampung yuk Mbak, hunting duren di sini he he.

    BalasHapus
  17. ini mah itenary kayak jaman kuliah banget Nit. hayooo napak tilas masa pacaran yaaakk hahahah

    BalasHapus
  18. Itu dari PGB ke curug, naik apaaa?? Kayaknya deket yaa..mau ih kesana.

    Kalo dari PGB, naik angkot 07 turun sebelum RS marzuki mahdi, ada mie ayam terenak di dunia mba..hihi.. Mie ayam bojo loro namanya..endeesss... Aku sering bgt kesana dulu..

    BalasHapus
  19. Dureeeen...
    Di jakarta juga banyak museum, Mba. Tapi sepi pengunjung.

    BalasHapus
  20. Asik nih yang jalan berduaan, makan dureeen, mupeeeng, Nit, wkwkwkwkk

    BalasHapus
  21. Duhhh ada yang liburan nih bareng suami hihihi, semoga menyenangkan yo mbak :)

    BalasHapus
  22. duuh yang liburan, balanja, jalan jalan bareng suami.. ngomong soal bogor pingin ke bogor merasakan sinar matahari di bogor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba nit pingin banget main. besok mau ke bogor kerumah temen kalo jadi. mau makan tales bogor bakar.

      Hapus
  23. liburan bareng pasangan. asli bikin ngiler ini. lapar mata lapar perut lapar hati dah nit. asli lah. kemaren aku juga sempet ke museum bandung asia afrika. masuknya free tapi bener seru dah kalo maen2 ke museum nambah wawasan.

    BalasHapus
  24. asik banget dua2 an jalan2nya ..

    hi hi jadi kepengen muda lagi deh

    BalasHapus
  25. aih di baby face jalan-jalan, aku juga pengen menelusuri Bogor, biar bisa bolak balik Jakarta, hehehe

    BalasHapus
  26. Durennya dong, lemparin satu kesini nita hahhaha...

    BalasHapus
  27. jadi ngiler ngihat duren nya,

    wisata museum seru tu, jadi pengen kesana dan nonton film dokumenternya hehe

    selamat tahun baru :-)

    BalasHapus
  28. Keren ih liburannya. Serasa bulan madu terus ya Nita. :)

    BalasHapus
  29. buset deeeek... kamu gak capek jalan2 seharian? Tapi beneran mantep menjelajahi beberapa tempat sekaligus dlm sehari ^_^

    BalasHapus
  30. durennya bikin mupeng Mak Nita, mana harganya murah-murah lagi :)
    walaupun banyak orang yang gak suka sama duren tapi bagiku duren adalah buah paling enak sedunia :)

    BalasHapus
  31. Waaah keliling sana sini, pasti cape. Etapi seneng sih soalnya sama suami hahaha

    BalasHapus
  32. Wahh sehari bisa kemana-mana ya mbak Nita... :)

    * Saya paling patah hati kalau beli durian mbak...nggak pernah benar-benar enak, pasti ada aja kurangnya padahal harga sudah lumayan mahal lhoo.. :)

    BalasHapus
  33. AAAA MBA NITA. KENAPA MBA KELIATAN MASIH KAYAK ANAK SEKOLAHAN? HUWAAA MASIH KAYAK ANAK SMA GITU
    HAHAAHAA DUUH UNYUKNYA. ehh capslock jebol mba. Oke maafkan Raisa. :'D

    Mba, kalo pake jilbab langsung gitu rada lucu kiyut gitu deh. Nambah ayu. Serius.
    Bhahaa, itu mba banyak amat modusnya. Yang minta dibeliin baju, yang kesedak bumbu cilok biar dibeliin jus mangga. Hahahaa
    leh uga nih mba modusnya.

    Durennya hambar mba? Duuh kayak pasangan yang udah cuek cuek mau putus gitu ya. Oke curhat. Hahaa

    BalasHapus
  34. aku tertarik sama museumnya, lama berdirinya sejak tahun 57. Lain waktu harus bisa kesana.
    Tapi ngomong-ngomong kaki kagak gempor ?

    BalasHapus
  35. Gak cape itu mba Nit, semua'a dalam 1 hari?
    saya aja kemarin pas liburan 1 hari cuma 1 tempat wisata, klo sehari semua'a di ubek kaya'a gak bakal kuat.

    BalasHapus
  36. udah 100 tahun nggak ke Bogor jadi kangen euy :(

    BalasHapus
  37. Asyik nih jalan-jalan ke Bogor, ada duren, beli baju di PGB, ke museum, beli cimol dan es doger..eh ada wisata alamnya juga ke curug...lengkap

    BalasHapus
  38. Asyik nih jalan-jalan ke Bogor, ada duren, beli baju di PGB, ke museum, beli cimol dan es doger..eh ada wisata alamnya juga ke curug...lengkap

    BalasHapus
  39. Duuh...itu duren montog nya meni bikin terbit liur...hehehe :p
    asiik yak...halan2 berdua..serasa hanimun lagi

    BalasHapus
  40. Seru pisan ih jalan-jalannya.. Mantap. Jadi pengen jelajah Cirebon deuh

    BalasHapus
  41. Durian lokak 70K? WHAT!!! Itu harga durian atau daging, ya? -_-

    Mending dateng ke tempat gue ta, di sini murah2, rasa jangan di tanyalah. Oke asoy...

    Semuanya dapet, ya. Dari jalan-jalan, edukasi ke museum, dan kuliner. Paket lengkap, ini.

    BalasHapus
  42. 70K itu mehong bangettt..
    mending beli cimolnya, tapi kurang suka karena pedas hahahha
    klo cireng baru doyan :D

    BalasHapus
  43. Gara2 liat duren byk bgt gitu aku lupa mau komen apa td sblm liat duren..
    Eh itu museum kaya2 angker gitu ya.. tp kayanya semua museum mang angker ya hehehe

    BalasHapus
  44. Aaakk ga doyan duren. Langsung puciing kalo kecium baunya :(
    Itu air terjunnya keyeen, adeeem bngt kayae Mbak :D

    BalasHapus
  45. Mba, itu naik kendaraan pribadikah?
    Aku jg pengen ke Bogor yg itin naik angkot tapinya hehehe.

    BalasHapus
  46. Durennyaa, tapi sayang nggak jadi dibeli haha

    BalasHapus
  47. Jalan-jalan di Bogor memang menyenangkan ya, kalian imut banget sich..hahaa gagal fokus, abis gak dibagi duriannya yang semlohai ituh

    BalasHapus
  48. meskipun ga terjadwal, tetap aja asyik, mau keman n mau kemana, dikunjungi semua tempatnya. Kayak nya perlu dicoba nih ke bogor, tapi jauh banget dari medan, hihi

    BalasHapus
  49. Seru nih jalan-jalannya, aku jadi inget pas baca yang bagian museum itu keinget waktu aku ke Tugu Pahlawan kemarin. Mau nulis cerita itu tapi males aja bawaannya.

    Itu cimolnya lucu banget, bentuknya gepeng. Bener-bener anti mainstream.

    BalasHapus
  50. ASTAGFIRULAH DURIANNYA SEMLOHAI......

    untung punya pohon durian sendiri tapi punya kakek gue ding. huahahaha...
    nggak papa kali ya hasil panennya kalau diambil satu truk. eh....

    BalasHapus
  51. aduh jadi pengen durian *eh jalan - jalan maksudnya..
    Btw mbak nita cantiiik , lucu gitu wajahnyaa hihi
    *mbak bagi duriannya dong

    BalasHapus
  52. jalan2 dimana itu mbak, kelihatannya seru sekali :D

    BalasHapus
  53. Waaahh sehari bisa ke berbagai tempat gt yaa.. langsung tepar kalo aku wkwkwk.. dulu ke bogor main ke udiklat pln aja yang arah puncak..
    btw mbaakkk disini lagi musin duren.. banyakkk dan murahhhh :)

    BalasHapus
  54. Ihiyyyy. Pinky. Lucu. :D

    Hm... kok gue merasa sedih baca tulisan ini. Gue belum sempet ke Cigamea. Gue malah ke Curug Nangka. :')

    No komen soal duren. Gak suka. Hahaha.

    Ada yang gue bingungin nih, kenapa masih banyak orang yang lebih suka ke mal dan ngabisin duit banyak, ya? Daripada ke museum yang lebih murah meriah dan salah satu cara mencintai Indonesia (halah, Yog!).
    Museum cuma 2-10 ribu palingan. Dan bahkan ada yang gratis. :D

    BalasHapus
  55. lihat air terjunnnn..akkkk jdi pengen deh...pengen ngajak suamiku juga kapan2 ahhh...

    BalasHapus