Selasa, 07 Mei 2019

Komik Sisipan Bobo : Balas Dendam Winni


Komik Sisipan Bobo : Balas Dendam Winni

Winni adalah seorang gadis remaja yang mengimpi-impikan dapat bersekolah di Berkel, sebuah sekolah putri berasrama yang sangat bagus reputasinya. Kebetulan ayahnya bekerja di sana sebagai penjaga sekolah sehingga membuatnya semakin yakin bahwa siswi-siswi di sana sangatlah berprestasi. 



Pada suatu ketika, ia lolos masuk Berkel dengan jalur beasiswa. Namun, kebahagiaan tersebut rupanya tidak sejalan dengan pencapaiannya itu. Tiba-tiba saja orang tuanya meninggal. Penyebabnya ia perkirakan berasal dari  Kepala Sekolah yang baru yaitu Bu Karsten yang ia nilai sewenang-wenang dan tidak pernah menghargai kerja keras sang ayah. Akhirnya setelah ia berhasil masuk ke sekolah tersebut, ia bertekad untuk membalaskan dendam dengan membuat keonaran.

Sepeninggal orang tuanya, Winni diasuh oleh keluarga Pamannya yang juga punya seorang putri yang bersekolah di Berkel. Sepupunya itu bernama Ina. Ina dan ayahnya sebenarnya merupakan sosok yang sangat peduli terhadap Winni. Namun, Winni merasa niat paman dan sepupunya itu tidak benar-benar tulus. Maka dengan tidak mengurangi sedikitpun sikap ketusnya, dalam hatipun ia masih tetap merencanakan aksinya untuk membalas dendam.

Pada suatu kali, di lingkup sekolah akan diadakan sebuah pertandingan tenis. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Berkel selalu rutin memenangkannya dalam kurun waktu yang berturut-turut. Bu Karsten bahkan menunjukkan maskot beruang yang menjadi ikon kemenangan tersebut pada Ina dan juga Winni, karena ia berharap keduanya bisa berkontribusi besar pada pertandingan. Sayang, Winni tidak mengakui bahwa ia sebenarnya jago tennis dan malah bersikap ketus pada Bu Karsten. Bu Karsten pun mencoba memaklumi karena mungkin Winni baru saja ditinggal orang tua, makanya ia jadi bersikap seperti itu. Beliau tetap bersikap bijak dan malah menghimbau Ina supaya selalu memberi perhatian pada Winni, meskipun sikap tulus Bu Karsten tak diketahui olehnya. Ia tetap bersikukuh bahwa penyebab kematian sang ayah adalah karena perlakuan Berkel yang tidak baik. 

Karena ternyata Winni tidak bersedia mengikuti pertandingan, ia pun meminta kegiatan lain demi bisa berkontribusi terhadap sekolah (padahal dalam hati ia berniat untuk menghancurkan nama baik sekolah). Maka ketika ada pengumuman sedang dicari beberapa orang penjaga bola, iapun tak segan-segan untuk mendaftar. Sayangnya, setelah ia diterima, bukannya menjalankan tugas dengan baik, ia malah dengan sengaja mengarahkan cermin ke arah pemain dari sekolahnya supaya silau dan kehilangan titik fokus. Alhasil, kali ini Berkel pun kalah. 

Lalu maskot beruang yang menjadi icon pertandingan dan tadinya hilang malah diketemukan sudah tergantung di atas sebuah tiang. Ulah siapa lagi kalau bukan ulah si Winni yang melakukan semuanya berkat mengantongi kunci milik sang ayah.

Di lain waktu, pada saat acara berkuda, Winni pun berinisiatif menjatuhkan nama baik sekolah dengan jalan mengotori arena berkuda milik Pak Kleren dengan sampah. Pak Kleren sendiri merupakan orang yang sangat aktif memberikan sumbangan kepada Berkel. Jadi kalaupun misi ini berhasil, Winni yakin Pak Kleren akan kehilangan respectnya terhadap Berkel. Bukan itu saja, kandangpun sengaja tidak Winni kunci supaya kuda-kuda tersebut lepas dari kandang. Dari situ, akhirnya Pak Kleren marah besar dan memutuskan untuk berhenti menyumbang lagi kepada Berkel. Bu Karsten pun mewanti-wanti kepada seluruh siswa, bahwa barang siapa yang nanti ketahuan telah sukses menjadi pelaku pada setiap kegaduhan yang terjadi selama ini, maka tak segan-segan ia akan memberikan sangsi yang tegas termasuk bisa saja upaya untuk mengeluarkan dari sekolah.

Namun demikian, tetap saja Winni belum kapok juga dengan segala macam ulahnya. Bahkan semakin hari semakin menjadi-jadi. Misalnya dengan mengacaukan acara drama yang selama ini menjadi kebanggan sekolah. Karena kebagian peran di belakang layar, ia pun dengan mudah bisa meletakkan lem pada aksesoris yang digunakan dalam drama serta mencoret-coret isi teks drama sehingga pada akhirnya tidak dapat dibaca oleh pengisi suara. 

Di lain waktu, ia juga sukses mengerjai Putri kerajaan yang masuk ke Berkel supaya tidak betah dengan jalan menaruh bedak gatal di atas kasurnya, menjegalnya saat olah raga lari, menaruh cuka di kotak makan siangnya, dll. Lalu mengotori ruangan pada saat ada tinjauan tamu dengan menaruh air di atas pendiangan api sehingga menyebabkan seluruh ruangan penuh dengan arang. 

Pada saat kunjungan ke musium pun, ia nekad membunyikan gong suci yang sudah lama tidak ditabuh selama 500 tahun. Ia juga dengan keji memfitnah Ina dengan cara memasukkan parfum ke kantong sepupunya itu supaya Ina dituduh sebagai pengutil. Hal tersebut ia lakukan karena ternyata Ina sudah mengendus ulah Winni sejak pertama kali ia masuk ke sekolah. Ina curiga karena setiap kegaduhan yang terjadi di sekolah selalu dibarengi dengan tidak adanya Winni di sekitarnya.

Pokoknya sebel banget deh bacanya. Sampai gemes sendiri karena toh sebenarnya Winni ini aslinya cuma salah paham aja sama semuanya. Ya Bu Karsten, Berkel, juga paman dan sepupunya. Namun pada akhirnya ia sadar sih setelah membaca surat yang tersimpan di ruang kepsek yang mengatakan fakta sebenarnya tuh kayak apa. Seneng banget karena akhirnya happy ending. Dan semua memaafkan kesalahan Winni dan menerimanya kembali di Berkel dengan berbesar hati.

Informasi terkait Komik Sisipan Bobo Balas Dendam Winni

Oke sebagai informasi, Majalah Bobo yang ada komik sisipan Balas Dendam Winni ini berada di edisi :

Majalah Bobo Klasik No.02 - Terbit 20 April 1995 
Majalah Bobo Klasik No.03 - Terbit 27 April 1995 
Majalah Bobo Klasik No.04 - Terbit 04 Mei 1995
Majalah Bobo Klasik No.05 - Terbit 11 Mei 1995 
Majalah Bobo Klasik No.06 - Terbit 27 April 1995 
Majalah Bobo Klasik No.07 - Terbit 25 Mei 1995 
Majalah Bobo Klasik No.08 - Terbit 01 Juni 1995

Baca juga : 


Paling membekas itu yang komik sisipan nomor 6. Yang ada adegan Si Winni mukul gong suci di museum juga masukin parfum ke kantong Ina supaya Ina yang dituduh sebagai pencuri. Bagiku gambarnya itu bener-bener hidup dan terpatri dalam ingatan. Ditandai dengan rambut pendek pirangnya Winni, serta rambut panjang sebahu Ina. Terus inget selintas-selintas kalau tokoh utamanya itu justru yang berperan sebagai antagonis dengan setting cerita kehidupan di asrama putri. 

Karena emang waktu itu punyanya yang itu hahaha. Sampe pas uda gede gini penasaran sambil terus mengingat-ingat adanya di edisi berapa. Tapi aku yakin banget di Bobo Jadoel yang tahun 1995. Ngubek-ubek seluruh toko buku online, akhirnya dapet dong. Sumpah seneng banget. Mana perbijinya cuma Rp 5 ribu, pas bener dapet olshop buku yang murah, padahal yang lain nawarin mahal ceunah hahahaaa #rejeki emang ga akan kemana.