Senin, 18 November 2019

Contoh Menu Makanan untuk Acara Keluarga




Udah lama ya label "Menu Masakanku" nggak keisi, dan udah lama juga nggak sowan ke blog ini *eh ralat ding sebenarnya cukup sering juga ngebuka blog ini, tapi cuma buat approval komen yang dimoderasi terus abis itu close tab lagi*. 

Belum sempet berkunjung balik ke blog teman-teman dikarenakan kesibukan yang luar biasa pada bulan-bulan terakhir ! 



Yaudah sebagai pemanasannya buat ngisi blog ini (LAGI), maka aku mulai dengan judul yang udah tertera pada postingan di atas. Karena kadang (kita nggak bisa lepas dari acara kumpul-kumpul keluarga. Ya keluarga besar yang terdiri dari keluarga inti, simbah, pakdhe, budhe, tante, om, sepupu, ponakan, dll. Bahasa kerennya halal bihalal aka silaturohim. 

Nah, salah satu permasalahan yang cukup krusial dalam hal ini adalah tentu saja bab makan-makannya. Biasanya kan nggak cuma ngobrol-ngobrolnya thok tilll ya kan--yang selalu dinanti-nantikan saat bertemu sanak family, tapi juga urusan perut. Yup ! Kalau udah lelah ngoceh ke sana kemari, pasti yang dicari adalah makan siangnya.

Nah, karena acaranya di lingkup keluarga aja, maka pilihan makanannya bisa dari masak sendiri (masak-masak Cuy, dan itu kadang membuat tangan terasa sengkleh), pesan catering prasmanan, atau justru makan di luar dengan cara booking restoran. 

Kalau halal bihalal dari keluarga besar Simbah yang diselenggarakan pada lebaran ke-3 tahun lalu, kebetulan modelnya pembagian makananya itu, 1 jenis makanan untuk 1 keluarga. Misalnya ibuku kebagian bawa tempe mendoan, simbah A bawa pempek, simbah B bawa gethuk lindri, tante A bawa pecel, tante B bawa gudeg, dll. Jadi udah ditentuin porsinya sekian (misalnya 100 orang atau lebih), dan dibagi rata untuk semua keluarga peserta. Perkara makanannya bakal beli atau bikin sendiri, semua disesuaikan dengan kemampuan atau budget masing-masing. 

Yaudah, untuk detail penjelasan contoh makanannya, aku sebutin dalam bentuk pointer berikut aja ya. Siapa tahu menginspirasi *ngarep aja lau Mbul bisa menginspirasi, hueheheh, kan ngarep doang kalik hihi*

1. Jajan Pasar/Jajan Tradisional

Jajan pasar/jajan tradisional memang sedikit banyak membantu pos makanan ringan yang paling cocok di acara keluarga karena rata-rata emang suka. Apalagi di acara keluarga tempat simbahku yang notabene basecamp-nya di kampung halaman (kediaman alm. Simbah Buyut yang sekarang ditempati oleh Simbah paling bungsu adiknya Simbahku langsung *nah mumet nggak tuh ngucapinnya *sama gw juga, hahahaha). 

Jadi banyak sekali jajanan tradisional yang khas dan beberapa diantaranya dapat dibikin sendiri. Contohnya kayak gethuk lindri, lupis, pempek, dan tekwan.







Kalian tahu gethuk lindri nggak ? Itu loh penganan berbahan dasar singkong yang dihaluskan terus dikasih pewarna makanan seperti hijau, putih atau pink, lalu ditambah gula dan dicetak model serutan-serutan tapi pada akhirnya membentuk kotakan. Habis itu dikukus selama beberapa menit, baru setelahnya ditaburi dengan parutan kelapa. 

Kalau lupis, biasanya dia berada diantara varian cenil warna-warni yang dijual di pasar-pasar itu loh. Tapi khusus untuk kali ini memang yang dibuat cuma lupisnya thok. Lupis ini berbahan dasar ketan dan dia dibentuk menyerupai model segitiga. Dimakannya bareng gula merah atau yang biasa disebut dengan juruh juga parutan kelapa. Lupis bikinan Simbahku yang ada di foto kebetulan bentuknya gede-gede ya jadi cukup marem juga sekali makannya, hihihi.

Nah, khusus untuk pempek dan tekwan, ini bikinan asli dari Simbahku yang mukim di Palembang. Pakenya ikan tenggiri asli, jadi lebih terasa ikannya, nggak yang rasa-rasa pempek dos. Varian yang dibikin seringnya kapal selam juga lenjer. Kapal selam yang isinya telor, lenjer yang panjang-panjang. Cuma emang bentuknya lumayan jumbo, jadi ngambil sebiji juga udah kenyang banget. 

Kalau tekwan, dia itu kuah-kuahan yang dikasih bakso ikan, jamur, dan juga bihun. Rasanya seger, hampir mirip-mirip ama bakso.

2. Gorengan (Tempe Mendoan, Bakwan)

Gorengan dalam acara kumpul-kumpul keluarga ? Kayaknya sih ini opsi menu paling 'aman' ya, karena kebanyakan dari kalian pasti suka ? *waaaaaaak*. Iya apa iya ? Kayaknya sih mayoritas iya yah? Secara, cemilan anget baru mentas dari wajan, masih kemepul asep, diceplus pake lombok rawit/cengis/cengek, udah deh kelar idup lo #monmaap lebe. 

Terutama kalau ada tempe mendoan yang digoreng nggak begitu garing sehingga tepungnya masih terasa basah beraroma ketumbar, juga bakwan sayuran. Bakwan ada yang bentuknya amburadul random, ada pula yang bulet-bulet. Biasanya kalau yang bulet itu ada cetakannya tuh, tapi Pak Suami bilang sih bikin dari centong sayur yang bulet juga bisa. Tapi pernah nyoba beberapa kali gagal, dan bentuknya pun tetap saja amburadul.




3. Minuman (Es buah)

Makan-makan tanpa minum? Yang ada seret lah. Untuk itu sajian yang paling pas untuk mengatasi hal ini adalah es buah. Biasalah, kalau udah siang, banyak orang, suasana semakin hawt hawt dan hawt, panas boook umeb kayak digenenin hahahaha.... Makanya, orang biasanya nyari yang ada es-esnya. Berani jamin deh, orang kalau dateng ke kondangan--tempat yang paling antri biasanya bagian es nya kan #ketauan tukang antri es di kondangan hahaha...

Es buahnya sesuai selera aja, mau pakai buah apaan. Standarnya sih paling mirip-mirip ama yang ada di kang sop buah itu, hehehe..




4. Makanan Berat (Gudeg, Pecel, Rica-Rica, Rendang)

Makanan berat dalam acara kumpul-kumpul keluarga biasanya nggak cuma satu jenis aja kan. Maklum selera orang banyak, jadi pilihannya juga kudu banyak. Mulai dari kuah-kuahan, santen-santenan, sampai yang berbasis sayur.

Ambil contoh, yang suka manis bisa melipir ke gudeg, yang suka pedes bisa melipir ke rica-rica/opor/rendang. Yang lagi diet bisa melipir ke pecel. Iya dong ! Secara, di acara ginian kan mayoritas didominasi oleh menu berbasis kolesterol,  makanya pilihan pecel bisa jadi acuan. Biar ada seratnya gitu loh sebagai penangkal serangan lemak jahat. 





5. Lauk (Ayam Goreng, Baceman)

Nah, selain menu berat yang udah disebutkan di atas, lauk lain sebagai pelengkapnya bisa banget pakai ayam goreng atau baceman, baik itu tempe maupun tahu. Baceman ini nggak cuma enak dimakan bareng nasi loh, tapi juga buat cemilan kayak gorengan yang diceplus bareng lombok juga oke #berarti anaknya udah sering praktik sendiri #bagi yang belum pernah praktek, silakan dipraktekkan, hahaha.

Kalau untuk ayam gorengnya, biasanya dia juga cepet banget ludesnya, terutama yang bagian kulitnya #haha itu mah gw aja yang ngarah. 








6. Kerupuk/ Rempeyek/ Emping

Kayaknya kalau nggak ada menu pelengkap yang satu ini dalam acara kumpul-kumpul keluarga rasanya kurang lengkap kan. Biasanya malah distokinnya 1 toples gede sendiri. Kerupuk bisa berupa kerupuk udang yang kecil-kecil, atau kerupuk udang yang gede sekalian (kayak yang ada di dus-dusan kendurenan itu loh). Kalau rempeyek, bisa juga pake yang kacang tanah ataupun teri. 


7 komentar:

  1. Dari semua di atas mba, paporit saya
    1. Tempe mendoan. Tanpa lauk lain, asalkan ada sambel saya bisa makan 2 piring nasi :D
    2. Ayam goreng... tidak ada alasan khusus. Suka aja
    3. Es buah. Meski mengandung gula tinggi namun karena berbahan dasar buah saya gampang khilaf :D

    BalasHapus
  2. Mbuulll, kenapa bikin acara nggak ngundang-ngundang sihhhh!
    Saya mau dong getuk lindrinya, saya pikir tadi itu kerupuk dong hahaha.
    Saya pecinta olahan singkong, dan iyesss suka banget getuk-getukan :D

    Lupis juga suka, es buahnya suka, pecel, ayam goreng.
    Rica-rica sebenarnya suka, cuman seingat saya rica-rica di Manado itu warnanya merah kekuning-kuningan, kayaknya beda rasanya ama ini hahaha.

    Duh ngiler dong saya :D

    BalasHapus
  3. eee,,kok saya kangen kuliner getuk lendri...dahulu ketika saya masih kecil sering cicip kuliner ini.Rasanya manis dan bikin nendang di perut.

    BalasHapus
  4. Hal yang paling saya ingat dari getuk lindri itu pada masanya si penjual yang dorong gerobak selalu menyetel musik lawas (biasanya dangdut). Dulu saya kira itu pengamen, rupanya tukang getuk.

    Kalau di keluarga saya--yang enggak besar-besar amat, alternatif es buahnya kalau enggak koktail, ya asinan buah. Makanan ringan palingan gemblong, combro, atau misro. Terus makanan berat jelas pecel ayam atau soto ayam.

    BalasHapus
  5. niiiiit itu kenapa gethuk lindrinya menggoda banget warna :D. ya ampuuun udh lama bgttt ga makan gethuk. susah nemu dket rumahku. kalo dulu di aceh, malah banyak yg jual ini krn penjual di pasar kebanyakan org jawa.

    itu banyk juga yaaa, berarti tamunya rame nit:D. aku kalo ada pertemuan keluarga , ga terlalu rame. jd biasanya ga sampe sebanyak itu

    BalasHapus
  6. Aku fokus sama es buahnya. Seger.

    Aku kalau halal Bi halal keluarga besar gitu, yang ketempatan yang ngurus semuanya, termasuk makanan. Jadi rasanya berat juga. Beda kalau semua keluarga berperan dalam menyumbang makanan. Hihi...

    BalasHapus
  7. ada gethuk, duh jadi pingin, di sini amh sdh jarang yang jualan

    BalasHapus