Rabu, 08 Januari 2020

Komik Sisipan Bobo : Puri Misterius



Komik Sisipan Bobo : Puri Misterius

Sekelompok remaja putri yang terdiri dari 7 orang tengah bersepeda menuju tempat peristirahatan yang terletak di atas bukit. Sayangnya, di tengah jalan mereka melewati rute yang salah. Karena sudah terlanjur kelelahan, akhirnya mereka sepakat mampir sebentar ke kedai minuman yang terletak di pinggir jalan.






Di kedai, suasana tampak begitu ramai. Pemilik kedai sangat ramah dan tak segan menyapa pengunjung. Namun di tengah obrolan, tiba-tiba salah seorang gadis terkesan pada sebuah lukisan yang terpajang di dinding kedai. Lukisan tersebut bergambar puri yang berada di atas bukit. Konon katanya, pembangunan puri tersebut melibatkan bantuan hantu bukit dengan imbalan 7 orang gadis setiap 7 tahun sekali, pada bulan ke-7. Sayangnya, masyarakat setempat kala itu tidak ada yang bersedia memenuhi tuntutan tersebut. Walhasil, badai dahsyat pun terjadi di atas puri dan mengakibatkan bangunannya kini tinggal reruntuhannya saja. Para gadis pun terkesima mendengarkan cerita itu. Mereka bermaksud mampir, karena letak penginapan remaja yang akan mereka tuju searah dengan reruntuhannya.

Sebenarnya tidak semua gadis setuju dengan ide ini. Luki, salah seorang diantaranya bahkan menolak, tapi ia malah diledek penakut. Yang lain yakin bahwa cerita itu hanyalah takhayul belaka.

Setibanya di puri, tiba-tiba angin bertiup sangat kencang. Langit seolah berubah menjadi gelap. Menyebabkan ke-7 gadis itu terjebak di dalamnya. Tapi kemudian hal tersebut digunakan untuk melihat-lihat sekeliling puri. Mereka membatin, dulunya pasti puri ini indah sekali. Sayang sekarang tinggal reruntuhannya saja. Bahkan banyak sekali lubang sehingga salah satu dari mereka yaitu Luki jatuh terperosok. Yang lain akhirnya berinisiatif untuk mencari apa saja demi membantu Luki naik. Salah satunya adalah tangga. Tapi pada saat tangga akan diarahkan ke lubang, Luki sudah tidak ada di tempat. Semuanya bingung. Ber-6 kemudian mencari ke segala penjuru yang kemudian malah bertemu dengan seorang kakek tua berambut putih bernama Honocoro. Honocoro ini mengaku sebagai pewaris yang tersisa dari pemilik puri sebelumnya. Ia pun bermaksud membantu mereka mencari keberadaan Luki.

Sayangnya, bukannya bertemu dengan Luki, Honocoro malah menjebak gadis-gadis tersebut di ruang bawah tanah dengan cara menguncinya. Ketika semuanya panik, satu demi satu gadis mulai menghilang. Ita, Marya, dan yang lain. Hingga yang tersisa tinggal Linda. 

Linda yang hendak mencari ke-6 teman-temannya lantas bertemu lagi dengan Honocoro yang sedari awal memang bermaksud menjadikan 7 gadis tersebut sebagai tumbal untuk hantu bukit agar puri berjaya kembali. Sayangnya, usaha tersebut harus kandas karena ternyata Pemilik Kedai yang ada di pinggir jalan tadi datang dengan membawa polisi untuk menolong Linda dan kawan-kawan. Ia juga menceritakan bahwa sebenarnya Honocoro adalah orang gila yang harus segera dibawa ke rumah sakit jiwa untuk berobat. Anehnya, setelah semua berkumpul dan hendak meninggalkan puri, puri tersebut malah hancur lebur ke dalam tanah. Apakah hantu bukit benar-benar ada ? Entahlah...

Komik sisipan Bobo yang berjudul Puri Misterius ini sangat membekas dalam ingatanku selain Balas Dendam Winni dan Emas Untuk Misha. Pasalnya, dulu aku sangat tertarik dengan komik sisipan yang gambarnya mirip-mirip dengan karakter tokoh-tokoh komik Nina yang memang mirip orang banget. Alias beda dengan komik Jepang yang jauh dari kesan realnya manusia. Selain itu kesan misterius dari ceritanya makin mengingatkanku akan beberapa bagian ceritanya seperti pas gadis-gadis mengamati lukisan puri di atas bukit, juga rumor tentang hantu bukit yang terkesan sangat mencekam. Apalagi pas benar-benar tiba di reruntuhan purinya, penggambaran suara angin yang seperti berbicara langsung otomatis membuat bulu kuduk berdiri.

Baca juga : Balas Dendan Winni
Baca juga : Emas Untuk Misha

Oh ya, untuk komik sisipan Bobo yang berjudul Puri Misterius ini terdapat dalam Majalah Bobo nomor 17,18,19 tahun 1992. Kebetulan aku punya majalah cetaknya. Walaupun bekas, tapi berkesan banget nilai memorablenya.