Oleh : G Nita
Baru sekali ini nonton horror, malah terpingkal-pingkal terus. Sebabnya aku baru saja menonton film horror asal Malaysia yang disutradarai oleh Mamat Khalid. Judulnya Hantu Kak Limah. Film ini dirilis pada tahun 2018, namun baru bisa aku nikmati sekarang melalui streaming online. Di Netflix dan youtube sudah ada loh. Tapi kalau di youtube memang agak terpotong-potong sih beberapa part-nya, hihihi...
Film Hantu Kak Limah ini bergenre horror komedi. Jadi sepanjang cerita berisi kekonyolan-kekonyolan yang menurutku sukses penyampaiannya. Terutama karena horror ini diperkuat oleh karakter hantu nenek-nenek yang berambut gimbal, wajahnya pucat, matanya hitam, kuku kakinya lancip-lancip seperti landak, pokoknya tampangnya sangat menyeramkan. Berbeda dengan karakter hantu kuntilanak yang notabene bergaun putih, si Kak Limah ini masih menonjolkan sisi tradisionalnya, yakni tetap mengenakan kain jarik dan baju kebaya.
Lalu ceritanya seperti apa? Langsung saja lah aku coba tulis sinopsis dan reviewnya, meskipun mungkin kata-katanya akan sangat jauh dari review ala pengamat film. Ya, review biasa aja, sebagaimana aku mengamati as penonton atau penikmat film
![]() |
Sinopsis Hantu Kak Limah (2018), sumber gambar: imbd(dot)com |
Sinopsis Hantu Kak Limah (2018) |
Judul film : Hantu Kak Limah
Sutradara : Mamat Khalid
Produser : Gayatri Su-Lin Pillai, Khairul Anwar Salleh (executive), TP Lim (executive)
Skenario : Mamat Khalid
Cast : Awie, Zul Ariffin, Uqasha Senrose, Delimawati, TJ Isa
Sharwani NS
Sinematografi : Jack Rahmad
Editor : Amen Khalid
Production company : Astro Shaw, Infinitus Productions
Tanggal Rilis : 9 Agustus 2018
Durasi : 111 menit
Asal negara : Malaysia
Bahasa : Melayu
Tersebutlah di sebuah kampung bernama Kampung Pisang, ketentraman warga sedang terusik setelah meninggalnya seorang wanita paruh baya bernama Kak Limah. Mulanya, Kak Limah ini diceritakan sebagai istri yang baru dinikahi oleh pemuda tanggung bernama Khuda. Khuda dan Kak Limah tinggal di sebuah rumah di pinggir hutan yang untuk melaluinya saja harus menyeberang sebuah sungai. Dengan menggunakan sampan yang dikendarai Hussin, Kak Limah minta diantarkan sampai ke depan rumahnya yang akan ditinggalinya bersama Khuda. Pada saat itu, dirinya sedang dalam masa pengantin baru. Jadi banyak yang berusaha meledeknya. Ada Yeh dan Wani yang ikut serta menaiki sampan Hussin. Mereka biar kata meledek, tapi tetap saja ditawari Kak Limah untuk mampir sebentar karena ingin dijamu bubur keladi (FYI, bubur keladi itu sama dengan bubur talas). Yang ditawari pun girang, karena memang ke-3 orang koplak ini paling suka numpang makan, apalagi kalau makanannya gratis. Mereka menganggap Kak Limah sebagai pribadi yang ramah serta pintar memasak sehingga Khuda sangat beruntung setelah memperistrinya.
Hussin, Wani, dan Khuda sendiri merupakan pemuda kampung yang sehari-harinya bisa dibilang cuma lontang-lantung saja tidak jelas juntrungannya. Mereka kerap bersama, entah untuk berburu di hutan, memakan hasil buruannya, atau cuma bersampan ke sana kemari menemani Hussin. Hussin terutama yang suka main di hutan. Padahal teman-temannya sudah sering memperingatkannya supaya jangan ke sana. Takutnya nanti ketemu mahluk lain. Hutan kan tempatnya bangsa jin. Benar saja, rupanya akhir-akhir ini Hussin sedang kecantol perempuan cantik bernama Eton. Ia kerap merayu Eton supaya segera mau dinikahinya. Bahkan ia ingin sekali bertemu dengan ayah Eton. Padahal ia tak tahu bahwa Eton sebenarnya berasal dari dunia lain. Eton itu berasal dari dunia peri.
Di lain tempat, di sebuah klinik yang ada di Kampung Pisang, seorang petugas kesehatan tengah geger karena salah seorang warganya telah menemukan Kak Limah dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jenazahnya diketemukan di kebunnya usai mengambil pisang. Yeh, yang juga bagian dari humas kampung, dipanggilnya untuk melihat. Yang bersangkutan malah terkejut lantaran sebelumnya ia dan 2 orang temannya yakni Wani sekaligus Hussin baru saja dijamu bubur keladi oleh Kak Limah. Supaya lekas percaya, si petugas kesehatan pun segera menyuruh Yeh untuk mengecek langsung apakah benar jenazah yang ditemukan itu adalah jenazah Kak Limah. Jadi, begitu kain penutup mayat dibuka, betapa terkejutnya ia karena sosok yang ada di depannya kini adalah benar-benar jasad Kak Limah. Tapi kali ini, sosoknya sudah tidak bernyawa lagi, malah dengan kondisi terakhir yang benar-benar memprihatinkan. Raut wajahnya seperti menggambarkan ekspresi orang terkejut dan kedua tangannya menggantung ke atas.
Sementara itu, Nayan, seorang petugas kesehatan yang lain tengah mengendarai mobilnya untuk menuju ke klinik. Di tengah jalan, ia melihat sosok Kak Limah yang sedang berdiri di pinggir jalan, namun dengan penampilan yang agak lain dari biasanya. Rambutnya yang biasa disanggul, kini diurai panjang dan lumayan mengembang. Wajahnya pucat tapi pandangannya menunduk. Nayan yang belum menyadari kejanggalan itu malah menawari tumpangan kepada Kak Limah agar bisa diantarkan pulang. Kak Limah pun setuju, saat ia memasuki mobil, bau harum pun tercium dengan semerbak. Nayan tetap saja belum ngeh bahwa yang ada di sampingnya itu hantu. Ia malah mengajak bercanda Kak Limah. Katanya rambutnya hari ini keren, seperti rambutnya Beyonce (semprul pas adegan ini, aku malah ngakak banget ya Alloh).
Setelah sukses mengantar Kak Limah sampai ke rumahnya, akhirnya Nayan kembali ke klinik. Sialnya, di sana ia malah mendapati sesuatu yang cukup membuatnya syock. Yeh menceritakan kronologi meninggalnya Kak Limah dan menyuruh Nayan segera menggantikan tugasnya untuk menunggui jenazah Beliau. Sebab Yeh harus pulang karena sudah ditunggui istrinya, Nah. Padahal Nayan sendiri orangnya penakut. Jelas betul ia baru bertemu dengan yang bersangkutan di tengah jalan. Jadi ia pun sangat kaget. Komat-kamit ia berjaga sendirian sambil tentunya tetap membaca doa. Mana bayangan tangan jenazah Kak Limah terpantul pula di satu sisi tembok. Sudah begitu tiba-tiba terdengar suara seperti orang menangis. Lampu pun padam. Sebentar padam, sebentar nyala. Pokoknya bikin ketinget dingin mengucur deras. Pada saat Nayan akan memeriksa bagian sekeringnya, eh tiba-tiba hantu Kak Limah sudah berdiri di depannya dengan seringai yang sangat menakutkan.
Sebelumnya, ketika sampai di rumah, Yeh buru-buru mandi. Pada saat memulai aktivitas membersihkan badan, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar mandinya. Tadinya ia pikir siapa, tapi pas dibuka ternyata istrinya yang mengantarkan handuk. Nah, setelah melanjutkan acara mandinya kembali, tiba-tiba ada suara lagi yang cukup mengusiknya. Kali ini seperti suara orang menangis. Dengan perasaan takut-takut, akhirnya ia beranikan diri untuk membuka pintu. Sialnya di sana sudah berdiri hantu Kak Limah.
Nayan yang ketakutan karena dikejar hantu Kak Limah tau-tau sudah ada di tempat Yeh dan istrinya. Kedatangannya lumayan mengganggu acara tidur pasutri itu. Tapi bagaimana lagi, hantu Kak Limah sudah mulai meresahkan warga. Apalagi sebelumnya juga sudah ada laporan bahwa Hussin dan Wani malah dijamu bubur keladi lagi di tempat Kak Limah. Makanya untuk mengecek yang ada di sana apakah beneran manusia atau bukan, ya bertiga akhirnya bertandang kembali ke tempat Khuda. Rencananya mereka mau mengetes apakah Kak Limah yang di sana bagian kakinya masih menapak tanah atau tidak. #sinopsis_by Nita
Review Hantu Kak Limah (2018)
Seperti yang sudah aku katakan di atas, menonton Film Hantu Kak Limah ini benar-benar membuatku ga berhenti ketawa. Saking banyaknya part lucu yang mengocok perut. Terutama karena karakter tokoh-tokohnya yang begitu kuat dan mampu terpatri di benakku lumayan lama.
Pembagian karakternya bisa dibilang merata. Masing-masing tokoh punya ciri khas. Ada yang lucunya setengah mampus, ada yang koplak, ada yang polos, ada yang pendiam, ada yang ambisius jadi pemimpin, ada yang songong, ada yang omongannya besar doang, ada yang penakut, ada pula yang lumayan bijaksana walaupun ga memungkiri bahwa kadang dia rada konyol juga, haha.
Pembagian karakternya bisa dibilang merata. Masing-masing tokoh punya ciri khas. Ada yang lucunya setengah mampus, ada yang koplak, ada yang polos, ada yang pendiam, ada yang ambisius jadi pemimpin, ada yang songong, ada yang omongannya besar doang, ada yang penakut, ada pula yang lumayan bijaksana walaupun ga memungkiri bahwa kadang dia rada konyol juga, haha.
Si tokoh utamanya sendiri yaitu Kak Limah yang diperankan oleh Delimawati sangat sukses membuatku mengangkat topi akan aktingnya. Ia mampu memperkenalkan satu ikon hantu baru yang berpenampilan seperti itu--yang tentunya hanya dimiliki oleh hantu Kak Limah. Meskipun akan disandingkan dengan ikon hantu wewe gombel ataupun kuntilanak, tetap saja hantu Kak Limah ini beda. Ada ciri khasnya. Penampilannya yang bak nenek-nenek, berambut gimbal dan super panjang, berkulit putih pucat, bermata hitam, berkain jarik dan kebaya, juga berkuku kaki panjang-panjang bin lancip-lancip itu sangat membekas dalam ingatan. Bahkan kalau muncul di lain hari di sekuel yang lainnya (maybe), pasti ga akan lama orang bisa menandainya sebagai Kak Limah. Sebenarnya pas timing kemunculannya di beberapa adegan sudah cukup membuat orang lumayan geregetan sampai terkencing-kencing loh (maybe bingung antara menahan takut atau bingung menahan tawa), sebab yang muncul duluan adalah adegan kaki yang kukunya panjang-panjang dan itu selalu melayang di udara.
Yang lainnya, seperti 3 tokoh koplak yang menjadi korban keisengan Kak Limah yaitu Hussin, Yeh, dan Wani juga sukses banget mengocok perut. Ada satu lagi sih yang ga kalah kocaknya, yaitu Nayan yang digambarkan sangat penakut. Kalau Pak Solihin, orang pintar atau paranormal yang lumayan ganteng di mata ibu-ibu ini walaupun jago ngomong, tapi tetap saja di beberapa part kena jurus bogem mentah yang kata Hussin merupakan jurus Ong-Bak ala Kak Limah. Untung saja pas di bagian akhir, skill Pak Solihin ini lumayan kelihatan jadi sekilas perkataannya ga cuma bualan semata. Sementara yang karakternya sok ambisius menjadi pemimpin adalah Li, mantan tetua kampung yang bahkan saking putus asanya sudah tidak diakui warga, maka di lain hari ia nekad minta penilaian bangsa peri apakah ia masih cocok dijadikan kepala desa, iya, saking desperatenya ia malah terlihat memaksakan diri sampai minta pendapat pada rombongan mahluk halus, keluarga dari pacarnya Hussin.
Tapi di luar faktor komedi yang hampir membungkus semua scene, bisa dibilang rasa horrornya pun tetap ada. Ga hilang sama sekali karena aku melihat untuk pengambilan setting tempatnya pun sudah lumayan seram. Terutama yang setting rumah Kak Limah dan suaminya Khuda harus melewati hutan dan juga menyusuri sungai. Lalu tipe rumahnya juga digambarkan masih cukup tradisional dengan background kayu dan pencahayaan temaram, jadi lebih memaksimalkan efek creepynya.
Terakhir, sekali lagi film ini sukses menghiburku yang seorang pecinta horror, namun kali ini emang lagi pengen nonton yang ceritanya ga berat-berat amat. Biasanya kan horror santapanku itu agak bikin otak berpikir keras ya. Kalau kali ini lain. Tapi, justru di situlah letak daya tariknya. Film ini bisa menambah khazanah baru tentang perfilman horror negara lain, baik dari segi penceritaan, penokohan, serta skript yang kadang terdengar ajaib di sana-sini.
Satu lagi, tentunya dengan kehadiran bintang baru dalam wujud hantu Kak Limah, menurutku hal ini lumayan membawa angin segar karena aku juga ingin visual hantu yang tidak itu-itu saja seperti yang sudah aku temui di horror lainnya. Ya, hantu Kak Limah ini cukup kuat istilah brandingnya, sampai-sampai melihat teaser dan posternya saja aku sudah antusias pokoknya one day kudu nonton. Dan alhamdulilah kali ini kesampaian, hehehe
Terakhir, sekali lagi film ini sukses menghiburku yang seorang pecinta horror, namun kali ini emang lagi pengen nonton yang ceritanya ga berat-berat amat. Biasanya kan horror santapanku itu agak bikin otak berpikir keras ya. Kalau kali ini lain. Tapi, justru di situlah letak daya tariknya. Film ini bisa menambah khazanah baru tentang perfilman horror negara lain, baik dari segi penceritaan, penokohan, serta skript yang kadang terdengar ajaib di sana-sini.
Satu lagi, tentunya dengan kehadiran bintang baru dalam wujud hantu Kak Limah, menurutku hal ini lumayan membawa angin segar karena aku juga ingin visual hantu yang tidak itu-itu saja seperti yang sudah aku temui di horror lainnya. Ya, hantu Kak Limah ini cukup kuat istilah brandingnya, sampai-sampai melihat teaser dan posternya saja aku sudah antusias pokoknya one day kudu nonton. Dan alhamdulilah kali ini kesampaian, hehehe