Sinopsis Revenge of The Pontianak (2019)
Dimulai dengan adanya suara rintihan seorang wanita diantara gelapnya kebun pisang. Suaranya sangat menyayat hati dan penuh keputusasaan. Mengaduh-aduh, seperti orang kesakitan. Suara siapakah itu ? Semua masih menjadi misteri karena jawabannya tentu saja akan muncul di pertengahan cerita.
Semenjak peristiwa itu, tahun demi tahun pun berganti. Kini, di desa tersebut sedang ada iring-iringan pengantin yang mengantarkan Khalid, seorang duda anak satu yang menikahi gadis sederhana bernama Siti. Ibu dari Nik yang merupakan anak dari Khalid, diceritakan pada Siti sudah tidak mencintainya lagi sehingga pergi entah kemana meninggalkan Khalid dengan Nik yang pada waktu itu masih bayi (banget). Siti pun percaya saja apa kata Khalid. Sebab Siti sudah kadung cinta pada Khalid. Sudah merasa bahwa Khalid jodohnya. Jadi apapun yang dikatakan Khalid ya Siti manut saja. Padahal belum tentu juga kan Khalidnya jujur. Tapi terlepas dari itu semua, keduanya pun tampak sangat bahagia bersandingkan di pelaminan. Pesta berlangsung sangat meriah. Tamu-tamu datang silih berganti dan mengucapkan selamat. Pun demikian dengan Ibu Khalid yang turut memberikan wejangan kepada anak mantunya supaya setelah mengarungi bahtera rumah tangga dapat hidup rukun saling mengasihi. Juga berharap agar Nik cucunya bisa segera akrab dengan ibu sambungnya, Siti..
![]() |
Sinopsis Revenge of the Pontianak (2019), source : imdb |
Sampai akhirnya, seorang kawan lama datang dan membuat Khalid lumayan terkejut. Dialah Rais yang diundang khusus oleh adiknya Reza jauh-jauh dari kota supaya dapat menghadiri hari bahagianya, meskipun pada kenyataannya justru membuat Khalid tampak canggung.
Menjelang akhir resepsi, Rais tiba-tiba saja maju ke depan untuk menyumbangkan sebuah lagu. Berduet dengan Ida (sang wedding singer), lelaki flamboyan itu lantas mendendangkan sebuah lagu yang langsung mengingatkan Khalid pada sebuah peristiwa. Tapi peristiwa apa itu, semuanya masih menjadi misteri dan belum ada kejelasannya. Yang jelas, peristiwa tersebut masih ada hubungannya dengan Rais, Reza, maupun dirinya di masa lalu.
Usai acara, Rais pun ingin memperkenalkan gandengan barunya (Ida sang wedding singer) kepada semuanya. Biasalah...buaya darat, sekali lirik langsung kena satu mangsa, hehe. Tapi belum selesai beramah-tamah kepada yang lain, tiba-tiba saja ia melihat sosok wanita cantik berkebaya merah yang berdiri di kejauhan. Ketika ia ingin memastikan lagi itu siapa, sosoknya langsung hilang.
***
Rais kemudian mengantar Ida pulang dengan menggunakan mobilnya. Ketika melewati hutan, keduanya mulai kode-kodean. Dengan agak nakal Rais mencoba merayu Ida supaya mau bersenang-senang dengannya. Tapi Ida pura-pura jual mahal dan mengingatkan Rais supaya matanya fokus ke depan. Belum selesai melancarkan rayuan maut untuk Ida, tiba-tiba saja ada siluet wanita berkebaya dan berkonde cepol yang sudah berdiri di tengah jalan. Karena kaget, Rais pun banting setir dan akhirnya mobilpun hilang kendali. Ida yang terjedug dashboard mendadak pingsan. Sementara Rais masih sadar. Berencana ingin mendamprat sosok yang telah menyebabkan mereka kecelakaan, Rais pun menantangnya agar jangan menghalangi jalan. Tapi baru saja keluar dari mobil, eh...Rais sudah dibuat koit duluan oleh sosok itu.
Sementara di tempat lain, belum sempat menuntaskan ritual malam pertamanya, Khalid malah mendapati anak lelakinya berjalan ke arah kamarnya (kasihan deh jadi gagal malam pertama, haha). Ia melihat anaknya itu seperti sedang ketakutan. Katanya, Nik baru saja melihat hantu. Akhirnya, demi menenangkan anaknya itu, iapun segera mengantarkan Nik kembali ke kamarnya sambil sedikit memberinya guyonan agar Nik tidak takut lagi. Akhirnya cara tersebut pun berhasil, walaupun ketika kamera mengarah pada sudut yang lain, yang ada malah sosok wanita berkebaya merah yang sudah nangkring di atas genting rumah panggung mereka.
***
Pagi hari, Siti terbangun dengan perasaan bahagia layaknya pengantin baru. Tapi baru saja ia membuka jendela rumah panggungnya, tiba-tiba saja matanya menangkap ceceran darah di permukaan lantai kayunya. Saat matanya mengarah ke atas, betapa syocknya ia lantaran mendapati sosok mayat Rais telah tergantung di atas pohon tinggi dan penuh darah. Ia pun berteriak histeris.
***
Warga desa geger. Su'ud Din (orang pintar di kampung itu) tiba-tiba meracau tentang kegelapan. Ia melihat garis tangan Siti lalu menyuruh Khalid segera mensucikan rumah mereka. Katanya, ini bukan ulah manusia, tapi ulah mahluk lain yang penuh dengan dendam dan amarah. Kehadiran Siti dianggap sebagai kutukan. Dan mahluk ini akan menebarkan sawan (kesialan) di seluruh penjuru desa apabila Khalid tidak segera bertindak.
Review Revenge of the Pontianak (2019)
Awas penuh dengan Spoiler dan fyi ini cuma review suka-suka ala gw ya selaku orang awam, bukan pemerhati apalagi kritikus film, huehehe...
Lagi-lagi aku mereview film horror Malaysia dong sodara-sodara. Tapi kali ini ada tambahan Singaporenya juga ...jadi gabungan antara horror Malaysia dan juga Singapore.
Dibandingkan dengan sematan horror yang ditujukan padanya, menurutku film ini lebih cocok ke genre drama ya. Drama percintaan yang cukup klise seperti yang dialami oleh orang kebanyakan. Lakon utamanya adalah seorang pemuda tanggung (dari kaum berada) yang terlibat cinta tak berujung restu dengan seorang gadis pendatang baru (yang tidak kaya) dengan ending yang bisa kita tebak sendiri, lumayan menyakitkan ... Nah, sang lelaki ini tidak mau bertanggung jawab setelah menghamili kekasihnya. Walaupun tadinya cintanya bergejolak khas romansa kawula muda, tapi karena merasa belum siap dan takut mencoreng nama baik keluarga, maka disusunlah rencana untuk mengajak kekasihnya aborsi. Sang kekasih tidak mau, lalu tanpa sengaja malah jadi dibunuhnya biar kata masih ada jabang bayi dalam perutnya. Nah, setelah mati, sang arwah pun masih ada dendam yang belum terbalaskan dengan tuntas. Istilahnya, dendamnya itu yang masih membuatnya terkatung-katung di dunia. Jadi belum bisa lanjut ke alam setelahnya. Yang ada hanyalah kegelapan yang menguasainya. Apalagi ketika melihat lelaki yang dicintainya kini telah bersanding dengan wanita lain. Wes ambyar sudah jare lagunya Alm. Om Didi Kempot.
Jadi emang film ini pake pola cerita horror klasik dengan lakon utama hantu yang balas dendam ya. Namun, kalau disejajarkan dengan horror kuntilanak lainnya, film ini sih menurutku ga ada serem-seremnya sama sekali. Hantunya aja cantik, apalagi kebayanya ngepress badan jadi kelihatan body goal sekali #iri sayah. Pas rambutnya digerai, entah kenapa wajahnya jadi mirip-mirip Mulan Jameela. Tapi pas dikonde sih ga. Mirip entah siapa kalau di Indonesia, yang jelas artisnya cantik. Apa Marsha Aruan apa ya, atau siapa lah, aku lupaaaaa hahaha... ...Pemeran aslinya sih namanya Nur Fazura. Cantik deh orangnya. Eh tapi satu lagi deng yang aku soroti betul dari sosok si hantu ini. Yaitu hantunya malah bisa akting laga pas bagian mau ditangkap warga buat ditancepin pakunya. Sumpah ya....sebenernya setengah ngakak juga loh aku nontonnya. Soalnya mirip hantunya kak limah yang pinter laga juga. Dalam atiku sih jadi mbatin, kok ya bisa biar kata cantik begini, tapi pas diajak gelut ya bisa juga dia... hahahahahha...#kocag dah..
![]() |
Mina sebelum jadi Pontianak, source : imdb |
![]() | |
|
Oke, balik lagi ke review...sekali lagi, film ini menurutku jauh dari kata seram ya kayak horror kuntilanak kebanyakan. Jump scare-nya pun tipis-tipis saja. Yang membuatku tertarik justru di timing flashbacknya si hantu ketika dia masih hidup. Cerita awalnya gimana sih bisa sampai jadi pontianak (kuntilanak dalam sebutan Malaysia). Apalagi dengan ditunjang oleh sinematografi yang apik dan memanjakan mata, dijamin betah deh mantenginnya. Setting tempatnya banyak mengarah ke pedesaan yang penuh dengan pepohonan tinggi khas area hutan, rumah panggung yang pencahayaannya remang-remang dan berjarak jauh antar tetangga sehingga menciptakan kesan seram tersendiri, juga wardrobe para pemainnya yang cantik-cantik banget sesuai dengan setting film tempo doeloe. Aku aja suka banget mantengin model kebayanya...juga baju adat khas nikahan Melayunya. Serius deh cantik-cantik banget busananya. Malah bisa dibilang yang pertama kali bikin aku tertarik mantengin film ini ya karena abis ngeliat posternya yang bergambar wanita cantik berkebaya merah dengan sanggul tinggi (dengan posisi nengok ke belakang). Siapa yang ga penasaran coba. Aku aja penasaran, wahahha. Meskipun memang kalau ditinjau dari segi ceritanya, menurutku sih alurnya so so lah. Hampir sama kayak cerita hantu klasik era-era mendiang Suzzana. Tapi seenggaknya proses dramatisasi di bagian flashback ketika si hantu masih hidup itu loh yang menurutku lumayan juga. .
Sudah lama liat film ini, tapi belum kesampaian untuk nonton. Terakhir saya nonton horor Malaysia sih Munafik 1. Itupun agak bimbang mau lanjut nonton yang ke-2 atau tidak. Katanya sih overrated
BalasHapusIya memang posterya agak bikin penasaran ya hul, tapi pas liat filmnya aku ngerasa filmnya jauh dari kata serem huahahha
HapusMunafik 1 belom nonton
Munafik 2 apalagi, tapi begitulah kadang klo banyak yang ngrekomendasiin malah kita jadi ga jadi jadi nonton, iya ga sih ahhahahah
Masa sih penampilan Khalid itu mirip si raja sueee satria, nanti aku coba lihat ah trailernya.😄
BalasHapusBegitu lihat judulnya aku langsung tahu kalo ini film Malaysia yaitu kata Pontianak, karena kalo di Indonesia itu kuntilanak.😀
Iya sih, lihat sinopsisnya kok mirip mirip sama film Suzanna yang sedang tayang di ANTV ya, tentang hantu yang balas dendam pada kekasihnya yaitu kembaran satria yang mencampakkannya.🤣
Kalo aku jarang nonton film Malaysia, soalnya kurang familiar sama artisnya. Artis Melayu yang aku kenal ada tiga yaitu Upin, Ipin dan kak Ros.😄
Iya mas mirip2 film khas kuntilanak era baheula sih alur-alurnya
HapusEtapi settingnya un dibuat jadoel deng
Oh ga sekalian ditambahin jarjit, meymey, ama fizi, juga cikgu...eh simbahnya ketinggalan deng ya haha
Asiiik diceritain lengkap kisah filmnya 😁. Keren juga ya produksi film Malaysia mengangkat judul pulau di Indonesia..
BalasHapusBener mas, lumayan bening2 juga pemain ceweknya, kalau pemeran cowoknya mirip ama yang komen paling atas tuh hahahahha #kabooorr
HapusWah, kalau beneran bening-bening ceweknya, saya juga bakal tonton ah. Btw, gadis Melayu biasanya memang bening..
BalasHapusLumayan mas, buat hiburan di tengah pandemi ini
HapusYuk capcus ke tekapeeh
Dari baca judulnya pembalasan dendam di Pontianak saya pikir film bergenre actiom pas baca sinopsisnya kok mengarah ke horor eh ternyata Pontianak itu bahasa Malaysia yang Indonesianya kuntilanak bukan Pontianak ibu kota Kalimantan Barat..hihihi
BalasHapusBiasa mas, malam jumat kan wayahnya kita-kita update film horror, biar semakin syahdu yekan ahahahhahahah
HapusYak betul pontianak itu kuntinya versi Malaysia 😂
Tapi saya bacanya bukan malam Jum'at tapi Jum'at malam jadi kurang terasa syahdunya..hahaha
HapusKunti versi Malaysia Kunti yang mencintai budaya pakaiannya kebaya dan warnanya ngejreng banget merah menyala. Pasti Kunti-nya agak repot kali ya waktu ngejar korbannya.. hahaha
Jadi ingat pernah nonton film horor yang hantunya juga pakai baju warna merah cuma lupa judulnya apa dan film dari negara mana yang saya ingat mainnya di hutan dan lagi hujan soalnya nontonnya ngga full..hahaha
Eh bener juga deng, mas kal el bacane jumat malam
HapusTapi tetep dong aku publishnya malam jumat wakkakak
Iya mas masih pake jarik juga pas uda jadi memedinya. Herannya bisa juga pas agedan gelutnya loh, keren amat yak
Wah aku jadi penasaran kasi klue lagi dong ma film yang mas kal el ceritain di bawahl apaan ya, perasaan aku juga pernah nonton juga hantunya pake baju merah....waduh jadi ga bisa bobok nyenyak deh gw kepikiran judulnya apa hahahahhaa
Jiaahhhhhh.. dia ngga mau ngalah juga..hihihi
HapusJadi penasaran tadi coba cari link streaming-nya ternyata durasi filmnya lumayan panjang juga satu setengah jam lebih. Mau ditonton tapi apalah daya koneksi WiFi-nya lagi ngga stabil bisa lebih dari 3 jam baru kelar kebanyakan buffering-nya.
Kalau ngga salah ingat kayak itu film Thailand dah dan yang jadi hantu masih ABG..
Wahahah, ayo mas ditonton juga, lumayan buat hiburan di tengah new normal
HapusEh tapi emang sih ni film ga semenyeramkan film horror yang pernah aku tonton, makanya akutuh lagi ngelist film yang lain lagi, maksudnya yang sekiranya seremnya tuh gregets
Ahahahha
Etdah kok aku masih gelap ya sama cluenya, kurang rinci lagi mas, soale aku penggemar horror thailand, dan perasaan belom pernah lihat kalau yang pake baju merah gitu...tapi kalau horror hongkong kayaknya sih pernah #komennya sambil nyocokin di daftar film2 nya ahahah
setelah membaca postinga mBak Nita ini, saya jadi teringat film horror akhir 80-an, produksi kerjasama Indonesia-Malaysia, judulnya Misteri Rumah Tua. sound-nya dan ekspresi pemeran utamanya bikin terngiang-ngiang waktu kecil.
BalasHapusWah jadi penasaran dengan judul film yang pak dokter sebutkan, kupikir tadinya telaga angker ternyata misteri rumah tua...
HapusAstagaaaa Mbul, saya pelototin komentarnya juga dan sedih, kayaknya cuman saya yang mengira ini film Indonesia dan lokasinya di Pontianak sono hahaha.
BalasHapusKan awalnya kebayang deh ama pisang goreng Ponti yang enyak itu *makan terooosssss!
Meski saya terheran-heran, kok ya pemainnya satupun kagak ada yang saya kenal hahaha.
Ternyata dari cikgu sono ya, jadi ingat si teman blogger yang sering bertandang, si pemilik blog merah jambu :D
Iya ya, itu lakonnya cantik, dan iya juga lakon lakinya mirip Kang Sat, jangan-jangan itu memang Kang Sat ya, makanya dia kadang jarang nulis karena sibuk shooting hahahaha *kabooorrrrr..
Yang jelas, saya penasaran ama filmnya tapi nggak berani nonton, huhuhu
Pas baca judul, aku udh nebak ini film Melayu, antara singapur ato Malaysia. Krn mereka nyebut kuntilanak dengan sebutan Pontianak :p. Pas denger dulu pertamakali, zaman kuliah, aku sempet binngung. Ini temen2 bicarain kota Pontianak ato apaaaan. Kok ya ttg hantu kayaknya hahahahaha
BalasHapusJd pgn nonton filmnya nit.
Ow iya mba fan kan kuliah di malaysia yak hihi
HapusAyok mba k3poin filmnya, tapi jujurnya ini film ga serem sih menurutku >______<
Aku kira ini film Indonesia karena judulnya Pontianak. Ternyata ini film Malaysia bergenre horor. Aku takut sih kalau nonton film horor jadi lebih suka nonton film genre komedi romantis aja.
BalasHapusini ga nyeremin sik menurutku...banyakan dramanya malah hehehehe
HapusWih mantap, saya cek postingan ini nomor satu di google mbak, bukan hanya pageone tapi malah nomor satu.
BalasHapusBagi rahasianya dong suhu mbul.😆
eh tapi mas agus dah punya pembaca loyal blognya sendiri ding ya. Jadi insyaAlloh pembacanya juga pasti ada saja kan yang menantikan update an blog mas agua. Kalau blog mbul memang random jadi belum seberapa tau hal hal blogging mas hehe
Hapustapi mbul seneng kalau ada temen temen blogger main blog mbul serasa punya teman ngobrol walau hanya teman teman di dunia maya hehehe
Hapus