Kamis, 10 September 2020

Sinopsis Malam Satu Suro (1988)



Oleh :  G Nita 

Di bawah sinar rembulan dan background suara burung hantu diantara pucuk-pucuk dahan di kawasan kuburan kampung, seorang tua berilmu kejawen tinggi bernama Ki Rengga tengah melakukan serangkaian ritual untuk membangkitkan orang mati yang telah menjelma menjadi sundel bolong. Dengan merapal beragam mantra, ia berhasil memanggil Suketi dari kuburnya dan bermaksud untuk mengangkatnya sebagai anak. Keduanya sempat terlibat duel sengit namun akhirnya Suketi bisa ditaklukkan setelah kepalanya ditancapkan sebuah paku besar. Suketipun berubah menjadi gadis yang cantik jelita dan kini hidup bersama Ki Rengga dan istrinya yang semula memang tidak dikaruniai seorang anak.

Judul : Malam Satu Suro
Tahun rilis : 1988
Sutradara : Sisworo Gautama Putra
Produser : Ram Soraya
Penulis : Naryono
Pemeran : Suzanna, Fendy Pradhana, Johny Matakena, Soendjoto Adibroto, Nurnaningsih, Belkiez Rachman, Karsiman Gada, Eddy Gunawan, Bokir, Dorman Borisman, Rengga Takengon, Rachelle, Ratih Moortri, Diana Suarkom, Henky Nero
Sinematografi : Subakti IS
Penyunting : Muryadi
Distributor : Soraya Intercine Films
Durasi : 84 menit
Negara : Indonesia



Suatu hari, 2 orang pemuda asal kota metropolitan pergi berburu ke Alas Roban. Keduanya bernama Bardo dan Hari yang memang hobi berburu sejak lama. Saat senapan mereka sedang membidik seekor kelinci, tiba-tiba saja seorang gadis cantik muncul dan mengambil kelinci itu untuk dibawanya lari ke hutan. Terang saja Bardo dan Hari kaget. Kenapa ada gadis secantik itu di tengah hutan seperti ini. Jangan-jangan gadis itu adalah peri hutan atau mentok-mentoknya perempuan jadi-jadian. Begitu pikir Hari yang menangkap keganjilan itu. Tapi karena Bardo seolah kesirep dengan kecantikannya, maka ia nekad saja mengajak Hari untuk mencari gadis itu.

Akhirnya, mereka pun tiba di sebuah rumah sederhana dimana gadis itu berada. Dengan malu-malu, gadis itu pun tersenyum manis dan mengintip dari balik pintu. Senyum itu tentunya diarahkan kepada satu orang yakni Bardo. Bardo pun memperkenalkan dirinya sebagai Bardo Ardyanto. Ia juga penasaran dengan nama gadis itu dan ingin bertemu dengan kedua orang tuanya.

Tak lama kemudian, Ki Rengga dan istrinya datang. Ia mempersilakan 2 pemuda itu mampir ke gubug mereka yang sederhana. Sambil beramah-tamah, Ki Rengga dan istrinya menyuruh Suketi untuk membalas sapaan Bardo. Keduanya pun bersalaman. Saat itu juga Bardo memuji kecantikan Suketi yang bagaikan Ken Dedes dari Kerajaan Singosari. Sangat memikat dengan keluguan dan kecantikannya yang tiada dua.

Sepulangnya ke Jakarta, Bardo masih kepikiran tentang Suketi. Ingin rasanya ia menikahi gadis itu walaupun Hari malah meledeknya habis-habisan dan mengatainya bakal hidup seperti tarzan andai ia benar-benar menikahi Suketi. Namun, Bardo bersikukuh dengan tekadnya. Justru jika Ki Rengga menerima lamarannya, maka ia akan memboyong Suketi ke Jakarta dan akan memperkenalankannya dengan peradaban modern. 

Pesona kecantikan Suketi diperankan oleh Suzzanna dengan rambut kepang khas gadis desa

Bardo Ardyanto, diperankan oleh Fendi Pradana terpesona oleh kecantikan dan keluguan Suketi


Akhirnya, untuk yang kedua kalinya, Bardo menemui Ki Rengga ke Alas Roban. Kali ini tujuannya adalah melamar Suketi. Namun Ki Rengga malah merendahkan dirinya dengan berkata bahwa Suketi hanyalah anak dusun yang bodoh dan tidak pantas jika bersandingkan dengan orang kaya macam tamunya. Tapi Bardo tetap bersikeras ingin mempersunting putrinya itu. Soal memperkenalkan Suketi dengan peradaban kota itu urusan gampang. Bisa diajari dan dibimbing. Sebab ia benar-benar cinta dan sanggup menerima segala kelebihan maupun kekuranganya. Ia juga berjanji tidak akan menyia-nyiakan hidup Suketi kelak. Sayangnya Ki Rengga tetap pada pendiriannya. Ia menolak lamaran Bardo dengan tegas walaupun tidak menjelaskan apa alasannya. Saat itulah, dari dalam ruangan yang lain terdengar suara barang dijatuhkan. Suami istri itu kemudian masuk dan mengetahui bahwa Suketi telah mendengar pembicaraan mereka. Suketi berharap ayah angkatnya mau menerima lamaran Bardo karena terus terang ia sudah jatuh cinta dengan lelaki itu. Ibunya pun mencoba untuk menghiburnya dan mengajak sang suami untuk memberi sedikit saja kesempatan bagi putrinya untuk merasakan kebahagiaan apabila bersandingkan dengan lelaki yang ingin mengajaknya ke jenjang yang lebih serius. Tapi Ki Rengga masih merasa berat hati karena takut jikalau identitas asli Suketi terbongkar suatu saat nanti dan malah membuat geger khalayak. Namun, sekali lagi istrinya meyakinkannya bahwa jikalau persyaratannya dipenuhi, maka niscaya semuanya akan aman terkendali. Ki Rengga akhirnya menyetujui lamaran Bardo walaupun dengan mengajukan beberapa syarat yaitu pernikahan harus dilakukan pada malam 1 suro, di tengah Alas Roban, dan tidak dihadiri oleh siapapun kecuali dirinya. Bardopun setuju.

Singkat kata, waktu yang telah ditunggu-tunggu pun tiba. Pada malam 1 Suro, Bardo dan Suketi bersandingkan di atas pelaminan di tengah Alas Roban dengan pakaian adat jawa basahan dan riasan penuh ronce-ronce bunga. Segala macam ubarampe seperti jajan pasar, bubur suro, sesajen, serta bunga-bungaan telah ditata sedemikian rupa sehingga tampak sakral untuk memperlancar prosesi pernikahan. Di hadapan mereka, Ki Rengga siap menikahkan keduanya dengan berbagai macam rapalan mantra dengan harapan supaya  kelak anaknya dapat hidup bahagia bersama suaminya. Selain itu, setelah prosesi selesai, suasana pernikahan pun nampak syahdu dengan adanya tari-tarian dari bangsa peri sebelum malam pertama berlangsung.

Akhirnya dilangsungkan juga pernikahan antara Bardo dan Suketi dengan persyaratan harus dilakukan pada malam 1 Suro, di Alas Roban, tanpa kehadiran siapapun kecuali mereka berdua dan Ki Rengga


Beberapa tahun kemudian, Suketi yang kini telah menjadi Nyonya Bardo hidup di kota dengan penuh kebahagiaan. Suaminya memiliki usaha yang sangat sukses. Keduanya pun dianugerahi sepasang anak laki-laki dan perempuan yang lucu-lucu dan pintar-pintar. Namanya Rio dan Pretty. Pokoknya hari-hari Uke (begitu panggilan Suketi setelah menjadi orang kaya) terasa komplet. Jalan-jalan ke taman bermain, menemani anak-anak belajar, melayani suami, dsb. Semua kebutuhan baik sandang, pangan, papan juga tersedia dengan baik. Pokoknya hidup mereka serba berkecukupan. 

Namun, kebahagian itu perlahan-lahan sirna setelah Bardo  berurusan dengan kolega bisnisnya yang bernama Jonny Kelumata dan ternyata menaruh rasa sakit hati setelah kalah tender. Beragam upaya telah diupayakan Jonny, salah satunya dengan menawarkan iming-iming perempuan, tapi Bardo tetap saja menolak. Ia tidak ingin bisnisnya dikotori oleh hal-hal yang di luar jalur. Akhirnya jalan terakhir yang dilakukan Jonny untuk membalaskan dendam adalah dengan membawanya ke dukun. Maka datanglah ia ke Mak Talo yang akhirnya tahu sumber kesuksesan Bardo selama ini berasal dari istrinya yang ternyata adalah sesosok Sundel Bolong. Sebab, konon katanya memang jika seorang laki-laki yang menikahi sundel bolong yang malih menjadi manusia maka kehidupannya akan jadi orang kaya dan berlimpah harta. Maka dari itu, dilancarkanlah serangkaian rencana untuk menghancurkan Bardo lewat keluarga yang ia cintai. 

Suatu hari, setelah suaminya berangkat ke kantor, Suketi kedatangan tamu tak diundang. Mereka adalah Jonny dan komplotannya beserta dukun Mak Talo tadi. Kebetulan Bi Asih dan anak bungsunya Pretty sedang bermain di ruangan lain, jadi yang ada di situ hanya Suketi saja. Ia pun diserang dukun tadi dengan cara dicabut paku yang tertanam di kepalanya. Sontak saja dalam sekejap Suketi berubah menjadi Sundel Bolong. Penampilannya kini sangat menyeramkan. Mukanya putih pucat, lingkar matanya hitam lebar, rambutnya panjang awut-awutan, gaunnya putih menjuntai sampai ke lantai dan bagian punggungnya bolong dipenuh ulat. Saat itulah Bi Asih dan Pretty keluar. Mereka terkejut karena Suketi telah menjelma menjadi sosok lain. Tak lama kemudian, anak sulungnya Rio pulang dari sekolah. Ia kaget melihat Mamanya sangat menyeramkan. Padahal tadinya ia ingin menunjukkan ulangan matematikanya yang bernilai 100 dan bertanya kenapa ia tidak disun seperti biasanya. Sayangnya sang Mama diam saja dan malah seperti setan. Iapun berlari ke arah Bi Asih yang lantas menyuruhnya untuk menelepon ayahnya supaya lekas pulang.

Sesampainya Bardo di rumah, anak-anak dan Bi Asih menghampirinya dan menceritakan kronologi kejadian yang menimpa Suketi yang kini telah berubah menjadi Sundel Bolong dan menghilang ke arah tembok. Mulanya Bardo tidak percaya, tapi untuk meyakinkan dirinya sendiri, ia pun meminta Hari untuk menemaninya ke Alas Roban dan menanyakannya langsung kepada Ki Rengga. 

Apa yang ditakutkan Ki Rengga selama ini akhirnya kejadian juga. Ia pun menceritakan semuanya perihal siapa itu Suketi sebenarnya. Dulunya, ia adalah perempuan yang mati bunuh diri setelah diperkosa oleh lelaki bejat yang tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya. Maka dari itu arwahnya tidak tenang dan suka bergentayangan sampai akhirnya ia dibangkitkan kembali setelah ditancapkan paku dan diangkat anak. Bardo pun syock sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ki Rengga dan istrinya pun menenangkannya dan memastikan bahwa anak hasil perkawinannya dengan Suketi adalah manusia seutuhnya, bukan manusia jadi-jadian. Jadi masih ada harapan.

Sementara itu, saat Bardo masih sowan ke tempat Ki Rengga di Alas Roban, di kediamannya malah muncul tragedi memilukan lagi. Komplotan Jonny datang lagi dan bermaksud untuk menculik si bungsu Pretty. Bi Asih yang berusaha melawan akhirnya ditembak mati hingga yang tersisa tinggal Rio yang kemudian ngumpet di dalam kamar sambil menangis sesenggukan. Saat Bardo tiba di rumahnya, betapa terkejutnya ia dengan segala hal yang terjadi di rumahnya. Bi Asih tewas terbunuh dan putrinya Pretty hilang diculik orang. Tak lama kemudian ia menerima telepon dari penculiknya yang memintanya menyiapkan ratusan juta rupiah untuk ditukarkan dengan putrinya. Bardopun menyanggupi asal putrinya selamat dan jangan diapa-apakan. Sialnya, karena ada polisi lewat ketika penculiknya sedang bernegosiasi, maka secara tidak sengaja penculik tersebut malah membekap Pretty hingga tewas. Rencana pun berubah total. Sementara Rio juga sempat berfirasat buruk tentang adiknya. Dalam mimpinya, ia melihat sang adik terbang tinggi dan melambaikan tangan ke arahnya seolah tidak akan kembali lagi. Lalu tiba-tiba dari arah luar halaman seperti terdengar bunyi mobil yang sedang menurunkan sesuatu dari balik pintu ruang tamunya. Setelah dicek, ternyata itu adalah peti kayu yang berisi jenazah Pretty. Bardo pun sangat terpukul karenanya. 

Keesokan harinya Pretty dikebumikan dengan dihadiri oleh segenap kerabat, dan handai taulan, serta pihak kepolisian yang sebelumnya diminta tolong Hari untuk membantu mengungkap siapa dalang di balik semua ini. Bardo hanya bisa pasrah karena masih dalam suasana duka yang sangat mendalam. Paling satu-satunya harapannya saat ini adalah anak laki-lakinya Rio.

Malam harinya, saat sedang tertidur dengan ayahnya, tiba-tiba Rio terbangun karena mendengar suara Mamanya. Iapun menuju ke ruang piano, dan di sana ia sudah mendapati Suketi yang telah berwujud Sundel Bolong sedang memainkan piano dan menyanyikan lagi sendu. Bardo pun menyusul putranya itu dan kaget melihat Suketi. Namun, ia berkata bahwa ia dan Rio tetap mencintainya meskipun sekarang mereka sudah berbeda alam. Dan Suketi pun berkata akan tenang jika sudah membalaskan dendam atas kematian putrinya.

Alur pun terus maju dengan menceritakan aksi balas dendam Suketi dengan antek-antek Jonny, mulai dari membunuhnya dengan boneka beruang Pretty, menjerat lehernya dengan gaun panjangnya saat membonceng salah satu anak buah Jonny, sampai yang terakhir tentu duel dengan Jonny yang dibackingi oleh dukun sakti Mak Talo. Namun, pada akhirnya Suketilah yang menang dengan disaksikan oleh Bardo, Rio, Ki Rengga dan juga warga setempat. Setelahnya arwah Suketi akhirnya tenang sesaat sebelum menyampaikan pesan terakhirnya kepada Bardo supaya menjaga dan membesarkan Rio dengan sebaik-baiknya.

Review Malam Satu Suro (1988) 

Sebagai penggemar akting ratu horror Indonesia Suzzanna Martha Frederika van Osch alias Suzzanna, tentu ga lengkap rasanya kalau aku belum bikin ulasan tentang Malam Satu Suro (1988) yang fenomenal itu dengan tokoh utamanya yang bernama Suketi. Sebelumnya aku juga sudah mengulas film Suzzanna yang lain yang berjudul Titisan Dewi Ular (1989), silakan aja bagi kalian yang suka horror jadul bisa baca ulasanku yang itu.

Oh ya, aku nonton film ini dulu seringnya pas jamannya masih SD-SMP gitu. Ya, antaranya jam-jam sepulang sekolah sekitar jam 2 siang karena memang sering diputar tahun-tahun 2000-an awal. Dan stasiun TV yang sering menayangkannya adalah RCTI kalau ga indosiar. Sementara sekarang tentunya lebih sering ditayangkan oleh Anteve tiap malam Jumat. Pas TK atau lebih kecil dari itu juga pernah nonton sih, tapi banyak lupanya karena nonton selintasan doang yaitu pas dititipin di tempat Simbah waktu ibu penataran keluar kota. 

Ngomong-ngomong, dulu aku nontonnya suka sambil tutupan bantal loh. Mungkin karena pas jadi Sundel Bolong, visualnya si Suketi ini ngeri bener. Anehnya, pas kutonton sekarang kok ga ya. Maksudnya biar kata yang terakhir kemaren nonton antara jam 9-10 malam, tapi aku kok ga ngerasa takit sama sekali. Ga setakut dulu lah istilahnya. Sebab setelah kutonton ulang malah kebanyakan unsur komedinya. Terus di akhir cerita juga lebih mirip ama film action penumpas kejahatan yang mana heronya diperankan oleh si Sundel Bolongnya itu tadi, hihihi.

Tapi, terlepas dari itu, kostum dan make up memedinya tetep aja serem (pake banget), apalagi pas bagian Suketi godain tukang bakpau. Dan doi lagi nimang jasad anaknya tapi pura-puranya lagi nyusuin pake dot. Manalah mukanya dibikin putiiiiih banget kayak labur, lalu pake topi dan gaun rumbai-rumbai mirip Nonik Walandi...eh Nonik Belanda. Serem banget. Walaupun agak kocak juga sih sebenernya.

Terus adegan yang lumayan bikin kicep lagi adalah pas Suketi menggali kuburan anaknya yang masih basah lalu menggendong pocongnya sebelum dimasukkan ke dalam peti mati untuk diseret dan dibawa jalan-jalan. Habis itu doi nemplok di pohon sambil godain si tukang bakpau tadi. Ngeriiii..

Ngerjain tukang bakpao, Bokir, dan Dorman, Suketi make upnya ngeri banget, hiiiiiiy :D


Ama satu lagi deng, pas ketemu Bokir dan Dorman Borisman yang sebelumnya nyamar jadi cewek cantik bernama Sun. Si Suketi yang nyamar jadi Sun ini ngaku jadi penggemarnya Bokir yang memang penyanyi terkenal di daerah itu. Rencananya dia mau nonton konsernya Bokir yang akan diadakan di Rawabangke Wetan, makanya pas ketemu Bokir dan Dorman yang sedang naik bendi, si Sun yang dandan pakai makeup dan busana gonjreng ini ditawari untuk ikut serta. Terus dari situ mereka akhirnya kenalan. Nah, pas ditanya Bokir Sun-nya itu Sun siapa (apakah Sundari atau Garnisun), si Sun ini malah bilang nama itu ga penting, nanti juga bakal tahu Sun-nya itu terusannya apa, sambil mesam-mesem godain lelaki bangkotan yang gatel itu, hahaha. Sun bilang pengen dibawa menari dan menyanyi sambil ditraktir tuak biar kulitnya ga sedingin es waktu dipegang Bokir. Eh.....habis itu malah ada adegan si Bokir nyanyi Lagu Tembok Derita lagi, yang ujung-ujungnya panggung mendadak menjadi sepi karena ternyata mereka ada di kuburan dan Sun-nya malih jadi Sundel Bolong. Manalah tampangnya serem banget lagi karena ngemut kempeng dan tetiba jalan pake enggrang yang kelihatannya doi jadi tuinggiiiiiii banget, hahaha...kocak banget sih. 

Tapi emang ga ada matinya menurutku horror Suzzanna ini. Selalu membekas dalam ingatan, mengingat diem aja juga udah serem kan dia. Diemnya tapi sambil plerak-plerok dengan mata belonya yang kurang lebih mirip sama matanya admin, hihihihihihihi #ketawa ala Mba Sun.... 

Nah, demikianlah ulasanku tentang film Suzzanna Malam Satu Suro ini. Kalian sendiri ada nyali ga nonton Suzzanna pantaran jam-jam 9-10 malem dan rampungnya tentu akan menuju jam 24.00 WIB :D kayak aku? Atau kalian ada kesan-kesan bagaimana dengan alur cerita Suketi ini? Silakan ramaikan kotak komen boleh loh kakak :D.

#tontonan selingan setelah dari kemaren ama pak suami marathon nonton laga jadul Saur Sepuh dan Arya Kamandanu :D


77 komentar:

  1. Wah, kirain aku lama ngga update lagi garap novelnya. Eh ternyata yang nongol sinopsis film. Tapi ngga apa-apa, sepertinya besok nongol lanjutan novelnya.πŸ˜€

    Menurutku salah satu yang membekas dalam ingatan penonton terutama generasi 90an adalah pas nonton film Suzanna tuh lagi kecil. Lihat doi pakai make up kayak gitu emang sukses bikin anak kecil selalu minta diantar kalo ke kamar kecil saat pengin pipis. Emaknya tentu saja marah marah hahaha 🀣

    Anehnya besoknya lagi kalo ada film Suzanna tetap semangat nonton lagi. Terus tengah malam pengin pipis minta diantar lagi. Besoknya pas ada film Suzanna lagi emaknya langsung nyabut antenanya hahaha πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

    Eh jadi Fendi Pradana yang jadi barco ya, kirain aku Barry Prima. Soalnya agak mirip sih πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Novelnya masih pending mas 😊, sepertinya butuh tapa 7 hari 7 malam kalau nglanjutin novelnya πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Eh mas agus bukannya generasi 80-an yak 😝 #bercanda

      Bener banget Mas, jaman dulu tuh dandanan Suzanna itu ikonik banget sebagai Sundel Bolong, makanya susah lupa akutuh, dan kalau artis lain yang merankan ga gitu seinget kalau pas Alm. Suzanna yang main πŸ˜€

      Iya, anehnya ku juga gitu, walau takut, tetep aja besokannya diputer lagi, walau ganti judul misal yang buaya putih atau telaga angker ya tetep taktonton juga, manalah dulu pas pulang sekolah jam 2 siang aku nonton dewekan lagi hahhahahah, untungnya siang...
      Tapi kalau sekarang malam pun berani aku nontonnya πŸ˜‚πŸ˜†

      Iya mas, yang malam 1 suro ini fendy pradana, kalau barry prima sangkuriang apa yah, lupa ey..apa samson dan delilah...tapi aku ingatnya dulu Alm Suzanna pasangannya selalu aktor2 yang keker2 kayak Barry Prima, Jefrry Woworuntu, Clift Sangra, Fendy Pradana, dll

      ^__________^

      Oiya, ralat dikit mas...bardo ..bukan barco, kalau barco atuh merek minyak goreng hahhahahah

      Hapus
    2. Aku sebenarnya nulisnya bardo lho, tapi kok malah nongolnya Barco. Ada penghuninya nih blognya.😱

      Memang lihat Suzanna jaman dulu itu sudah bikin anak kecil terkencing kencing mbak saking takutnya, tapi anehnya tetap ditonton juga.

      Mungkin itu sebabnya ketika ada film bernafas dalam kubur yang dibintangi Luna Maya yang kisahnya mirip dengan film Suzanna orang orang pada antusias. Buktinya jumlah penontonnya lebih dari 3 juta orang dan hanya kalah dari film pengabdi mantan eh setan nya Joko Anwar untuk kategori film horor.

      Ini membuktikan bahwa Suzanna memang sudah jadi ikon horor biarpun kebanyakan film filmnya bersetting di pedesaan.

      Hapus
    3. biasa kepleset drijine yo mas, huruf d n c kan deket deketan tuh πŸ˜‚πŸ€£

      jadine barco deh hahhaha

      bener mas, aku biarpun dibolan-baleni ping satus tetep ga bosen nontone wekekekek, mungkin kalau uda kadung cinta ama horror begitu kali yes 🀣🀣

      tapi tetap saja mas, yang film asli alias awal lah yang tetap di hati, kalau diremake uda ga gitu seantusias gitu, nek aku, apa mungkin karena uda bukan suzanna lagi yang main kali ya, tapi nek sing garap joko anwar okeylah, aku penasaran hihi

      iya mas justru karena setting pedesaannya itu kadang settingnya malah kerasa lebih wingit πŸ˜±πŸ˜°πŸ™„πŸ€­πŸ€­

      Hapus
    4. Iya sih, memang huruf c dan d itu berdekatan, tapi ngga sedekat antara huruf u dan i, dan itu malah lebih gawat.

      Suatu waktu ada dua orang lagi pacaran lalu main chatting.

      "Beb, udah dengar belum."

      "Iya ada apa."

      "Aku mau kasih tahi."

      "Apa, tahi.😑😑😑"

      "Eh, maksudnya aku bukan itu. Aku cuma..."

      Pesan tak terkirim. Setelah di cek ternyata sudah diblokir. Padahal maksudnya mau kasih tahu tapi karena kepleset jadinya jadi tahi.πŸ˜†

      Hapus
    5. Ya Alloh kok iso nglawak ngene sih mas, ku dadi ngguyu ngakak ngene iki loh, jan tanggung jawap mas, mules aku mocone hahaha

      Tapi emang iya sih kebiasaan ngetik touchscreen ya gini, suka salah ketik πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  2. Film favorit gw nih era 90,an sampai sekarang masih suka. Malahan bini gw fans suzzana. Cocok memang ia dijuluki ratu horor. Udah berapa kali nonton film ini berulang kali.😊😊

    Kalau nggak salah film ini ada lagunya deh Kalla Suzzana sedang bermain organ dengan lagu "Selamat Malam Oh Cintaku"....Karya Vina Panduwinata.

    Lirik lagunya seperti ini kalau nggak salah.

    malam ini sunyi sepi
    kau terlena dalam mimpi

    kau tersenyum kedamaian
    menikmati cinta kita

    Malam ini sunyi sepi
    bermimpilah tentang cinta

    ku ingin selalu bersamamu
    di sisimu slamat malam
    oh cintaku

    Film sundel bolong ada 3 versi kalau nggak salah yang pertama yang malam satu suro memang dan versi kedua Santet, Wanita Harimau dan seterusnya.😊 Cuma sekarang jarang ada lagi yaa Film Horor pengganti Suzzana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang aku ingat dari film ini malah si Bokir yang nyanyi lagu tembok derita kang, lagunya asyik banget menurutku. Sampai aku nyari lagi lagunya di YouTube.πŸ˜†

      Pak hakim dan pak jaksa
      Kapan saya akan disidang
      Sudah lima bulan mendekam
      Belum juga ada panggilan

      Saya sudah tidak tahan
      Tiap malam kedinginan

      🎢🎡🎢

      Hapus
    2. Kang Satria : Yaaaayyy sami kang satria : D. Film horror pas boomingnya Suzanna emang legendaris banget πŸ˜„πŸ˜„

      Diputer berulang kalipun terasa greget yes kang buat ditonton hihi

      Ternyata mba vina sama kayak aku, suka suzanna jugak, horeeee ada konconya saiaaa πŸ˜†πŸ˜πŸ˜

      Iyes, kang satria emang pinter deh, bener banget itu lagi vina panduwinata yang dimainkan pas adegan suketi main piano, pake baju pink rumbai-rumbai dan pas uda jadi sundel bolong wekekekek...liriknya begitu tuh syahdu hahahha

      Bener sekali kang, nanti aku ulas semua deh baik yang ratu buaya putih, ratu pantai selatan, wanita harimau, dan telaga angker kang, tunggu saja tanggal mainnya

      ^_________^

      Hapus
    3. Langsung otewe ke youtube ya mas agus πŸ˜„πŸ˜„

      Iya liriknya begitu masπŸ˜ƒπŸ˜²πŸ˜

      bener-bener deh ni si Bokir, kalau ga ada dia, film suzanna mah yang ada bikin ku tutupan bantal semua, untunglah ada bumbu-bumbu komedinya si Bokir ce es walaupun kadang banyak adegan agak panasnya juga ya πŸ˜†πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  3. Malam Satu Suro ini sekarang tersedia di streaming service ngga yah? Jadi penasaran mau nonton. Terakhir nonton fim Suzanna tahun lalu yang judulnya Santet tahun 1988

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nontonnya blereng-blerengan di youtube hul πŸ˜²πŸ˜†πŸ˜‚πŸ˜€πŸ˜

      Belum tahu kalau di streamming yang berbayar ada pa ga.
      Yang santet aku juga sering nonton pas jaman bocah dulu, kayaknya hampir smeua film Suzanna yang horror aku uda khatam hul, kalau yang film doi genre drama malah belum wekekekk

      Hapus
    2. Sudah nonton film Suzanna yang judulnya beranak dalam kubur ngga mbak? Lumayan serem lho bahkan ada kabar burung yang mengatakan itu film terseram yang dibintangi Suzanna. Entah burung siapa itu yang sok tahu, kurang tahu aku juga.πŸ˜‚

      Hapus
    3. ..burungnya mas Satria yang ngirimin kabar, maaas ...

      Burungnya Satria kan udah dilesin banyak bahasa.
      Bahasa Mandarin juga pinter πŸ˜‰

      Hapus
    4. beranak dalam kubur? sik sik...iki horror po dudu yo mas, tapi kayake film suzanna sik jaman baheula jauh sebelum sundel bolong dkk ya e ya kan hihihi

      jajal ngko takgoleki ne ben ga sekedar tahu dari kabar burungp πŸ™„πŸ€” 🀭

      Hapus
    5. Udah belum jajalnya? Atau jangan-jangan kehabisan kuota.πŸ˜‚

      Itu film Suzanna tahun 1972, Suzanna disini malah kalah angker dibandingkan dengan Mieke Wijaya yang jadi lawan mainnya.

      Hapus
    6. Iya ya mieke wijaya memang klo acting kelihatan judes πŸ˜‚πŸ˜‚

      Baru lihat trailernya mas, penasaran juga sih aku πŸ˜€

      Hapus
  4. bokirrrr bokirrrr
    hahahahahaa
    pas aku baca ini mbak pas habis jumatan
    biasanya jam segini ini kan able banget liat film suzzana
    ambek ngantuk ngantuk

    aku ga begitu inget yang ini udah kutonton apa belum ya
    soalnya seingetku rata rata ceritanya mati terus balas dendam arwahnya gentayangan

    tapi wajah pemeran prianya si fendy pradana masih apal aku
    yang di brama kumbara bukan si

    meski begitu biasnaya hepi ending kok film suzana ini itu yang kusuka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakakka, ho oh banget mas ikrom, pas bilang bokirrr bokirrr gitu suzzananya suaranya khas banget kan, bikin mrinding tapi yo bikin ngguyu ngakak hahahha

      Iya, biyen bar bali sekolah awan awan nek ono jingle soraya intercine films uda deg degan antara arep ono film dono opo suzanna wekekek

      Iyaaak 100 buat dirimu mas ikrom, fendy pradana yang main jadi brama kumbara di saur sepuh, bareng mantili dan lasmini wekekekkeke

      Hapus
  5. Wuih artis senior ratu horor dari kota asalku diulas disini ..😁.
    Eh meski satu kota denganku, aku belum pernah loh lihat Suzanna secara langsung, wwwkk ..., rumahnya juga belum sempat kulihat.

    Selama ini ya cuma denger namanya dari bibiku yang satu kelas di sekolahnya dulu dan juga denger dari temenku, sodaranya Suzanna.

    Memang ya akting jadi pemeran hantu, artis Indonesia belum ada yang bisa menyaingi kualitas akting horror Suzanna.
    Dia terlihat totalitas banget.
    Coba seandainya beliau dulu masih hidup, terus filmnya di remake oleh perfilman Hollywood dengan teknik visual canggih dan Suzanna tetap pemainnya ... , pasti hasilnya sangat jadi tontonan film mencekam dan bisa jadi box office dunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh iya ya, aku njuk kelingan mas him kan asli magelang sama kaleh alm bunda suzanna 😊, dan temennya mas him malah ada kerabat langsung 😳😎



      berarti di sana memang kesohor banget nggeh mas him, dan ternyata bibi mas him malah sekelas ma beliau, keren juga mas πŸ˜„

      iya mas, andai filmnya diremake hollywood dan digarap dengan wah bisa moncer nih kita yak hihi

      Hapus
  6. Malam satu suro salah satu film terbaik si ratu horor Indonesia, Suzanna selain telaga angker dan sundel bolong.

    btw kalau yang Suzanna memainkan dua peran, satu jadi hantu satu lagi jadi penulis novel judulnya apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener sekali mas kal el, suketinya itu loh yang jadi ikon suzanna saat menjadi sundel bolong πŸ˜†
      ah yang itu, itu mah malam jumat kliwon mas😌🀭

      yang ini juga ga kalah ngerinya πŸ₯ΆπŸ₯ΆπŸ˜±πŸ˜±πŸ˜±πŸ˜°πŸ˜°πŸ˜‚

      Hapus
    2. Oh malam Jumat Kliwon, maklumlah film jadul udah lupa-lupa ingat. Film Suzanna yang saya ingat banget yang sundel bolong sama telaga angker.

      Hapus
    3. iya mas, yang malam jumat kliwon yang ceritanya novelis genre misteri nyewa rumah tua milik seorang darah biru, trus abis itu sering dinampakin hantu wanita yang mirip mukanya ama dia 😱😱

      Hapus
    4. Kemarin malam Jumat Kliwon lho, jangan jangan ada yang mirip mbak mbul juga.😱

      Hapus
    5. Welahdalah, takcek beneran kalender jawa, e la bener kemaren itu jumat kliwon loh
      Nah loh ?!! 😨😨😨😱😱

      Hapus
    6. Mukanya mirip dia, ya yang main dia dia juga..hihihi. Ceritanya kalau ngga salah ingat itu novelis anak dari si hantu yang mati dibunuh.

      Hapus
    7. Iya mas film jadul mah peran ibu anak biasanya orang yang sama πŸ˜€

      Iyah yang malam jumat kliwon aktornya itu alan nuari, trus si novelisnya tetiba mau dirudapaksa ma tukang kebonnya 😨😱

      Hapus
    8. Wah sepertinya aku sudah nonton film Suzanna yang judulnya malam Jumat Kliwon tapi agak lupa jalan ceritanya. Lihat komentarnya kok jadi serem ngga jadi nonton ah.😱

      Hapus
    9. iya mas memang seram cerita yang ini, malah menurutku sereman ini ketimbang malam satu suro, wekekek

      Hapus
    10. Saya malah udah lupa aktornya udah lama banget nontonnya. Kalau malam satu suro yang ada adegan bokir mau mantek sundel bolong kan?

      Hapus
    11. mantek itu apa ya mas?

      yang bokirnya joget dangdut ama si sun mas πŸ˜³πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    12. Kalo malam satu suro mah ngga bakal lupa, soalnya saking seringnya diputar ulang di ANTV.😁

      Hapus
    13. Bener mas, nganti apal kecipal-cipal akutuw πŸ˜†πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    14. Mantek asal katanya pantek artinya paku atau pasak, kurang lebih mantek maksud memaku atau memasak (bukan memasak mengolah masakan ya..hihihi)

      Oh yang itu (masih mengingat-ingat)

      Jarang nonton tv apalagi ANTV yang salurannya kurang jernih udah ngga ketonton, mas

      Hapus
    15. ow mantek tuh maku tah, alias nuncepin paku alias pasak hahhahah..

      iya bener juga sih akhir akhir ini setelah takingat ingat aku juga dah jarang nonton tipi 😱😱


      Hapus
    16. Betul banget, mantek sama dengan maku mungkin itu karena awalan me nya dibuat jadinya bikin bingung.

      Ya udah mumpung diingat nonton tv aja sekarang ntar keburu lupa lagi.. hihhi

      Hapus
    17. dan begitu tipinya disetel, isinya berita corona mua hiks hiks

      Hapus
    18. Jadi malah ngeri nontonnya lebih seram dari sundel bolong..hihihi

      Hapus
    19. Kirain nyetel tivi nontonnya sinetron Indosiar mbak yang judulnya unik.

      "Mamaku ternyata istri papaku." πŸ˜†

      Hapus
    20. Mas kal el : iya mas, malah bikin musmet kan liat berita di tipi isinya covid 😒😲😭

      Hapus
    21. Mas agus, jyah dia mau bikin jebakan, tapi kagak mempan, weeek hahhahahhahah

      Tapi aku males nonton indosiar mas, uda jarang nonton tipi hahahha

      Hapus
  7. ih kok sukanya yang horor horor to? saya jadi takut pernah dulu lihat yang jadi ULAR ... hihi saya takut ular soalnya jadi klo liat si nyai bawanya serem gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang titisan dewi ular juga sudah aku ulas lama mba hihihi

      Hapus
    2. Sekali-kali ulas juga film warkop DKI mbak, itu juga salah satu film legendaris di Indonesia.πŸ˜„

      Hapus
    3. Eh baru satu judul doang ya mas warkop dki yang udah kuulas, itu loh yang sabar dulu dong 1989 hihi, ntar kapan kapan kuulas judul warkop dki yang lainnya (kalau sempet), kebanyakan agenda sih lau mbul πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜²πŸ˜²πŸ˜¨πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    4. Setelah film warkop DKI kelar diulas ulas juga dong film star trek dari film pertamanya di tahun 70an sampai film terakhirnya..

      Hapus
    5. waduh mas kemebul kepalaku kalau ngulas film scifi mas, nyerah, lebih suka genre nonscifi atau action hahhahaa...

      Hapus
    6. Coba Masher aja yang ulas Star Trek. Tul ga mbak? πŸ˜†

      Saya bingung sama pedangnya itu terbuat dari apa? πŸ˜†

      Hapus
    7. benar juga ya 😳, kalau mas her kan ahli filem scifie fiksi ilmiah xixixi

      Hapus
    8. Kalau saya yang mengulasnya bisa kacau balau, saya taunya hanya nonton filmnya saja..hihihi

      Yang ada pedangnya itu star wars kang bukan star trek kalau star trek adanya phaser..hihihi

      Hapus
    9. Mungkin pedang excalibur kali yang susah dicabut #eh itu mah pedangnya raja arthur ya hahah

      Hapus
    10. Iya maksudku star wars, sama2 "star" sih awalannya πŸ˜†

      Pedang yg kaya cahaya senter mbak πŸ˜†

      Hapus
    11. Iya mas, mnurutku malah mirip lampu tl yang panjang biasanta buat nerangin ruang tamu πŸ˜€

      Hapus
    12. Awalan sama-sama star tapi kan Akhirannya beda, kang..hihihi

      Memang bentuknya kayak lampu TL tapi anehnya ngga bisa pecah, mungkin karena force kali ya..hihihi

      Hapus
    13. hu umb mas...e ini kita lagi bahas malam satu suro kok jadi bahas pedang nya star wars ya πŸ™ˆπŸ˜‚πŸ™„πŸ˜„

      Hapus
  8. wah salah satu film suzana favorite gw ini mbak mbul, menurut gw film suzana jaman dulu gak begitu serem malah lucu :D, gak tau udah berapa kali gw nonton yang satu suro ini, dulu sering banhet di puter di tv :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah khanif ternyata juga suka film suzanna ya nif :D
      Memang iya nif kebanyakan kocaknya setelah kutonton pas uda gede gini, dulu kecil mah sampe ga berani pipis ke kamar mandi klo malem2 hahahaaaa

      Hapus
    2. Mungkin mas khanif nontonnya udah gede kali ya makanya ngga kerasa serem, tapi untuk anak kecil jadi ngga berani pipis sendirian.

      Oh iya, selain film film Suzanna, pengabdi mantan eh setan tahun 1980an juga menurutku serem lho.😱😱😱

      Hapus
    3. mungkin khanif kecilnya pemberani mereun mas

      aku pas kecil yo ho oh wedi ra wani meng toilet wakakaka

      aku sudah nonton dong, ruth palupessy kan mas yang pengabdi ketan ehhhh pengabdi setan hihi

      itu juga asli serem adegan kuburan n candy ghost alias lemper alias pocyonk...ama jombie jombie πŸ˜†πŸ˜†

      Hapus
    4. Iya betul, itu Ruth palupessy jadi pengabdi mantannya.πŸ˜‚

      Kalo aku ingatnya malah pas siangnya dikubur, anak lelakinya malam harinya didatangi emaknya, pakai acara ketok ketok jendela lagi. Jadi merinding ingatnya, mana suara musiknya itu horor banget ya.😱

      Untung yang didatangi bukan bang satria, kalo dia yang didatangi arwah, bukan lari tapi malah minta nomor togel.🀣

      Hapus
    5. bener mas ruth palupessy kan main di warkop sabar dulu dong jadi mevrouw rudolf hihi, akting orang jaman dulu kenapa serem kayaknya dipengaruhi juga ama suaranya yang timbrenya pada berat ditambah backsound yang kadang terkesan 'sesuatu' bikin merindingnya...sama satu lagi, bahasa yang digunakan juga masih baku ya kan?
      betul yang adegan abis tahlilan malemnya kayak ada yang ketok ketok jendela kamar si anak, ealahhh la kok punya rumah pas dibuka jendela pemandangane yo kuburan sih 🀣🀣

      Hapus
  9. Tadi pas liat judulunya, aku mikir2 ini film Suzana yg manaa. Soalnya dulu wakru kecil sering nonton, tp udah lupa judul2nya.
    Pas baca, baru sekilas inget ceritanya. Aku inget nonton pas prosesi pernikahannya itu, feelnya dapet banget. Btw ini Film yg bikin aku langsung abis nonton ngumpet2 ngecek rambut mama pas tidur buat cek ada pake atau ga 🀣🀣 iya sebegitunya.. mungkin krna nontonnya pas masih kecil jd brasa nyata bgd dulu.. heheheh..
    Mungkin klo nonton skrng, kaya kata mba nita, blm tentu terlalu horor yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba pas adegan mantenan di hutan pake adat jawa basahan kok settingnya berasa wingit banget hihi, alas roban gitu loh (ceritanya πŸ˜†)

      iya, nonton sekarang yang ada aku banyak ketawanya mba thessa terutama karena selingan ai bokir dan dorman πŸ€£πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  10. Sudah tidak terhitung, entah berapa kali saya nonon film malam satu suro
    mistri yang dibalut dengan komedian.
    Si bokir yang bikin ngakak saat ketakutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. pesti dah berkali kali yo mas tehitung start nonton pas masih bocil πŸ˜‚

      Hapus
  11. Wah penyuka film horor semua rupanya.

    Kalau aku hampir ga pernah menonton film horor, karena takut wkwk, apalagi itu, ada adegan membongkar kuburan ya terus gendong bayi pocong, busyet dah πŸ˜†πŸ˜†

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga semua kayaknya mas jaey wakakka
      ada juga yang penakut kayaknya

      iya memang bagian ngegali kuburnya itu serem banget mas, uda gitu pocongnya dilihatin pula abis itu dikasi susu pake dot n ngerjain tukang bakpao n kang ojek hahahha

      Hapus
    2. Nah, yang jadi pertanyaan kenapa ngerjain tukang bakpao sama tukang ojek ya, padahal mereka ngga salah apa-apa. Kalo ngerjain suhu Ajaey boleh saja sih.πŸ˜‚

      Hapus
    3. Iseng aja, tapi lumayan dapet duitvdari daon e disulap jadi duit beneran mas πŸ˜‚

      Kalau suhu ajae malah bakalan ngajak suit πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    4. Ngerjain tukang bakpao dll itu hanya selingan aja kurasa, mas, mbak πŸ˜†πŸ˜†

      Hapus
    5. Iya mas jaey supaya nda terlampau seram, jadi musti sedikit ada komedinya 😁

      Hapus
    6. tapi justru selingannya itu yang bikin diinget orang sampai kapanpun dengan ikon leluconnya si bokir ce es πŸ˜†

      Hapus
  12. Hahahahah duuuh aku kalo nonton film dia, hrs siang2 sih. Bisa kebawa mimpi kalo malam nit :p.

    Yg malam satu suro aku blm nonton.ntr ah, mau cari filmnya. Tapi memng yaaa , horornya Suzanna itu ga ada matinya, juaraaak laah. Mukanya aja udh serem walo cantik :D. Aku ga kebayang nih kalo punya ibu kayak Suzanna, bakal takut ato ga :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakk iya mba fann, memang wajahnya beliau cantiknya misterius jadi sering kebawa ngimpi kalau abis nonton filmnya hihi

      Hapus