Jumat, 02 April 2021

Nasi Kuning Favorit




Ternyata Jumat ini adalah 'tanggal merah'. Malam sebelum menjelang hari libur selalu menjadi waktu paling menyenangkan diantara semuanya. Setelah pekerjaanku beres, malam ibaratnya adalah bonus. Bonus untuk aku bisa bersantai. Meski malam jumatku kemarin sempat dikacaukan oleh suara kucing di atas plafond.






Jumat biasanya akan dimulai dengan sesuatu yang agak sibuk di jam-jam 8 pagi. Akan ada kebiasaan Tamas untuk membeli nasi kuning yang berlokasi di samping masjid. Nasi kuning untuk sarapan. Isinya telur pindang manis, bihun goreng, mie goreng yang ada kubisnya, juga orek tempe. Itu saja sudah membuat kenyang. Walau jika dibandingkan dengan nasi kuning buatanku yang waktu itu aku masak dengan menggunakan rice cooker, tentu masih jauh lebih gurih buatanku. Tidak kelembekan. Soalnya kalau nasi kuning kelembekan aku malah jadi terbayang bubur. Bubur warna kuning. Agak geli aku membayangkannya.




Siangnya, biasanya tinggal menengok saja apa yang ada di dalam kulkas. Ya, tidak ada yang surprise juga sih...karena adanya juga hanya bayam, bayam, dan bayam. Bayam untuk dibuat sayur bening yang dicampur dengan jagung manis, wortel, dan tomat. Simple  sekali. 

Selain itu paling lauknya hanya ada tempe atau tahu goreng saja, ditambah dengan sambal. Kalau ada pisang goreng akan terasa lebih enak lagi, walau gorengnya terlanjur gosong. Eh, tapi sempat tercetus ide bahwa makan pisang goreng sambil dicocol sambal mungkin enak kali ya. Biar terasa seperti makan pisang mulu bebe dari Maluku...hihihi




Terus masih ada sop buah juga. Dibeliin si Ayank Tamas buat segar-segar. Sop buahnya ada yang belikan dari kedai langganan. Lokasinya ada di depan Indomaret. Satu gerai minimarket yang sangat menjamur di negara kami. Nah sop buah di situ, entah kenapa adonan siropnya itu enak dan wangi. Terus sambil dicampurkan juga dengan manisan kacang merah yang kemarin masih nyisa. "Glek...glek...glek!" Seger!

Sorenya iseng memanfaatkan sisa nasi dingin yang sudah pera untuk dibikin nasi goreng jawa. Bumbunya minimalis saja, tidak perlu terlampau pedas. Malahan lebih banyak cabe keritingnya ketimbang cabe rawitnya. Cuma untuk merah-merah saja karena kali ini tidak aku pakaikan kecap. Sebab pengalaman pakai kecap seringnya jadi nampak basah sekali. Lembek. Karena kan aku sukanya nasi goreng itu yang pera ya. Juga dikasih belacan sedikit, supaya makin sedap. Garnisnya pakai timun saja. Juga telur yang tidak sempat kufoto sebelumnya.

Nah, demikianlah updatean suka-sukaku kali ini. Nanti nulis yang agak 'niat' seperti biasa di review buku atau film :D. 











See you!