Kamis, 11 Agustus 2022

Review Melva Balemong Hotels & Resorts, Ungaran, Jawa Tengah



Oleh : Mbul Kecil
Assalamualaikum wr wb

Hallo! Apa kabar teman-teman semua? Semoga selalu dalam keadaan baik ya. Mbul baru nulis blog lagi nih. Karena Mbul baru balik dari kampung halaman tersebab ada kepentingan keluarga. Jadi ngeblognya sempat istirahat dulu. Dan sekarang Mbul akan kembali lagi dengan segudang cerita selama semingguan, kira-kira kemarin ngapain aja ya. 



Sebenarnya postingan ini aturan ada di penghujung libur cuti kemarin. Karena rangkaian cerita sebelumnya ada lagi dan itu cukup banyak. Tapi mengingat aku suka sekali sama tempat menginap kemarin, jadi aku taruh duluan di sini. Lumayan kan sekalian aku promoin juga hotel dan resortnya. Tapi ini bukan sponsored post ya. Murni karena aku emang suka ama tempatnya. Siapa tahu bisa menjadikan referensi buat pembaca yang singgah di Ungaran dan sedang  mencari penginapan yang bagus dimana.

Memangnya Mbul menginap dimana? Dan dalam rangka apa? Seperti yang udah aku jelaskan di awal, bahwa aku ke kampung beberapa hari karena ada urusan keluarga. Memang ga langsung di Ungarannya sih. Tapi ke Solo dulu, habis itu baru lewat Boyolali, Ampel, Salatiga, dan barulah memutuskan untuk menginap di Ungaran. Sebuah kota yang selalu membawaku pada kenangan masa kecil dulu saat kondangan sunatan di tempat adiknya Bapak yang mana waktu itu aku baru tahu kalau pabriknya Khong Guan, Monde, dan Nissin ada di sini. Nah tempat Tanteku di deket-deket sini nih. Dan kemarin lewat juga karena ada miniatur blegnya di depan pabriknya, hihihi. Tapi sekarang aku mau cerita tentang pengalamanku waktu menginap di hotel yang ada di Ungaran dulu ya. Hotel yang kami pilih adalah Melva Balemong Hotels & Resorts.




Hotel ini mengambil desain interior dan arsitektur yang berasal dari perpaduan antara budaya Jawa, Cina, dan Belanda. Dari muka hotel sampai kendaraan kami parkir aja udah kelihatan mewahnya. Dan juga unik. Konsep villanya mengambil rumah tradisional Jawa, yang disebut sebagai 'Joglo', khususnya joglo yang berasal dari Jawa Tengah dan disimpan dalam warisan aslinya.

Memang sih belum masuk lobinya aja, aku udah dibuat terperangah dengan segala sesuatu yang menjadi ciri khas hotel ini. Jawa Klasik. Pelatarannya aja luaaaaas banget. Dan banyak pepohonan rindang ada di sana. Banyak juga tanaman hias dan pancuran. Sepasang patung singa menyambut kami di pintu lobi dan kemegahan selanjutnya yang ditawarkan jauh lebih cantik lagi. Ya, begitu masuk, Mas-Mas Staff Hotelnya langsung menyambut kami dengan ramah. Pakai bahasa jawa halus segala lho...atau kalau di sini disebutnya kromo inggil. Ndak itu aja, karena setelahnya bawaan kami yang segede gambreng langsung dibawakan ke arah mobil. 

Eh, bentar...sebelum nyampe ke mobil putih unyunya, Mbul kasih tau dulu ya kalau desain interior lobinya keren banget. Mana koleksi barang antik dan meja kursinya kece-kece lagi. Banyak modelan kursi jadul yang kayak ada di rumah simbah hehehhe... Ada pula foto-foto priyayi, lukisan, patung, jam antik, telepon jadul, dan gebyok yang ukirannya super detil. Aduh, kalau ngomongin penataan lobinya ini kayak sampai kehabisan kata-kata saking stylenya itu jawa banget. Dan tentunya jadi kerasa aura-aura priyayi gitu deh, apalagi disetelkan pula musik gending jawa, aduh serasa langsung jadi Roro Ayu Putri keraton deh si Mbul, hihihi...











































Okey, kembali ke arah mobil. Untuk ke sana, kami harus melewati undakan yang kanan kirinya banyak pajangan dinding dan koleksirang antik juga. Ada patung, ukiran, dan satu lagi yang cukup mencengangkan adalah sepeda tapi ukurannya gede banget. Mbul sampai bingung itu sepeda gimana ngayuhnya ya, soalnya gede dan tinggi sekali. Belum rodanya hihihi. Tapi apapun itu, yang jelas aku langsung berbunga-bunga dalam hati karena Tamas paling tau deh hotel yang tua-tua klasik begini adalah yang jadi kesukaanku untuk menginap. Sebab sebelum di Ungaran ini, Mbul ada juga menginap di Solonya, cuma itu yang carikan adalah Mbakku jadi aku tinggal ngikut aja hihihi. Kan pas di Solo kemarin nginepnya rame-rame keluarga besar ibu bapakku ketambahan anak-anaknya. Jadinya ya rame gitu deh hehehehe. Begitu acara selesai langsung pada kondur piyambak-piyambak.

Kembali ke menuju kamar yang udah kami sewa semalam. Jadi untuk menuju ke sana, para tamu memang akan diantar dengan menggunakan mobil hotel. Mobilnya ada 3 macam. Ada yang gede (khusus mengantar rombongan), ada pula yang imut (khusus mengantar tamu pasangan, atau keluarga kecil). Mobilnya semi terbuka. Jadi dari luar langsung ada undakan dan tamu bisa duduk adep-adepan di belakang. Sementara tas dan barang bawaan lainnya ditaruh sementara di dekat sopir. 





























Untuk kamar yang kami pesan itu type eksekutif ya. Tapi dasarnya dah bintang 4, jadi kamar eksekutif pun ternyata udah oke banget. Malah bisa kubilang mewah. Paling mewah diantara hotel yang pernah aku inapi. Walaupun kata Tamas harganya lagi kena diskon. "Biasanya kalau hari biasa itu Rp 900 ribu-sejutaan lho Dek. Tapi ini karena hari Senin dapat diskon dari tiket.com jadi cuma bayar Rp 590 ribu aja." Alhamdulilah, kataku dalam hati. Sebab tadinya dalam bayanganku ya sebelum balik ke kota kan paling tinggal nginap di mana, ngrebahin e. dimanapun okey. Ga neko-neko kok aku, diajak ngemper ngendi ae ok. Sumpah. Aku mah orangnya nrimoan hihi... Ternyata udah dipesenkan yang menurutku jauh jauh jauh dari kata biasa. Maksudku kupikir tadinya ga semewah ini...... Ternyata setelah takdatangin hotelnya sangat sangat mewah....buatku pribadi lho ya, mantabbbb hwahahahha...

Nah, singkat kata mobil pun langsung membawa kami menuju kamarnya yang ternyata adanya di bagian belakang dengan view Gunung Ungaran dan persawahan. Namun sebelum sampai sana, ternyata suasana di sekitar amatlah indah. Tamannya luas banget. Dan di pinggir-pinggirnya banyak terdapat room lainnya tipe paling mahalnya hahahha. Ya, semuanya dikategorikan sesuai ama nama joglonya. Kalau Mbul dapatnya yang joglo limasan. Nah, kalau joglo lainnya itu satu rumah sendiri bisa kisaran rate Rp 1,8 jutaan hihihi. Nanti akan Mbul rincikan nama-nama joglonya ya. 































Kira-kiranya sore lepas asyar kami sampai juga di joglonya. Kami didrop di depan bangunannya dan diantarkan ke lantai 2. Nah, di sini aja aura jawa klasiknya terasa sekali. Bahkan sedari menginjakkan kaki ke lantai yang berwarna keoren-orenan dan melihat dinding sebelum tangga naik aku merasa seolah terbawa ke masa lampau. Ada beberapa lukisan yang cukup membuatku berhenti beberapa detik karena memikirkannya. Lukisannya indah banget. Dan kelihatan langka terlihat dari kanvas dan juga kertas lukisnya. Habis itu di sayap kanan maupun kiri semuanya terasa 'jawa' sekali. Baik itu pintu dan daun jendelanya juga kursi di terasnya. Oh ya, satu lagi, seperti yang dah kusampaikan di atas, bahwa area ini menghadap pas ama view Gunung Ungaran yang sumpah cantik banget. Gunungnya kelihatan gede dan jelas banget. Itu kalau belum ketutupan kabut ya. Sementara di bawahnya itu terdapat hamparan sawah yang padinya telah menguning dan sebagian lagi juga sudah dipanen. Di depan tangga pas ada meja kursi agak gedean yang spotnya langsung mengarah ke gunungnya. Jadi kalau pagi sambil ngeteh di situ akan terasa betul syahdunya hihihi.

Okey, kita masuk ke dalamnya ya. Begitu pintu dibuka, waaaaaah serius kamarnya luas banget untuk rate harga diskon Rp 590 ribu kemarin. Ukuran kasurnya saja kingsize. Biasanya kan type queen. Nah kalau yang ini King Size. Pas untuk Mbul bobok bareng Kakak, Mas Montogh, dan Tamas. Yeayy! Walaupun kalau ada opsi extra bed harus tambah Rp 300 ribu lagi. Lalu fasilitas yang didapat apa aja? Ada AC, 2 botol air mineral, Coffee & Tea Making Facilities, Complete Guest Amenities, LCD/LED TV with various TV Channels, Mini Bar, Hair Dryer (upon request), Writing desk Full Bathroom Amenities, Large Standing Shower, dan Complimentary Wireless Internet Access.


















Sore setelah asyaran, Kakak tiba-tiba merajuk pengen ditemenin renang, okeylah langsung cus ke bawah dan temanin dia renang. Dia udah antusias banget bawa baju renang. Coba Mbul bawa juga ya hihi...pasti mantul. Kebetulan sore itu emang sepiiiii banget. Di kolam renang cuma ada kami hahahhaa....kebayang kan sepinya kayak apa. Mana suasana pegunungan dan sawah lagi. Jadi dihiasi suara serangga dan orkes jangkrik hihihi. 

Sebetulnya hari itu ada yang menginap juga selain kami yaitu pasangan oma dan opa yang seumuran ama bapak ibuku. Juga malamnya ada rombongan cowok-cowok bule yang sewa joglo agak besar. Tapi tetep aja sih terhitungnya sepi...Karena pasangan oma opanya ini menginap di sayap kanan dari arah tangga, jadi agak jauhan dari kamar Mbul. Walau Mbul malah seneng ya soalnya ga banyak orang jadi berasa privat hehehe. 

Nah, pas temanin Kakak renang, sementara Mas Montogh bobok, maka aku potret-potret aja sekelilingnya yang emang banyak arena bermain kayak jungkat-jungkit, perosotan, ayunan dan lainnya. Ada pula gazebo, mushola dan resto yang juga berbentuk rumah joglo semi terbuka. Di samping pos penjaga juga ada penyewaan sepeda yang jamnya itu Rp 30 ribu. 

Oh ya, di arena kolam renang itu ada beberapa kategori ya. Ada yang untuk dewasa, anak-anak, toddler dan juga infant. Sekelilingnya banyak ditanam pohon buah-buahan. Ada sukun, jambu mete, jambu air, polong-polongan dan semacamnya. Lalu di belakangnya ada view gunung lagi loh. Bahkan ada 1 saung khusus yang sekelilingnya adalah hamparan sawah dan juga setapakan yang membelahnya. Sementara di pinggirannya ditanam kembang kertas. Tapi aku potret-potret area ini keesokan paginya sih. Karena kalau sore langit udah gelap, ga terlalu kelihatan gunungnya. 






















Habis renang, kebetulan pas banget sama magrib. Kamipun sholat sejenak, mandi air hangat yang enak banget pundak dan seluruh tubuhku serasa dipijitin air hangat, lalu habis itu keluar bentar cari maem. Keliling-keliling Kota Ungaran kok jam 8 malam udah sepiiii banget. Bahkan yang namanya PKL kok babar blas ga ada hahahah... Keren amat pemdanya. Paling kebanyakan warung tendaan nasi goreng cuma itu juga di teras rumah pedagang atau ruko ga masuk ke trotoar atau pedestrian kayak di kota besar. 

Sebenernya kami pengen keliling nyari lele goreng kesukaan Kakak dan Mas Montogh, cuma setelah beberapa kali puteran emang sepiiiiiiii banget hahahhaha. Cuma ada di spot-spot khusus kulinerannya. Ga serame kota besar pokoknya. Paling adanya di Alun-Alun. Cuma mau ke Alun-Alun kok parkirannya jauh jadi ga jadi. Dan malah Kakak dan Mas Montogh tetiba bubuk. Akhirnya mentok balik lagi ke arah hotel nemu warung yang kok kelihatannya berjejer-jejer mobil. Tamas dah pengen ajakin Mbul ke sini dari tadi, cuma kami muter-muter dulu. Begitu ga nemu ya balik lagi. Menunya ayam kampung prasmanan. Wah...menarik banget. Sambel dan lalapannya gratis ambil sendiri. Yang masak mas-mas semua. Namanya Warung Ayam Kampung Prasmanan Mas Budi. Nanti aku review sendiri di postingan terpisah ya. Ini lokasinya ga jauh dari hotelnya. 

Kira-kira sejaman di sana, akhirnya kenyang juga. Pulang ke hotel dan bobok cemuaaah wkwkw...tepar gaiz. Walau sempat anjlog bentar tapi abis itu nyala lagi dan kami kruntelan bersama. Mbul, Kakak, Mas Montogh, dan Tamas hahahhaha, kruntelan berempat kelonan dalam selimut...soalnya ademmmmmm. Bungsu dan sulung pada ngekepin Mbul semua 😂🤭Bapaknya ga mau kalah. Alhamdulilah Adek kakak lagi pada akur. Jadi seneng nyawangnya. Memang yang selalu ngopenin dengan telaten adalah Mbul. Ngurusin A sampai Z adalah Mbul. Jadi gini-gini Mbul adalah wanita yang paling penting, berarti dan dibutuhkan oleh mereka 😊

Habis itu beneran pules dan....jam 3.59 WIB aku bangun lagi dong....Yang lain mah tetep angler..... krik krik krik....sepi banget. Mau pipis ga berani. Di luar suara orkes jangkrik dan tonggeret di sawah bersahut-sahutan. Angin gunung pun bertiup. Tapi ga ada apa-apa sih hihi.. Cuma ya emang suasana pegunungan sepi dan dingin kan. Abis itu dari arah masjid kedenger suara puji-pujian dan murotal Quran sebelum adzan....dan Mbul bisa bubuk lagi sebelum bangun jam 5 pagi bangun dan ngiter mau ngeksplore seisi hotel. Asyik!

















































































































Pagi  Harinya....

Pagi-pagi, semua masih pada bubuk....tapi Mbul langsung bangun, karena mau eksplore hotelnya buat takreview di blog. Ini review jujur ya. Ga dibayar. Sumpah aku seneng banget ama suasana hotel dan segala sesuatunya. Jadi karena kesan mendalam itulah, maka aku tulis dan bagikan fotonya di blog. Biar kalian juga ikutan merasakan kayak gimana suasananya. 

Aku mulai dari area kolam renangnya dulu ya. Nah, saat ke sini ternyata aku berpapasan dengan 1 orang ibu seumuran ibuku yang sedang lari pagi sendirian di situ. Beliau kusapa dengan ramah dan akhirnya balas mengangguk dan tersenyum juga lalu melanjutkan joggingnya. Tak pernah kubayangkan sebelumnya bahwa beliau ternyata orang hebat....Nanti ceritanya pas udah masuk waktu sarapan di restoran. 










Lanjut, aku keliling-keliling semuanya dan memotret apapun yang sekiranya menarik perhatianku. Berbagai type villa dengan kekhasan desain joglo dan gebyoknya, juga taman di sekelilingnya. Aduh...nanti aku rinci sendiri-sendiri deh berdasarkan namanya. Tapi ada satu yang paling membuatku susah lupa...yaitu satu joglo yang ada pajangan biawaknya. Apa komodo ya...Ya pokoknya binatang reptil deh. Tapi dioramanya. Serius pas malem-malem lewat situ aku sempat kaget. Karena pajangan biawaknya mirip betul ama aslinya dan dia ditaruh di dipan klasik depan joglonya. Tapi cakep sih, selaras dan sepadan dengan interior dan eksteriornya hihihi. 

Lalu aku juga banyak eksplore area depan dimana di sana terdapat 2 patung prajurit dari Negeri Tirai Bambu. Belum ke area dalem-dalemnya yang ternyata masih banyak lukisan atau pajangan lain yang tak kalah kerennya. 

Okey, sekarang saatnya memberikan sedikit informasi tentang tipe-tipe villa berdasarkan joglonya. 



































Joglo Kinaih.

Terletak di depan sawah milik Resort dengan pemandangan Gunung Ungaran yang menenangkan dan taman hijau alami. Joglo ini dulunya merupakan bagian dari joglo di Klaten. Sebagian dihapus dan dibangun secara terpisah untuk menjadi kamar Suite yang berdiri sendiri.

Joglo Pengayoman

Joglo berasal dari Klaten ditemukan di tahun 1920-an dan merupakan milik warga setempat. Ini juga merupakan rumah tradisional Jawa umum yang dapat ditemukan di Surakarta atau Yogyakarta. Dengan demikian, joglo dipercaya sebagai pelindung desa. Pengayoman memiliki 4 kamar tidur twin dengan luas 30-40m2 dan teras ruang duduk di depan pintu masuk joglo.

Joglo Kemukten

Joglo ini merupakan peninggalan tahun 1852 dari pedagang batik Laweyan di Solo, Jawa Tengah. Ornamen pada tiang-tiang di Joglo Solo melambangkan ngumpulke balung pisah, yang artinya menyatukan anggota keluarga yang tinggal di wilayah yang berbeda. Tiang-tiang tersebut dipotong kemudian disambungkan selama proses pembangunan Joglo yang nantinya akan berfungsi untuk menyatukan kembali anggota keluarga di dalam rumah.

Joglo Amongroso

Joglo ini awalnya dibangun di Purwodadi dan berusia sekitar 100 tahun. Meskipun penggunaan sebelumnya, telah dimodifikasi untuk menyediakan pertemuan atau pertemuan.

Kembul Bujana

Kembul Bujana adalah bagian dari restoran. Namanya berarti makan bersama. Joglo ini dibangun pada tahun 1840, ditemukan di Menara Kudus. Joglo ini sepenuhnya dihiasi dengan desain kerajinan Jawa dari dinding ke langit-langit, seperti cengkeh dan nanas yang melambangkan mencegah dan mengatasi rintangan.

















































































































Nakula dan Sadewa

Perpaduan antara furnitur tradisional Jawa dan interior yang mewah menyinari ruangan tersebut. Pemandangan sawah menanti saat membuka pintu.

Rumah Lumbung

Rumah Lumbung, berasal dari pinggiran Pulau Lombok. Ini adalah satu-satunya rumah adat yang dimiliki hotel dan resort ini di luar Jawa Tengah. Ini adalah Joglo 2 lantai dengan kamar terpisah masing-masing 35m2. Dilengkapi dengan bathtub dan memiliki fasilitas modern.

Joglo Nugraha

Joglo ini dibangun di tahun 1830-an dan awalnya dibangun di Mraggen Demak. Langit-langit tengahnya sepenuhnya dibuat dengan bentuk cengkeh. Meski sudah digunakan sebelumnya, namun telah dimodifikasi dengan penambahan dua ruangan, yang terletak di sisi kanan dan kirinya. Joglo ini digunakan untuk mengadakan pertemuan atau gathering.

Joglo Narendra

Joglo pada awalnya dibentuk sebagai rumah adat Kudus (Kudusan) yang dibangun pada tahun 1850-an. Dipindahkan dari Desa Jenggolo, selatan Masjid Agung Kudus ke Resort sebagai Suite serta perawatan dan pelestarian sebagai salah satu rumah klasik Jawa. Sekarang digunakan sebagai Royal Suite dengan luas 90m2. Penduduk setempat mengatakan salah satu Walisongo yang terkenal dulu melewati teras Joglo ini untuk sampai ke Masjid Agung Kudus.

Joglo Pinayungan

Joglo ini berasal dari Klaten yang ditemukan pada sekitar tahun 1920-an dan merupakan milik warga sekitar. Jenis joglo ini merupakan rumah adat Jawa yang umum ditemukan di Surakarta atau Yogyakarta. Nama Pinayungan berarti melindungi, sehingga Joglo ini dipercaya sebagai pelindung.

Sasana Sewaka

Sasana Sewaka ini merupakan bagian dari joglo terbesar di Balemong Resort dan berfungsi sebagai lobby atau pintu masuk utama Resort. Awalnya khas Joglo tidak memiliki titik drop off. Titik pengantaran dibuat untuk kenyamanan tamu resort. Joglo ini dipindahkan dari desa Jamus Krajan di Demak, salah satu kota kecil di Jawa Tengah dan sudah lama dimiliki Walikota Demak. Joglo ini berasal dari tahun 1830.

Empat pilar utama itu disebut Satria Pinayungan yang artinya Ksatria Penjaga. Joglo memiliki banyak keunikan dalam bentuknya, seperti balok kayu (blandar) sepanjang 16 m tanpa sambungan dari pohon ek tunggal. Pilar-pilarnya sendiri unik karena bagian bawahnya lebih tipis dari bagian atasnya. Ini sengaja dibuat dalam bentuk itu untuk memerankan kembali gerakan tangan ketika seseorang meminta bantuan dari Tuhan.

Joglo telah menjadi daya tarik utama di Balemong Resort dengan gebyok berseni yang halus di meja resepsionis. Urat hias adalah tema Gebyok, dan nanas di tengah melambangkan seseorang yang menikmati hasil kerja mereka. Sama seperti nanas, Tamu akan langsung disambut oleh patung hitam bernama Wira Braja yang berfungsi sebagai pemukul gong saat terjadi pertempuran atau perang. Di belakangnya, ada patung pasangan Loro Blonyo yang aslinya ditempatkan di Omah Ndalem. Loro Blonyo melambangkan bahwa keluarga yang hidup rukun.














































































































































Joglo Limasan

Joglo ini dikelilingi oleh taman hijau Melva Balemong yang menenangkan. Joglo Limasan memiliki 28 kamar Deluxe yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan pemandangan menghadap Gunung Ungaran atau sawah dan desa.

Joglo Narendra

Joglo pada awalnya dibentuk sebagai rumah adat Kudus (Kudusan) yang dibangun pada tahun 1850-an. Dipindahkan dari Desa Jenggolo, selatan Masjid Agung Kudus ke Resort sebagai Suite serta perawatan dan pelestarian sebagai salah satu rumah klasik Jawa. Sekarang digunakan sebagai Royal Suite dengan luas 90m2. Penduduk setempat mengatakan salah satu Walisongo yang terkenal dulu melewati teras Joglo ini untuk sampai ke Masjid Agung Kudus.

Joglo Kencana

Joglo secara khusus dibangun dengan satu kamar ganda untuk dirinya sendiri dengan taman hijau, balkon dan kolam ikan, menciptakan suasana yang sangat damai. Ini sebenarnya adalah sebuah kamar di salah satu Rumah Solo yang disebut Jineman dan pemiliknya telah mengubah ruangan itu menjadi Joglo yang berdiri sendirim The Jineman awalnya dibangun pada tahun 1900 dengan desain buatan tangan yang unik di pintu masuk dan langit-langit ruangan, itu dipindahkan ke Balemong tempat peristirahatan untuk perawatan dan dilestarikan sebagai salah satu Joglo antik.

Joglo Amarta

Terletak di depan sawah milik Resort dengan pemandangan Gunung Ungaran yang menenangkan dan dikelilingi oleh taman hijau alami.

Joglo Tirta

Terletak di tepi kolam renang sebagai salah satu outlet F&B dan banquet untuk gathering, pernikahan, dan kegiatan lain yang dibutuhkan oleh para tamu. Ditemukan di kabupaten Boyolali dan dibangun dari tahun 1900-an. Dinding dan pintu terawat dengan baik dengan ukiran kayu asli Jawa.

Ramayana

Joglo terletak di tengah resort. Joglo ini dibangun dengan kombinasi desain Jawa dan modern. Aula dapat menampung 200 orang, seminar, kegiatan kelompok dan makan. Area taman alun-alun dapat menampung lebih dari 500 orang untuk pernikahan.



































Tipe-Tipe Kamar :
Royal Suite

Room Fasilities :

self-controlled AC
complimentary bottled water
coffee and tea making facilities
TV with various TV Channels
Mini Bar
Sala set & Sofa
Full bathroom amenities
2 large standing shower
Complimentary Wireless internet access

Bed Configuration
King bed

Landscape option : 
Garden view

Available at :
Joglo Narendra

Family Suite

Room Facilities :
Self-Controlled AC
Complimentary Bottled Water
Coffee & Tea Making Facilities
Complete Guest Amenities
LCD/LED TV with various TV Channels
Mini Bar
Hair Dryer
Writing desk & Sofa
Full Bathroom Amenities
Large Standing Shower & Bathtub
Complimentary Wireless Internet Access
Separate working space
Additional charge for Extra bed (upon request)

Bed Configuration
Queen + single bed
King bed

Landscape Option :
Open area & garden view
Garden view

Available at :
Joglo Nugraha & Joglo Narendra

Suite

Room Facilities :
Self-Controlled AC
Complimentary Bottled Water
Coffee & Tea Making Facilities
Complete Guest Amenities
LCD/LED TV with various TV Channels
Mini Bar
Hair Dryer
Writing desk & Sofa
Full Bathroom Amenities
Large Standing Shower & Bathtub
Complimentary Wireless Internet Access
Separate working space & living room area
Additional charge for Extra bed (upon request)

Bed Configuration :
Queen bed

Landscape Option :
Garden, paddy field, & swimming pool view
Mountain, paddy field, & garden view

Available at :
Joglo Nakula & Sadewa, Joglo Kinasih, & Joglo Amarta

Executive

Room Facilities :
46 square meter space Executive Room
Self-Controlled AC
Complimentary Bottled Water
Coffee & Tea Making Facilities
Complete Guest Amenities
LCD/LED TV with various TV Channels
Mini Bar
Hair Dryer
Writing desk & Sofa
Full Bathroom Amenities
Large Standing Shower & Bath tube
Complimentary Wireless Internet Access
Additional charge for Extra bed (upon request)

Bed Configuration
Queen bed
Super twin bed

Landscape Option 
Garden view
Swimming pool view

Available at :
Joglo Kencana, Joglo Pengayoman, & Rumah Lumbung

Family

Room Facilities :
self-controlled AC
complimentary bottled water
coffee and tea making facilities
TV with various TV Channels
Mini Bar
Full bathroom amenities
standing shower
Complimentary Wireless internet access

Bed Configuration: 
3 single beds and 1 queen bed
1 single bed and 1 queen bed

Landscape Option :
Garden view

Available at :
Joglo Pengayoman

Executive

Room Facilities 
28 square meter space Deluxe Room
Self-Controlled AC
Complimentary Bottled Water
Coffee & Tea Making Facilities
Complete Guest Amenities
LCD/LED TV with various TV Channels
Mini Bar
Hair Dryer (upon request)
Writing desk
Full Bathroom Amenities
Large Standing Shower
Complimentary Wireless Internet Access

Bed Configuration
Queen bed
Super twin bed
Twin bed
King bed

Landscape Option :
Garden view
Swimming pool view
Mountain view
Paddy field & city view

Available at :
Joglo Kemukten, Joglo Pinoyungan, Joglo Limasan lt. 2

Standard

Room Facilities 
Self-Controlled AC
26 square meter space Standard Room
Complimentary Bottled Water
Coffee & Tea Making Facilities
Complete Guest Amenities
LCD/LED TV with various TV Channels
Mini Bar
Hair Dryer (upon request)
Full Bathroom Amenities
Large Standing Shower
Complimentary Wireless Internet Access

Bed Configuration
Queen bed

Available at :
Joglo Kemukten, Joglo Pinayungan

Fasilitas Umum Hotel :

Wellness Center
Jogging Track
Swimming Pool




















































Melva Balemong dekat dengan :
Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa terletak di pusat kota Ambarawa, tepatnya di Jl. Stasiun No.1 Ambarawa, dekat dengan jalan raya antara Semarang – Yogyakarta, sekitar 20 km dari kota Ungaran. Museum Kereta Api Ambarawa adalah satu-satunya museum lokomotif teknologi lama

Palagan Ambarawa adalah monumen bersejarah bagi sejarah Indonesia. Terletak di pinggir jalan Jln. Raya Ambarawa-Magelang. Tepatnya di tengah kota Ambarawa. Jaraknya sekitar 30 km dari Semarang. Dilengkapi dengan museum yang disebut “Museum Isdiman” yang menyimpan berbagai macam senjata, kendaraan tempur/pertempuran, pakaian, dan barang-barang lainnya yang telah digunakan dalam Pertempuran Ambarawa di masa lalu.

Candi Gedong Songo

Sebuah kompleks candi di kaki Gunung Ungaran, tepatnya berada di Desa Candi, Kabupaten Bandungan. Lokasinya berjarak 9 km dari kota Ambarawa dan 12 km dari kota Ungaran. Kompleks candi ini ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804. Candi ini merupakan salah satu peninggalan budaya Hindu dari zaman Dinasti Sanjaya pada abad ke-8 (927 M). Ini juga merupakan wisata alam dengan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah dan dilengkapi dengan pemandian air panas, perkemahan, dan berkuda. Terdapat penginapan dan hotel di sekitar lokasi.

Sarapan Time!!!!!!

Usai memotret segala kepentingan untuk review di blog, akupun kembali ke kamar. Mandi, papungin semuanya, juga sama-sama ke bawah lagi untuk sarapan. Yeay! Kami menuju ke Kembul Bujana, nama restorannya. 

Kembul Bujana punya arti makan bersama. Joglo ini dibangun pada tahun 1840, ditemukan di Menara Kudus. Joglo ini sepenuhnya dihiasi dengan desain buatan tangan Jawa dari dinding ke langit-langit, seperti cengkeh dan nanas yang melambangkan mencegah dan mengatasi segala rintangan. Kami pun segera menuju ke meja dan kursi di area terbukanya karena adem bawah pohon. Lalu Mas-Mas Staff Hotelnya datang menghampiri untuk memberikan informasi bahwasannya menunya akan dihidangkan per set bukannya prasmanan kayak yang di hotel pada umumnya ya. Karena kan tamunya sedikit. Cuma ada bapak-bapak bule dan anak cowoknya di meja depan. Juga seorang wanita paruhbaya yang sedang menyantap mie gorengnya di belakang mejaku. 

"Dek....tadi keliling hotel mau bikin konten ya. Saya liat Adek pagi-pagi foto-foto dengan kamera."ibu tersebut tiba-tiba menyapaku dengan ramah....Mbul padahal lagi mangku Mas Montogh tapi tetep disapa Dek wkkwkwk...Bisaan aja nih si Ibunya. Traktir bacow juga nih... Ia tak berhenti mengunyah mie gorengnya. 

"Iya Bu..." jawabku santun.

"Inget saya? Yang tadi jogging, saya ngeliat Adek keliling bawa kamera. Batin saya...o pasti bikin konten nih..." Ia mencoba menerka. 

"Hehehe..."

"Ibu sendirian aja di sini?" 

"O nda. Sama anak saya cowok. Tapi dia lagi kerja. Anak IT jadi sibuk depan leptop. Nanti saya pulang duluan naik kereta. Dia masih mau di sini. Ngurus kerjaan."

"Owh..."

"Saya itu lagi desain baju mantenannya anak yang punya hotel. November acaranya. 2 bulan kebut. Makanya nanti mau ngobrol-ngobrol sama ownernya. Ownernya itu temen saya. Karena waktunya singkat jadi pake saya aja. Kebetulan udah menangin anaknya dari umur segini sampe segini, udah mau jadi nganten sekarang."

"Ah....iya ya...."

"Adek kalau mau ketemu ownernya ikut saya aja nanti jam 10 biar bisa ngobrol ngobrol."

Aku mengangguk sopan.

"Khusus review hotel memang Dek. Hotel dimana aja. Di sekitaran sini?" 

"Ah, nggak Bu, cuma iseng nulis aja di blog...seringnya kuliner. Tapi hotel juga nulis...Cuma iseng aja kok Bu..." jawabku tersipu malu...maklum diajak ngobrol orang hebat #speechless...

"Tapi hotelnya memang bagus kok. Sarapannya aja sudah ditaruh di set. Kalau di kota besar yang begini kan kelasnya bintang 5."

Aku manggut-manggut aja. Kami ngobrol-ngobrol lumayan lama termasuk asalku darimana dan nanti akan pulang kemana. Dia juga menyarankanku supaya biar Kakak ga nangis, bagaimana kalau sarapannya dioper ke area kolam renang aja. Pasti boleh. Staffnya kooperatif kok. Aku mengangguk aja dan semuanya kemudian diinformasikan ke mas-mas staff penjaganya.



















































































































Oh ya, menu sarapannya sendiri ada 2 pilihan ya. Antara Indonesian food atau American Food. Nah, kami pilih keduanya. Sebab dalam set menu tersebut udah cukup lengkap baik dari segi makanan pembuka, makanan utama maupun pencuci mulut. Untuk Indonesian foodnya kami pilih menu utamanya bubur ayam. Sedangkan American food ada kayak sosis-sosisan, toast, dan daging asap. Kalau pencuci mulut dan jusnya sama. Buah potongnya ada semangka, pepaya dan melon sedangkan jusnya jus semangka merah. Pelengkap lainnya ada sereal dan roti. Telurnya sunny side up alias telor ceplok, khusus Mbul request setengah mateng. Satunya omelet. Minuman lainnya ada teh manis hangat dan susu. Tapi sayangnya Kakak lagi-lagi manyun karena pengen renang hahahahha...Jadi baiklah daripada nanti geger, akhirnya kami minta mas-mas staff hotelnya apakah boleh diantarkan ke kolam renang. ternyata bisa nanti sebagai bentuk apresiasinya pada si mas yang telah banyak membantu akan kami berikan tip (cepek ribu...ya sebagai ungkapan rasa terima kasih aja karena very helpfull, biar Kakak anteng nda rewel. Jadilah kami makan ala carte depan kolam renang sendirian pula hahahahahahahaha....Karena yang ada di kolam renang itu ya cuma kami hihihi.


























Aku review satu-satu ya menu sarapannya. Pertama jus semangkanya. Jus semangkanya merah manis seger. Warnanya juga cantik sekali. Sekali glek glek langsung basah tenggorokan. Untuk sunny side upnya lumayan matang ya...Tapi ga pa pa dalamnya masih medium sih dan rasanya lembut juga. Kalau omeletnya juga enak. Bentuknya tebal dan presisi. Paling enak kalau menu telur-teluran ini disantap bareng saus sambal atau saus tomat. Kalau menu utamanya itu bubur ayam yang dalemannya itu ada kacang delenya, bawang daun, pangsit goreng, cakwe dan kaldu yang ditempatkan di tempat terpisah. Rasa buburnya sebelum dituang kaldu memang lebih ringan...nah setelah dituang kaldu baru agak heavy ya karena lumayan salty atau gurih. Tapi enak sih. Kalau set American stylenya aku paling suka ama sosis sapinya. Sosis ayam ada juga sih. Selain itu juga ada kacang merah disausin dan juga toast. Untuk menu lainnya, ada 2 jenis roti yaitu keju dan cokelat, sereal, dan buah potong. Mantabbbb!!!

Okey, kiranya segitu dulu reviewku kali ini. Aku sangat terkesan dengan hotel ini. Selain cakep desain interior dan eksteriornya, aku juga jadi berasa sinau sejarah dan kebudayaan lagi utamanya budaya Jawa Tengah dengan rumah joglonya. Udah gitu staff hotelnya ramah dan helpfull lagi. Jadi nambah point plus karena siapa tahu aku bakal nginap lagi di sini. 



See you next time! Dadaaaah!

MELVA BALEMONG
Jl. Patimura No. 1B, Ungaran
Jawa Tengah, Indonesia
+6224 6925 511
+6281 1822 442