Sabtu, 31 Agustus 2024

Pagi Pukul 9 🩷




Assalamualaikum wr wb....
Sabtu penuh senyum dimulai dari pagi-pagi menjelang Subuh. Tatkala jam di dinding mulai berdetak pelan memenuhi dinding-dinding ruangan, Aku terbangun sendiri dan berjingkat menuju ke dapur. Masih kukenakan kaos oblong tipis kebesaran, celana pendek yang tak kelihatan karena bawahnya seatas lutut, juga kaki yang tanpa mengenakan sandal. Aku lalu beralih ke kamar mandi. Membasuh muka sebentar, gosok gigi lalu wudhu dan Sholat. Suasana pagi yang demikian hening. Di luar jendela langit masih tampak abu-abu.






Usai sholat Subuh, mata sudah tak lagi dihinggapi kantuk. Kubuka pintu rumahku perlahan, deritnya beradu dengan lantai putih yang kupijak hanya dengan bertelanjang kaki. Udara luar langsung menyergap. Sejenak kurasakan pagi yang demikian dingin dan juga basah. Embun menggenangi permukaan dedaunan, mencumbui setiap jengkal dari tanaman mangga yang beberapa diantaranya kemudian tanggal, berserakan disapu angin. Sisa hujan semalam meninggalkan hawa basah yang mencubiti jangat. 

Ada sederet agenda yang sudah mengantre dalam kepala. Memasak dengan bahan-bahan yang sudah kusiapkan sebelumnya, juga kegiatan lainnya. Kemarin sore, aku sudah menyiangi bayam, mengiris wortel dan jagung manis, juga mengupas kulit kencur dan bawang merah. Kencur nanti diuleg saja, sedangkan bawang merah akan dirajang tipis sebagai bumbu dasar bening. 







Ayam marinasi juga sudah kusiapkan sebelumnya. Kusimpan dalam frezeer jadi sewaktu-waktu sedang ingin, langsung bisa diturunkan. Bumbunya membalut seluruh permukaan ayam. Jenisnya pejantan kampung. Sudah dibumbui benar. Bumbu yang kaya akan rempah terutama lengkuas. Digoreng dalam minyak panas sampai tenggelam supaya matang merata. Begitu matang, wanginya menggoda selera. Warnanya cantik....apalagi bagian kulitnya.....ah itu yang bikin tak tahan.

Kusiapkan pula tempe mendoan, lauk nabati kesukaan semua. Siapa yang tak kuasa melahap tempe bikinanku hihi. Baik tempe yang digoreng polosan maupun yang diselimuti tepung bertabur daun bawang. Semuanya doyan. Katanya tempe bikinanku enaaaaaaaaak. Sampai a-nya banyak. Bisa-bisanya aku digombali #ketjup sama yang doyan tempe. Tapi yang ini dimaem di rumah saja. Yang bakal dibawa ke sekolah hanya ayam gorengnya sebagai teman makan sayur bening dan juga buah mangga. Mangga di kulkas tinggal sedikit. Sekalian dimasukkan ke dalam bekal. Mudah-mudahan semuanya habis....






































































































































Ngomongin bekal, tiba-tiba aku terlintas ide untuk membentuk nasinya menjadi tokoh kartun kesayangan. Siapa lagi kalau bukan Patrick si Bintang Laud, tokoh kartun lucu yang sering disematkan Kamase dan Kakak ke aku, katanya itu yang paling mirip denganku karena kadang nggemesin banget, sampai bikin elus-elus dada juga.... tapi ya banyak lucunya deng hahahha..... Yang jelas gembil dan tembem seperti Mbul Nita yang juga mirip Shirahoshi hihihi...

Lalu Kakak langsung ketawa begitu liat hasil akhirnya seperti apa : nasi bentuk Patrick si Bintang Laud yang kata dia memang mirip sama aku....wkwkkwkw... Walau bentuknya ga pokro, tapi mirip lah ya hahaha.... Setelah rampung menyiapkan bekal, rasanya aku jadi lega. Waktu yang semula berjalan cepat kini terasa demikian lambat dari jam-jam sebelumnya dan aku bisa bersantai sejenak. Menikmati Hari Sabtu yang indah. Hari dimana itu menjadi  sebuah hadiah di penghujung Senin-Jumat yang panjang. Hari dimana perut ini serasa digelitikin, saking excitednya. Hari untuk santai-santai panjang dari keseluruhan hari sehingga inginku berjalan lambat saja. Jangan keburu-buru jadi Hari Minggu lalu keesokannya Senin hihihi...























































































Ah, Hari Sabtu. Aku selalu suka dengan hari Sabtu. Aku merasa Hari Sabtu itu anugerah. Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki. Eh itu mah lagunya Sheila on Seven ya hihihi. Tapi Hari Sabtu emang seexcited itu. 

Jam terus berdetak pada kedua jarumnya baik yang pendek maupun yang panjang. Menemani pagi hariku pada pukul 9 dengan matahari yang mulai nongol malu-malu di atas kepala. Sementara langit di ujung sana perlahan berangsur menjadi biru muda yang lembut. Kusiapkan lagi semua lauk dan masakanku untuk kutaruh ke dalam piring dan kuketakkan di bawah tudung saji. Semuanya terasa begitu menyenangkan karena kubuat dengan sepenuh hati. 


















Sayur bening bayam, tempe mendoan, ayam goreng lengkuas. Oiya, tak ketinggalan sambal. Aku jadi kepikiran sambal apa yang cocok buat sayur bening. Segeralah kuuleg bawang putih, cabai rawit, cengis ijo, sejumput garam dan Ajinomoto...Nanti setelahnya kusiram dengan sedikit minyak panas biar tahan lama dan juga awet. Ah ya....sambal bawang memang selalu pas dengan sayur bening. Apalagi lauknya lengkap. Ada protein nabati maupun hewaninya. Senajan mung sederhana saja. Tapi terasa nikmatnya. Tempe mendoan dan ayam goreng lengkuas....gurih...



































See you on the next post ya. Dadaaaah...


4 komentar:

eileeninmd mengatakan...

The food all looks delicious! Wonderful post and photos. Have a happy day and great weekend.

Hermansyah mengatakan...

Wa'alaikumussalam

Awal-awalnya kayak baca cerpen, cerpen semi horor.

Sambalnya selalu terlihat menggoda, padahal saya orang yang tak begitu suka pedas.

Saya pun sukaj sama hari Sabtu, karena hari Sabtu hari libur.. hihihihi

Tempe mendoan, saya paling ngga tega makan tempe mendoan, kesian belum matang udah diangkat.

fanny Nila (dcatqueen.com) mengatakan...

Sambal bawang memang paling aman sih. Cocok buat semua hidangan. Apalagi kalo ada ayam goreng 😍😍

Aku tuh msh belum berhasil bikin ayam goreng lengkuas nit. Kremesnya ga berhasil hahahahah. Jadi selama ini kalo bikin ayam goreng, yg biasa aja. Atau ayam pop sekalian. Krn kalo ayam pop kan lebih ke ungkep dan goreng cuma 10 detik.

Intan Sudibjo mengatakan...

niatnya buat kayak Patrick tapi kok malah miripan sama yang buatnya sih wkwkwk