Saat kandunganku menginjak usia ke-4 bulan, ibu mertua membikinkanku syukuran kecil-kecilan pada Lebaran tahun lalu (tepatnya pada Bulan Juli 2017, dengan dicarikan hari sesuai weton lahirku yaitu Selasa Legi). Sebenarnya untuk maknanya sendiri aku kurang begitu paham, namun berbekal niat semoga dengan adanya ini akan banyak yang doain, maka ga ada salahnya nyanggupin oke meski sebenernya aku dan Pak Su niatnya bikin pas 7 bulanan aja pake pengajian biasa, wes gitu thok. Tapi ternyata bumer kekeuh yang terpenting justru 4 bulanannya, jadilah bikin acaranya 2 kali. 4 bulanan di kampung halaman yaitu selepas syawalan atas permintaan ibu mertua, lalu 7 bulanan di rumah kami yang di Tangerang atas inisiatif kami sendiri. Hmmmb... ujung-ujungnya memang menguras budget sih ya haha, walau udah diusahakan sesimpel mungkin, tapi yaudahlaya namanya juga manut orang tua, diniatkan aja supaya jabang bayi sehat lahir batin sekalian melatih sejak dalam kandungan supaya kelak senang berbagi dan berjiwa dermawan amiiin.
Acaranya sendiri full ditangani oleh mertua karena kebetulan pada waktu itu aku dan Pak Su sudah harus balik ke Tangerang mengingat libur lebaran telah usai dan kebetulan sudah dekat dengan jadwal kontrol bulanan yang harus ditangani oleh obgynku langsung. Jadi mau ga mau ya, 4 bulanannya ga ada akunya pas di kampung, melainkan sudah diwakilkan lewat doa-doa para sesepuh, tetangga, dan handai taulan lewat acara kenduri dan among-among.