Minggu, 27 Februari 2022

Yang Paling Memorable dalam Ingatanku dari Majalah Bobo



Assalamualaikum wr wb....
Kali ini seperti janjiku tempo hari, pengen ngelist, hal-hal yang memorable dalam ingatanku tentang majalah Bobo. Baik itu dari segi cergam, cerpen, cerbung, dongeng, bahkan iklan-iklan di Majalah Bobo yang ada ceritanya. Terutama karena yang bikin ingat itu ya karena ada ilustrasinya. Maklum sebagai anak yang hobinya menggambar, aku emang suka banget ilustrasi cerita anak-anak termasuknya Cerita-Cerita di Majalah Kelinci Bobo. Lalu apa saja listnya, aku kasih pointer singkat-singkat aja ya. Ini dia. Nanti kalau nemu yang bagus lagi, aku tambahin sambil jalan.




Komik Sisipan Bobo, Pak Janggut, Kimono Hitam

Salah satu komik sisipan Bobo Series Pak Janggut yang paling aku suka adalah Kimono Hitam. Soalnya ceritanya Pak Janggut, Domoli, dan Pompit sedang berpetualang di negeri Jepang. Jadi ceritanya Pak Janggut dan Domoli mau jemput Pompit yang semula ngendon lama di tempatnya Omika yaitu di Jepang. Ga taunya di desa tempat Pompit dolan itu lagi ada urband legend Naga yang ada dalam kimono hitam dan disimpan di suatu tempat yang bisa menjelma jadi naga beneran dan naganya kalau lagi bobok tuh naik ke bukit. Kira-kira itu beneran ga ya? Atau cuma urband legend warga desa. Apakah Pak Janggut dkk bisa memecahkan misteri itu? Aku sih suka banget ama ilustrasinya yang so detail. Udah gitu bikin pas baca jadi kayak ikutan berpetualang juga karena gambarnya yang apik dan nyeni banget.




Cerpen Rumah Mungil itu Merah Jambu, Majalah Bobo 27 XVIII

Di ujung jalan terdapat sebuah rumah yang berwarna merah jambu. Atapnya jerami, Pegangan pintunya perak, jendela depannya ada beberapa. Rumah tersebut dikenal sebagai rumah yang ramah. Jendelanya suka berkedip. Pegangan pintunya suka menyapa bunga-bunga, dan burung-burung pun bernyanyi mengelilinginya. Matahari selalu bersinar dengan hangat. Kira-kira ada cerita apa ya dengan rumah merah jambu yang selalu hangat dan nyaman itu  



Cergam Bobo, Judulnya Terlalu Kenyang (Bobo No. 25, XXIII)

Ini memorable banget soalnya aku keingetan terus sama pohon apel di rumah Pamannya Bobo yang sedang panen raya, jadi apelnya tuh kelihatan ndadi banget bahkan sampai berjatuhan di atas rumput. Nah, ceritanya itu tentang Bobo dan Sahabatnya Doni yang tiba-tiba keidean untuk lomba makan apel di kebun Pamannya. Tapi karena terlalu antusias maka akhirnya mereka kekenyangan. 

Nah, karena dari jaman kecil aku pengen banget yang namanya liat pohon apel secara langsung, maka pas baca cerita ini rasanya antusias. Aku malah kebayang punya pohon apel sendiri. Terus karena saat kecil dulu aku punya boneka hewan yang mungil-mungil dan beberapa diantaranya adalah kelinci, beruang pink, dan bugs bunny, maka aku dan kakakku mainan rumah-rumahan dengan mereka sebagai tuan rumahnya. Terus ceritanya mereka punya pohon apel sampai dibikin kenduri apel karena memang lagi panen raya.






Paman Kikuk, Husin, dan Asta, Oleh-Oleh Bunga, Majalah Bobo No. 47, XXII

Di sini aku ingat banget ama ilustrasinya karena penuh dengan bunga-bunga yang diberikan paman kikuk kepada Bi Ndari. Jadi ceritanya si Paman Kikuk ini ngajakin ponakannya Husin buat ngasih bunga ke Bi Ndari. Nah, ia beli bouqet bunga cantik berwarna kuning, tapi selain itu ia juga beli kaktus. Tentu saja Husin heran kenapa Pamannya malah beli kaktus juga, kan Bi Ndari ga suka kaktus. Rupanya hal tersebut dilakukan karena mereka akan naik kereta api. Nah, biar bouqet bunga kuningnya yang cantik ga sampai ringsek, maka Paman Kikuk pake kaktus buat melindunginya. Jadi orang-orang di kereta bakalan ga berani mendekat ke arah Paman Kikuk dan Husin.





Paman Kikuk, Husin, dan Asta, Penyayang Binatang (Vanda Parengkuan, Majalah Bobo No. 41 XXIV)

Series Paman Kikuk kali ini bercerita tentang penyayang binatang teman Bi Ndari yaitu Anita. Ia suka sekali dengan kucing, jadi di rumahnya pelihara banyak kucing, salah satunya adalah kucing jantannya yaitu si Belang. Selain penyayang binatang, Anita juga suka membuat kue. Nah, pas di cerita ini aku malah kebanyang kue bikinan Anita yang di piring, kayaknya kok enak dan bikin kemlecer 





Kisah-Kisah Gogori si Anak Petani, Majalah Bobo No. 44 XXIII

Kisah-kisah Gogori si anak petani yang paling aku suka adalah yang ini. Soalnya keinget jelas tuh bagian berang-berangnya si hewan air yang kulitnya licin dan pandai berenang hihi. Jadi tuh Gogori akhirnya pergi memancing di sungai. Mumpung hari sedang cerah dan langit pun berwarna biru, sedangkan angin bertiup lembut. Tapi pas sampai di sungai dan baru saja menurunkan mata kailnya, ia melihat seekor berang-berang sedang kejepit diantara bebatuan sungai. Gogori pun menolongnya. Ga sangka pas pulangnya, Berang-berang tersebut membalas budi baik Gogori dengan memberinya sesuatu





Kisah-Kisah Gogori si Anak Petani, Majalah Bobo No. 50 XXIII

Kucing putihnya Kimba hilang di hutan. Ia minta bantuan Gogori buat mencarinya. Begitu masuk ke dalam hutan ga ketemu juga. Mereka takut tersesat. Nah, untuk menengeri jalan pulangnya Gogori dan Kimba menjatuhkan permen ke tanah. Tapi permennya malam dimaem gajah yang mengikuti mereka hahah..Tapi untunglah Empuss Miownya ketemu




Kisah-Kisah Gogori si Anak Petani, No. 37, XXII

Aku keingetan banget sama cerita ketika Gogori dan ibunya pergi ke sebuah pameran lukisan. Nah, mereka kemudian melihat salah satu lukisan jambangan bunga tapi harganya mahal. Gogori ingin sekali memberikannya pada sang ibu, tapi ia tak sanggup membelinya. Untunglah idenya itu banyak. Ia kemudian pergi ke tempat pak penjahit dan meminta sedikit kain perca sisa menjahit padanya. Ia juga meminta sedikit triplek pada ayahnya. Akhirnya dengan kreativitasnya yang tinggi, ia bisa membuat pigura gambar bunga dari kain perca tersebut yang ga kalah indahnya dari lukisan yang ia liat tempo hari. 




Kisah-Kisah Gogori Si Anak Petani, Majalah Bobo No. 34 XXIV

Cerita yang membekas lainnya tentang Gogori adalah saat Gogori dan Ibunya bikin kue kelapa tapi batok-batok kelapanya jangan sampai dibuang. Hal ini karena Gogori ingin menjadikannya sebagai sesuatu yang bermanfaat. Apakah itu? Aku keingetan sama ilustarsinya karena membayangkan kue kelapanya Gogori kerasa enak dan harum banget. Nyam.. 



Kisah-Kisah Gogori si Anak Petani, Majalah Bobo 48 XXIV, Vanda Parengkuan

Yang ini nyeritain tentang Gogori yang sedang main di rumah sahabatnya Kimba. Nah, di rumah Kimba itu ada sebuah jam kukuk yang kebetulan selalu bunyi pada jam-jam tertentu. Termasuknya pada saat pukul 4 sore. Itu tandanya Gogori harus pulang ke rumah. Di hari lain Gogori dan Kimba naik perahu menyeberangi rawa, nah saat itulah langit terlihat sudah gelap dan burung-burung pun udah berkelebatan di udara. Kira-kira udah pukul berapa ya, dan apakah itu menandakan Gogori harus pulang. Aku suka banget ama ilustrasinya, ngegambarin suasana senja yang oranye dan syahdu walaupun cuma cerita anak-anak yang sederhana.






Kisah-Kisah Gogori si Anak Petani lainnya yang kuingat adalah saat ayah Gogori habis nebang sebatang pohon pisang. Nah, setelah pisangnya dipenges, batangnya kemudian dikasihkan ke Gogori agar bisa dirakit menjadi rakitan...Keren deh, kreatif banget




Kisah-Kisah Gogori Si Anak Petani, Majalah Bobo No. 14 XXIV

Cerita tentang Teman-Teman Gogori yang mengajak mandi Gogori di sungai, mumpung airnya sedang besar dan dalam. Ya, walau Gogori mulanya agak takut tapi setelah mencoba ternyata asyik juga berenang bersama teman-teman. Aku suka banget ama ilustrasinya





Dombi dan 3 Kurcaci, Aan

Yang paling kuingat adalah cerita Dombie dan 3 Kurcaci Sahabatnya yang membantu seorang menggotong kayu bakar. Nah, sebagai hadiahnya mereka akhirnya diberi sebutir kacang. Lalu, karena bijinya cuma 1, maka mereka keidean untuk menanam saja biji tersebut supaya tumbuh. Ga sangka begitu disiram air, biji tersebut langsung tumbuh tinggi dan berbuah. Jadi bisa dipetik deh buahnya untuk dibikin makanan...Aku ngebayangin kacangnya pas dibuat makanan kok kayaknya lezat amat hihi




Cerita lainnya tentang Dombi dan 3 Kurcaci yang kuingat adalah waktu Dombi dan ketiga temannya itu menemukan sepatu mungil berwarna ungu di jalanan. Akhirnya mereka nyari dong siapa pemilik sepatu mungil yang pas tersebut untuk nantinya akan mereka panggil dengan sebutan Cinderella. Ga taunya yang punya adalah boneka yang sepatunya lepas hihihi...



Dombi dan 3 Kurcaci, Majalah Bobo 44 XXIII

Suatu hari Dombi dikasih permen karet sama peri hijau yang baik hati. Permen karet tersebut bisa berubah jadi apa saja tapi hanya sampai 2 jam. Kebetulan di rumah Cup (nama salah satu teman kurcaci Dombi) TVnya sedang rusak. Padahal sedang ada pertandingan bola. Kira-kira Dombi bisa mengasih solusi ga ya hehehe..


Dombi dan 3 Kurcaci, Majalah Bobo No. 4 XXIV

Dombi punya bantal jerami. Suatu kali ia ingin menjemurnya. Tapi pas dijemur bantalnya nalah dicucuki burung hohoho. Burung mengira itu bisa dijadikan sarang. Nah, sebagai penggantinya, 3 Kurcaci minta sedikit bulu burungnya buat dimasukkan ke dalam bantal Dombi. Dombi pun kini bisa bobok dengan nyenyak karena bantalnya dah terasa empuk lagi.






Cerbung Peri Mungil

Jadi di beberapa edisi Bobo, ada cerbung yang salah satunya adalah seriesnya peri mungil. Dulu karena ibuku sering dines dan penataran ke luar kota, maka sebagai bonus agar aku yang masih biyungen ini bisa anteng bersama Bapak di rumah dalam beberapa hari, maka ibu sering membelikanku majalah bobo. Lalu sesi paling bikin keinget tuh kalau ibu mendongengin cerita-cerita yang ada di dalamnya sebelum waktu tidur. Nah, yang paling membekas ini adalah seriesnya peri mungil yang ibu mengandaikan saat mendongengiku itu adalah aku yang jadi peri mungilnya, soalnya badannya kecil, suka warna merah jambu dan punya rasa ingin tahu yang tinggi, makanya ia sering berpetualangan. Nanti dia akan ada cerita setelah jatuh dari awan menuju ke bumi dan bertemu dengan tokoh-tokoh lainnya. Oiya peri mungil ini karya dari Ibu Lena D yang udah sangat melekat namanya dengan cerita-cerita apik dari Majalah Bobo. 








Ceritera dari Negeri Dongeng, Oki dan Nirmala, Puding Bening (Cerita Vanda Parengkuan, Gambar Iwan Darmawan), Majalah Bobo No. 15 XVII

Ini membekas banget dalam ingatanku soalnya ada tokoh dinonya. Itu loh dinosaurus jantan kecil yang suka makan. Dan ketika habis makan sesuatu, maka kulitnya akan sama dengan apa yang dimakan. Jadi suatu ketika Koki Istana yang bernama Pak Dobleh kan lagi bikin puding tapi warnanya bening. Setelah jadi dan si puding diletakkan di atas meja dapur, tau tau pudingnya ical alias abis. Kira-kira siapa yang makan ya?




Ceritera dari Negeri Dongeng, Tania dan Pemburu Kupu-Kupu (V Parengkuan, Gambar Iwan Darmawan), Majalah Bobo No. 40 XXV

Cerita Oki dan Nirmala kali ini berkisah tentang si mungil Anita....ooops maksud Mbul kebalik, Tania...(Anita Tania hahahha), yang tengah duduk sendirian di kelopak bunga berwarna merah jambu. Dua sahabatnya ga kelihatan batang hidungnya. Habis itu seekor kupu-kupu besar datang dengan ketakutan. Dia bilang 2 sahabat Tania ditangkap pemburu kupu-kupu dan dimasukkan ke dalam botol kaca. Sanggupkah Anita....eh Tania menyelamatkan mereka. Apakah ada yang bisa membantunya? Aku suka banget gambarnya karena penuh dengan warna warni bunga dan padang rumput serta sungai yang dikitari pepohonan indah





Ceritera dari Negeri Dongeng, daun Obat Panas (Cerita V Parengkuan, Gambar Iwan Darmawan) Majalah Bobo No. 4 XXVI

Cerita ini juga ngebekas dalam ingatanku soalnya temanya main di lori pertambangan dan ada makan es krim yang penuh buah-buahan. Jadi Oki dan teman-teman kurcacinya main di lori pertambangan pake kereta dorong. Satu teman kurcacinya datang tapi sambil bersin-bersin. Nah ternyata mulut penyangga lorong tambangnya itu patah, jadi mereka ga bisa keluar. Kira-kira Nirmala bisa menolongnya ga ya.






Cerpen Kipas Cendana Sangiang Madada (V Parengkuan, Majalah Bobo 49 XX)

Cerpen ini bercerita tentang Sangiang Madada yang dihadiahi kipas cendana dari Eyangnya saat umur 7 tahun. Kipasnya sangat wangi karena dari kayu cendana dan punya ukiran benang emas. Namun, karena suatu hari kipasnya hilang, maka Sangiang Madada jadi sedih. Ia kemudian jadi tak berselera makan bahkan tidak mau bermain lagi dengan kelinci kesayangannya. Eyang yang melihatnya tentu saja khawatir. Lalu apa yang akan dilakukan ya agar Sangiang Madada tidak ngambek lagi?

Cerita ini mengingatkanku pada memori masa kecil dimana ibuku punya kipas dari ukiran kayu dan baunya wangi sekali, kalau ga salah tanda terima kasih acara kondangannya Mbah yang di Jakarta. Nah, karena adanya kipas ini akutuh selalu membayangkan kipasnya sewangi kipas cendananya Sangiang Madada, hihi





Dongeng Hidup itu Indah, Dari The Dar Hase Und Der MAulwurf A. Gros

Dongeng ini bercerita tentang Kelinci dan Tikus Tanah yang bersahabat karib. Susah dan senang mereka bagi bersama. Keduanya besar di padang rumput yang luas di salah satu tempat di Jerman. Suatu hari, ibu si Tikus Tanah ditangkap oleh Burung Rajawali. Sejak saat itulah Tikus Tanah selalu dicekam rasa ketakutan. Kini tak ada lagi yang bisa menjaganya. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk menggali lubang di dalam tanah. 

Tapi Kelinci sahabatnya masih tetap stay di atas, meski ia tahu hidupnya juga dalam bahaya dari incaran sang predator dalam rantai makanan (Rajawali). Kelinci sudah diingatkan Tikus Tanah berkali-kali, tapi pemikiran Kelinci itu lain. Ia tetap saja jalan-jalan dengan riang. Saat musim panas ia pergi di padang rumput, saat musim dingin ia bermain ski di atas es. Kelinci telah benar-benar mengenal dunia dengan sukacita dan penuh rasa syukur karenanya. Ia berpikir betapa indahnya hidup ini, sungguh mengenal dunia adalah pelajaran paling berharga dalam hidup. Nikmati dan hadapi hidup ini, teman, isilah hidup dengan pengalaman dan pengetahuan agar tidak sia-sia. Lantas apa yang terjadi selanjutnya ya dengan keputusan hidup 2 mahluk berbeda jenis itu karena yang satu tetap betah dan nyaman di lubang tanah, sedangkan yang satunya lagi malah sebaliknya. 





Iklan Frissian Flag yang ada ceritanya Ingin menjadi Insinyur Pertanian

Aku suka banget karena ada gambar-gambar sayurannya yang seger banget...






Iklan Supradyn Junior

Salah satu cerita yang kuingat adalah waktu Junior (bentuknya koala), lagi latihan puasa. Nah, pas sahur itu mereka sekeluarga makan sahur dengan menu 4 sehat 5 sempurna supaya saat tiba waktunya puasa tidak kliyengan. Nah, pas di sekolah, Junior ketemu temannya Geno. Tapi dia kliyengan dan kebayang roti mulu hahaha...Sore harinya, Junior disuruh mengantarkan kolak ke rumah nenek yang rumahnya dekat dengan rumah Geno, ga taunya ia liat Geno sendirian di pos kamling. Waduh, Geno lagi ngapain ya




Supradyn Junior, Majalah Bobo 43 XXIII

Cerita lainnya lagi, Junior mau pergi ke rumah Wita temannya. Tak disangka di jalan ia ketemu Pendy. Keduanya pun akhirnya sama-sama ke rumah Wita karena Wita koleksi buku-buku bagus. Pas diajak gitu, Pendy bilang ogah, sebab ortunya Wita ga ramah. Tapi Junior berkata bahwa ortu Wita ramah kok. Ealah pas nyampe rumah Wita, ternyata Pendy itu cara manggilnya berteriak toh, sedangkan Junior memencet bel dengan sopan selayaknya tamu mau mertamu. Nah, jadi Ibunya Wita mempersilakan dengan ramah deh.  





Cerita Lainnya di Majalah Bobo No. 44 XXIII

Junior dan beberapa orang kawannya sedang belajar kelompok di rumah Selly. Nah, Selly itu ternyata di rumahnya ketergantungan banget dengan Bi Inah Artnya. Bahkan ketika mau minta dibikinkan minum untuk temen-temennya Selly sampai berteriak memanggil Bi Inah. Habis itu Selly minta Bi Inah sekalian bereskan segala buku-buku yang berantakan saat belajar kelompok. Dari situ Junior berkata bahwa ia dan teman-temannya yang akan membereskan semuanya. Ia juga menasihati Selly agar memperlakukan Bibi ART-nya jangan begitu. Kalau pekerjaan yang ringan-ringan saja toh bisa dikerjakan sendiri to? Kalaupun ada pekerjaan berat bisa minta tolong tapi yang sopan caranya ya. Selly pun jadi malu karenanya akhirnya ia berjanji tidak akan begitu lagi. 

Nah, baca iklan Supradyn Junior yang ada cergamnya ini aku malah keingetan bahwa dulu jadi seneng gambar rumahnya Wita dan Selly. Ya, soalnya khayalanku jaman kecil tuh suka ketinggian, jadi aku tuangkan imajinasiku yaitu boneka-boneka yang sering kumainkan bersama kakak aku gambarkan pula di atas kertas dan aku kasih rumah. Nah rumahnya kayak punyanya Wita dan Selly gini hahahha, absurd amat Mbul...





Iklan Susu Dancow yang Ada Ceritanya dan biasanya ada gambar makanannya enak-enak





Keingat Kwartet dari Susu Frissian Flag

Dulu mainan ini waktu main di rumah tetangga sampe betah banget



Dongeng Telur Emas, dari The Golden Eggs/AB. Ussi, Majalah Bobo No. 36 XXIII

Dongeng ini bercerita tentang penebang kayu miskin yang setiap hari menebang kayu di hutan dan hasilnya untuk dijual ke pasar. Meski bekerja keras, ia hanya sedikit mendapat uang. Suatu malam, ia bermimpi indah. Ia melihat seorang wanita cantik dari sebuah lubang pohon. Wanita cantik tersebut tersenyum dan melambaikan tangan padanya. Pagi harinya, penebang kayu pergi ke hutan seperti biasanya dan memikirkan mimpinya semalam. Ia pun bermaksud mencari pohon besar tapi malah dapat sarang burung dengan beberapa butir telur emas. Lalu apa yang terjadi selanjutnya ya?





Dongeng Dua Pembuat Permadani, Endang Firdaus, Majalah Bobo No. 24 XXIV

Tersebutlah seorang pembuat permadani bernama Abu. Permadani buatannya begitu lembut dan penuh ketelitian. Meski pekerjaannya itu tak membuatnya kaya tapi ia sangat bahagia mengerjakannya (walaupun prosesnya panjang). Suatu kali di samping toko permadani Abu ada toko permadani baru. Toko tersebut milik Al Makmun. Tapi tidak seperti Abu, Al Makmun cenderung perhitungan. Beli wool saja yang paling murah. Katanya biar sekali bikin bisa dapat banyak jahitan permadani. Tentunya tanpa melihat ketelitian dan keindahan desainnya. Suatu kali rombongan permaisuri datang akan membeli permadani. Nah, kira-kira permadani siapa ya yang akan dibeli hihihi





Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, Tupai kedinginan, Cerita Renny Yaniar, Gambar Itok

Waktu malam dan hujan, Bona dan Rong Rong sudah pulas tertidur. Tiba tiba ada seekor tupai datang menghampirinya. Ia berkata bahwa ia habis meloloskan diri dari seorang lelaki pemburu. Bona dan Rong Rong kasihan akhirnya mempersilahkan tupai tersebut bobok di rumah mereka yang kamarnya tingkat. Nah, biar sehangat sarangnya, maka tupai akhirnya direngkuh pake belalai Bona dan dikelonin olehnya heheheh




Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, Majalah Bobo No. 31, XVIII

Cerita tentang Bona dan Rong-Rong yang sedang membantu Mak Konde memetik jambu air. Nah, karena posisinya tinggi, Rong-Rong bisa melihat tetangga mereka, Pak Darman dan Istrinya yang sedang kesulitan karena kunci mobilnya jatuh ke selokan. Kira-kira apa yang bisa dilakukan Bona dan Rong Rong ya mengingat belalainya Bona itu multifungsi. Aku keinget cergam yang ini justru karena ada ilustrasi menek pohon jambu airnya gitu loh si kumis unyu Rong Rong hahahha...#buah buahan ae si Mbul ingadnya 




Liputan di Bulan Ramadhan yang Gambarnya juga aku suka banget. Ini adanya di Majalah Bobo No. 40 XXV. Di Halaman 14-15nya ada hala-hal yang biasanya dilakukan saat Bulan Ramadhan, dan digambarkannya dalam bentuk yang manis dan warna-warni. Suka deh nyimaknya hihi...





Ada lagi nih Iklan di Bobo yang ada Cergamnya. Kalau ga salah CFC.

Jadi pulang sekolah Dadang, Ruri dan Nanik ngobrol sambil becandaan. Mereka tetap ceria walau sedang puasa. Mereka lalu mampir ke tempat Calfred untuk belajar matematika. Baru mau masuk rumahnya Calfred, dari jalan ada Ando sedang dikejar 2 anak laki-laki yang bawa sebatang kayu. Calfred pun melerai dan bertanya ada apa. Kata 2 anak laki-laki tadi Ando yang sering menyambit rambutan di rumah mereka. Ando pun minta maaf dan berjanji tidak akan nakal lagi. Akhirnya mereka pun berdamai. Ando dan 2 anak tadipun dibawa ke belakang rumah Calfred dan disuruh memetik buah rambutan sepuasnya untuk berbuka puasa. Mereka pun kini jadi akrab.