13 Juni 2024
Aku memulai pagi di tanggal 13 Juni 2024 dengan menyimpan rencana dalam benak. Bahwa semalam aku sudah berkeinginan untuk memasak lodeh dengan lauk telor asin. Kalau di kota, ini adalah menu kesukaan suamiku, kalau di sini mudah-mudahan disukai oleh semua, hihi.
Aku memakai beberapa bahan lodeh yang kubeli dari Bapak Penjual sayur yang siap mengantar ke rumah pagi-pagi. Dengan mengendarai sepeda motornya, si Bapak biasanya akan membunyikan klakson, menyembulkan kepala dari balik pagar dan aku pun segera bergegas menjemputnya, sayur-sayuran yang sudah kupesan semalam. Ada jagung manis, waluh jipang, tahu coklat, dan juga kacang panjang. Tapi selain daripada itu, ada pula beberapa bahan lainnya yang kupetik sendiri di kebun, semisal daun so atau daun belinjo. Kucari yang daunnya masih enom-enom sebab itu adalah bagian terbaiknya untuk campuran lodeh. Aku bruwun agak banyakan, karena lodeh tanpa daun so seperti terasa belum lengkap.
Lodehnya sendiri kubikin menjadi 2 versi yaitu semangkuk yang tidak pedas bisa untuk Kakak dan juga adik, sementara lainnya adalah semangkuk yang ada irisan cabenya. Sedikit pedas, bukan yang pedas banget, karena hanya memakai cabe keriting. Ini khusus untuk yang dewasanya, hihi. Lauknya, paling praktis adalah belah telor asin saja yang alhamdulilah dapat bagian kuning yang masir...Nyam...
Sebenarnya di kulkas itu masih ada 1 jenis sayuran lagi yang akhirnya kusertakan buat tambah-tambah cowelan, yaitu godogan daun suring atau kenikir. Ini enak banget, apalagi buat pecinta sayur godogan sepertiku.
14 Juni 2024
Pagi tanggal ini, ternyata aku sedang bersemangat untuk menghabiskan stok sayuran yang sudah kubeli di Bapak Sayur sebelumnya. Kali ini bahannya adalah kembang turi yang mau kuoseng-oseng. Nanti lauk pendampingnya adalah bandeng goreng saja. Bandengnya sudah dipresto sebelumnya jadi durinya sudah lunak atau gampang dikunyah, rasanya cocok dipadukan dengan oseng kembang turi ini.
Oiya, ngomongin soal kembang turi, di rumahku yang di perantauan juga ada lho bakul kembang turi yang biasa dijual di kedai sayuran. Atau di Abang Sayur etek-etek juga ada. Itu sudah dalam bentuk plastikan. Biasanya untuk masak sewajan sedanf dibutuhkan 2-3 plastik kembang turi. Sebab sifat kembang turi yang gampang ames, bila hanya seplastik maka akan menjadikan hasilnya terlampau sedikut. Nah, untuk menyiasatinya, maka aku biasa memakai 2-3 plastik kembang turi.
Oh iya, di rumah Omnya Tamas yang di kota juga ada pohon turi. Ditanamnya di depan rumahnya. Bila berkembang, bisa langsung dipanen lalu dimasak. Hanya saja yang ini warnanya merah. Sebab ada jenis kembang turi yang warnanya merah dan juga putih kan. Meski yang putih cenderung tetap jadi favoritku karena saat dioseng kelihatan cantik apalagi apabila bagian tangkainya yang hijau masih ikut disertakan.
Kembang turi yang enak, tentunya yang bagian dalamnya (bagian kuning-kuningnya yang seperti serbuk) sudah dibersihkan. Ini bertujuan untuk menghilangkan rasa pahit pada kembang turi. Nanti masaknya pun jangan sampai lama-lama atau overcook agar tampilannya tetap cantik dan rasanya pun masih terjaga kekranciannya hehee.
16 Juni 2024
16 Juni 2024, ibuku mengajakku untuk memasak bareng dengan bahan utama berupa kerang. Jadi kerangnya akan dibikin oseng-oseng dengan lauk tempe dan juga tempe gembus goreng. Aku sudah lama melihat kerang ini ada di freezer. Itu sejak awal aku tiba di rumah Bapak-Ibu. Aku sempat berandai-andai agar bisa segera memasaknya karena aku suka sekali dengan kerang. Kerang dimasak dengan tahu putih, tempe dan juga lombok ijo yang banyak, itu menjadikannya semakin sedep walau tanpa bumbu penyedap. Hanya sedikit garam dan gula pasir. Juga kecap. Apalagi kerangnya juga dapat yang gede-gede. Rasanya pun menul-menul kenyal. Sangat enak dinikmati dengan tempe dan tempe gembus goreng.
17 Juni 2024
Pada tanggal ini, bertepatan dengan Idul Adha yang di Indonesia jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. Tapi kalau Tamas yang ada di Arab Saudi tentu sudah merayakan terlebih dahulu karena 9 Dzulhijahnya itu jatuh pada tanggal 15 Juni 2024 yaitu pada Hari Kamisnya. Jadi pada tanggal-tanggal tersebut, hari-hari sengaja kuisi dengan banyak mengaji, bersholawat, berdoa, dzikir pagi dan petang demi kelancaran ibadah suamiku. Agar beliau diberikan kesehatan fisik yang prima karena Ibadahnya berurutan tiada henti mulai dari 8-9-10-11-12-13 Dzulhijah. Jadi kuputuskan untuk ikut mengiringi doa dan sholawat dari sini, Amin..
Nah, tapi pas Idul Adhanya sendiri kalau di Indonesia, terutama di desaku, ada sesuatu yang menarik nih dan mungkin berbeda dengan di tempat Teman-Teman. Karena sedari aku kecil hingga sekarang, ternyata masih ada 1 kebiasaan yang kerap dilakukan dan masih lestari. Yaitu usai sholat Ied dan mendengarkan khotbah di Mushola, ada adat kebiasaan dari warga yaitu saling tuker-tukeran nasi kotak antar tetangga sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Meski ini pertama kalinya aku Idul Adha lagi di desa sejak menikah dan jarang mudik, tapi aku senang. Alhamdulilah tuker-tukeran nasi kotaknya ini masih ada. Nanti dari rumahku juga akan bikin beberapa dus dan setelah sampai mushola akan didum-dum ke tetangga. Dan pas lebaran kemaren dapatnya enak juga yaitu nasi kotak isi nasi kuning, suiran ayam goreng, bihun goreng, dan juga kerupuk. Tak lupa sejumput sambel di atas nasi kuningnya. Nyam...nyam....sedaaap...
20 Juni 2024
Saatnya mengolah daging yang diater-ater saat Idul Adha pada hari sebelumnya. Kami dapat beberapa bagian daging, baik sapi maupun kambing. Tapi yang akan kumasak terlebih dahulu adalah daging sapinya. Mau kubuat semur yang nantinya akan dilengkapi dengan oseng melinjo + cambah, dan juga tempe gembus goreng.
Untuk semur daging, yang kugunakan adalah daging has dalam. Sebenarnya di hari sebelumnya sempat pula memasak sop iga sapi plus oseng-oseng kikil yang dipresto dulu supaya empuk. Hanya saja, kedua menu tersebut tak sempat kufoto. Sebabnya sudah keburu habis saking serumah pada lahap. Nah, tapi untuk menu daging kali ini, insyaAlloh bisa kuabadikan yaitu semur yang bisa dinikmati dengan lauk lainnya. Nanti juga akan ada sayuran nondagingnya yaitu oseng melinjo + cambah dele + daun so, juga tempe gembus balut tepung. Tempe gembus rasanya enak, menul-menul dan gurih.
Punjungan (Kendurenan)
Malamnya, ternyata ada punjungan atau kenduren dari tetangga belakang rumah. Kata Ibu dari tempat Mas Wawan, kayaknya ini Mas Wawan yang temen sekolahnya Tamas dulu hahhaha. Mas Wawan yang seangkatan ama Tamas dan jadi ketua Osis tapi ga sekelas. Nah, punjungannya itu berupa punjungan sego khas kampung tapi ngangenin banget karena enak. Ada mie goreng, ingkung ayam, jangan buncis jagung putren, sambel goreng kentang, ayam goreng, tempe garit, dan telur rebus. Ada pula kerupuk khas kenduren yang ada layer pinknya. Ini biasanya diplastikin bareng rempeyek kacang nih. Rasanya bener-bener ngangenin. Sebenernya ada pula lepet, kupat, kacang sangan, lanthing, timun dan pisang longok tapi gak sempet kefoto. Sementara snacknya ada kue ku atau kue tok, apem, pisang coklat, lapis, nagasari, dan risol.
22 Juni 2024
Hari Sabtu saatnya membuat kuahan yang seger-seger yaitu bening bayam. Nanti lauknya itu ada ayam kampung goreng dan tempe garit, sedangkan penganan piringannya ada tahu isi, dan lumpia isi sayuran yang kubeli di Toko Rakyat sehabis mengajak A jalan-jalan ke depan.
Bening bayam dimasak dengan kencur yang agak banyak agar terasa segar. Isiannya ada bayam, waluh jipang, jagung manis, dan loncang seledri dengan terakhiran ditabur dengan bawang goreng yang renyah. Disruput pagi-pagi....sluurppppttt seger tenan. Lauknya ayam kampung goreng yang masih anget....nyaaaammm...nyaaammm..
Siangnya, ada punjungan lagi dari tetangga. Memang sedang musim banyak punjungan yang kali ini bentuknya berupa roti. Lebih tepatnya bolen. Karena kan sekarang model punjungannya itu bisa berupa punjungan sego (nasi beserta lauk pauknya) maupun punjungan roti. Dan kalau yang roti ini, yang paling sering dijadikan ater-ater di desaku bentuknya bolen. Bolennya itu dari Bolen Paman Sam produksi Desa Kuwarisan, Kutowinangun, Kebumen. Ini bolennya terasa crispy dan berlapis, juga legit pada bagian dalam. Isian cokelat serta pisang yang ada di dalamnya itu serasa menyatu dan bikin ketagihan. Enak...
23 Juni 2024
H-1 sebelum Tamas take off dari Jeddah, Bapak sengaja nyeserkan ikan lele dari kolam samping rumah. Memang selain pelihara entog dan juga Mpuss Meow, Bapak juga ada kolam lele yang sekali panen bisa langsung dapat banyakan. Kalau pas kami nginap di sini, biasanya Bapak akan seserkan lelenya sesubluk gede, nanti yang ngolahi serta ngalub-alub dan gorengnya adalah Bapak sendiri.
Lelenya itu diolahi dengan bersih dulu, dialub-alub dengan bumbu marinasi hasil uleg sendiri, tak lupa dikasih tepung cantel atau apaaaa gitu ya (salah satu tips dari ibuku supaya nanti bumbu lelenya lebih meresap, setelah itu baru dikukus dan digoreng garing. Kenapa kok dikukus dulu? Tujuannya adalah supaya matang merata sampai ke dalam. Nah, setelah matang, Bapak akan woro-woro dengan antusias, menyuruhku mencicipinya : "Nduk jajal coboen icip, lele crispy bikinan Pak Agus (Chef Agus~nama Bapakku red), dijamin rasanya enak." Lalu kami pun dengan semangat akan mencobanya, rasanya bener-bener krispi dan berbumbu. Aahh enaaak. Habis itu Bapak akan ajak aku untuk melihat lele kukus before digorengnya dari dalam subluk. Kata Bapak : "Nduk, ki apik banget iki lho, lelene koyo kipas." Ku pun langsung melongok. "Difoto dulu nggeh Pak, Bapak mau difoto buat blog aku juga ga, Pak?" ujarku iseng sama Bapak yang disambut guyon juga sama Bapak. Bapak seneng kalau aku ada hobi yang bisa membuatku bersemangat mengisi liburan ini ya, itung-itung sambil nungguin 40 hari Tamas pulang dari Tanah Suci. Biar ga nglangut banget. Soalnya kan biasanya Mbul apa-apa berdua sama Tamas. Jadi biar pas dewekan ini, Mbul ga nglangut, Mbul harus ada kesibukan hahhaha. Semisal masak dan juga hasilnya bisa dituangkan ke dalam blog. Seperti masakan kali ini yang dihandle oleh Pak Agus atau Bapakku hihi.. Bapakku emang paling piawai menggoreng lele atau segala jenis ikan-ikanan air tawar. Kalau di rumahku yang diperantauan, yang piawai mengolah ikan tentu saja suamiku hihihi.
Nah, untuk menu pelengkap lainnya ada Rebus Kangkung+ Bayam+ Brokoli, Sambel Terasi, Timun. Sambel terasinya nikmat tenan. Rasanya bikin ketagihan, diuleg langsung dari cobeknya, bikin kemlecer dan nyolekin terus huhuhu..
25 Juni 2024
Finally Dijemput Tamas ❤. Seharian kemarin katanya pesawat delay dari Jeddah. Baru masuk kabin itu pukul 22.30 WAS (Waktu Arab Saudi), dan aktual terbangnya itu pukul 23.00 WAS sekian menit. Bisa dibayangkan kalau di Indonesia udah menuju pagi kan? Mbul pun udah keburu bubuk karena nungguin dari tadi sembari ngaji. Itu pas ba'da magribnya. Kalau siangnya, pas A dan J masih melek, kuhabiskan waktu sambil menunggu kabar dari Jeddah ya ngajarin mereka menggambar. Menggambarnya berupa pemandangan alam. Ada gunung, sawah, hutan dan juga sungai, Tak lupa ada matahari di tengah-tengahnya, hihihi. Itu semua agar waktu di tanggal 24 Juni 2024 bisa segera nyampai jam-jam sore.
Tadinya kan jadwal penerbangan belum begitu jelas dan pending. Dari semula sekitar magrib berubah jadi jam 21.00 lalu terakhir jadi jam 23.00 WAS. Bolak-balik Mbul ngecek, kalau di Indonesia jam segini di Arab sekarang jam berapa ya? Karena kan beda 4 jam lebih cepet di Indonesia. Otomatis kalau di sana jam 23.00 WAS, maka di Indonesia sudah menuju Subuh dan ganti tanggal. Alhamdulilah, Mbul udah selesai ngaji dan ga sengaja bubuk. Pas besokannya bangun ngecek HP, WA Beliau udah dalam keadaan mode pesawat. Mbul cuma bisa selalu mendoakan dalam hati supaya perjalanan lancar dan suami bisa segera tiba di Bandara Adi Sumarmo sesuai jadwal. Ga lupa tetep ngaji terus, karena cuma dengan ngaji perasaan Mbul akan selalu adem, hehehhe... hanya Alloh swt sebaik-baiknya Pemberi Perlindungan.
Alhamdulilah sekitar magrib, WA dah centang 2. MasyaAlloh Tabaroqalloh langsung lega dan pend nangis saking dari tadi nungguin sambil baca Alquran nonstop hihihi...#saking kangennya ama Suami hehe. Alhamdulilah magrib pesawat landing juga di Bandara Adi Sumarmo dengan lantjar huhuhu. Sebab doaku selalu dalam hati itu cuma satu. Pengen cepet-cepet ketemu Suami agar bisa berkumpul denganku, A dan J. Dah itu aja. Aku ga pengen apa-apa lagi saat itu, selain Suamiku bisa cepet pulang, selamat sampai tujuan, sehat, tanpa kurang suatu apapun, perjalanan lancar tak ada turbulensi. Walaupun sempet ngetem lama di India waktu pesawatnya isi bahan bakar, Tapi alhamdulilah lancar. Kelar Mbul ngaji, ndilalah, ngepasi banget pesawat mendarat di Bandara Adi Sumarmo Solo. Abis itu dikabarin kalau Beliau langsung perjalanan pulang menuju ke Klaten dan Purworejo dengan bus hingga tiba di rumah tuh sekitar pukul 24.00 WIB. Wow udah larut bangat. Jadi diputuskanlah biar Beliau istirahat dulu, jemput Mbulnya besok nda masalah. Karena yang kupengen Suami ga sampai kecapean karena habis perjalanan jauh. Daaaaan...setelah bisa ngaso sejenak, esok sorenya langsung Beliau WA Mbul. Kalau mau jempuuud Cayank Mbul di kediaman Bapak Ibu abis sholat Isya. Hwaaaaaaaa... kangen beraaad hihihi... Nanti kalau udah ketemu, pasti bakal Mbul kasih pijit-pijit sayang dan semua mua mua serba pelayanan extra hohoho.....
Siangnya, setelah berkangen-kangenan dengan Mbul, akhirnya Mbul ditenteng otw ke tempat Mbah Uti karena di sana akan ada tasyakuran kecil-kecilan, plus tadarusan ba'da asyar. Menunya itu enak deh. Ada Oseng Godong Kates, Gudeg, Sambel Goreng Kentang. Mbul paling suka ama oseng godhong katesnya.
29 Juni 2024
Setelah 4 hari nginep di tempat Mbah Uti, akhirnya Tamas ngajakin Mbul buat siap-siap otw pulang ke rumah kami yang di perantauan, yang selama 50 hari ditungguin sama Om Rus. Ah, udah ga sabar banget pengen segera liat rumah. Pengen rebahan di kasur tercinta. Pengen beberes, lalu masak-masak lagi di dapur mungilku hihi. Terus liat arowana hilir mudik dengan anteng dalam akuarium dan juga si gemes Owyen hihihi.
Kami pun akhirnya start dari Kutoarjo sebelum dzuhur dengan ditemani hawa mendung tapi adem. Enak dibawa jalan ga bikin sumug di dalam kendaraan haha...Terus di jalan juga ga ada kemacetan yang berarti walau di beberapa ruas sedang ada perbaikan. Paling hanya antre kendaraan sebentar-sebentar saja habis itu mulus terus hingga sampailah kami di Kota Purwokerto.
Di Purwokerto, Tamas menepikan kendaraan karena kami mau mampir sebentar ke H. Tohirin buat beli oleh-oleh. Kami beli getuk goreng Sokaraja beberapa besek yang nantinya akan dibagi-bagikan ke tetangga dan juga arek kantor. Getuk goreng pilih varian yang original sebanyak 4 kg dijadikan 8 besek. Selain itu kami beli juga candy fruit, jely sama manisan carica khas Dieng Wonosobo.
Menjelang sore peyud udah terasa kruyuk-kruyuk. Jadilah kami mampir sebentar ke Pecel Pincuk yang ada di depan Bunderan Patung Jenderal Sudirman. Soalnya awalnya Tamas ngeliat ada menu lodeh di situ, jadilah dengan semangat, Beliau ajakin Mbul maem. Kami pesen lodeh, ayam bacem manis, tempe bacem, telor ceplok, pecel pincuk dan rempeyek. Setelahnya kami lanjut jalan biar paling ga nanti bisa sampai Cipali tuh ga sampai malam.
Malemnya, karena udah lumayan kecapean plus juga ngantuk, akhirnya Tamas mengajakku untuk menginap di Hotel Horison Kertajati, Majalengka. Hotelnya baru lho dekat dengan Bandara Kertajati dimana area sekitarnya masih lumayan sepi. Kami check in sekitar jam-jam 1 dini hari, dan begitu nyampe kamarnya langsung diri ini berasa pengen rebahan di atas kasurnya yang empuk. Tapi sebelumnya mandi air anget dulu dong sambil keramas dan mainan busa sabun yang wangi biar bubuknya tuh anteng hehehhe...
30 Juni 2024
30 Juni 2024 judulnya adalah kangen rumah pake banget setelah ditinggal liburan cukup lama selama 50 hari di desa (3 hari sebelum Tamas take off + 40 hari selama Mbul ditinggal di Arab Saudi + 7 hari setelah Tamas pulang ke Indonesia tapi masih ada di desa). Alhamdulilah suasana rumah udah dalam keadaan bersih jadi tinggal dipake buat istirahat aja sembari mengecharge energi. Nah, setelah badan kerasa enteng, istirahat pun terbilang cukup, tinggal buka kado yang dah dikasihkeun Tamas buat Ayank Mbul Tercinta. Yaitu....tet teteeed teteeed...perfume dengan wangi kesukaan Mbul pake banget yaitu Vanila Musk dan Amber Oud. Satu lagi yang wanginya itu enak yaitu Incense Oud. Kayak ada rasa-rasa wangi buah apa apaaa gitu. Yang jelas wanginya tuh enak, Mbul suka banget ama wanginya. Lembut dan tahan lama. Soft gitu. Bikin Mbulnya jadi betah buat diterjang, diusek-usek en then ditiyom-tiyom ahhahaha.... Oiya ada lagi teh yang beli di Arab dan packagingnya lumayan cute. Belum dicobain sih ini. Nanti deh Mbul cobain kayak mana rasanya...
Masak Berdua dengan Suami
Keesokan harinya, pas sehari setelah ngantor pertama usai cuti besar, pulang kantor Tamas bawakan Mbul kangkung, tempe dan juga iwak wader atau lunjar. Wah, ngalamat ngajakin duet masak lagie nih Suamiku di dapur mungil kami tercinta hehehe. Tamas bagian ngolahi iwak lunjarnya, Mbul bagian numis kangkungnya. Udah gitu ketambahan Beliau belikan aku tauco dan terasi udang yang bisa bikin masakan tumisan jadi lebih enak lagi. Wah harus dicoba nih. Akhirnya bener, kangkungnya aku kasih sedikit tauco rasanya jadi enak sedep. Hmmm... Perpaduan lauk lunjar dan tumis kangkung pokoknya cocok sekali. Love love...
Okey, demikianlah ceritaku kali ini. Sampai jumpa di postinganku selanjutnya ya. See you and bye bye...