Selasa, 23 April 2024

Review Kupat Opor Ayam Petruk



Assalamualaikum wr wb...
Singgah ke arah-arah pegunungan yang sejuk di daerah Kemranjen, Banyumas, tak lengkap rasanya jika tak mampir ke kuliner lokal setempat. Salah satunya adalah Opor Ayam Petruk yang berlokasi di Jl Sokawera, Kemranjen dimana areanya agak menanjak naik dari jalan utama dengan pemandangan berupa hutan buah durian. Ke sini sudah 2 kali, biasanya pada saat akan kembali ke kota setelah berlibur beberapa hari di desa. Karena arah baliknya itu melewati Banyumas, maka tak jarang kami mampir dulu ke arah Kemranjen. 


www.gembulnita.blogspot.com



Kupat Opor Ayam Petruk memiliki konsep rumah makan tradisional yang njawani sekali. Bangunannya semi outdoor dengan model seperti pendopo dan dilengkapi dengan meja kayu lincakan. Nuansa jawa klasik semakin terasa dengan adanya lampu gantung hias yang indah ditambah dengan pajangan berupa ornamen wayang (utamanya Petruk) di beberapa sudut dindingnya. Lahan untuk kendaraannya luas, begitupula mushola dan toilet bersih. Saat mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan, airnya terasa sejuk, khas air dari daerah pegunungan.

Untuk pawonnya sendiri, konsepnya adalah semi terbuka sehingga proses pemasakannya dapat dilihat langsung oleh pengunjung. Pawon masih menggunakan tungku tradisional dengan kayu bakar sebagai bahan genennya. Tak heran jika masakan yang dihasilkan akan memiliki cita rasa yang khas, ada semangit-semangitnya namun enak dan sedap. Istilah bahasa Mbanyumasnya nylekamin atau sedap di lidah dan juga sedap di hati. Sama seperti saat kita mengucapkan kata maknyus, lekker, atau yummy saat mencecap rasa enak.







Kebetulan, Tamas sangat suka dengan yang namanya opor ayam. Opor ayam di rumah makan legend (biasanya dimasak oleh Mbah-Mbah yang sudah sepuh) akan memiliki cita rasa berbeda dari opor ayam pada umumnya. Jadi ketika tahu ada rumah makan jawa yang menu utamanya adalah opor ayam kampung (jantan), maka antusiaslah Beliau untuk mengajakku singgah ke sana. Rute Kemranjen mendadak jadi sering dilewati, terutama saat akan kembali lagi ke kota, pertama saat sebelum puasa, kedua setelah Lebaran. Sekalian jalan-jalan.

Kembali lagi ke menu utama Kupat Opor Petruk Kemranjen, dimana pada saat ke pawon, wajan-wajan besar tampak ditangkringkan di atas tungku, dan setelah beberapa saat lamanya, ketika tutupnya dibuka, asap 'nggembuleng' akan memenuhi ruangan. Ayam ditaruh di atas saringan bambu dulu sebagai tanda bahwa ay sudah separo jalan dari proses pemasakan opor. Nanti kalau sudah ready, baru dicemplungkan langsung ke dalam kuahnya. Wangi opor yang telah matang menggelitik penciuman, menerbitkan rasa lapar dan keinginan untuk makan. Potongan ayamnya yang besar-besar sangat menggoda iman. Kuahnya yang kuning tidak begitu kental, bermandikan cabe utuhan sangat segar dan menggiurkan. Rasa kuah yang gurih berpadu dengan daging ayam kampung lunak karena proses pemasakan yang lama. Bumbunya lebih meresap, daging menjadi sangat empuk untuk disesap-sesap, sampai balungannya pun gampang untuk dilomot-lomot. 













Tamas sendiri beberapa kali sangat antusias menyendokkan opornya ke arah bibirku. Sebab aku tadinya kan hanya mengambil jangan ati ampela lombok ijo. Jadi, Beliau pengennya aku ikutan nyicip juga rasa opornya. Setelah sendok berisikan keratan daging ayam kampung jantan dengan duduhnya yang memenuhi isi sendok, aku pun disuruhnya untuk menghayati bagaimana rasa si opor. Setelah kusruput agak pelan, rasanya sungguh sangat nikmat. Gurih semangit, tapi ada pedes cabe ijonya dikit. Dan itu yang bikin nikmat. Opor disajikan dengan 2 macam kupat (ketupat). Ada kupat biasa (original), ada pula kupat landan (yang ditandai dengan warna kulit yang lebih merah dari biasanya). Cita rasanya lebih khas Banyumas, karena ada sedikit manis-manisnya, memiliki tekstur yang padat dan juga pulen.

Di sebelahnya opor, terdapat pula menu primadona lainnya yaitu garang asem. Garang asem di sini juga menggunakan cabe utuhan plus potongan tomat hijau yang membanjir. Menimbulkan cita rasa yang seger, pedas, asem dan membangkitkan selera. Untuk aneka osengan yang sudah matang ditempatkan ke dalam wadah-wadah sayur berbahan dasar enamel yang sudah ada penutupnya. Porsinya munjung dan jika kita menginginkannya sebagai kelan atau lauk bisa mengambilnya dengan tatakan kecil atau leyeh yang dialasi dengan daun pisang. Ada brongkos telur, brongkos tahu/tempe, sambel goreng ati kentang, rica-rica bebek, brongkos kikil, jangan tempe lombok ijo, jangan ati ampela lombok ijo, serta mendoan. Nasi tersedia di rice cooker bisa ambil sendiri atau minta diambilkan. Lauk lain seperti mendoan, tempe, tahu dan telor juga tersedia. Sementara sambel tersedia sambel dadak dan sambel tlenjeng, sambel khasnya daerah Banyumas.































Untuk minumannya, ada yang cukup menarik di sini karena adanya beberapa macam rucuh, seperti rucuh jeruk nipis dan juga tomat. Sementara yang lain ada es dawet, es duren, es dawet duren, es kelapa muda utuhan, es kelapa muda gelas, es jeruk, jeruk anget, es teh manis, teh manis panas/anget, kopi tubruk, kopi punakawan, dan juga kopi susu.Terdapat pula stand cemilan atau snack untuk oleh-oleh, utamanya oleh-oleh khas Banyumas.

Suasana yang syahdu bertemankan bunyi tonggeret atau garengpung gunung sesekali menemani. Kuping seperti dimanjakan dengan harmonisasi alam. Apalagi saat sore menjelang, jika suasana makin sepi, maka serasa rumah makan seperti dibooking sendiri. Seperti makan dengan rasa secara vip, hehehe.  Semilir angin sesekali membelai pipi, menerbangkan dedaunan dari pepohonan di hutan durian yang mengelilinginya. Jalan raya sempit dan meliuk-liuk di depannya menjadi pemandangan tersendiri dimana truk-truk pengangkut hasil bumi atau buah-buah durian saat panen raya lewat, meski jika hari telah petang agak lumayan temaram. 
























































































Review Dariku :

Tempatnya luas
Area parkir luas
Sekelilingnya cakep, pegunungan dengan view hutan durian
Konsep rumah makan pake kayu
Area pawon masih tradisional dnegan tungku dan kayu bakar
Menu utamanya opor kupat ayam kampung dan garang asem
Ayam kampung goreng juga ada
Tersedia pula aneka osengan yang rasanya khas masakan rumahan Jawa Tengah...enak pake banget
Harganya terjangkau

Pripun, Lur....wetenge wes kencot durung? Nek wes kencot, maem ning kenen dijamin enake pol-polan (Mendadak Mbul sinau pake bahasa Mbanyumasan hihihi)













"Kupat Opor Ayam Petruk"
Jl Sokawera, Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah
Buka : Setiap hari
Jam : 09.00-18.00 WIB



38 komentar:

  1. Beautiful pictures.
    The food looks delicious.
    Greetings Irma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Irma,

      Ini adalah kuliner khas daerah Kemranjen Banyumas...yang terkhasnya itu kupat landannya...tapi lebih sedep kalau dimaem bareng opor ayam jantan kampung

      (^・ω・^✿)

      Hapus
  2. pasti enak bangat opor ayam tu. jika digunakan ayam kampung lagi sedap rasanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu menggunakan ayam jantan kampung Abam Kie...jadi ayamnya gede 🐔

      Hapus
  3. ...Mbul, I love the green countryside. Have a wonderful weekend.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih atas apresiasinya Tom
      Pemandangan alam di Banyumas emang cakep....banyak ricefieldnya...juga sungai berbatu batu...

      ฅ(^・ω・^ฅ)

      Hapus
  4. Suasana syahdu khas pegunungan di daerah Kemranjen Banyumas, dipadu dengan hidangan khas sana bertemakan opor ayam jantan kampung yang lezat dimasak dari pawon tradisional, sungguh sangat membangkitkan hasrat maem...Terlebih kalau sudah menuju sore ditemani bunyi tonggeret atau garengpung gunung...hmmmm...indahnya suasana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pas liat suasana rumah makanya yang nuansa jawanya sangat kental, Mbul langsung suka...
      mbul suka menu yang dimasak di pawon tradisional...cita rasanya khas....apalagi yang maem di situ cuma Mbul jadi berasa tenang...semakin sore semakin syahdu...ditemani bunyi tonggeret di antara pepohonan 🦗🌳🌧☁

      ..makin lah berasa alam pegunungannya...

      ヾ(❀╹◡╹)ノ゙(^・ω・^✿)

      Hapus
  5. Cada vez me gusta más el lugar donde vives como creo que te gustaría también mi país, Argentina... y si además hay gatos y ricas comidas qué felicidad!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Sahabat Carlos, makasih atas apresiasinya...hidangan yang lezat dari negara kami, dengan bahan utama ayam pejantan kampung yang dimasak opor..dimakan dengan ketupat atau kupat...ada pula garang asem yang agak asem asem karena belimbing wuluh...itu juga nikmat

      (*・ω・ノノ゙☆゚゚

      Hapus
  6. All looks delightful and good to see it growing as well.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Margaret...Opor Ayam Kampung Petruk Kemranjen ini sajian menu menunya sangat bervariasi...dan lezat lezat pula...pabila ga begitu demen kuahan bisa cobain osengannya yang tak kalah enak...
      ฅ(^・ω・^ฅ)

      Hapus
  7. Tempatnya aman ya, Mbul. Hidangan kupat opor ayam juga kelihatan enak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tempatnya agak meliuk liuk naik ke atas kak nur, tapi cakep banget...pinggirnya itu hutan atau kebun...jadi seger ngeliatnya...pemandangan begitu adem...kalau yang di bawah bawahnya baru rumah warga desa sebelum mencapai jalan raya...

      Kupat opornya enak banget kak Nur...Mbul sruput dikit, soalnya Mbul lebih banyak nyicip oseng hati ayam disambel goreng...wenak...

      ヾ(❀╹◡╹)ノ゙(^・ω・^✿)

      Hapus
  8. Terima kasih telah berbagi hidangan yang luar biasa ini. Saya menikmati deskripsi Anda tentang area ini. Terima kasih juga telah mengunjungi blog saya dan meninggalkan komentar yang sangat bagus. mohon maaf jika tata bahasa saya salah. Saya menggunakan Google Translate. Saya berharap Anda mendapatkan minggu yang sangat bahagia.

    Thank you for sharing these wonderful dishes. I have enjoyed your description of this area. Thank you for also visiting my blog and leaving a very nice comment. please excuse me if my grammer is incorrect. I am using Google Translate. I wish you a very happy week.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Denise sudah berkunjung kembali ke blognya Mbul...Mbul senang perkenalkan kuliner di tempat-tempat yang Mbul singgahi sama Teman-teman. Kali diantara teman teman yang baca sedang mampir ke tempat tersebut dan Mbul bisa kasih tahu ada tempat makan yang enak...salah satunya Opor Kupat Petruk ini...
      (´✪ω✪`)♡

      Hapus
  9. Opor ayam kampungnya kelihatan lezat banget...potongan pahanya gede...kuahnya juga sruputable...emmmm...tapi oseng jangan lainnya juga mantab...yang ati ayam dioseng itu kelihatannya nikmat tenan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbul itu pertamanya bayangkan kayak opor pada umumnya...Tapi setelah tiba di meja dan liat porsiannya lumayan big big very big...Mbul jadi takjub...Rasanya pun enak...ada ciri khasnya...
      (´✪ω✪`)♡

      Hapus
  10. Wooww jadi ngiler liatnya...membaca penutup pancinya dibuka, asapnya mengepul, aromanya seakan terasa sampai di tempat saya membacanya...hehe

    Iya sih daging ayam kampung lebih enak daripada ayam yang banyak di kota...rasanya memang beda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Tamrin, ga salah kami mampir ke Kupat Opor Petruk Kemranjen ini. Tadinya ga tau menunya ada apa aja. Pas tau dan ngeliat langsung masaknya di pawon yang bisa dilihat oleh pengunjung, rasanya tambah kemlecer. Yang paling enak di sini ada Opor Kupatnya dan juga garang asem.. tapo menu osengnya juga enak pake banget. Aku suka sambel goreng hati ayamnya...Enak...
      (´∧ω∧`*)

      Hapus
  11. Very beautiful photos!!! The food seems tasty!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Sunika...Menunya di sini Mbul suka...rasanya cocok ama lidah Mbul

      ฅ(^・ω・^ฅ)

      Hapus
  12. The food looks so flavourful and moreish!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak Angie...emang menu di Opor Kupat Petruk Kemranjen ini enak...Ayam kampungnya ga keras...gampang dipotek atau dimaemnya 🐔

      Hapus
  13. salam kenal dik... sedapnya makanan yg terhidang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Kak Ladybird...Iya Kak, hidangan di sini Mbul suka pake banget (´✪ω✪`)♡

      Hapus
  14. Mbul, aku itu udah lama ga denger kata lincakan. Dulu ketika remaja di gang rumahku ada sebuah lincak yang biasa dipakai buat nongkrong di kala sore dan malam. Sejak lincaknya dibongkar akhirnya tidak pernah lagi dengar kata lincakan. Aku baru tahu juga kalau kata lincak sudah masuk dalam kbbi :D

    Itu opor ayamnya memang ada potongan cabe yaa..? jadi opor yang disediakan rasanya pedas yaa.?
    kalau emang sudah suka terhadap makanan sebuah rumah makan, niscaya kita akan menyempatkan diri untuk singgah ke sana jika kita sedang dalam perjalanan sekitar tempat itu :D

    Makanannya terlihat sangat enak mbul. Brongkos telurnya sangat menggoda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya MasVai, kalau lincakan itu bangku kayu panjang biasa ada di halaman rumah desa atau buat kumpul kumpul sambil medang medang en maem maem penganan juga dalam piring..

      Opornya ada yang pedes ada pula yang ga pedes. Kalau yang pedes itu karena dikasih cabe utuh...cuma ga pedes banget...pedesnya cuma slemet-slemet buat sedep sedep aja...Osengan lain enak juga...Aku paling seneng sambel goreng ati atau sambel goreng ati kentang...Brongkos telur, brongkos kikil, brongkos paru, en rica-rica bebek juga ada..Kalau menu utamanya opor kupat ayam kampung ama garang asemnya...
      ヾ(^-^)ノ

      Hapus
  15. Cantiknya warna sarung ketupat tu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu namanya kupat landan Uncle, khasnya Banyumas :)

      Hapus
  16. Warna kuah opornya juga bedaaa ya nit, lbh gelap. Biasanya pucet banget. Aku sendiri ga doyan opor kalo pake ayam broiler. Tapi kalo ayam jantan atau ayam kampung, sukaaaaaa bangetttt. Beda kan rasa dagingnya. Lbh gurih dan manis.

    Jadi pengen ngerasain opor yg ini. Apalagi banyak cabe rawit ceplusan. Beuuugh kebayang kalo digigit makin manteeeep 😄😄😍

    Garang asam aku juga suka. Tp terkadang pernah nemu pas ke kudus, barang asalnya agak manis.. Aku ga doyan. Yg dibuat ama asisten mama justru enak. Asem gurih segar. Lbh suka yg begitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak yang ini pake ayam pejantan kampung jadi enak. Kalau ayam pedaging aku juga ga suka...wareg banget soalnya wkwkkw...

      ini enak banget mba, kapan kapan kalau Mbak Fanny road trip liwat banyumas mampir aja ke Kemranjen ini, emang jalurnya agak naik (tinggi) gitu, tapi pemandangannya Subhanalloh syahdunya

      (´✪ω✪`)♡(^・ω・^✿)
      Garang asem yang ini enak mbak, ga dominan manis, lebih ke asem gurih pedes...enak kok

      ฅ(^・ω・^ฅ)

      Hapus
  17. Nyaman sekali view nya..kehijauan..nampak seger...makanannya enak² semuanya...deskripsi resto nya bagus sekali..vibe classic Jawa...pernah nampak pendopo semasa di Jogja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Kak Nohas...Mbul juga takjub keindahan alam Banyumas dan sekitarnya, masih banyak sawah dan pepohonan...apalagi di area pegunungan...viewnya cakep sekali

      ヾ(❀╹◡╹)ノ゙(´✪ω✪`)♡

      Restonya nuansa jawa klasik, masakannya pun enak-enak..

      Hapus
  18. Nyaman sekali view nya..kehijauan..nampak seger...makanannya enak² semuanya...deskripsi resto nya bagus sekali..vibe classic Jawa...pernah nampak pendopo semasa di Jogja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak, di sini serba kayu dan semi terbuka jadi pas maem itu kena silir-silir angin, sejuk...jadinya maemnya pun tambah nikmat

      (^・ω・^✿)

      Hapus

I'm Mbul. Thanks for visiting here and dropping by. Your comments are always appreciated. Happy blogging ฅ(^・ω・^ฅ)