Kamis, 27 Oktober 2022

Review Warung Makan Sunda Hj. Yetty



Waktu masih sekulah, banyak kawan Mbul yang mengira bahwa Mbul mojang Priangan, hurang Bandung teak. Kawan asrama yang bilang begituw. Apa Mbul mirip Neng Geulis atau teteh Bandung ya hihihi #jadi tersipuw-sipuw aku...merah dunk pipi Mbul. Padahal Mbul tiyang jawi asli, dan ga pernah ilang jawinya, insyaAlloh. Meski begitu Mbul emang terbilang cukup khatam sih tinggal di bumi pasundan ini.... makanya aku suka masakan Sunda. Masakan Sunda, masakan Jawa, masakan Padang, masakan mana pun Mbul suka...



Selasa, 25 Oktober 2022

Mbul Belajar Membuat Manisan Kates



Mbul gemar belajar membuat penganan kecil. Walaupun Mbul masih nyubi (dan juga chubby πŸ˜‚), tapi Mbul ga gampang menyerah. Malah makin semangat sampai bisa, latian terus. Termasuk dalam hal ini membuat manisan. Buahnya apa? Pakenya pepaya garis miring kates. 



Senin, 24 Oktober 2022

Review My Neighbor Totoro



Setelah kepincut film besutan Ghibli, Spirited Away--yang jujur saja membuatku susah untuk berpaling, akhirnya kesampaian juga untuk menuntaskan filmnya yang satu lagi yakni My Neighbor Totoro. Cukup telat memang karena tahun produksinya saja sudah jelas beda dari tanggal review ini dibuat, bahkan kalo boleh jujur sebelum admin blog ini lahirpun, film ini sudah mengudara. Begitu hebatnya malah, sampai mampu melambungkan nama sang sutradara, Hayao Miyazaki, (yang konon katanya) setara dengan Walt Disney)



Rabu, 05 Oktober 2022

Sinopsis The Cat Returns




Haru adalah gadis ceroboh yang setiap hari bangun kesiangan sehingga membuat harinya selalu berakhir kacau. Ia tak pernah menyempatkan diri untuk sarapan, bahkan hampir setiap hari datang terlambat ke sekolah. Ketika masuk kelas, guru yang menerangkan di depan juga sudah stand by sejak tadi sehingga membuat ia harus mengendap-endap supaya tidak ketahuan. Celakanya, tingkahnya itu selalu terbaca sang guru sehingga menyebabkan ia ditertawakan seisi kelas, termasuk anak cowok yang ditaksirnya.



Minggu, 02 Oktober 2022

Review Grave of the Fireflies (1988)



Grave of the Fireflies (1988)

Film ini bercerita tentang betapa perang begitu melegalkan rasa takut secara harfiah baik dimulai dari sistim kemasyarakatan tertinggi sampai sistim kemasyarakatan terendah yang ujung-ujungnya merambat ke tingkat individu. Perang membawa beban psikis yang tak berkesudahan meski dalam satu kondisi tertentu alih-alih dapat membentuk karakter yang thought, seperti halnya yang dialamatkan pada peran Seita (anak lelaki seorang angkatan laut yang bertugas selama Perang Dunia ke II dan mau tidak mau harus dipasrahi adik perempuannya Setsuko sepeninggal ibunya yang menjadi korban perang). Meski dalam usia yang relatif belia, toh nyatanya Seita mampu digambarkan sebagai pribadi yang survive dan berpikir cepat meski dalam kondisi tersulit sekalipun.