Trolley....Trolley Time !!! ^________^"

Kemarin aku ada kesempatan ke supermarket buah dan sayur yang ada di kotamadya. Rasa-rasaku udah lama banget aku ga belanja buah-buahan cakep. Soalnya aku juga jarang keluar rumah. Pas ada kesempatan itulah, maka kugunakan waktu sebaik mungkin buat ngarah buah-buahan itu. Apalagi Tamas udah bulak-balik meledekku buat beli monthong yang se-cup-nya mendekati cepek :D

Supermarket buahnya itu nyatu sama Rest Area. Kami ke sana sehabis dari rumah Mbaknya Tamas untuk silaturahmi. Karena pulangnya agak larut, rasanya pengen liat buah-buahan segar Mbultuw. Kebetulan isi kulkas juga kosong. Jadilah akhirnya sebelum nyampe rumah kami ke sana.

Tapi sebenernya saat pertama kali buka pintu kacanya, aku ga langsung ke stand buah. Aku malah ke stand oleh-oleh yang mana ternyata di situ ada berbagai macam oleh-oleh dari berbagai daerah. Aku lagi pengen getas bangka, gabus keju, dan kue bawang. Jadilah klethikannya itu beli beberapa. Setelah memasukkannya ke trolley, aku lanjut lagi ke bagian tengah dimana buah-buahan umum kujumpai di sana. Maksudnya buah-buahan yang masih sering kujumpai bagaimana pohonnya. Atau at least ketika udah selesai dipanen ya ada di tukang buah pinggir jalan atau pasar. 

Aku ketemu mangga, naga, talas, ubi, nenas, pepaya, melon, semangka, matoa, dan sirkaya. Berbagai jenis durian dan jambu juga ada. Duriannya akhirnya beli yang se-pack. Jenisnya montong. Harganya Rp 90 ribu. Tebag...isi daging buahnya ada berapa? Memang mahal-mahal banget durian di supermarket buah. Tapi pas dicubain di rumah ga nyesal, sambil leyeh-leyeh pegal macet-macetan di sepanjang jalan, akhirnya bisa nyesap-nyesap durian yang premium punya. Durian monthong kesukaan kami. 

Sebenarnya durian apa aja aku suka yang penting itu manis. Kalau Tamas emang sukanya durian monthong. Beliau suka yang pahit dan juga yang pahit manis. Kalau yang kemanisan itu jatah Mbul. Ya pokoknya beliau suka beli durian mahal. Beli sepack di supermarket juga dijabanin karena beliau orangnya idealis (((idealis))) 😂 Kalau Mbul beli durian yang murah juga maukk...asalkan manies.

Mbul udah nge-peach nih warnanya, mirip warna buah kesemek geggegegkk.

Kalau sirkaya....ini mirip nongko sabrang ya atau sirsak. Mirip duank bagian dalemnya. Tapi rasanya beda. Sirkaya manis, sirsak acem. Aku punya pohonnya di kampung halaman. Kalau yang di sini adanya di taman umum depan rumahku pas. Sekarang sirkayanya masih pentilll-pentilll. Belum gede. Tar kalau udah gede kan dagingnya banyak meski bijinya juga banyak. Tapi enak itu, rasanya manis. Agak berpasir juga sih kalau menurutku.

Di supermarket kemarin aku ga perhatikan harga sepack-nya berapa. Kayaknya sih masih lebih murah dari buah subtropis. Posisinya ada di atasnya pepaya California, dan jejeran ama jambu biji.

Tapi sebenarnya aku punya kenangan dengan pohon sirkaya. Sebab seperti yang kubilang tadi, di rumah masa kecilku ada. Lebih tepatnya saat rumah belum direnovasi kayak sekarang. Itu halaman depannya masih ada rumputnya dan ditandurin banyak pohon buah-buahan, termasuk jambu apel, rambutan, mangga, dan sirkaya. Sirkayanya kalau berbuah langsung banyak gitu. Dan gede-gede. Ga jarang udah mateng pohon. Tapi kudu cepet-cepet diunduh biar ga sampai jatuh ke atas tanah. Beberapa kali kami mengunduhnya sebelum menuju matang. Jadi harus diperam dulu ke dalam timbunan beras. Nanti tungguin aja beberapa hari, pasti akan matang. Kalau sudah matang dimaemnya bareng-bareng. Enak karena sirkaya pohon sendiri.

Selain sirkaya, di supermarket buah juga ada melon. Melonnya macem-macem. Ada yang umum blirik-blirik ijo. Ada yang ijo lonjong mirip semangka dan timun suri gegeggegk... Talas, ubi cilembu, dan nenas bersandingkan dengan dracula blood orange. Ini jeruknya lucu deh. Warna oranyenya cerah. Aku belum pernah icip jeruk ini sih. Tapi kayaknya mahal.

 

Akhirnya kami beli mangga 2 kilo aja. Pas ditimbang dapatnya 3 biji karena gede-gede ya mangganya. Mangga harum manis aku pilihnya. Jambu ga beli sih. Padahal di kampung halaman Tamas banyak. Cuma pohonnya harus dipupuk lagie. Dirabuk. Soalnya daunnya kadang ada ulat bulunya..... Akung yang telaten ngruwat tanduran di kebun. Kalau kami kan pulang ga tentu setahun sekali, jadi ya nyantai aja gitu. 

Dan jambu yang ada di supermarket ini macem-macem ya. Ada yang asem, ada pula yang manis. Yang asem itu darsono, yang manis jambu kaget dan jambu air warna ijo. Cantik-cantik semua packingannya huhuhu. 

Baru menuju ke rak pendingin belakang mulai berjejer buah-buahan subtropis yang berasal dari luar. Ada berbagai jenis apel, jeruk, lemon, delima, stroberi, pear, alpukat, kiwi bahkan cimplukan jumbo yang kalau di sini harganya bikin tercengang. Ada pula kesemek atau persimon. 

Pernah ada satu moment ketika aku kecil dulu dengan yang namanya buah kesemek ini. Kesemek yang kudapat dari Bapak sepulang mengajar yang ingin membelikan putri-putrinya tercinta buah langka hihihi. Saat itu kesemeknya dapat yang berwarna peach tapi beda dengan buah peach ya (mungkin lebih ke oranye kepink-pinkan kali ya). Dan kesemekku itu mulus. Ga ada kapurnya. Itu pas mau aku makan pertamanya bingung. Karena ya...bingung aja apa kulitnya itu harus dikupas atau bisa dimakan sekalian hahaha. Nah, tapi pada akhirnya kesemekku aku belah aja. Makannya dari pinggir sekalian ama kulitnya. Ternyata dagingnya itu padat. Warnanya kuning dan berair ya. Rasanya antara mirip tomat, apel, sama pear. Rada bingung sih aku wkwkkw. Tapi memang enak sih. Dan itu agak kesat juga. Walau ternyata setelah makin ke sini aku jadi tahu bahwa itu bisa dijadikan manisan, baik itu manisan kering maupun basah. Aku belum pernah nyobain manisan kesemek sih. Tapi kayaknya enak ya, berkat proses pengawetan dengan gula maka daging buahnya jadi bertekstur kenyut-kenyut gitu.. Cuma ya kesemek atau persimon ini mahal. Jadi cukuplah aku bernostalgia aja dengan kenangan saat masih kecil dulu.

Tapi selain buah-buahan langka ini, ada pula buah yang sekali lagi udah umum dan ada dimana-mana. Cuma kali ini sudah dalam bentuk buah kupasan atau buah potong. Nanti tinggal dikasih wadah dan diwrap atau di-cup gitu. Ada kiwi, pepaya juga nenas. 

Nah, yang menarik perhatianku dan kelihatannya sedang berair sekali yaitu nenas. Maka aku ambil aja yang nenas honi dan juga yang biasa. Walau yang kuning banget itu nenas biasanya sih. Mungkin sedang mateng-matengnya hihi. Makanya rasanya manis banget dan jadi teman ngemil di sepanjang perjalanan pulang.

Oiya, akhir-akhir ini maafkan ya kalau postingannya agak banyak (padahal kayaknya ga ada yang baca juga kecuali diri sendiri pas edit dashboard hahahhaha) 

Iya soalnya aku sedang merindukan gimana caraku menulis blog dulu yang aku pikir lebih enjoy dan lepas, maksudnya tentang nulis diriku sendiri dan hal-hal menarik di sekitarku aja. Dan ternyata malah jadi keseringan posting hahahha... tapi ya udah lah ya, cuma lagi pengen cerita ☺😊

Okey, sekian dulu postinganku kali ini. See you again dan semoga hari kalian menyenangkan ^_________^