Selasa, 24 Januari 2023

Melihat Keindahan Lampion di Klenteng Liong Hok Bio, Magelang




Malam itu Magelang hujan rintik-rintik. Untung saja, kami sudah balik ke hotel dan ngaso sejenak setelah perjalanan jauh dari Pasar Papringan, lanjut ke tempat sedulur kami di Gemawang. Jalanannya yang meliuk-liuk karena berada di area pegunungan membuat kami tahu seberapa jauh sedulur kami dines saban harinya. Dari Temanggung Kota ke Gemawang dengan menggunakan sepeda motor. Sungguh perjuangan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Maklum saja dapat kerja di daerah terpencil, jadi mau ga mau harus gitu, naik turun jalan yang berbatasan dengan jurang dan kebun kopi juga jati. Indah sih tempatnya. Aku aja suka, cuma sayang ga foto-foto karena agak riskan dan takut di-tin-tin-tin-tin mobil belakangnya, hihihi.




"Uwes mengko foto-fotone ning Magelang Kota yo Dek, jare pang foto kemeriahan Imlek di sekitar Alun-Alun." saran Mas karena kemarin kami sempat melihat di dekat Alun-Alun ada Klenteng Liong Hok Bio." Dan saat perayaan Imlek kemarin, lampion-lampionnya menyala indah banget termasuk pernak-pernik serba merah lainnya.

Aku pun mengangguk setuju. Mending Mbul foto-foto di situ aja.  Soalnya kalau malam kelihatan bercahaya. Nuansa tahun kelinci airnya lebih terasa. 

Kira-kira sejam perjalanan dari Temanggung ke Magelang, sampailah kami di Atria. Naik atas, merem bentar, lalu mandi dan bersiap pergi lagi. Tadi mata burung celepukku autopilot pend bobok hihihi. Tapi  Rencananya emang gitu, pengennya jalan bertiga aja, Aku, Tamas ama Kakak A. Nanti adik yang sedari di mobil udah kecapean karena perjalanan jauh karepku dijagain Uti sama Kakung Hahhahah....Terus kami ga keluar makan lagi soalnya masih ada sisa makanan dari Kampoeng Sawah Resto yang dibungkus buat dimaem bareng-bareng. Masih ada ikan nila, sebagian udang dan cumi bakar manis, juga sedikit cumi goreng telor asinnya. Kami akhirnya maem ngleseh di kamar bareng-bareng sama Kakung Uti juga hihihi. 





Ga taunya, pas uda selese maem bin mandi, dan kami bersiap buat ngliat Alun-Alun Kota Magelang, eh Kakak A minta Adik dibawa. Padahal Adik atau biasa kupanggil sayang dengan sebutan Mas Montogh masih merem dan maksudku biar bobok aja di hotew dijagani Uti sama Akung. Eh, ga boleh dong kata Kakak A. "Adik ikut! Adik ikut! Adik ga boleh ditinggal...." Owalah ya ya ya, Kakak A ternyata segitu sayangnya sama Adik ya, dikirain adiknya itu bakal ditinggal ndirian karena Aku dan Tamas ke Alun-Alun cuma sama Kakak A hihihi. 

Yawdah, daripada Kakak A sampai berlelehan air mata yodah yuk yuk yuk ciniw peyuk dulu....cup cup cup...kita ke atas lagi jemput Mas Montogh. Tapi nanti biarin Mas Montoghnya tetep bobok di carseat ya....Wkwkkwk. Dan, akhirnya kami semua jalan rombongan lagi, termasuk sama Akung dan Utinya hahhahahhaha....
















Sekitar pukul 21.00 WIB, kami sudah sampai Alun-Alun Kota Magelang. Memang bisa dikatakan ga terlalu rame, cenderung sepi. Hanya ada beberapa pejalan kaki lewat dan juga pengunjung angkringan yang jagongan dengan sego kucing dan susu jahe anget dalam cangkir. Nah, di dekat angkringan itu lampion-lampion merah baru dipasang.

Kuliat di sisi pinggir Alun-Alun terdapat Patung Pangeran Diponegoro dengan menaiki kudanya. Di bawahnya ada pitutur dalam bahasa Jawa Halus : Turonggo Tinitihan Sesekaring Bawono yang artinya adalah Kuda yang dinaiki Bunga Bangsa, MasyaAlloh teringat jasa-jasa Pahlawan. 























Jalan ke depan lagi, nyebrang kelokan dikit, berdiri megah Klenteng Liong Hok Bio yang malam itu bersinar dengan indahnya. Ga ada pertunjukan barongsai sih di pelatarannya, tapi suasana klenteng tampak khidmad dan  indah. Aku ambil beberapa gambar dan sangat mengagumi disainnya. Mulai dari gerbang depan, undak-undakan, sampai tiang atau soko bangunannya. Klenteng ini dibangun oleh Kapitien Be Koen Wie (Tjok Lok) yang merupakan saudagar kaya dari Kota Solo. Ia dipindahkan ke Magelang oleh Belanda dengan kenaikan jabatan dari letnan menjadi kapten. Karena kekayaannya itulah, maka ia menghibahkan tanah dan mendirikan sebuah klenteng yang kini menjadi klenteng tertua di Magelang.






Bagus banget sih. Bahkan beberapa lilin yang terdapat di dalam ada yang berukuran sangat besar. Tapi aku di sini ga gitu lama cuma sekitar berapa menit akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke alun-alun karena hari udah semakin larut.

Klenteng Liong Hok Bio
Jl. Alun-Alun Utara No.2, Kemirirejo, Kec. Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah


4 komentar:

  1. Klentengge apik tenan mbak nit, terus lampione untuk - unye dadi perayaan Imlek berasa sahdu tenan.

    Oh Yo mbak nit? Aq Ki lek koment Nang blog ke peyan gawe laktop kok gak kenek lek gawe handphone kenek ngunu kuwi nyapo Yo mbak nit, opo mergo enek privasi recaptcha Kuwi Yo mbak nit?

    BalasHapus
  2. 😍 serunya.. cakep ya liat lampion merah² gitu

    BalasHapus
  3. Magelang malam hari sangat cantik ya..di tambah nuansa Imlek..lampion merah bersinar ..klentengnya megah ..saya kalo liat ini berasa lagi nonton film kungfu ato cerita"legenda cina berabad"yg lalu

    BalasHapus