Sabtu, 07 Januari 2023

Si Merah Melinjo, Memori Kembang Jambu, dan Cerita Manis Lainnya...




Karena kecilku di desa, maka sekitar rumahku masih dikelilingi pohon-pohon tinggi. Rumahku memang berada di tengah-tengah pekarangan.  Pekarangan rumah tetangga sih, hihihi. Jadi lumayan adem juga karena pekarangannya itu punya pohon-pohon berbeda yang ditanam di empat penjuru.




Di depan rumah adalah pekarangan yang didominasi oleh pohon kelapa dan rumpun bambu. Di samping kiri banyak ditanami pohon pisang, pohon turi, dan tanaman ganyong yang bunganya buat main kuku-kukuan karena warnanya yang merah dan juga oranye. Di samping kanan ditanami bengkoang atau besusu, lumbu, tanaman singkong dan jambu air. Belakang rumah, full dengan deretan ganyong yang dilalui parit kecil dan bermuara pada  sebuah blumbang ikan. Ada pula pohon randu yang buahnya sering jatuh ke atas tanah dan isi kapuknya menyembul putih berceceran dengan biji-bijinya yang hitam. Majuan dikit ada sepetak tanah yang tengah-tengahnya ada pohon jambu biji putih yang biasa untuk aku penekan. 

Rumah masa kecilku itu sebenarnya dipager, tapi karena pagernya ga terlalu tinggi, maka aku masih bisa ngliat pohon-pohon tinggi. Bahkan yang di belakang, pagernya cuma pake pager bambu. Bambu yang disigar trus digapit dan direkatin pake paku. Kalau malam suasana rumahku ya begitu. Bayangan pohonnya gelap dan kalau musim angin gesekan daunnya bakal bunyi serrrrr...serrrr...serrrrr. Belum lagi kalau ada burung lewat. Burung malam kan kalau bunyi suaranya lutju ya. 






Tapi kalau pagi sih aku suka. Diantara pohon-pohon kelapa, tupai akan berloncatan dan naik ke atas. Sesekali kadal kebun melintas disertai dengan kepak capung diantara semak dan belukar. Burung-burung berceriap mengasah paruh siap mencari makan dan membawanya ke sarang diantara telur-telur mereka. 

Kebetulan karena aku anak desa, maka mainku kebanyakan di alam bebas. Tak jarang pula menikmati apa yang ada di sekitar pekarangan karena anak yang punya pekarangan itu teman sepermainanku waktu SD. Jadi aku diajak main tatkala pohon mereka sedang berbuah. 

Aku diajak ikut mbedul besusunya langsung dari tanah. Besusu atau aku bilang tadi bengkoang. Besusu itu kan umbi akar ya. Jadi daunnya dikit nyembul ke tanah, buahnya ada di dalam. Nanti besusunya cari yang besar dan manis lalu kulit luarnya aku basuh dulu di sumur rumahku yang masih pake timba. Dibasuhnya sampai bersih sih sih...dan putih. Besusu yang tanam sendiri banyak yang manis. Aku suka sekali besusu yang manis. Biasanya banyak pula yang dijadikan oleh-oleh, karena desaku adalah sentranya. 










Lain hari aku diajakin petik nenas yang udah matang atau bakar singkong. Nanti nanasnya diilangin matanya, dibasuh air anget bergaram dan diirisin. Singkongnya dimaem panas-panas tinggal dipotekin aja kulit luarnya dan lapisan kulit yang warna pink sambil didamu fuh fuh fuh. Soalnya masih panas kan? Jambu biji putihnya juga sekalian ku mengasah skill naik pohon #wakakaaag. Eh iya loh..soalnya biar kata orang dewasa bilang Mbul itu peminim, tapi aku itu jago naik-naik, hahahha. Mbul tuh selalu happy pabila liat jambu biji putih yang bergelantungan di atas tangkai dan udah menunjukkan tanda-tanda matang. Meski kulit luarnya belum kuning banget~masih cenderung ijo tapi udah ga terlalu keras kalau digigit. Kalau yang kuning banget malah bonyot. Jadi Mbul suka yang masih kraus-kraus aja. Serasa makan apel hijau hahahha. Oh iya, berarti yang sering Mbul samperin itu pekarangan kanan dan belakang ya karena yang punya itu si Epi, teman mainku yang rumahnya pelihara soang atau angsa. Pernah aku ceritain di postingan ini.

Tapi tak jarang mainku itu bisa lebih jauhan dikit dari 4 pekarangan tadi. Yaitu jalan beberapa ratus meter sambil mengikuti jalan setapak desa. Nanti sampailah aku pada sebuah rumah yang dimiliki oleh Mbak Kakak Kelas yang jaraknya itu lumayan jauh dariku. Kalau Mbak Kakak Kelasnya udah mau Esempe (unggah-unggahan kelas 6 SD), maka Mbul baru lulus Paud atau TK dan mau masuk kelas 1). Makanya ia senang kalau Mbul main ke rumahnya karena Mbul udah ia anggap sebagai adik sendiri. Mbul memang saat kecilnya klulut sama siapapun serta disayang oleh tetangga-tetangga yang kebanyakan adalah Mbak-Mbak Kakak Kelasku. Makanya ibuku ga repot karena aku bisa dititipin ke siapa aja hahhaha. 

Di rumah tetangga, Mbul sering dikasih toplesan kue-kue enak walaupun beli di pasar kayak bolu emprit, seriping pisang, balung kuwuk, dan lainnya. Kalau pas dititip di tempat tetangga yang punya warung, kadang aku dikasih citrun yang acem itu loh, warna pink kalau ga ijo. Lalu dikasih pula permen karet lotte rasa buah-buahan kalau ga yosan.
























Nah, di rumah Mbak Kakak Kelas ini halamannya lumayan luas. Pekarangan depan rumahnya masih tanah sih tapi di pinggirnya itu ditanami banyak bunga mawar pohon dan juga kenanga, karena Mbahnya jualan kembang tabur  di pasar. Tapi selain kenanga dan mawar, ada pula tanaman lainnya yang tak kutahu apa namanya. Itu tuh kalau lagi kembang, kembangnya akan berbentuk panjang dengan kelopak menguncup warna merah. Aku sebut itu sebagai stroberi kalau sedang main masak-masakan. Karena jaman kecilku dulu belum pernah menangin yang namanya stroberi...meyaseeew. Jadi kalau ada kembang itu kuanggab aja ceritanya stroberi. Nanti akan aku masak pakai tanah lempung bareng kembang sepatu, mie-miean, dan juga tetehan. 

Kalau sudah lelah main masak-masakan yang belepotan tanah, Mbak Kakak Kelas akan ajak Mbul ke halaman belakang dimana di sana terdapat pohon melinjo dan jambu darsono. Kami akan cari biji melinjo yang jatuh di atas tanah dan masih ada cangkangnya. Serasa dapat harta karun kan melihatnya. Apalagi kalau biji melinjonya banyak. Mata Mbul akan berbinar-binar kalau melihat biji-biji melinjo itu muncul dengan warnanya yang oranye dan juga merah. Nanti setelah terkumpul akan kami ambil bijinya lalu dibakar. Sedangkan cangkangnya akan disayur.

Bakar biji melinjo itu asyik! Rasa biji melinjo kesat-kesat gurih gimana gitu karena ditutul pake garam. Raw-nya emping sebelum dipipihkan kan? Tapi itu masih biji bulet aja nyempluk jadi agak pe er juga karena keras, hahaha...

Kalau cangkang atau kulitnya sih dibikin tumis aja kalau ga keripik melinjo pedes yang kayak dijual di warung SD. Dijemur dulu biar kriuk abis itu dibalado dan digoreng lagi. Makanya agak pedes karena diantara selipan cangkang melinjonya kekumpul sambal baladonya. 







Tumis cangkang melinjo Mbul ga gitu suka karena pedes. Kupikir pedes itu cocoknya buat kelan orang dewasa (kelan : lauk), jadi karena masih anak kecil (waktu itu), maka aku tak suka. Anehnya, kalau dibikin keripik melinjo aku suka-suka aja biarpun pedes, ya ga pedes-pedes banget sih. Pedes yang masih bisa dinalar anak SD hihihi. Mungkin karena keripik dibikin kriuk ya jadi biarpun pedes anak kecil suka...Tapi kalau tumis yang dalam hal ini sayur kan pedesnya karena buat teman makan nasi jadi ya beda aja ama keripik yang emang snack... #ada-ada aja. 

Tapi ibu sering tuh masakin cangkang melinjo buat makan 3 kali, pagi, siang, sore. Tumisnya ditambah daun so, potongan tahu dan cambah. Ga jarang pula pake lauk telor asin, ikan peda goreng atau tempe. 






Oiya, kembali ke ceritaku tentang halaman belakang rumah Mbak Kakak Kelas. Jadi selain ada pohon melinjo, di dekatnya itu ada pohon lain lagi yaitu pohon jambu darsono. Pohonnya ini kalau sedang kembang ya warnanya cantik. Soalnya kembangnya itu warna merah jambu dan itu pada berjatuhan ke atas tanah. Uh indah sekali! Aku jadi berimajinasi kalau itu bunga sakura. Padahal itu cuma kembang jambu. 

Kalau buahnya sendiri aku ngerasa itu acem ya. Memang gede-gede dan daging buahnya kenyut-kenyut ga sekranci jambu bol, warnanya pun merah tua dan menarik sekali, tapi karena rasanya acem, maka Mbul ga suka....










Mbul lebih suka jambu bol yang lebih langsing dikit dan rasanya manis. Kalau yang ini pohonnya di tempat Mbak Kakak Kelas yang lain. Kebetulan keluarga mereka paling akrab sama keluarga Mbul karena awal pertama kami pindah ke desa, mereka yang ngguyubi. Jadi anak mereka udah anggab Mbul sebagai adik sendiri. Senang hati mereka kalau Mbul main. Nanti mereka akan cegah Mbul pulang gasik. Mereka maunya Mbul main sampai sore.

Oh iya, rumah mereka juga khas banget. Teras depannya ada tempat duduk yang dibuat lengkungan dan bisa buat duduk (terbuat dari semen lalu dicat). Catnya itu warna telor asin sama kayak tembok atas sedangkan tembok bawahnya motiff batu alam. Area depan terdapat pohon jambu wer dan nenas. Nah, kalau jambu bolnya ini adanya di dekat sumur, diantara dapur yang masih lantai tegel. Jika sedang berbuah lebat, maka Mbul akan dibekelin 1 kresek gede jambu bol matang buat dibawa pulang ke rumah. Jambu bol matang bisa dimakan begitu aja dan paling manis adalah yang merah banget. Seger. Bikin Mbul senang saja main ke rumah mereka karena serasa diemong banget hihihi. 

Oiya, itu ilustrasinya aku bikin dalam gambar ya. Memang sedari kecil aku hobi gambar. Sampai sekarang pun aku masih hobi. Walaupun gambarku masih 'anak-anak banget', tapi aku suka hahhaha...Aku biasa gambar tuh dulu kalau udah dapat lungsuran kertas gambar dari Bapak. Karena kan Bapak tukang gambar denah ya (lulusan teknik sipil), jadi biasanya di meja kerjanya akan ada banyak gulungan kertas gede-gede. 







#gambar yang kubikin tadi siang sebelum publish blog wkwkkw... Gambarku emang masih rasa anak TK atau Paud ya hihihi...

Nanti kalau udah ada yang ga terpakai, maka aku boleh memakainya buat kugambar di halaman sebaliknya (yang belum ada gambar denahnya). Itu akan aku gambari dengan gambar orang. Karena aku suka sekali gambar orang. Aku gambar wanita dewasa yang kebanyakan andai-andaiku saat masih kecil dulu adalah tinggi semampai, cool gitu gitu lah...Walaupun pada kenyataannya ga tinggi-tinggi banget sih, ya cenderung mungil...sedeng lah tinggi badannya, proporsional ama berat badan dengan pipi nyempluk dikit #gembil hahah...

Atau gambar boneka-boneka hewanku yang kalau udah kutuangkan ke atas kertas maka wujudnya akan berubah menjadi gambar orang, tapi mukanya tetap kelinci, kucing, beruang, dll. Kebanyakan kelinci, kucing, dan beruang sih yang mukanya dalam imajinasiku manis-manis hahhahaha. Yah, itulah kesenanganku saat masih kecil dan sekarangpun masih hobi sih.... hehehhe...













#foto bonekanya cuma ilustrasi aja, sebenernya fotonya kujepret saat diajakin Tamas cari kado buat temannya si Kakak,  yaitu K (anaknya Om Bro), yang ultah jadi kami ke Violet Mart berempat beberapa minggu yang lalu.

Oiya, sekedar informasi post childhood memory ini memang sudah ada sejak dulu di blognya Mbul. Tujuannya adalah menulis cerita-cerita Mbul waktu kecil dengan cerita-ceritaku sendiri dan my family ^____^ 





Okey, sampai sini dulu tulisan Mbul kali ini. Karena Mbul dan Pak Cuamik mau berkunjung ke desa selama beberapa pekan ke depan, maka nanti insyaAlloh Mbul akan update lagi di postingan kulineran khas kampung halaman...

See you 

(。・ω・。)ฅ(^・ω・^ฅ)







38 komentar:

  1. cantik ya buah melinjo, suka makan keripik melinjo...rasanya pahit tapi enak...ngak pernah cicipin keripik melinjo pedes...jambu bol rasanya manis...best kan kalau banyak pokok buah2an di halaman rumah...

    BalasHapus
  2. Tanaman ganyong dulu banyak tuh di pekarangan rumah engkong saya dan katanya umbinya bisa dimakan ya?

    Di dekat tempat kerjaan saya ada pohon kapuk yang lumayan gede kalau lagi berbuah bikin polusi kapuknya terbang-terbangan.

    Capung, udah lama saya ngga lihat capung kira-kira sekarang bentuknya masih sama ngga ya sama capung yang pernah saya lihat dulu?

    Padahal makan nanas yang masih ada matanya enak lho gatel-gatel manis..hihihi

    Ninjo kalau ditambus emang enak apalagi kalau ada hangus-hangusnya enak banget jadi ada pahit-pahitnya kalau makan tumis kulit ninjo saya belum pernah

    BalasHapus
    Balasan
    1. 100 buat Mas her wkwkwk

      wah kebun rumah engkongnya mas herman pasti subur tuh tanahnya...ganyongnya banyak...wkwkkw...aku sih kalau ganyong ingatnya itu main kuku kukuan waktu masih kecil soalnya kelopak bunganya yang masih kuncup kan warna merah wkwkkw...

      iya kalau kapuk randu di belakang rumah suka terbang juga sih buahnya, kan dia penyebarannya pake angin ya, jadi ingat pelajaran biologi wkwkkw

      capungnya ya sama aja mas her hahahah
      ya kalau di desa dekat pematang sawah atau kebun emang masih banyak capung (*´▽`)ノノ

      nanas aku sih cari yang sudah matang banget yang kuning dan berair tapi tetep takbersihkan dulu pake air panas ditambah garam

      iya memang biji melinjo bakar itu enak deh, kalau sekarang kebanyakan sudah dipipihkan dan dijadikan emping, baik yang emping besar atau kecil, ada sih rumah produksinya di daerah pesisir...kapan kapan aku mau liputan ke sana ^___^

      Hapus
    2. Mungkin di tempat mas Herman capungnya sudah berubah, bisa besar bisa kecil atau menghilang lalu nongol di bioskop, kayak Ant-Man gitu.😁

      Hapus
    3. ant man bukannya manusia semut tuh? 😂

      Hapus
    4. Hahaha..ternyata bentuk capung masih sama saya pikir udah berubah apalagi udah ganti tahun..hahaha

      Nanas dibersihkan pakai air panas ditambah garam itu biar kenapa, biar rasanya berubah kah?

      Tapi daripada ninjo bakar lebih enak moneng bakar.. hihihi

      Mungkin juga, Mas. Tapi udah lama saya ngga lihat capung lihatnya cuma sepatu capung..hihihi

      Hapus
    5. Ya masih sama dong...masa capungnya berubah...kan capungnya ga bermutasi jadi dragonfly man (dragonfly bahasa Inggrisnya capung red)

      nanas dipakaikan air panas dan garam sedikit supaya ga bikin gatal tapi rasanya tetep manis sih 🍍
      (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

      😂

      moneng itu mete ya...

      sepatu capung kek gimana lagie? hahahhahah

      Hapus
    6. Ya kali aja berubah, siapa tau kalau dulunya capung itu Pterodactyl..hihihi..ada tuh film dragonfly man film plesetan Spiderman kalau ngga salah ingat judul filmnya Superhero Movie.

      Oh ternyata supaya ngga gatal, selama ini saya makan nanas boro-boro diguyur air panas ditambah garam, dicuci aja ngga wkwkwk.

      Yup, moneng itu mete..hehehe

      Coba aja searching di Tokopedia banyak tuh yang jual sepatu capung..hihihi

      Hapus
    7. Hahhaha...langsung kelingan film jurasic park aku...sebenernya pengen liat film jurasic park dan bikin sinopsisnya, secara selain anaconda aku suka film dinosaurus wkwkkwkw...terus inget pterodactyl yang di sangkar burung taman jurasicnya itu wkwkwk...biasanya dulu di bioskop transtv tayang tuh, sekarang udah jarang tayang film film bagus kesukaanku hahhaha

      iya betul, nanasnya jadi lebih bersih juga karena dah direndam air garam anget sebentar

      ya sebenernya aku pengen beli jambu mete, cuma udah langka banget...hiks

      o walah sepatu kets kali ya...kirain hadiah dari mba umy atau mba ningsih buat mas herman sebelum ke Pulau Seribu wkwkkwk..taunya disuruh liat di toko hahahhaha

      Hapus
    8. Oke ditunggu sinopsis Jurassic Park-nya..hihihi..eh ngomong-ngomong udah nonton film Jurassic World Dominion apa belum? Kalau saya belum..hihihi

      Mungkin karena medenya diambil terus Makanya jambu mede sekarang jadi langka. Di tukang rujak juga sekarang jarang yang bawa jambu mede.

      Mungkin juga sepatu capung itu sepatu kets, saya ngga begitu ngerti jenis sepatu tapi yang jelas bukan sepatu high heels..hihihi

      Hapus
    9. Nanti deh insyaAlloh aku akan buat sinopsis the lost world yang 1-3 aja ya..soalnya cuma suka nomor 1-3 hahhaha...lebih seru

      makanya pantengin terus blognya mbul hahhaha

      iya padahal enak banget mede..akus suka panen di rumah alm mbah buyut dulu hehehe

      iya juga ya...sepatu gitu kupakai saat aku masih sekolah sih..kalau sekarang mainanku high heelshahahhaha

      Hapus
  3. Pineapples are looking so fresh and sweet. What are those red fruit...they are not the tomatoes, are they? I love the salted eggs!

    BalasHapus
  4. Wiih...kesukaan saya nih mbk...tumis kulit melinjo..saya juga suka di tumis pedes di campur pake teri Medan..rasanya maknyus,tapi kalo di buat kripik kulit melinjo belom pernah nyoba.taunya kripik emping aja,itu telor asinna menggoda imanku🤤enak yah tempatnya halaman luas.masih banyak pohon"gede jadi adem...jambu airnya yg merah juga bikin ngiler..pasti manis itu,karena dulu di pekarangan ibu saya ada jambu kayak gitu,jaman sekolah saya suka manjat dan duduk sambil makan jambu.di pohon.tapi sekarang udh GK ada lagi..udh di tebang jadi lahannya buat kamar

    BalasHapus
  5. I am not sure if I've ever eaten melinjo but I sure would love to.

    Happy 2023!

    BalasHapus
  6. Kulit mlinjo ki fav aku nit. Di oseng pedes..nikmat banget..

    Favorit lain, klo dibawah pohonnya muncul jamur..warna kuning, bulet. Enak banget itu dikukus😀

    Klo jambu dersono...nggak suka aku. Rasanya aneh dilidahku. Klo bungane malah pernah makan..kecut seger

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama mba lis...#salim


      ヾ(❀╹◡╹)ノ゙

      ฅ(^・ω・^ฅ)(´✪ω✪`)♡

      pedes nikmat...apalagi nek tambah daun so...trus oseng gandul mba lis..dirajang tipiiiis banget aku seneng hihi jamur kuning bulet...jamur kancing udu yo mba...🍄🍄🍄 eh aku juga pernah ngisep kembang jambu darsono soalnya warnanya pink jadi kayake kok enak...tapi emang kecut seger mba lis...hihi...kembang jambune warnane unyu gemesi hihi

      Hapus
  7. Waktu daku kecil di depan rumah juga nanem jambu air kak. Daku pernah manjat dong wkwkwk. Cuma gak berani tinggi-tinggi karena ada uletnya. 😁.
    Nah karena si ulet bulu itu juga jadilah itu pohon jambu air ditebang. Kangen juga. Apalagi itu lihat jambu air dan si jambu bol bikin ngiler.

    BalasHapus
  8. Baca nostalgia mbul waktu kecil jadi teringat masa kecil, masa bahagia karena bebas main sesukanya, baik ke kebon maupun ke pekarangan, kadang sambil nyolong mangga tetangga hahaha.😂

    Enak jambu bol nya, jadi pengin makan juga, segerrrr.😋

    Ganyong itu tumbuhan yang daunnya ijo lebar terus atasnya kadang warnanya agak merah apa bukan mbul? Kalo itu dulu juga sering makan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sek...sek...bentar, takmbuka jurnal ilmiah pertanian sek..daun ganyong itu Daunnya teratur secara spiral dengan kuncup besar yang terbuka, kadang-kadang petiolanya pendek, daun sempit dari rata menuju elips, tulang daun nyata, pinggirnya memerah dikit.. Umbinya bisa jadi alternatif pangan pengganti beras...itu yang mbul dapat infonya dari jurnal ilmiah pertanian mas...O mas agus memakan daunnya apa umbinya yang bisa dijadikan alternatif beras mas?

      Hapus
  9. There are some foods I never tasted or known about but would be glad to try them. Trying new foods is a good experience.

    BalasHapus
  10. memang kulit melinjo enak lezat bila dibikinkan tumis, apalagi dicampur olahan seperti di atas. rasanya makin luar biasa

    BalasHapus
  11. Very interesting. The red berries look like the Chinese wolf berries or goji berries. Pineapples look so juicy and sweet.

    BalasHapus
  12. Boa tarde minha querida amiga. Que vontade de conhecer e provar essas delícias. Bom final de semana.

    BalasHapus
  13. Delicias que alguna vez quisera probar... Preciosa entradaa has diseñado y narrado, con puntillosidad, Mbul. Una maravilla para leer y con imágenes para admirar... Y ya sabes, los gatos son mi devoción... Cómo se llama esa divinidad?

    Abrazo de corazón, amiga. Feliz 2023.

    BalasHapus
  14. Mbul main dengan alam. Mrngimbau kenangan.
    Itulah bagus duduk di desa banyak bahan alami ditanam.

    BalasHapus
  15. waa ada nanasnyaa.. baru aja kemaren beli nanas mbak mbul, udah ngidam dari kmaten.. tapi ga begitu bisa ngupasnya, di foto itu bersih banget :D

    BalasHapus
  16. Aku udh lama ga makan kulit melinjo ditumis 😣. Dulu pas msh ada asisten yg skr udh almarhum, si Mpok pinter bikinnya. Enaak pula. Tapi asisten yg skr ga terlalu bisa. Jadi aku ga pernah coba nyuruh dia bikin lagi 😅.

    Awalnya malah pas pertama kali liat tumis mlinjo aku pikir cabe merah nit 🤣.

    Eh baru tau loh jambu itu namanya jambu Darsono hahahaha. Sering makan juga, tp enak di rujak. Kalo dimakan gitu aja aku juga ga doyan 😅.

    Dulu rumahku di Aceh ada pohon jambu gedeeee banget. Tapi yg bisa ngeliat , bilangnya di pohon itu ada penunggu , jadi jangan main lama2 di bawahnya 🤣🤣. Nth bener atau ga, tapi kan namanya anak kecil pasti ngelanggar. Eh abis itu malamnya sakit wkwkwkwk.

    Jadi kangen makan jambu itu lagi

    BalasHapus
  17. Pineapples look so fresh and delicious. I like them. Bye the way there are so many different foods. I dont know them but look very healthy and tasty. Yesterday we got our first snow and i really miss the summer fruits. Greetings. Have a wonderful Sunday.

    BalasHapus
  18. ...the pineapples in our stores are harvested before they are ripe. In Hawaii we had wonderful pineapples. I hope that your new year is off to a good start.

    BalasHapus
  19. Lihat gambarnya mbak mbul jadi kepikiran buku cerita anak bergambar , gambar anaknya kliatan comeel - kliatan suka banget sama jambu aer di sekitarannya.
    Di tempat saya, kulit mlinjo dioseng puedes kadang sedikit nyemek, tapi tidak selalu red on red gitu ehehe
    mlinjonya warna warni sih yang mbawa bakul jangan itu, tidak dapat yg merah smua, trus ngosengnya kebanyakan kita pakainya cabe hijo besar dengan ditambah beberapa cabe kecil utuh. Jadinya full color ! Bikin nambah lagi dan lagi dan lagiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hooh mbak mbul, ditambahi dong so smakin mak nyuuuss
      Itu tuh enak nya dimaem sama sego thiwul wonogiri mbak mbul. Tiwulnya bukan dimasak manis campur klapa lho ya
      Tapi susah pas proses nginteri tiwul agar bisa bagus, tidak nyemlek saat dimasak. Saya gak bisaaa huhuu

      Hapus
  20. Dulu saat saya di kampung
    pengen banget punya usaha buat emping melinjo
    sampai saya berguru kesana kemari hehe
    soal kulit melinjo, buat keripik enak tu, sedikit agak krispi, pastinya lebih nampol

    BalasHapus
  21. omom so jummy staff:) you look very pretty:)

    BalasHapus
  22. Aku juga dari desa. Dan semasa kecil aku juga sering penekan pohon jambu, jambu tetangga pula. Hehehe
    Eh, tapi aku kan cowok, jadi wajar saja kalau suka penekan. Hahaha

    Oiya, admin blog ini usianya berapa sih, kok dari fotonya masih kelihatan imut banget. 😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya, Mas Djacka dari Tuban ya ☺, arek Tuban

      (´∧ω∧`*)

      Iya, memang pohon yang ada kayunya asyik buat media bermain semasa kecil ya..Serasa jadi bolang (bocah petualang hehehhe) 🌳🎋🪴

      Hapus
    2. Iya, saya dari Tuban. Makanya namanya juga pakai 'Artub' (Arek Tuban) bukan (Arak Tuban). 😂😂😂

      Hapus
  23. Semua makanan di sini uenakkk...
    Melinjo merahnya seger dan menggoda, ada jambu bol lagi, uenakk, uenak...
    Oh ya, singkong kalo di makan hangat emang tiada yang bisa nandingi...

    BalasHapus