Senin, 13 Maret 2023

Mbul Menemani Kakak A Jalan-Jalan ke Monas dan Museum Nasional Indonesia



Hari yang cukup excited. Satu hari di minggu kemarin, Mbul akhirnya ada agenda menemani Kakak A study tour ke Monas. Yeay! Kita ke Jakarta!!! Kami ikut rombongan sekolah dan malamnya aku sampai ga bisa tidur. Secara dilepas berduaan sama Kakak A, dan berbaur dengan acara sekolah. Karena Tamas nungguin Mas Montogh di rumah sehingga Beliau work from home 1 hari sementara Mbul dan Kakak A ke Jakarta.




Berangkat dari sekolah pagi betul. Sekitar jam 6 pagi sudah harus kumpul. Padahal bus baru berangkat pukul 7. Ya, biasa absensi dulu untuk pembagian snack. Makan siang nanti di Monas sekalian tukaran kado.

Begitu berangkat, jalanan lumayan padat. Karena hari kerja kan, jadi agak macet. Mbul dan Kakak A dapat korsi paling belakang dan paling pojok wkwkwk. Ya, ga pa pa lah. Malah jadi kelihatan tinggi, walau kalau Pak Sopir ngebut nanti kami bisa goyang hahahha. Tenang saja karena selalu ada Mbul di samping Kakak.

Selama di bus, alhamdulilah Kakak A ga rewel. Aku tanya apa dia pusing atau ga? Kakak menggeleng, walau aku tau pasti ia agak mabuk. Aku pijitin kakinya dan elus-elus punggungnya, habis itu mengantuk makanya kubiarkan ia bubuk di pangkuanku. Biar aman ga kegajluk kaca jendela kan kalau nyandar di jendela. Memang udara di bus agak dingin karena AC-nya kencang. Untung kaos study tournya panjang. Jadi Kakak ga begitu kedinginan. Kakak bubuk sampai separoh perjalanan karena emang tadi bangunnya kepagian. Hihihi, semangat ya Sayang...






Selama di bus banyak aktivitas yang dilakukan. Semisal membaca sholawat nabi, menyanyi, atau bercanda. Wah, seru deh. Kemudian kami bisa menukarkan kupon yang sudah didaftarkan pagi harinya dengan snack. Hari itu kami dapat jatah donat gula halus dan juga arem-arem ayam. Minumnya air mineral dalam kemasan botol imut.

Tak berapa lama, sampailah kami di Jakarta. Memang macet sih, tapi menuju ke arah Monasnya lancar jaya. Kakak A yang semula riyep-riyep kemudian bangun dan mulai bersemangat. Ia senang Mbul temanin jalan-jalan karena nanti kami akan naik ke Monas.































Setelah berkoordinasi dengan panitia Guru, semua peserta bisa masuk dengan mengumpulkan e-money. Nah, habis itu barislah kami ke arena menuju kereta jemput yang akan membawa kami ke Monas. Di sini kami musti melewati area kantin dan penjual cinderamata yang banyak juga berjajar aneka mainan dan boneka. Ah, Kakak A kelihatan pengen boneka dengan gaun renda. Iya, nanti Mbul belikan tapi setelah ikut petunjuk Bu Guru dulu ya. Biar ga ketinggalan.

Kami berjalan beriringan sampai di ujung jalan menuju Monas. Nah, di situ tunggu di jalan paving dulu untuk menyetop kereta yang akan mengantarkan ke muka Monas. Beberapa kali kami harus antre karena memang jumlah pesertanya banyak. Setelah 2 kali kereta lewat, akhirnya kedapatan juga kereta yang akan membawa kami ke sana.
























Untuk masuk ke dalam Monas, kami harus menuruni tangga beberapa kali dan masuk ke lorong panjang yang udaranya lumayan sejuk. Habis itu naik tangga lagi baru sampai di area paling bawahnya Monas. Nah, di situ peserta yang naik harus antre dulu karena akan menggunakan fasilitas lift. Agak lama juga menunggu, karena sekali lagi peserta yang akan naik itu banyak. Ada setengah jam sendiri menunggu. Dan di situ akan ada petugas yang akan mengatur jarak antrean supaya tidak saling dempet-dempetan.

Setelah agak letih menunggu, akhirnya sampai juga liftnya ke bawah. Lift akan mengantarkan kami ke lantai 3 (kalau ga salah) untuk bertemu dengan puncak Monas. Begitu pintu lift terbuka, terdapat beberapa spot dengan pijakan berundak yang dilengkapi dengan teropong atau kekeran. Nah teropong ini berfungsi untuk melihat area sekeliling Monas dari atas. Wah kelihatan indah banget ternyata. Banyak gedung-gedung tinggi yang terlihat di sana...di sini juga anginnya kencang sekali. Sejuk deh... Serasa silir karena dari tadi saat mengatre lift sempat kepanasan. Kami pun mengambil foto beberapa kali sebelum akhirnya turun karena habis ini agenda naik Bus Tingkat keliling Bundaran HI dan bermuara ke Museum Nasional atau kalau dulu pas aku masih gawe di Jakarta sering menyebutnya sebagai Museum Gajah.


















Di Museum Gajah, kami makan siang dulu. Menunya lupa aku foto. Tapi ada nasi putih, ayam krispi, ayam serundeng paha, sambal, dan krecek. Kakak A sangat senang aku temanin jalan-jalan. Beberapa kali ia bilan mau ke Monas lagi berdua sama Mbul, hihi. Ayah? Ayah sama Adik di rumah. Begitu kata Kakak A dengan polosnya. Iya besok ke Monas lagi yang ga bareng rombongan sekolah ya. Tapi Ayah sama Adik diajak juga ya...atau sekali-kali jalan berdua sama Mbul hihi. 

Setelah itu istirahat dan sholat, baru deh ke bagian dalam museum dan sinau lagi sejarah tentang Indonesia, dari jaman purba sampai kemerdekaan RI. Kami juga mendapatkan banyak informasi menarik lewat diorama-diorama yang ada, juga fosil-fosil yang menjadi koleksi museum. Banyak pula arca dan peninggalan lainnya yang merupakan warisan budaya negeri kita Indonesia dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua....

Puas, berkeliling museum, puncaknya kami dibawa ke Ruang Imersiva dimana di sana terdapat ruang bebas berimajinasi karena ada efek 2 dimensinya. Nanti lampu akan dimatikan dan di dinding maupun lantainya bisa muncul pemandangan bergerak seperti tiba-tiba ruangan bisa seperti berada dalam masa prasejarah, masa kerajaan, dan juga masa-masa lainnya. Bisa pula menjadi pemandangan hutan, lautan, air terjun, sungai, antariksa, kota-kota, dan lainnya. Keren banget dan Kakak A sangat suka. 












































Habis itu acara tukar kado dan dongeng. Ada Kakak Tardi perwakilan dari pemilik tour and travel serta penyewaan armada busnya yang kemudian membawakan dongeng lewat boneka tangannya. Kisahnya tentang Kebaikan Ulat Bulu. Nah, dalam dongeng Kak Tardi ini, Ulat Bulu tadinya dijauhi teman-teman karena ulah semut. Padahal Ulat Bulu tidak pernah berbuat apapun. Semut berkata pada semua teman bahwa ulat bulu itu jelek. Ulat bulu tak ada baiknya sama sekali. Ulat Bulu itu ga boleh didekati atau punya teman satupun. Makanya Ulat Bulu akhirnya dijauhi. Tapi karena Ulat Bulu bersabar, maka kebaikanlah yang datang padanya. Ia juga menolong semut pada saat semut jatuh ke dalam lumpur. Dari situlah Ulat Bulu diketahui ternyata hatinya baik. Cuma ketutupan saja sama omongan semut yang selama ini selalu bilang ulat bulu jelek dalam semua hal. Tapi ternyata ulat bulu malah berbuat baik padanya kan? Jadi kupu-kupu yang indah pula si ulat bulu makanya teman-temannya pada sadar...eh kok ulat bulu sebenarnya cantik juga dengan sayapnya yang indah... 

Jadi pelajaran yang dapat diperoleh di sini adalah don't judge people by their cover. Meskipun ulat bulu gemoy, gembil, gemes, tapi suatu saat ia bisa bermetamorfose jadi kupu-kupu juga lho? Ulat bulu tidak sejelek itu kok. Ulat bulu juga punya kebaikan. Buktinya Ulat Bulu tetap mau berteman dengan semut walaupun semut pernah mengejeknya. Ulat Bulu yang penyabar mau memaafkannya dan tetap menganggap semut sahabatnya. Dari sini Ulat Bulu mengajarkan pada kita semua bahwa berbuat baiklah pada siapapun tak terkecuali orang yang sudah pernah menyakitimu. Karena ya kita tidak pernah tahu kebaikan apa yang kan membawamu ke surga hehehe. Ketika tidak ingin berteman dengan seseorang pun, lebih baik diam, jangan malah sibuk mencari-cari kekurangan orang lain agar ia dijauhi teman-teman lainnya apalagi sampai mencari-cari kekurangan dari segi fisik, karena tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini cause kesempurnaan hanya milik Alloh Swt. Itu sih yang sempat Mbul tangkap dari dongeng boneka tangan Kak Tardi. Aku mengamati dari jauh dan anak-anak yang didongengi pada semangar. Dongengnya sukses bikin semuanya semangat sih. Kakak A juga semangat banget dan menceritakan ulang pada Mbul karena ia suka dengan boneka tangannya. Terus ada gamesnya juga dimana yang menyimak dongengnya nanti akan diberikan hadiah. 








Kira-kiranya jam 16.00 WIB, acara pun usai. Dan busnya pun tiba untuk mengantarkan kami ke sekolah. Wah, senangnya. Acara hari ini sangat berkesan walau perjalanan pulang sempat ditemani gerimis dan macet di jalan. Tamas Suami dan Mas Montogh sudah jemput di parkiran depan minimarket (ga masuk), yang masuk malah aku dan A hingga kami akhirnya beli roti dan yogurt dulu di dalam. Tak lupa sabun kojie san, kojic acid yang udah lama pengen aku cobain karena aku suka sekali cobain berbagai macam wangie sabun. Ini bisa untuk muka dan seluruh tubuh. Aromanya wangi deh....serasa Mbul jadi wanita Jepang wkwkwk....canda... Sesampai rumah, aku dan Kakak A  langsung bersih-bersih badan dan bobok dengan pulasnya hihihi....

3 komentar:

Naia Djunaedi mengatakan...

Wah, aku udah lama gak ke monas, terakhir 2007. si kembar dan kakaknya sudah kesana di bulan berbeda krna ada study trip juga dr sekolah.

Sabun kojie san nya gimana, Mbul? aku juga penasaran pingin coba tapi maju mundur terus.. heheheh

Bill mengatakan...

What a wonderful place to visit. Thanks for sharing your photos and have a nice week.

Fenni Bungsu mengatakan...

Daku malah belum pernah masuk ke dalam Monas nya kak, huhu..

Sekalinya datang ke area Monas eh pas malam dong wkwkwk, jadinya sepedaan aja sama temen².

Sepedanya tuh yang kembar gitu. Awalnya gowes bareng. Pas ganti temen, eh temen daku katanya pengen gowes sendirian, ya udah daku kan jadinya santai kek di pantai wkwkwk

Posting Komentar

I'm Mbul. Thanks for visiting here and dropping by. Your comments are always appreciated. Happy blogging ฅ(^・ω・^ฅ)