Selasa, 04 Juli 2023

Review Tahu Kupat Pak Marto Dwirjo, Pasar Wetan, Prembun


Assalamualaikum wr wb......
Arloji di tangan sudah menunjukkan pukul 12.19 WIB, ketika kendaraan memasuki pelataran parkir pasar wetan yang jika hari pasaran berfungsi sebagai pasar kelapa di wilayah Prembun, namun, pada siang hari, yang tersisa tinggal kedai-kedai makanan khas yang berderet di muka pasar. Salah satunya adalah Tahu Kupat Pak Marto Dwirjo yang sudah demikian legendaris sejak lama. 




Sebenarnya yang sering aku sambangi bersama Bapak kala aku masih kecil adalah kedai di sebelahnya lagi yaitu Soto Pak Tutur yang mana spesialnya itu adalah kuahnya dicemplungkan langsung gethuk singkong dengan tambahan tumbukan kacang. Namun, pada kesempatan kali ini yang akan aku coba adalah hasil rekomendasi dari Ramane yang memang lebih hapal dengan tahu kupatnya ketimbang soto yang ada di sampingnya ini. Namanya itu Kupat Tahu Pak Marto Dwirjo, meski dalam kepala Ramane yang sering ia tanamkan adalah tahu kupat pasar Prembun saja. Soto Pak Tutur, beliau belum pernah coba.

Menempati sebuah kedai kecil di tengah-tengah kedai makanan lainnya, Tahu Kupat Pak Marto Dwirjo ini siang itu tampak sepi dengan ditunggui oleh 3 orang pemuda yang sedang duduk-duduk menunggu pelanggan. Maka begitu kami mendekat dan pesan diracikkan tahu kupatnya, dengan cekatan ketiganya langsung sibuk dengan keahlian masing-masing. Ada yang langsung mengadoni tahu kupatnya, ada yang membikin minuman, ada pula yang melap meja dan mengangkat piring kotor belas makan pembeli sebelumnya. 






Kami sendiri memilih bangku yang ada di dalam supaya ga terlampau panas karena area Prembun dan sekitarnya memang sedang semromong banget.

Sebelum tahu kupat diantarkan ke meja, rupanya ada piringan lain yang ditutup dengan cethingan. Piringan tersebut berisi tempe bacem manis, bakwan serta tahu berontak. Akupun mengambil bakwan 1 untuk teman makan tahu kupatnya karena tak lama kemudian si tahu kupatnya sudah datang. Tak tanggung-tanggung, ternyata porsiannya cukup menggunung juga dengan potongan-potongan ketupat (kupat) yang cukup banyak di bawah potongan tahu, taburan kecambah, dan irisan kubis. Habis itu disiram juruh legi yang ada tumbukan kacangnya juga sehingga rasanya jadi perpaduan antara pedas, manis, dan gurih. 

























Tahu kupat juga semakin nikmat dengan gunungan paling atasnya ditabur bawang goreng yang menambah ramai suasana. Nanti makannya diaduk-aduk, sehingga juruh manisnya bisa tercampur dengan rata dengan perintilan tahu kupat lainnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I'm Mbul. Thanks for visiting here and dropping by. Your comments are always appreciated. Happy blogging ฅ(^・ω・^ฅ)