Jumat, 05 Juli 2024

Mbul Jalan-Jalan ke Kota Semarang (Part 3) ฅ(^・ω・^ฅ)



Assalamualaikum wr wb...
Hallo, jumpa lagi dengan Beby Mbul di sini. Apa kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan baik ya. Kali ini Mbul akan cerita tentang perjalanan Mbul, Tamas, Kakak dan Adik di separuh hari ke-2 dan ke-3 waktu dolan ke Semarang kemarin. Kami mampir ke 2 tempat sekaligus, tapi di hari yang berbeda. Hari ke-2 ke Vihara Watugong. Sedangkan hari ke-3 ke Kota Lama Semarang. Kayak gimana keseruannya. Yuk simak tulisan dan foto-foto perjalanan Mbul berikut ini ya.





Melihat Keindahan Arsitektur Vihara Watugong

Usai bercapek-capek ria (tapi senang~pake banget) naik turun area Semarang yang ada di daerah Gunung Pati, pulangnya kami ga langsung cari penginapan lagi nih. Karena Ramane belum tau mau nginap dimana. Nah, sambil ngecek-ngecek tempat yang sekiranya okey, kami ke 1 tempat wisata dulu sebagai penghabisan sore (di malam minggu tanggal 4 November 2023 kemarin) yaitu ke daerah Watugong untuk mengunjungi Vihara Watugong dan melihat keindahan arsitekturnya. 

Berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, kami akhirnya tiba di sana kurang lebih jam-jam 16.00 WIB. Kebetulan adik dan kakak sedang bobok, jadi ga ikut turun dan ditungguin Ramane di mobil yang mau ngaso tidur sejenak setelah seharian menyetir. Jadi, aku sendiri nih yang turun untuk melihat suasana sekaligus ambil dokumentasi untuk keperluan penulisan di blog ini. Rencananya ga pake lama-lama sih. Cuma beberapa menit aja, keliling melihat sudut-sudut yang menarik habis itu kembali ke mobil.







Kebetulan sore itu emang sepi banget. Pengunjung cuma ada kami, 2 orang pemuda, dan beberapa orang Bapak-Bapak petugas kebersihan di area vihara yang sedang ngaso-ngaso dan bercengkrama. Jadi suasana terkesan sunyi namun sakral. Areanya sendiri terlihat sangat bersih dan rapi ya. Bangunannya terawat betul. Cantik deh apalagi di sekelilingnya ada kebun buah yang beberapa diantaranya sedang berbuah lebat lho. Ada rambutan, mangga, nangka, dan lainnya. Lalu ada apa saja sih yang ada di kawasan Vihara Watugong ini? 

Pertama di awal masuk area Vihara terdapat area bernama Watugong. Watugong ini merupakan batu andesit yang menjadi penanda nama daerah di sekitar Vihara.
























Kedua, Gerbang Sanchi, yaitu gerbang yang simbol bahwa seseorang telah memasuki tempat suci, tempat ibadah Umat Buddha.

Ketiga, Dhamasala yang merupakan bangunan inti atau pusat bangunan utama. Terdiri dari 2 lantai yaitu lantai atas berfungsi sebagai tempat puja bakti utama Umat Buddha, penahbisan Samanera atau Bikkhu meditasi, khotbah darma dll. Terdapat altar dengan Buddha Rupang berbentuk Dharma Cakra Mudra.

Keempat, Paticcassamupada, yaitu 12 relief batu yang mengelilingi Dhamasala.

Kelima, kamar atau bilik yang terbuat dari kayu ulin yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi peserta latihan meditasi

Keenam, Taman Bacaan Vihara. Merupakan bangunan yang merupakan kantor sekretariat vihara sekaligus tersimpannya koleksi buku bacaan Buddhis maupun buku-buku umum.






































Ketujuh, bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi para bikkhu.

Kedelapan, Bangunan Sivali, yaitu tempat yang menjadi simbol kemakmuran karena di dalamnya terdapat Rupang Bikkhu Sivali yang semasa menjadi Bikkhu, Beliau merupakan Bikkhu yang selalu mendapatkan kecukupan dana makan.

Kesembilan, Buddha Parinibbana, merupakan simbol Buddha yang telah parinibbana, di bawah pohon sala kembar.

Kesepuluh, Pagoda Avalokitesvara, yaitu bangunan suci sebagai perwujudan Metta Karuna (cinta kasih) para Buddha di alam semesta ini. Terdapat rupang Avalokitesvara Bodhisatva di dalamnya dengan corak bangunan bernuansa kebudayaan Tiongkok.
















Kesebelas, pohon Bodhi yang merupakan pohon suci bagi Umat Buddha dimana pertapa Siddharta mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha di Bodhgaya, India.

Kedua belas, Prasasti Ashoka yaitu sebuah tugu yang melambangkan perdamaian dalam agama Buddha. Terdapat prasasti maklumat Raja Asoka yang mendeskripsikan tentang toleransi beragama

Ketiga belas, Plaza Borobudur yaitu pelataran yang berbentuk menyerupai Mandala pada Candi Borobudur yang digunakan sebagai tempat upacara keagamaan Buddha.







Kalau dilihat dari luasnya, memang cukup luas area Vihara Watugong ini. Jalan daro parkiran ke sana lumayan juga. Tapi ga pa pa sih, karena aku udah terbiasa berolah raga, jadi malah seneng apalagi tempatnya memang indah. Pas aku udah di dekat area centralnya, seorang Bapak Petugas kebersihan yang sedang kongkow bareng rekannya sesama Bapak-Bapak juga datang menghampiriku dan menyapa, "Sendirian aja Dek?" Hehehe...aku tersenyum dan menggeleng lalu bilang Masku lagi nungguin di parkiran bareng Kakak dan Adik. Bobok bentar karena sayah (kecapean menyetir). Jadi yang keliling cuma aku. 

"Ga pa pa, naik aja Dek. Liat-liat yang bagian atas. Bagus itu..." Aku hanya mengangguk sopan ke arah Bapak Penjaga tersebut lalu bersiap kembali berkeliling. "Atau yang di bawah juga bagus, udah ke bawah belum?" tanyanya ramah. Injih Bapak..... Aku juga mau ke bawah ah. Karena habis undak-undakan itu kelihatannya emang bagus. Tak henti-hentinya aku mengagumi arsitekturnya karena terlihat indah dan detail. Paling menarik perhatianku itu pas area banyak pepohonan dan tamannya. Bener-bener tertata dan terawat sekali. Bahkan kucing-kucing di sekitar situ kelihatan bersih dan menikmati acara santainya karena kelihatannya juga dirawat betul oleh Bapak Penjaga Vihara.

Setelah hari beranjak semakin sore, akhirnya aku kembali lagi ke mobil. Dan di sana Tayank-Tayankuw dah pada bangun hehehe. Ramane pun langsung mengajakku untuk segera cabcus ke penginapan selanjutnya yang sudah dipesan yaitu Bukit Permai. Kebetulan gerimis juga langsung datang sehingga emang paling pas buat langsung ngaso aja sih di penginapan. Kalau masalah makan malam, nanti gampang lah dipikir sambil jalan....hehehe.. Nanti penginapannya aku review di post bawahnya post ini ya. Jadi abis dari Watugong, kami nyampe di Bukit Permai. Mandi-mandi air anget, abis wangi langsung cari maem malem di Nasi Ayam Bu Nyoto dan beli tahu petis Prasojo yang udah kuceritakan kemarin (part 2).








































Menikmati Kemegahan Arsitektur Kota Lama Semarang

Keesokan harinya, sebelum pulang, aku ingin sekali diampirke ke Kota Lama Semarang. Kubilanglah sama Ramane dan ternyata Beliau bilang Okey. Nanti sekalian pulang tapi yang penting mampir dulu ke tempat wisata yang dijuluki Little Netherland di Semarang ini.

Kota Lama Semarang terpusat dari Sungai Mberok hingga menuju daerah Terboyo. Tata kotanya cantik karena  karakter bangunannya mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa pada era 1700-an.



































Lalu ada apa saja yang ada di Kota Lama Semarang? Ada Taman Srigunting yang terletak di Jl. Letjen Suprapto No.22, Semarang Utara, Gedung Marabunta, Semarang Kreatif Galeri, Semarang Contemporary Art Gallery, Gedung Marba, dan Jembatan Berok. Ada pula Spiegel yang mengingatkanku akan salah satu scene romantis di film Ave Maryam dimana Suster tokoh utamanya sedang makan malam bareng Romo Yosef hehehe...

Satu hal yang cukup menarik perhatianku dari sisi arsitektur adalah keberadaan GPIB Immanuel Semarang di Kota Lama ini. Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753 ini bentuk oktagonal (persegi delapan). Gereja ini awalnya dibangun oleh bangsa Portugis tahun 1753 masih dalam bentuk yang sederhana, namun kemudian dikembangkan oleh Belanda dengan Arsitek H.P.A De Wilde dan W.Westmaas pada tahun 1894-1895 menjadi bentuk seperti sekarang.




































































Nah, kan berkesan banget jalan-jalan Mbul ke Kota Semarang ini. Sayangnya Mbul ga bisa lebih lama lagi ngendon di Kota Lunpia ini, karena Mbul ada kesibukan maka harus tetap pulang ke kotaku hehehe...
















Namun, sebagai teasernya aja, masih ada 1 kulineran lagi yang akan Mbul bahas di post selanjutnya. Tapi udah lepas dari Tol Semarang ya. Jadi kulineran di Kota manakah itu? Jawabannya ada di post selanjutnya aja ya, pokoknya kulinerannya enak banget walaupun tempatnya bersahaja. Tungguin aja ya. See you and dadaaaah....(tulisan dan foto jalan-jalan milik Mbul kecil www.gembulnita.blogspot.com)