24 Desember
2015
Agenda libur panjangku kemarin memang ditagline-i antara kalimat niat dan ga
niat. Haha... Dalam artian, ntar kalo sudah nyampe hotel, bisa jadi kami memilih untuk
tidur-tiduran saja seperti beruang, atau kalau ada kesempatan jalan ya jalan.
Setelah check out dari hotel pertama (baca postinganku tentang Arch), Tamas tidak serta merta
mengkandangkan badan ini ke hotel selanjutnya yaitu Arnava. Soalnya kan belum
jam 12 siang. Belum saatnya check in.
Jadi kami lebih memilih jalan-jalan untuk menghabiskan waktu. Arahnya
kemana? Menikmati Kota Bogor. Yah, bisa
dibilang ngacak aja acaranya. Ga terpatok apakah harus ke tempat A atau B. Jadi
ga ada beban apa-apa kalo misal ga kesampaian untuk nyamperin.
Daaaaaaaaaaaaann....karena saking
bingungnya mau kemana, akhirnya aku keceplosan kalo OOTD-ku untuk liburan
berasa kurang. Iya, jadi tuh aku salah bawa baju. Antara atasan dan bawahan,
sekalian krudungnya juga banyak yang ga matching.
AJEGILE.. Jadi ceritanya Sugembulwati ini mau minta ditemenin ke pasar buat hunting baju murah. #tiba-tiba terdengar
bunyi geledek di udara..

Karena Tamas termasuk manusia yang baik
hati, tidak sombong, namun tidak pandai menabung, akhirnya doi hayok ajaa. Toh,
ujung-ujungnya doi juga kepincut untuk membeli celana santai. Gayungpun
bersambut, kami pun menyusuri jalan untuk membeli keperluan dadakan tersebut
dengan sukacita.
Pusat Grosir Bogor (PGB) Merdeka
Kendaraan lalu meluncur ke arah Jl. Merdeka, wilayah Bogor Tengah. Tujuan kami adalah Pusat Grosir Bogor atau biasa disingkat PGB. Kurang lebih hampir mirip dengan ITC lah kalau di Jakarta. Selain harganya murah, pilihannya juga banyak. Bener aja. Begitu masuk ke dalam, akhirnya mataku jelalatan ngeliatin baju. Ih meuni lucu-lucu pisan kayak diriku....................(????)
Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan....seperti
biasa si manusia lelet ini semakin bingung menentukan pilihan mana yang
akan diangkut.
Karena gemes (kayaknya tiap ada aktivitas beli-beli, Tamas
selalu gemes deh dengan beby mbul ini hahaha..), akhirnya doilah yang inisiatif
milihin baju. Nunjuk sembarang aja yang dirasa keren. Kebetulan baju yang
dimaksud lagi dipakai sama patung. Jadi kelihatan banget sama mata. Tamas pun
seakan mencuci otak ini untuk segera bertindak. Dibilangnya, kalau aku yang
pakai pasti kelihatan bening. Gombal bangeeeeddd. Bilang aja biar cepet beres,
wkwkwkw #trik para lelaki yang super males nungguin wanitanya belanja.

Okelah, karena ga mau kelamaan di
pasar, ya udah deal aku beli.
Lagipula harganya juga murah, sekitar Rp 75 ribu dengan bentuk kaos lengan
panjang. Habis itu giliran Tamas yang beli celana pendek 1 biji. Cukup lama
juga ternyata seorang wanita labil berbelanja. Kalau saja ga dimanyunin Tamas,
bisa-bisa ga kelar-kelar safari bajunya.
Saat keluar PGB, tak sengaja Tamas
melihat ada Musium di seberang jalan. Tanpa ba-bi-bu lagi doi pun mengajakku ke
sana. Hmm...jadi wisata museum nih?
Musium
Perdjoangan Bogor
Museum Perjuangan Bogor
terletak di jalan Merdeka Nomor 56. Gedungnya sudah lumayan tua. Butir-butir
debu bahkan langsung menyergap kami di
pintu masuk. Salah seorang petugas kemudian memberikan kami tiket seharganya Rp
4000 per kepala. Murah juga.
“Jalannya dari kiri, naik
tangga, luruuuuuusss sampe mentok, turun terus ke kanan jalan !!” agak
menggertak beliau memberitahukan petunjuk. Kaget juga, haha...tapi kami maklum,
soalnya Bapak Petugasnya sudah sepuh-sepuh banget. Akhirnya aku ngikik aja,
ketika Tamas mengulang-ulang perintah bapak barusan. “Ingat dek, dari kiri ke
kanan jalan.”
Hihi...#takut diomelin.
Menurut informasi yang kudapat
dari Wikipedia, musium ini didirikan oleh Pejuang Karesidenan Bogor dan
diresmikan oleh Mayor Ishak Djuarsah pada tanggal
10 Nopember 1957. Sebelumnya, gedung ini dimilik i oleh seorang
pengusaha Belanda
yang bernama Wilhelm Gustaf Wissner
dan dibangun pada tahun 1879. Waktu itu fungsinya sebagai gudang ekspor komoditas
pertanian sebelum dikirim ke negara-negara di Eropa.
Ada
banyak koleksi yang dimiliki Musium Perdjoangan. Contohnya macam-macam senapan
yang digunakan para pejuang saat merebut kemerdekaan, senapan hasil rampasan
dari Jepang dan Inggris, mata uang pada zaman VOC, serta diorama yang
menggambarkan pertempuran di daerah Bogor dan
sekitarnya.Museum ini juga menyimpan koleksi pakaian pejuang yang sebagian di
antaranya memiliki noda darah asli.
Wow.... Antara takjub dan merinding disko.

Di
lantai atas museum, terdapat layar tancap yang berfungsi untuk memutar film
dokumenter. Konon kabarnya, film tersebut diputar jika ada kunjungan dari
siswa-siswa sekolah. Meski agak kurang terawat, namun aku merasa ini sangat
keren. Seperti menoleh sejenak pada sejarah yang ada di belakang.
Kuliner Dadakan (Cimol Pinggir Jalan dan
Es Doger Granita PGB)
Setelah
puas berkeliling-keliling (tetep dengan arah kiri ke kanan), kami pun cabut
dari situ. Keluar-keluar, perut langsung nyanyi dengan riangnya. LAPER.
Kebetulan di depan situ ada bakul cimol. Hal selanjutnya yang terjadi udah bisa
ditebak kan?
Iya,
beli goceng.
Berburu Durian (Gagal sih)
Sebenarnya
ini ga ada dalam rencana. Cuma kebetulan pas kami lanjut jalan ke arah Gunung
Salak Endah, secara ga sengaja nemu kumpulan orang yang rame-rame mengelilingi
gunungan durian. Wedew...ngalamat minta mandeg ni, secara Tamas orangnya kan
selalu tergoda dengan buah berbau harum nan menyengat ini.
Akhirnya
bener...kami turun sejenak dan mengamati harganya. Elaaahh..ada yang sampe Rp
10 - 20 ribuan cyiint....Jadi tergoda kan untuk membelinya. Tapi setelah
diketok-ketok (katanya sih untuk mengetahui tingkat kematangan), akhirnya Tamas
mengajakku mundur. Lho...berarti ga ada yang manis ya? Yowes lanjut..tar kalo
nemu yang oke, baru sikaatt !!
Curug Cigamea, Kawasan Wisata Gunung Salak Bogor
Setelah
resmi coret itinerary Puncak sama
Warso Farm, akhirnya pilihan terakhir jatuh pada wisata air terjun di kawasan
Gunung Salak Endah. Yang ini kudu bin wajib didatengin ni. Soalnya cuma ini sih yang
sekiranya sepadan menariknya dengan 2 wisata tadi.
Hokelah
kalau begitu, dibantu dengan bismilah, kami berdua lanjutkan perjalanan ini. Meskipun
pada separoh perjalanan, rasa kantuk tiba-tiba menyerang. Iyalah sarapannya kepagian
sih, hahah...jadi kan kurang bubuk. Yaudah sembari nungguin Tamas sholat akupun
pules dengan santainya #minta dijitak banget khaaand?
Bangun-bangun,
tiba-tiba mata ini sudah disuguhi aroma pegunungan. Jalan meliuk-liuk diiringi
lambaian pepohonan yang rindang. Ahaaaa...dan di kiri-kanan kami sudah berjajar
para pedagang sayur dan buah asli pegunungan. Ada labu kuning, pisang tanduk
yang bertandan-tandan, sampai durian yang gendut-gendut.
“Idiiiw
duriannya semlohai banget dek
, nanti beli yuk. Syukkkaaa yang kayak gini,
karena langsung dari petani,” Tamas bicara sendiri.

15
menit berlalu akhirnya daerah perkampungan terlewati. Yang terhidang di depan
mata sekarang adalah gerbang menuju Kawasan Wisata Curug di Gunung Salak Endah.
Aku usul....kami harus datengin yang paling gede aja air terjunnya. Kalau yang
kecil-kecil sayang di ongkos. Dari situ, kamipun berangkat menuju Curug
Cigamea, yang konon kabarnya paling cakep diantara sekian curug.
Berlokasi
di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, curug ini memiliki
akses jalan yang berundak-undak. Disarankan bagi para pelancong untuk
menggunakan alas kaki senyaman mungkin karena pijakan cukup licin dengan
pinggiran langsung terhubung jurang. Kalo beruntung kita juga bisa ketemu
munyuk-munyuk yang berlompatan dari arah hutan. Biasanya, mereka baru keluar
untuk mencari makan.
Di sepanjang
jalan, kios-kios cenderamata juga tampak menyemarakkan kompleks wisata. Ada yang jualan sandal jepit, kaos, gorengan,
pop mie, tongkat narsis, sampai kolam terapi ikan. Saat turun masih okey ya, tapi
jangan dibayangkan bagaimana pulangnya. Uh...gempor dan tambah berotot betis
ini pastinya, wkwkw.
Kira-kira
700 meter ke bawah, sampailah kami di area yang dimaksud. Curug Cigamea ini terdiri
dari dua air terjun utama. Air terjun pertama lebih dekat dengan jalan masuk,
dan didominasi bebatuan hitam yang curam. Kolamnya tidak terlalu dalam
dan luas sehingga tidak bisa digunakan untuk berenang.
Sementara
air terjun kedua berjarak 30 meter dari yang pertama dengan tumpahan air yang cukup deras.
Kolamnya yang luas memungkinkan tempat ini digunakan untuk berenang. Meski
demikian, aku dan Tamas memilih untuk duduk manis aja, mengingat kami berdua
tentu malas berbasah-basah ria sementara tidak ada baju ganti. Habis itu
langsung foto-foto timeeeeeeeeee....!!! #ini aku sih yang antusias, Tamas
seperti biasa kudu dipaksa dulu klo mau foto hahaha #kedjam juga aku.
Kurang
lebih sampai pukul 5 sore kami bercengkrama sambil ngemil cilok (hambar) di
situ. Selanjutnya kami memilih untuk pulang, takut check in ke hotel keduanya kemaleman.
Hunting Duren di Kios Buah Belakang Terminal Bubulak
Sebelum
nyampe hotel, kami kepincut duren yang bertabur di area belakang Terminal
Bubulak. Iya, banyak banget kios duren di sekitar situ. Bukan Cuma duren saja
dink, tapi juga buah-buah yang lain. Jadi biar ga kebawa mimpi, akhirnya kami
turun juga. Milih kios yang sekiranya rame lalu makan di tempat. Gilaaak ya
kami. Belum maem nasi udah nyosor duren. Hedew...
Duren-duren
di sini harga dan bentuknya variatif. Kalo yang sedeng bisa Rp 45 ribuan. Kalo
yang gede bisa Rp 70 ribuan. Kami akhirnya pilih yang sedeng, nawar sampe Rp 40
ribu. Semuanya lokal.
Sempet
kecewa juga sih karena dipilihin durian yang rada hambar. Akhirnya minta ganti.
Yang kedua agak manis tapi kurang legit #banyak maunya ya, hahha...
Yah,
yang penting hasrat ngemil duriannya kesampaian deh. Saatnya capcus ke hotel
Arnava (nanti kubikin di postingan tersendiri).
mainannya bogor terus yak.. lumayan lah, wisata edukasi ke museum.
BalasHapusuntuk duren lokal, 70 k itu.. agak mahal :")
Tanggung jev...biar sekalian beres...klo ga ditulis tulis keburu basi hehe
HapusIyaaa, tapi alhamdulilah aku tawar yg sedeng jadi 40 rebu..standar sih
Oleh-olehnya mana Mba Gembul :D
BalasHapusAdaaa...
HapusNanti sku bikin di postingan tersendiri ya bab oleh-oleh :)
Nitaaaa, foto-foto kalian local banger hahaha... Aku kira tuh duren mau dibawa ke hotel :D
BalasHapusHalah typo autotext. Kocak banget maksudnya
HapusBhahaa yg ada ntar ditabok teh klo ketauan nylundupin duren gegrkgek
HapusEh aku bwru denger istilah ini -->typo autotext :-p
HapusDURENNYA MASYA ALLAH :(
BalasHapusSubhanalloh yaaaaa haha
Hapusmana nih angkot bogornya???
BalasHapusAaaah lupa ga kepoto, hihii
HapusPadahal terkenal sebagai kota seribu angkot ya nik :D
mana nih angkot bogornya???
BalasHapusGa sempet foto soale males lewat daerah macettt
Hapusmana nih angkot bogornya???
BalasHapus>________<"
HapusLupaaaa
Iya duren lokal 70rb kemahalan. Aku kmrn dpt 20rb an, tapi rasanya hambar. Wkwkwkwk
BalasHapusKayaknya pengaruh musim penghujan ya mb mangkanya pada hambar...
HapusWuihhhhh (terkagum-kagum) keren. Durianya banyak banget jika terjual abis pasti yang jual untung banyak tu,,, iya kan mbak..
BalasHapus(efek lama gak ngeblog)
Iyaaakk...tp yang milihin pada blum profesonal ni nur..masa milihin ada yg hambar
HapusTerus aku minta ganti aja #anaknya ga mau rugi
Itu mah triknya aja biar yang gak legit habis duluan, terus yang manis di makan sendiri.
HapusUntung kamu anaknya gak mau rugi :))
ahahhag hahahg...
Hapusiya..yang dikasi kertas 10 rebu pesti yang dijajarin di bawah, yang kontet kontek,,kalo yang gede mah teteup standar punya
aku pengen beli duren lg yg enak, kmrn beli 35rb udah lumayan manis+gede.. aq tggl d bogor tp blm keputerin semuanya..heuheu
BalasHapusBogornya mana mb tetty?
HapusDi daerah parung juga banyakk
kalau bawa anak-anak cocoknya kemana aja kalau jalan-jalan ke Bogor?aku pingin banget ke sana
BalasHapusKayaknya yang ada aer aernya deh mb lid...mungkin jungle land kalik ya huihui
Hapuskalo mau cari duren yang mantep,, coba ke pandegelang ,,, behhhhhh rasanya itu lochhhh kaya durian
BalasHapusJauhh juga mas irwin..hihi
HapusYaaaahhhh..yaiya lah namanya juga durian wkwkkk
Bisa ae ni nglawaknya
hahahaha biar gak kaku kaya teriplek kering hahaha
Hapus>_____<"
HapusGak suka duren Mbak Aku. Palingan klo ke Bogor cuma numpang lewat hiks.
BalasHapusTapi ceritamu seru kayaknya ya mbak hihihihi
Padahal enak banget mb....
HapusHihi makasi mb, jadi malu klo dipuji gini hahaa
Huaaaa.. Durennya bikin ngilerrr... Sayang bgt ya itu yg hrga 10-20 malah gak manis. Harga emang gak bohong yah :(
BalasHapusLiburannya asik banget mbak nitaaaa... Pasti ujung2nya ke wisata kuliner deh. Haha. Itu jalan pas mau ke curugnya msh enak itumah ada tangga bebatuannya, bkan tanah dan hutan2 gtu._.Gak basah2an di curug gtu mana seru mbak! :D Haha *pdhal aku blm prnah loh ke curug/air trjun*
Museumnya agak mirip2 Museum Lubang Buaya yah? Ada baju2 darahnya jg, film dokumenter, dll. *emg stiap museum gtu kali yak?*
yang harga 10-20 ribu baru diketok ketok doang say...tapi karena pas diketok diestimasikan engga manis (ceileh bahasanya) haha...jadi kami tinggal kabur hahaha
Hapuskutakut ketipu pedagang duren yang diskon jor joran
iya juga ya...tapi asli luk, habis pulang dari sini kaki sakiiiit banget kayak salah urat #eh...
hahahha uda sore lu, males kalo ga bawa baju ganti..pengennya klo jebur jeburan pas ga ada orang hahah
oyah? aku belum pernah ke museum lubang buaya ni
kayaknya emamng gitu sih
Beli keperluan dadakan (khususnya untuk baju) pas lagi jalan-jalan itu biasanya lebih seru Mba, berasa punya cerita tersendiri nantinya tuh baju :p
BalasHapusEmpat ribu rupiah untuk menjejak masuk ke Museum Perjuangan Bogor dan disambut dengan benda-benda peninggalan sejarah keliatannya mantep tuh. Ada koleksi pakaian pejuang yang masih ada noda darah asli pula... wow. Wisatanya lengkap ya kalian berdua, wisata edukasi (museum) dan hiburan (Curug Cigamea) :D
Ditutup dengan terpuaskannya hasrat ngemil durian hehe. Sip deh, ditunggu postingan tentang hotel Arnava.
iyak bay,,, buktinya sekarang bisa jadi satu postingan karena baju dadakan itu hahai
Hapusiyak, cma sekedar saran, kayaknya ni museum patut ditingkatkan lagi sih perawatannya, karena jujur banyak banget yang sudah berdebu...
iyak, judulnya wisata gado-gado yang terjadi secara dadakan
*aanaknya emang males mikir
iya, duren ini sampe dibawa pulang, tar aku bikin di postingan terakhir sebagai oleh-oleh dari jalan-jalan ini
disini juga lagi banyak durian, tapi masih mahal. 2 minggu kemarin suami beli harganya 100rban, huuft miihiiill.
BalasHapusmaauu ahh jalan2 ke tempat2 ini klo nanti ada kesempatan ke Bogor lagi, waktu itu ke Bogor cuma ke IPB dooang :D
100ribu kalo manis iklas mb diah..klo yang hambar??itu bikin sepet ati hihiii
Hapusiya mb, ini wisata yang murmer bangett
Beruntung aku nggak doyan duren mbak..jadi nggak pernah mupeng klo liat aneka duren bergelantungan. Satu lagi keuntungan...ngirit :-)
BalasHapusbhahahahha....mumpung mb...mumpung lagi musim, ntar kalo dah ga musim jadi naik berkali kali lipet harganya
Hapus#balada pecinta duren
bagaimana rutenya ke curug di atas ???..info yah ?, maksih share-nya
BalasHapusoya kali ada yang butuh info transportasi angkot aku dapet dari travel kompas , rutenya ini :
HapusDari Stasiun KA Bogor naik angkot 03 ke arah Terminal Cibubulak. terus naik angkot 05 ke arah Leuwiliang. Turun di pertigaan Cibatok nyambung angkot 59 sampai ke titik terakhir. Lalu lanjutkan naik ojek ke pintu masuk obyek wisata Curug Cigamea.
Hohohoho....
BalasHapusEnak ya bisa jalan2 sama pasangan. Kok aku malah jadi baper gini ya hahaha. Hush belajar2 hahaga
hush hushh bapernya disuruh pegi de hahahai
Hapuscariii de cariiiee
baru tau ada PGB, asyik banget kalo belanja bisa dpt grosiran :-)
BalasHapusiyak...aku sukanya yang murah tapi bagus juga bahannya...
Hapusternyata sudah laam meninggalkan kota Bogor sudah banyak yang berbeda dan sudah banyak yang baru. jadi kangen bogor
BalasHapusbogor memang selalu di hati ya
Hapussetiap sudutnya kaya akan kenangan
cieeeeehhh
Ke Lampung yuk Mbak, hunting duren di sini he he.
BalasHapusmaukk maukkk...di lampung malah lebih banyak ya mb...
Hapuspingin liat duren jatuhan
ini mah itenary kayak jaman kuliah banget Nit. hayooo napak tilas masa pacaran yaaakk hahahah
BalasHapusitinerary yang sangat murah meriah ya In..hihihik
HapusItu dari PGB ke curug, naik apaaa?? Kayaknya deket yaa..mau ih kesana.
BalasHapusKalo dari PGB, naik angkot 07 turun sebelum RS marzuki mahdi, ada mie ayam terenak di dunia mba..hihi.. Mie ayam bojo loro namanya..endeesss... Aku sering bgt kesana dulu..
Kebetulan waktu itu naik kendaraan pribadi mb rinta..
Hapusoya kali ada yang butuh info transportasi angkot aku dapet dari travel kompas , rutenya ini :
Dari Stasiun KA Bogor naik angkot 03 ke arah Terminal Cibubulak. terus naik angkot 05 ke arah Leuwiliang. Turun di pertigaan Cibatok nyambung angkot 59 sampai ke titik terakhir. Lalu lanjutkan naik ojek ke pintu masuk obyek wisata Curug Cigamea.
wahh mie ayam nanaonan itu? kayaknya sedep sedep gimana gitu, kapan kapan kepoin ah tempat makannya ^_____^
Dureeeen...
BalasHapusDi jakarta juga banyak museum, Mba. Tapi sepi pengunjung.
iya yak, jangan jangan karena banyak pengamennya ya mb kayak yang di kota tua
HapusAsik nih yang jalan berduaan, makan dureeen, mupeeeng, Nit, wkwkwkwkk
BalasHapuskami selalu kegoda duren mb wati klo nemu kios yang durennya sampe menggunung gunung #anaknya maniak duren
HapusDuhhh ada yang liburan nih bareng suami hihihi, semoga menyenangkan yo mbak :)
BalasHapushihii iya mb wid :)
Hapusduuh yang liburan, balanja, jalan jalan bareng suami.. ngomong soal bogor pingin ke bogor merasakan sinar matahari di bogor.
BalasHapussekali kali maen ke kota lain atuh di,
Hapuslumayan nambah pengalaman
iya mba nit pingin banget main. besok mau ke bogor kerumah temen kalo jadi. mau makan tales bogor bakar.
Hapuswah mantab ni makan talas...:)
Hapusliburan bareng pasangan. asli bikin ngiler ini. lapar mata lapar perut lapar hati dah nit. asli lah. kemaren aku juga sempet ke museum bandung asia afrika. masuknya free tapi bener seru dah kalo maen2 ke museum nambah wawasan.
BalasHapusahahhaha...ayok kapan kapan kamu jalan juga sama pasangan. dan rasakan sensasinya...biar kayak petualangan sinta dan marsha di weekend list nit..
Hapusiya, museum walo ada aroma tuanya tapi bener bener nambah ilmu..
jadi penasaran ama museum asia afrika bandung//
asik banget dua2 an jalan2nya ..
BalasHapushi hi jadi kepengen muda lagi deh
hi hi...
Hapuskalo gitu aturin jadwal jalan bedua mb fitri, sekali kali...
#kemudian gembul meracuni
aih di baby face jalan-jalan, aku juga pengen menelusuri Bogor, biar bisa bolak balik Jakarta, hehehe
BalasHapusaw aw aw, jadi tersapu sapu (ikan kalik) dipuji mb eka hihiii
Hapusayok mb mampir ke bogor kalo uda bosen ubek ubek satu tempat
Durennya dong, lemparin satu kesini nita hahhaha...
BalasHapustapi ditutupin kepalanya ya hand...berduri tajem ni soalnya wkwkwk
Hapusjadi ngiler ngihat duren nya,
BalasHapuswisata museum seru tu, jadi pengen kesana dan nonton film dokumenternya hehe
selamat tahun baru :-)
#sodorin lap
Hapusiya seru banget sep, soalnya berasa menjelajajh jaman kemerdekaan
ditambah aroma gedung museum yang lumayan tua
:D
Keren ih liburannya. Serasa bulan madu terus ya Nita. :)
BalasHapuspadahal setahun sekali, itupun jarang banget kang haris heheh
Hapuslumayan buat merefresh otak:)
buset deeeek... kamu gak capek jalan2 seharian? Tapi beneran mantep menjelajahi beberapa tempat sekaligus dlm sehari ^_^
BalasHapuslangsung gempor mb ria hahahhahg
Hapushabis itu keesokan harinya langsung hibernasi seharian kayak beruang kutub :)
durennya bikin mupeng Mak Nita, mana harganya murah-murah lagi :)
BalasHapuswalaupun banyak orang yang gak suka sama duren tapi bagiku duren adalah buah paling enak sedunia :)
Kalo diistilah duren itu rajanya buah ya mak ^____^
HapusWaaah keliling sana sini, pasti cape. Etapi seneng sih soalnya sama suami hahaha
BalasHapusgiliran bandung ni sya yang belum kusamperin hahhaha
HapusWahh sehari bisa kemana-mana ya mbak Nita... :)
BalasHapus* Saya paling patah hati kalau beli durian mbak...nggak pernah benar-benar enak, pasti ada aja kurangnya padahal harga sudah lumayan mahal lhoo.. :)
iya mb anjar, akupun demikian suka ketipu ama durian...
Hapusdikata penjualannya montong, tapi ternyata bukan , hikss
AAAA MBA NITA. KENAPA MBA KELIATAN MASIH KAYAK ANAK SEKOLAHAN? HUWAAA MASIH KAYAK ANAK SMA GITU
BalasHapusHAHAAHAA DUUH UNYUKNYA. ehh capslock jebol mba. Oke maafkan Raisa. :'D
Mba, kalo pake jilbab langsung gitu rada lucu kiyut gitu deh. Nambah ayu. Serius.
Bhahaa, itu mba banyak amat modusnya. Yang minta dibeliin baju, yang kesedak bumbu cilok biar dibeliin jus mangga. Hahahaa
leh uga nih mba modusnya.
Durennya hambar mba? Duuh kayak pasangan yang udah cuek cuek mau putus gitu ya. Oke curhat. Hahaa
aaaaa sa ae kamu lan, kan eyke jadi agak kesipu sipu gituuuuh hahahhaha hahhahahha
Hapuswahhh masa sih? suamiku juga sukanya aku pake krudung slup slupan, ga ribet katanya hahahhah
iya lan, kamu kudu belajar kayak gini juga #eh,,
i see raisa :)
aku tertarik sama museumnya, lama berdirinya sejak tahun 57. Lain waktu harus bisa kesana.
BalasHapusTapi ngomong-ngomong kaki kagak gempor ?
beugh....banget mas djangkaru, habis dari aer terjun, kaki langsung cekat cekot
HapusGak cape itu mba Nit, semua'a dalam 1 hari?
BalasHapussaya aja kemarin pas liburan 1 hari cuma 1 tempat wisata, klo sehari semua'a di ubek kaya'a gak bakal kuat.
ga sih, la wong yang nyetir suami hahahahah #minta ditabok emang
Hapusudah 100 tahun nggak ke Bogor jadi kangen euy :(
BalasHapusserius mb 100 tahun????
HapusAsyik nih jalan-jalan ke Bogor, ada duren, beli baju di PGB, ke museum, beli cimol dan es doger..eh ada wisata alamnya juga ke curug...lengkap
BalasHapuspaket kumplit hihiii
HapusAsyik nih jalan-jalan ke Bogor, ada duren, beli baju di PGB, ke museum, beli cimol dan es doger..eh ada wisata alamnya juga ke curug...lengkap
BalasHapus^_______^
HapusDuuh...itu duren montog nya meni bikin terbit liur...hehehe :p
BalasHapusasiik yak...halan2 berdua..serasa hanimun lagi
hu um mb ika, biar dikata anak muda terus wkwkkw
HapusSeru pisan ih jalan-jalannya.. Mantap. Jadi pengen jelajah Cirebon deuh
BalasHapuswah cirebon kayaknya bagus juga ni buat dijelajahin :D
HapusDurian lokak 70K? WHAT!!! Itu harga durian atau daging, ya? -_-
BalasHapusMending dateng ke tempat gue ta, di sini murah2, rasa jangan di tanyalah. Oke asoy...
Semuanya dapet, ya. Dari jalan-jalan, edukasi ke museum, dan kuliner. Paket lengkap, ini.
ternyata salah sebut...yang bener 50 k untuk yang gede >____<"
Hapuswah iya ya, sumatera memang gudangnya durian...mantabbb sekaliii
iya ru, jarang-jarang ni :)
70K itu mehong bangettt..
BalasHapusmending beli cimolnya, tapi kurang suka karena pedas hahahha
klo cireng baru doyan :D
ralat...yang bener 50k (maklum faktor 'U' jadi sering lupa)
Hapusiyakkk cireng dan cimol semuanya aku suka hahahha
Gara2 liat duren byk bgt gitu aku lupa mau komen apa td sblm liat duren..
BalasHapusEh itu museum kaya2 angker gitu ya.. tp kayanya semua museum mang angker ya hehehe
wallohualam mb ruli,
Hapustapi memang gedungnya sudah tua, dan agak agak bikin bulu kuduk meremang...
Aaakk ga doyan duren. Langsung puciing kalo kecium baunya :(
BalasHapusItu air terjunnya keyeen, adeeem bngt kayae Mbak :D
huum mb...adem...malah dingiind hihi palagi pas jelang sore, brrrrrrrr :D
HapusMba, itu naik kendaraan pribadikah?
BalasHapusAku jg pengen ke Bogor yg itin naik angkot tapinya hehehe.
huum mb pit :)
Hapushihiii yang penting intinya haland haland hehehhe
Durennyaa, tapi sayang nggak jadi dibeli haha
BalasHapusjadi kok hihii
Hapusyang terakhir jadi beli :)
Jalan-jalan di Bogor memang menyenangkan ya, kalian imut banget sich..hahaa gagal fokus, abis gak dibagi duriannya yang semlohai ituh
BalasHapusaaaaaa :* :*
Hapussini mb astin, mampir daerah parung banyak ituhhh
Aaaa dureeennn
BalasHapusrenduuuuu....:P
Hapusmeskipun ga terjadwal, tetap aja asyik, mau keman n mau kemana, dikunjungi semua tempatnya. Kayak nya perlu dicoba nih ke bogor, tapi jauh banget dari medan, hihi
BalasHapusceritanya biar terasa petualangannya hihi
Hapusaku jadi pingin ke medan ni, nyobain duren asli sana
Duriannya, duh hahhahahaahha
BalasHapusnda nguati to? hahha
HapusSeru nih jalan-jalannya, aku jadi inget pas baca yang bagian museum itu keinget waktu aku ke Tugu Pahlawan kemarin. Mau nulis cerita itu tapi males aja bawaannya.
BalasHapusItu cimolnya lucu banget, bentuknya gepeng. Bener-bener anti mainstream.
tugu pahlawan surabaya ya ki?
Hapusiya cimol yang inovatif, tapi kegedean klo ditelen wkwkwk
ASTAGFIRULAH DURIANNYA SEMLOHAI......
BalasHapusuntung punya pohon durian sendiri tapi punya kakek gue ding. huahahaha...
nggak papa kali ya hasil panennya kalau diambil satu truk. eh....
duriannya sexy-sexy kan??? duren lokal ga kalah lo dari duren impor #eaaak malah promosi
Hapusdi rumah (prembun) juga dulu ada, tapi karena ga pernah berbuah ya ditebang...e di purworejo yang banyak tu daerah kaligesing kan Yu?
aduh jadi pengen durian *eh jalan - jalan maksudnya..
BalasHapusBtw mbak nita cantiiik , lucu gitu wajahnyaa hihi
*mbak bagi duriannya dong
lagi musim mb sinta..di jalanan banyak banget
Hapushihiii kasih ini ah :*
jalan2 dimana itu mbak, kelihatannya seru sekali :D
BalasHapusUda tertulis di keterangannya mb,silakan dibaca :)
HapusWaaahh sehari bisa ke berbagai tempat gt yaa.. langsung tepar kalo aku wkwkwk.. dulu ke bogor main ke udiklat pln aja yang arah puncak..
BalasHapusbtw mbaakkk disini lagi musin duren.. banyakkk dan murahhhh :)
iya....langsung sikat dalam sehari hehe
HapusPLN puncak, kayaknya pernah lewat, pasti tempat dinesnya misua ya?
mauuukkk
Ihiyyyy. Pinky. Lucu. :D
BalasHapusHm... kok gue merasa sedih baca tulisan ini. Gue belum sempet ke Cigamea. Gue malah ke Curug Nangka. :')
No komen soal duren. Gak suka. Hahaha.
Ada yang gue bingungin nih, kenapa masih banyak orang yang lebih suka ke mal dan ngabisin duit banyak, ya? Daripada ke museum yang lebih murah meriah dan salah satu cara mencintai Indonesia (halah, Yog!).
Museum cuma 2-10 ribu palingan. Dan bahkan ada yang gratis. :D
aaahh bagusan cigamea banget banget yog,, lebih asri n bisa buat renang renang gitu
Hapusiyaaakkk, klo di mol tekor banget haha
lihat air terjunnnn..akkkk jdi pengen deh...pengen ngajak suamiku juga kapan2 ahhh...
BalasHapusKudu mb, air terjune swegeerrr
Hapus