Jumat, 30 November 2018

Koleksiku : Majalah Bobo Jadoel Tahun 90-an



Bismilahirohmanirohim ....
Tantangan Day 11 : #BPN30dayChallenge2018

"Bobo...teman bermain dan belajar...Bo..bo...Bobo !!!" Tu kan jadi nyanyiiik ... Maklumlah, aku emang freakin' fans of Bobo. Majalah yang aslinya dari Belanda sono dan punya ikon khas cover kelinci biru berkaos merah. Buktinya, uda banyak postinganku tentang Bobo diantaranya :





Oke, banyak ya. Tapi aku coba tulis lagi karena ada kaitannya sama challenge hari ke-11 #BPN30Menulis2018 tentang 'Barang yang Dikoleksi di Rumah' dimana salah satunya adalah Bobo selain komik-komik dan novel. 

Kenapa aku ngoleksinya yang tahun 90-an ? Bukannya yang tahun 2000-an sampe dengan sekarang yang kayaknya masih ada. Karena berhubungan dengan nilai nostalgianya Tsaaay ... Aku sendiri dibesarkan di era 90-an dan 2000-an awal. Bisa faseh baca ya kelas-kelas 1 SD dan lagi getol-getolnya setelah dikenalin nyokap pake Majalah Bobo. Waktu itu sih enggak yang langganan punya ya. Soalnya keluarga kami terhitungnya masih amat sederhana. Lah dapetnya darimana? Biasanya beli bekas, hibahan punya saudara atau temen, klo ga ya pinjem, muehehe #modal gretongan lau Mbul. Tapi emang iya sih, kala itu banyak banget yang berbaik hati ngasih sampai berkardus-kardus bahkan yang modelnya bundelan.....Aaaaakkk klo inget dulu punya banyak bundel Bobo rasa-rasanya pend nangis karena sekarang uda ga ada, dan musti ngumpulin satu-satu lagi dari awal dimana keberadaannya sekarang uda langka banget Cuy !!!




Oh ya, tadi ada pertanyaan lanjutan kenapa yang 2000-an ga gitu minat? Soalnya ilustrasinya uda beda. Aku lebih suka ilustrasi yang tahun 90-an. Ya, antara 90-98 an sih terutama yang masih konsisten dengan ilustrasi yang sesuai ama seleraku. Klo yang 99-an uda mulai lain garis-garis gambarnya. 

Ilustrasi yang kumaksud di sini adalah mulai dari cover-- dimana klo kalian perhatikan gambar kelinci atau tokoh-tokoh lainnya yang dipajang di cover jadi beda banget ama yang tahun 2000-an. Terus ilustrasi cerpen, dongeng, sisipan komik Bobonya, Ceritera dari Negeri Dongeng ala Oki dan Nirmala, juga Bona dan Rong-Rong, semua aku perhatikan  uda pada beda emang antara yang 90-an ama yang tahun-tahun teranyarnya. 

Nah, aku ngerasa lebih gregetan yang style lama. Cerpen dan dongengnya terutama yang gambarnya sampe bikin aku keinget hingga sekarang (walaupun dari segi cerita cuma inget seempil-seempil).

Pernah karena aku sampek terobsesinya pengen baca ulang, sampe aku inget-inget bener mana cerpen, dongeng, dan cerbung yang bener-bener membekas dalam hati. 




Klo untuk cerpen aku paling suka yang judulnya ini nih :

Bayangan dan Kenyataan (cerita tentang si Anik yang pingin liburan ke kosan kakanya di Jakarta yang dia kira mewah banget (kayak yang dikasih liat di foto-fotonya selama ini), padahal aslinya cuma ngekos di rumah petak biasa yang ada dalam gang. Sehari-hari kakaknya juga jualan jamu, selain waktunya digunakan untuk kuliah.

Kuningan (cerita tentang kegalauan Sri yang sebentar lagi menghadapi libur sekolah karena adanya Hari Raya Kuningan, apakah dia akan memenuhi ajakan temannya untuk berlibur ke desa, atau lebih memilih membantu ibu menyiapkan pesanan piranti upacara adat Bali. Nah di cerpen ini, disebutin tuh istilah-istilah pirantinya apa aja kayak banten, renginang, canang, dll. Bikin ku tambah wawasan sekaligus berimajinasi gitu deh hihi).

Bersabarlah Anita (cerita tentang kekecewaan seorang anak  bernama Anita yang rangkingnya disalip sama temannya, sehingga lantas ia berpikir mungkin karena temannya itu kaya, jadi bisa les ini itu dan meraih rangking yang diinginkan, tidak seperti dirinya yang hanya seorang anak dari tukang bubur. Dari situ Anita menunjukkan tanda-tanda ngambek dan berpikiran  bahwa mending besok ia lebih giat belajar aja dan ga usah bantuin ayahnya menyiapkan dagangan seperti menggoreng bawang, dll. Nah di cerpen ini, masa yang ada di  dalam pikiranku itu pas adegan menggoreng irisan bawangnya ya. Kayaknya tuh bawang gorengnya wangi banget waktu digoreng, hahaha, kacau).

Catatan Belanja (cerita tentang Nila dan temannya yang disuruh pergi ke pasar tapi malah beli yang ga-ga kayak bakso tenis dan es degan manis. Tu kan yang diinget makanan lagi kamu Mbul....haha... Sesampai dia rumah diapun menyesal karena belanja ga sesuai catatan yang dikasihkeun ke ibunya).

Mamaku Pengantar Koran (cerita tentang anak yang tadinya malu ama mamanya yang menjadi loper koran. Tapi akhirnya ngerti juga sih bahwa kerjaan mamanya ini halal selama ga merugikan orang lain, sehingga si anak lama-lama jadi mengerti. Nah sebenernya yang bikin aku inget sama cerpen ini sih karena ada adegan mamanya bawa 2 bungkus kolak pisang gitu buat anaknya. Jadi yang kebayang-bayang malah kolaknya ini, wakaka).

Bisa Kaya Bisa Miskin (cerita tentang seorang anak bernama Airin yang dinasehatin oleh anak pembantunya yang bernama Empat. Nasehatnya itu tentang filosofis antara kaya dan miskin. Kebetulan pas dinasehatin itu Airin lagi dibikinin nasi goreng ikan asin yang dalam bayanganku kok enak temen ya hahaha...).

Biskuit Ika (cerita tentang Ika yang dikasi 2 biskuit ama tantenya--1 rasa cokelat, 1 rasa stroberi dengan maksud  biar dibagi sama adeknya. Sesampai rumah, eh Ika malah berpikiran lain. Kayak sayang banget mau ngebagi tu biskuit ama adeknya. Jadi akhirnya dia simpen tuh 1 biskuit rasa stroberi, sementara 1 lagi yang rasa coklat baru dibagi bareng adeknya).

Ferina (cerita tentang seorang anak cewek bernama Ferina yang jatuh dari pohon jambu.... nah ini aku tu keingetnya ilustrasinya emang ada gambar jambu airnya gitu deh, makanya selalu kebayang-bayang cerpen apa yang judulnya berkaitan dengan anak cewek yang tangannya patah setelah naik pohon jambu. E, ternyata kemaren nemu dong di salah satu bundelan tahun 96, senaaaang).

Klo yang dongeng, aku ingetnya ini nih :

Kisah Burung Bangau (bercerita tentang seorang dewi yang dikutuk jadi bangau dan berkorban dengan cara menenun kain yang benangnya berasal dari bulunya sampai gundul demi suaminya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selama menenun, istrinya itu tidak mau diintip karena sebenernya dia adalah seekor bangau).





Putri Kaca (Cerita tentang Pangeran Tisa yang tadinya malas dijodohkan bareng keenam saudaranya dengan 7 putri bersaudari dari negeri seberang. Padahal putri bungsu yang hendak dijodohkannya itu cantik luar biasa dan baik hati. Namanya Rajamalar. Saat mengetahui paras Rajamalar ternyata sangat menawan, Tisa pun akhirnya jatuh hati. Ia pun menyesal karena sudah membiarkan Rajamalar bersandingkan dengan pedang sebagai pengganti dirinya, sementara saudari-saudari Rajamalar yang lain telah berpasangan dengan keenam kakaknya. Ia pun kemudian rela berbuat apa saja untuk memikat hati Rajamalar, termasuk menjadi pengganti gadis itu saat berusaha ditawan  oleh ular kobra yang sedang marah karena rombongan kakaknya menyeberangi sungai ular tersebut tanpa ijin. Tadinya sang ular berniat memberikan opsi bahwa salah satu dari mereka harus tinggal dengannya sebagai jaminan. Nah, di situlah Rajamalar inisiatif duluan untuk menemani sang ular, mengingat saudara Tisa yang lain sudah ada pasangan, sementara ia hanya bersandingkan dengan pedang. Tisa yang sedari tadi telah mengintip dari semak-semak pun merasa khawatir akan keselamatan Rajsmalar. Ia akhirnya muncul menampakkan diri untuk menjadi pahlawan dan menggantikan Rajamalar untuk merawat sang ular. Melihat ketulusan Tisa, sang ular pun memberitahukan satu hal bahwa jika ia ingin terbebas dari hukumannya itu, maka ia harus menyembuhkan bisul yang ada di kepala ular tersebut, dimana obatnya hanya ada pada  seorang putri yang tinggal di dalam kaca. Nah, si Putri Kaca ini konon katanya sangatlah susah untuk ditemui karena selalu dihalang-halangi oleh ayahnya yang posesif dan tak rela putrinya digaet laki-laki lain. Hanya orang sakti bisa bertemu dengannya, kecuali ia benar-benar menjalankan ritual khusus).

Tukang Cukur dan Rahasia (cerita tentang ide unik tukang cukur beserta istrinya yang menjalankan usaha cukurnya dibarengi dengan jasa menampung sesi curhat rahasia dari para pelanggan. Nah, salah satu yang paling membekas dialam ingatanku yaitu satu pelanggan kaya yang numpang cukur di tempat cukur ini bercerita bahwa dulunya ia sering makan telur asin yang digoreng pake minyak jelantah...duh aku bayanginnya tuh sedep bener).

Orang Kaya dan Nelayan Tua (cerita tentang saudagar kaya yang merasa tertohok setelah bertemu nelayan di pantai dan dinasehati tentang kesederhanaan. Nah, pas mampir ke rumah nelayan itu, si saudagar tersebut dijamu oleh nelayan tua itu pake manisan kana, kue bolu dan teh yang aku bayanginnya enak bener, huhu...agaaiiin makanan lagi, makanan lagi Mbullll).

Sementara kalo cerbung aku sukanya Si Kembar dan Mahluk Mineractus. Dimana sepasang anak kembar laki-perempuan bernama Regina dan Rexi tiba-tiba saja diculik oleh mahluk dari dalam tanah bernama Tuta Hoga yang punya mahluk berbahaya dan sebentar lagi bertelur menghasilkan mahluk jahat. Untuk merawat telur tersebut memang diperlukan potongan rambut anak perempuan kembar yang kebetulan didapat dari rambut Regina. Untuk kembali ke dunianya, Regina dan Rexi pun meminta bantuan kepada mahluk lain yang menjadi penghuni dunia bawah tanah itu Savir dan Rubi (yang ini sifatnya baik hati, klo ga salah bentuknya bulet-bulet punya warna merah sama biru) sebelum mahluk jahat Tuta Hoga benar-benar bermetamorfosis hingga menetas dan memporak-porandakan dunia.

Majalah Bobo tahun berapa yang paling berkesan di aku? Jawabannya adalah yang tahun 95-an. Karena aku ngincer komik sisipannya yang berjudul "Pak Janggut : Kimono Hitam" dan "Balas Dendam Winnie". Yang Pak Janggut alhamdulilahnya udah nemu nih dengan harga bundel yang cukup murah (waktu itu nyarinya di bursa buku murah blok M lantai dasar). Klo yang "Balas Dendam Winni" belum nemu-nemu juga, aaaaaaaargh.....(gemes). 





Segitu senengnya ama komik sisipan Bobo ya? Iya dong, hihi... terutama seri Pak Janggut dan komik sisipan yang model-model gambarnya kayak yang ada di Komik Nina. Misalnya : Emas untuk Misa, Kucing dan Tikus, Balas Dendam Winnie, Siska Terpaksa Kabur, Puri Misterius, Aku tidak Tuli, Jangan Ganggu Aku, 2 Hantu Cilik, Boy dan Syimi, Hiawata, Alia dan Pangeran, Amadeus Koka, Srikumis Ahli Waris Inca, Janji Irene, dsb. Soalnya gambarnya tuh ikonik banget. Khas komik Eropa yang style tokohnya mirip orang beneran. Klo Jepang kan banyakan matanya gede ala anime-anime gitu kannn... Nah klo komik Eropa tu engga..