Kamis, 22 April 2021

Review Doraemon Petualangan : Nobita dan Labirin Baja





Jadi mari kita mulai dengan buku yang ringan-ringan saja dulu. Dengan kata lain komik. Komiknya Doraemon lagi #okey, biarin deh. Doraemonnya Seri Petualangan yang Nobita dan Labirin Baja. Nama lainnya Nobita dan Labirin Kaleng karya Mastah Fujiko F. Fujio.
 


Komik ini membawaku pada kenangan lama saat masih kecil dulu biar cuma dapat pinjam dari temannya kakak. Bacanya ga pas waktu tahun terbitnya sih, tapi udah jauuuh jauuuh jauuuuh sesudah itu, hihi. Jadi istilahnya Mbul kecil bacanya pas komiknya udah lawas. Bukan pas baru-baru aja terbit :D

Kebetulan emang temennya kakak anak orkay sih jadi dia punya koleksi Doraemon agak banyakan. Bahkan kayaknya sampai selemari sendiri, baik yang seri petualangan maupun yang biasa. Entah kenapa anak SD pada jaman itu yang punya koleksi Doraemon berasa layak untuk dijadikeun sohib..ya supaya kita-kita bisa nebeng baca komik gratizan juga sih mangsudnyaaaaa #ahaha..terlalu jujur...

Untuk yang seri petualangan, ada beberapa judul yang sudah aku baca, tapi yang paling aku suka yang judulnya ini. Soalnya aku ngefans ama tokoh kelincinya. Ucul pisan euy, malah  kadang agak koplak juga. Masa pintu menuju hotelnya bisa ia telan. Eh ga cuma pintu aja deng, tapi juga apapun bisa ia telan. Makanan, bekel-bekel...pokoknya semua mua mua mua mua mua muaa muaaaaaa uda macam kantong ajaibnya Doraemon tapi ini diintonasiin pake nada suaranya Spongebob yang nyebelin ituw.

Nah, gimana cerita lengkapnya...aku sarikan dalam bentuk sinopsis di blog aja ya. Berharapnya agar aku bisa bernostalgia lagi dengan bacaan masa kecilku yang indah-indah ini, hehehe.

Sinopsis Doraemon Petualangan : Nobita dan Labirin Baja (Fujiko F. Fujio)

Alkisah, pada suatu masa, ayah Nobita (aka Tuan Nobi Nobisuke) tengah tertidur pulas di depan TV yang masih menyala. Tepat di jam 00.00, tiba-tiba saluran TV berpindah menjadi petikan iklan yang menawarkan sebuah tempat yang sangat indah untuk liburan. Tempat ini diklaim sepi, tidak berjejalan dengan banyak manusia seperti tempat-tempat wisata lainnya di masa-masa peak season seperti ini.

"Laut biru bagai mengelus mata, pasir putih tak bertepi...

matahari bersinar...

Yang ada hanya gairah air laut yang dirindukan sepanjang tahun. 

Kursus hiking mengelilingi daerah pegunungan yang dihiasi dengan tumbuhan berwarna-warni

Dan ada gunung dengan salju abadi, Anda dapat bermain ski..."

Ayah Nobita pun terbangun. Ia duduk sejenak meski dengan mata sedikit merem karena nyawanya belum kumpul. Seolah tak percaya atas apa yang diiklankan, ia pun reflek mengomentari isi iklan yang ternyata tengah mempromosikan sebuah hotel bernama Blikin.

Blikin?

Apaan tuh? 

Begitu pikir ayah Nobita.

Awalnya ia skeptis bisa booking kamar di masa liburan seperti ini. Namun dengan entengnya si pengiklan menjawab bahwa ratusan kamar telah tersedia di Hotel Blikin. Bahkan di masa peak season seperti ini. Ayah Nobita yang masih antara sadar dan tidak sadar akhirnya langsung gembira. Ia berkata, "Kalau begitu apa salahnya tamasya dengan keluarga." Yang anehnya langsung ditanggapi lagi oleh si pengiklan dengan kata-kata 'okey' seolah mereka sedang bicara tek-tokan saja, walau pada akhirnya televisi langsung berubah jadi gambar semut lagi. 

Ayah Nobita pun kembali meneruskan tidurnya sampai pagi. 

Keesokan harinya, sepulang sekolah Nobita tampak senyum-senyum. Tak disangka, di balik senyumnya itu, sebenarnya hatinya sedang gusar. Bagaimana tidak, pada liburan panjang seperti sekarang, hampir semua teman-temannya sudah dipastikan akan berlibur bersama keluarga. Sizuka akan pergi ke Hawaii, Giant akan pergi ke tempat sepupunya selama 3 hari, sementara Suneo yang doyan pamer karena anak orang kaya akan bermain ski di Swiss. Terang saja Nobita sedih. Meski ia mengucapkan selamat kepada ke-3 temannya itu, tapi tetap saja sesampainya di rumah ia menangis.

Nobita pulang dengan hati kesal. Dijawabnya pertanyaan ibunya itu dengan nada ketus. Ia lalu naik ke kamar mengeluhlkan nasibnya pada Doraemon. Mengapa ia selalu menghabiskan liburan di rumah saja. Doraemon pun menyarankannya  agar ia mengutarakan saja keinginannya itu agar semuanya clear. Tapi Nobita terlanjur pesimis. Sementara di balik pintu kamarnya, Ibu mencuri dengar bahwa putra semata wayangnya itu tengah menginginkan satu hari khusus dimana mereka semua bisa pergi berlibur seperti yang lain. Ibu pun merasa bersalah. Apalagi Nobita juga mengatakan bahwa dirinya adalah anak yang paling malang sedunia. Ibu pun berjingkat ke bawah dan mencoba membicarakannya pada ayah. Bentar, sek...sek...ngko sek.... secara logika...bukannya aturan dia bisa pergi kemana saja ya lewat pintu kemana sajanya Doraemon...kok ya ada acara mutung-mutungnya segala ya si Nobita ini, piye toh Nob...Nob... (sempet aku mikir gitu sih...ah...tapi terserah sutradaranya saja deh, eh maksudku komikusnya...namanya juga nyiptain sebab-sebabnya dulu biar jalan ceritanya seru). 

Okey baiiiiigh! 

Lanjut lagi ya..

Tadi sampai mana? 

Oh sampai di bagian ibu turun ke bawah dan mencoba mendiskusikannya pada ayah. Tak disangka, ayahnya justru senyum-senyum saja saat menanggapi. Ia teringat tentang iklan yang dilihatnya semalam tentang tempat paling recomended yang sekiranya pas di televisi. Segera ayah naik ke atas menuju kamar Nobita untuk mengemukakan idenya itu. 

Sesampainya di sana, ayah berkata bahwa ia akan mengambil cuti dan mengajak mereka semua bertamasya. Tadinya Nobita sempat tak percaya tuh, sebab jarang-jarang kan ayahnya berbuat demikian. Namun perlahan hal tersebut ditepisnya lantaran dengan percaya diri ayahnya kekeuh ingin mengajak mereka liburan. "Pokoknya sekali jadi ya tetap jadi." Begitu tegas ayah yang menjadikan Nobita dan Doraemon serentak berkata : "Benarkah?!"

Keduanya pun teramat sangat gembira, bahkan Nobita langsung memberitahukan kepada teman-temannya via telepon tentang rencananya itu. Giant dan Suneo yang emang rese tampak tersenyum kecut seolah tak percaya, sementara Sizuka turut senang karenanya. 

Tapi masalah kemudian muncul saat ibu menanyakan dimana keberadaan hotel Blikin sebenarnya. Ayah yang belum ngeh dimana lokasinya langsung main tebak saja, apakah itu di Eropa, Amerika, Australia, Asia Tenggara, China atau sebenarnya ini hanyalah mimpi?!! Ayah tiba-tiba panik. Terlebih saat ibu memberondongnya dengan berbagai macam pertanyaan tambahan, kapan dan dimana lebih tepatnya ayah sudah pesan hotel ini? Jangan hanya bercanda. Ayahnya pun lagi-lagi tersadar bahwa mungkin waktu itu ia hanya ngelindur. Doraemon dan Nobita yang kadung tahu akan hal itu tentu saja shocked mendengarnya.

Paginya, Nobita jelas ketakutan jika bertemu dengan teman-temannya. Bagaimana tidak ketakutan, wong semuanya sudah ia  pamerin akan bertamasya ke suatu tempat yang sangat sepi dengan pantai pasir putih yang serasa milik pribadi. Kalau mereka tahu hal tersebut hanya mimpi ayahnya, bisa ditaruh dimana mukanya ini?

Ingin rasanya ia bolos saja tapi jelas itu tidak diperbolehkan oleh ibunya. Saat bertemu dengan Sizuka, Giant, dan Suneo, jantung Nobita mendadak jadi berdebar kencang. Ia takut ditanya-tanya soal rencana liburannya. Karena Giant dan Suneo sudah keburu meledeknya jangan-jangan dirinya hanya membual, maka Nobita pun bersikeras menampiknya. Ya walaupun selama di kelas pikirannya jadi tidak fokus. Bahkan saat Pak Guru tiba-tiba berdiri di sisi mejanya, ia malah berteriak : "Berisik! Aku sedang berpikir!" Sontak saja, dalam waktu singkat ia langsung disetrap.

Saat pulang sekolah, ia sudah berada di ujung rasa putus asa. Karena malu dicap pembual, maka ia pun berniat untuk kabur dari rumah. Ia berencana mengemasi barangnya dan membawa beberapa kaleng juice sebagai bekal. 

Tak disangka, begitu sampai di depan pintu rumahnya, kakinya tersandung sesuatu. Sesuatu itu berupa benda aneh yang menyerupai koper. Koper tersebut terbuat dari kaleng dimana pada satu sisinya terdapat sebuah kunci dan label yang bertuliskan : "Kepada Yth. Bapak Nobi Nobisuke." Nobitapun penasaran dan membawanya ke atas. Setelah dibukanha koper itu, ternyata di dalamnya muncul pintu yang mirip dengan pintu kemana sajanya Doraemon.

Saat Doraemon datang, Nobita pun bertambah kaget karena ternyata kawannya itu tidak tahu perihal keberadaan benda aneh tersebut tahu-tahu sudah ada di dalam rumah. Keduanya pun sepakat untuk memasuki pintunya dan guess what!!! Apa yang dilihatnya sekarang?
Ternyata laut dengan pasir putih yang airnya jerniiiiih sekali. Mana sepi lagi cuma ada mereka berdua. Serasa pantai milik pribadi. 

Tak lama kemudian, datanglah sebuah mobil mainan antik yang terbuat dari timah. Mobil tersebut terbuat dari blik dan bisa berjalan sendiri tanpa adanya pengemudi. Keduanya pun langsung mencoba menaikinya dan ternyata diarahkan ke satu bangunan yang sangat megah setelah melewati bukit pasir dan pegunungan yang sangat indah. Kini mereka tiba di depan hotel bergedung tinggi yang berjuluk Hotel Blikin. Anehnya pintu hotel tersebut masih terkunci. Dengan berbekal kunci yang tersemat pada koper, pintu akhirnya terbuka yang menyisakan pemandangan indah yang ada di dalamnya.

"Selamat dataaaaaang!" 
"Tuan Nobi Nobisuke kami telah menunggu kedatangan Tuan!" 

Sederet mahluk-mahluk aneh yang kesemuanya terbuat dari blike menyambut Nobita dan Doraemon dengan sangat welcome. Ya mereka semua aslinya mainan. Ada pimpinan hotel Blikin yang mengenakan jas hitam classy, Kelinci bermata juling yang gerakannya terus melompat, badut pembawa barang, hingga rombongan penggembira dengan sambutan musiknya yang meriah menyerupai pertunjukan marching band.

Mereka pun diantarkan sampai ke lantai empat, lantai paling atas dari hotel ini. Mana kamarnya banyak yang kosong lagi kan? Bahkan Kelinci lompat bermata juling itu pun turut mempersuasi Nobita dan Doraemon supaya mengajak teman-temannya yang lain agar hotel Blikin semakin ramai. Yang diajak ngobrol pun berbisik-bisik mengenai biaya hotel. Soalnya takut mahal. Mana di saku Doraemon hanya tersisa duit seribuan lagi, hihihi. Tapi hal tersebut kemudian ditenangkan oleh si Kelinci bermata juling bahwasannya karena hotel ini baru saja dibuka, maka segala fasilitas yang ada bersifat gratis. Yap....gratis tis... tis..tis!!! Tidak dipungut biaya satu peser pun. Nobita dan Doraemon  pun girang bukan kepalang. Namun sebelum si Kelinci bermata juling benar-benar pamit, ia cuma berpesan 1 hal pada mereka. jangan sampai mencoba-coba masuk ke ruang bawah tanah.

Nobita dan Doraemon akhirnya bersenang-senang di hamparan pasir pantai dan mencoba berenang di sana. Tapi karena Nobita tidak bisa berenang, maka ia hanya bermain pasir di pinggirannya saja. Beruntung ada kura-kura mainan yang terbuat dari blik (karena ada sekrup pemutarnya) yang datang mendekat. Kura-kura itupun dinaikinya dan berpura-puralah ia menjadi Urashima Taro-Urashima Taroan. Sementara di dalam hotel terjadi perbincangan yang cukup serius diantara mahluk-mahluk mainan tadi. Entah apa yang dibicarakan, seolah semua masih menjadi misteri.

Puas berenang dan bermain pasir, Nobita dan Doraemon kembali ke hotel. Anehnya, pintu hotel tetap terkunci. Dengan kunci yang tersemat dalam koper, mereka pun kembali membukanya lalu bertanya kenapa sih setiap kali keluar hotel pintu selalu terkunci? Pimpinan hotel pun menjelaskan bahwa langkah ini untuk menghindari masuknya penjahat. Walaupun masih bertanya-tanya dalam hati penjahat seperti apa yang dimaksud, tapi keduanya lantas diam saja. Sampai akhirnya Kelinci bermata juling itupun menuntun mereka ke restoran dan menjamu mereka dengan makanan mewah (yang alhamdulilahnya bukan mainan). 

Sambil makan, ada satu pertanyaan  lagi yang masih belum ketemu jawabannya. Yaitu kenapa hotel sebagus ini sama sekali tidak ada pengunjungnya kecuali mereka thok till. Kelinci  bermata juling itu pun menjelaskan bahwa karena hotel ini baru dibuka maka pengunjungnya masih sepi. Mereka hanya bisa berpromosi lewat televisi pada waktu tengah malam sehingga dengan adanya kedatangan Nobita dan Doraemon diharapkan mampu untuk mengajak sertabteman-temannya yang lain untuk meramaikan Hotel Blikin.  

Usai makan, Nobita dan Doranggenah eh salah...Doraemon maksudku, disarankan Kelinci bermata juling itu untuk mencoba wahana permainan ski. Karena lokasinya jauh, maka untuk mencapai ke sana sudah disiapkan kendaraan yang menyerupai gajah-gajahan dan bisa jalan sendiri. Keduanya pun diangkut gajah-gajahan itu mengitari pegunungan salju yang di kanan kirinya terdapat pohon-pohon dan bunga-bunga warna-warni yang terbuat dari mainan. Lalu mereka menyelusuri terowongan yang di baliknya semakin indah saja pemandangannya. 

Nobita pun dengan santainya minta dikeluarkan alat yang membuatnya bisa bermain ski tanpa perlu terjatuh. Doraemon pun kesal karena Nobita selalu saja mengandalkan alat-alatnya. Ia bilang jika hal tersebut selalu dilakukannya maka Nobita akan menjadi manusia yang tak berguna. Tapi bukan Nobita namanya kalau tidak ngeyel perangainya. Dengan desakan sekali ituuuu saja minta dikeluarkan alat akhirnya dikabulkan juga oleh Doraemon yang lantas disambar dengan cepat oleh anak itu. Membuatnya berang dan tak peduli lagi jika Nobita kenapa-napa karena tidak mendengarkannya sampai tuntas. 

Dikarenakan saking semangatnya bermain ski, akhirnya alat ski yang dikendarai Nobita melaju kencang dan tak bisa dikendalikan. Akhirnya ia terbawa ke tempat yang sangat jauh dan jatuh setelah menabrak semak belukar. Doraemon yang masih memiliki jiwa keibuan (heh kok keibuan...menurut nganah??? Doraemon kucing cowok kalik?!...okey maksud gw kebapakan), iapun mencari Nobita dari atas dengan menggunakan baling-baling bambu. Sayangnya ia malah terkena tembak sebuah pesawat aneh yang lantas menculiknya karena dianggap sebagai luwak berbahaya. (((Luwak dong katanya, pend ketawa gua?!))) 

Nobita yang terbangun dari jatuhnya saat berski pun mulai panik. Dipanggilnya Doraemon meski yang bersangkutan tidak nongol juga batang hidungnya. Eh lha kok batang yah...idungnya Emon kan bulet merah kayak cherry kalik hahaha.. Nobita mengira Doraemon bener-benar ngambek. Iapun menyesal dan ingin meminta maaf padanya. 

Saat berjalan tak tentu arah, beruntung manusia salju datang dan menggendongnya ke kendaraan gajah-gajahan yang tadi ia naiki bersama Doraemon. Nobita pun akhirnya kembali ke hotel, meski tidak dilihatnya Doraemon dimana pun. Dijelajahinya seisi hotel tapi yang ada hanyalah kesunyian #uhuk. Bahkan sempat pula ditelusurinya pintu depan ruang bawah tanah yang bentuknya agak mengerikan karena menyerupai wajah manusia. Namun karena takut, akhirnya ia naik ke atas lagi dan memutuskan untuk pulang saja meski di sana pun ia tak menemukan Doraemon. 
Wah kacaw! Doraemon benar-benar ngambeg huhuhu.... 

Terbangun dari pingsannya, Doraemon mendapati tubuhnya yang gembul dan menggemaskan itu ditali oleh sekumpulan prajurit mainan. Kata salah satu dedengkotnya, ia akan dibawa ke Jendral Nejirin. Wah siapa pula itu Jenderal Nejirin? 

"Karena gemuk kita tarik dengan balon udara jadi bisa diangkut." ujar salah satu prajurit mainan itu lempeng. Tapi tidak dengan mahluk yang menjadi objekan ghibahnya yaitu Doraemon itu sendiri. Mendengar dirinya yang merasa menjadi kucing macho padahal tatud ama tikus dan dibilang gemuk, akhirnya doraemon ngamuk. 

"Apanya yang gemuk?!!!" Begitu protesnya. Tak disangka prajurit mainan yang lain spontan mengatakan "Wah luwaknya marah!!" Lagi-lagi karena merasa dirinya terhina dina, maka kali ini Doraemon benar-benar murka. Ia melepaskan diri dari jeratan tali dan mengobrak-abrik semuanya. 

Sampai kemudian ia berjalan dan menemukan roket luar angkasa yang desainnya kuno sekali. Sayangnya lagi-lagi keapesan menimpa Doraemon kita tercinta. Ia disetrum dan lagi-lagi diculik...kali ini oleh Jenderalnya langsung yaitu Jenderal Nejirin yang akan dibawa ke Sri Baginda Napgistra. Siapa pula itu Sri Baginda Napgistra? Makin absurd aja nama-namanya ya Alloh, hihi.

Nah...itu...

udah sampai di sini aja ya...

Lanjutannya kayak gimana?

Bagaimanakah petualangan seru Nobita dan Kawan-kawan menyelamatkan Doraemon dan juga penghuni planet yang hampir dikuasai oleh satu robot yang berkhianat? Silakan cari sendiri dan baca sendiri komiknya. 

Nantikan reviewku berikutnya ya untuk isi-isi label review buku atau komik. 
See you ^_________^"











44 komentar:

  1. aku ini pernah baca atau belum ya...
    kayaknya belum deh
    yang masih ingat itu di ruang angkasa, negeri anjing kucing, legenda raja matahari, sama yang nobita ngerawat si kibo tanaman kecil yg akhirnya jadi menteri

    nobita itu jadi buloian karena ga bisa renang ya mbak hahaha



    eh ingat ingat ini pernah tak tonton tapi belum baca komiknya
    yang anak laki itu ga bisa jalan itu mau nylametin manusia dari para robot2 kecil
    robotnya menguasai manusia, eh lebih tepanya mainannya sih
    aku ingat ada adegan santa klausnya kalo ga salah
    hahahhaha ya allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Ikrooooom 100 buat Andahhhh!!!! Betul bangaaat...#horey ada yang tau komik ini

      iya mas ada adegan Santa Klausnya nyelametin Giant n Suneo yang terdampar di kutub utara pas pengintaian kota yang dah dikuasai robot...soale berdua itu nyusup ke penjara manusia buat nganter makanan manusia kan setelah sebelume kengelihen nyari makanan eh di resto ketemune menu batere dan bahan bakar wkwkwk...malah nglawake ning negeri robot eneng mie ayam opo horak yo jelas langsung keciduk dekne manusoa yaaa..adegannya uda kayak film action mas....wkwkwk

      pas santa klause ngasih kado...berupa boneka binatang cem singa, dinosaurus, monyet yang pada kemplengan musik ama gajah auto geger bar disulap jadi raksasa dan memporak porandakan negeri para robot xixixi

      Hapus
  2. Oh jadi pulau tempat liburan Doraemon dan Nobita itu ternyata roket ya. Pasti gede banget itu roketnya. Terus kira-kira roketnya kemana kah, apa menclok di Cikande atau Depok?

    Betul juga ya, harusnya Nobita ngga usah bingung mau liburan kemana, tinggal pakai pintu alam gaib eh pintu kemana saja kan bebas. Yah terserah pengarang nya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tumben ga pake emoticon ? 🤔

      iya roketnya gede banget sepulau dan ternyata menuju ke luar angkasa hehe

      mungkin mau menclok di Cikande kali tuh roket, mungkin mau beli sesuatu dulu di sana

      ho oh mas bebasin ajaaaah buat pak sutradaranya, penonton manut hohoho

      Hapus
    2. Masa sih, perasaan kemarin pakai, kok ilang.😂

      Jangan-jangan blog ini ada penunggunya hihi...😱😱😱

      Hapus
    3. ah masa sih mas...? 😱😱

      kayaknya ga pake deeeeh ? oh hooo hoo

      😵😳😱

      Hapus
    4. Sebenarnya kemarin komen lagi sambil ngedit artikel blog sebelah jadinya agak sedikit serius jadi lupa emoticonnya.😂

      Hapus
    5. hihi...blog sebelah bikin pala jadi cenad cenud ya mas, makanya kebawa serius ohohoho...semangat ngeditnya maaaas agusss! 🥳🤩☺

      Hapus
  3. Yaaa ampun komik Doraemon zaman gw Stm kalau nggak salah sudah ada itu buku...😂😂😂 Meski kurang suka membacanya dulu sewaktu masih ditempat Fotocopy mas Dody dia jual buku2 Doraemon, Saliermoon atau seri tokoh dunia Galelio, Galelie kalau nggak salah lupa gw juga nama2nya...😆😆😆😆😆


    Udaahhh gw mau kuliah shubuh dulu dimasjid...😊😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. komenin alur ceritanya dong kang satria...ntuh kayak mas ikrom n mas agus...biar cepet pekiwan review gw...hihi...(pejwan) hahhahahahahah


      kang...gw kalau dengar seilermoon malah keinget aksen atau cara ngomong orang orang jaman Pak Harto deh hihihi

      Hapus
  4. Belum pernah baca komik Doraemon tapi kalau filmnya sering.

    Terbuat dari blike, blike itu apaan seperti plastik kah?

    Nanggung amat review jadi ngegantung.
    Apakah Doraemon bisa diselamatkan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu waktu SD aku suka baca komiknya mas herman, lantaran ada temen yang punya, jadi aku nebeng baca gratis aja

      blik kayak mainan yang bisa jalan ndiri abis diputer itu kali ya bagian punggungnya? Kayaknya sih iya dari plastik

      apa perlu kuterusin sampai tamat mas her, tapi kalau gitu butuh tapa geni lagi soalnya ternyata bikin sinopsis cape juga ya huhuhu

      pastinya slamet hahhahah...kalau ga slamet tar ga ada seri doraemon petualangan selanjutnya lagi dong wkwkk

      Hapus
    2. Kalau saya waktu masih kecil sukanya baca komik superhero dan kebetulan ada temen yang punya koleksi komik-komik superhero.

      Oh mainan yang seperti itu ya yang namanya blik dulu sempat punya tapi bentuk bebek-bebekan

      Kalau bisa sih diteruskan tapi sebelum diteruskan pos ini mesti diedit dulu ditambahi kata bersambung..hihihi

      Bener juga, kalau ngga selamat langsung habis tuh cerita Doraemon.

      Hapus
    3. Blik, kalo aku baca blik malah ingatnya kue lebaran yang ditaruh di kaleng blik.😂

      Hapus
    4. o kalau bebek bebekan aku juga punya wkwkkwkw..

      o apa baiknya ditulis lengkap aja ya...kujadi pengen edit biar sinopsisnya sekalian tamat, ntar deh coba aku tulis lanjutannya...tapi agak lama soalnya pas nuju konflik agak banyak part partnya antara pas bagian dorarmon ama giant n suneo yang misah ama nobita dan si tokoh utama di negeri chamocanya mas herman...

      Hapus
    5. mas agus : maaas....itubmah bleg kalik mas...duuuch wkwkwkkwk...bleg alias kaleng yang biasanya diisi rengginang kan? 🍪🍪🍪

      (❁´◡`❁)

      Hapus
    6. Kaleng bleg kaleng yang buat naruh kerupuk kan yang biasa di warung-warung?

      Hapus
    7. ow aku baru mudeng kaleng krupuk dari kaleng yang biasanya warnanya biru itu disebutnya bleg toh ahahahhaha

      Hapus
    8. Iya kaleng buat naruh kerupuk harga seribu biasanya, namanya kaleng blik, no tipu-tipu, ngga seperti kaleng Khong Guan isi rengginang.🤣

      Hapus
    9. Soalnya kelihatan dari luar ya mas, ada bagian yang transparan hihi 🤭

      Hapus
  5. Ternyata punya juga ya yang bebek-bebekan, berarti tuh mainan mendunia..wkwkwk

    Bolehlah agak lama dilanjutinya asal jangan setelah pemilu aja baru di-posting udah kurang seru soalnya udah selesai debatnya...hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha kok ini keluar dari kotaknya?

      Hapus
    2. bwahahaha bisa ae nih kata katanya

      (((mendunia dong)))

      hahahhaha...masa nunggu mpe mau ada capres baru lagi mas herman wkwkwkk

      Hapus
    3. lha...mungkin kepleset kali touchscreennya mas wkwkwk

      Hapus
  6. I still remember funny stories from Doraemon series :)

    BalasHapus
  7. Aku fens berat doraemon sejak kecil nih mbak.. Banyak komik yg udah dibeli, episode spesial jg hampir semuanya ufah ditonton. Kadang yg udah ditonton, tetep ditonton lagi. Ga bosen hhhaa.
    Btw, Stand by me 2 udah nonton kah mbak? Sedih sekali loh itu... :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. stand by me 2 belom nonton aku, hiks hiks...

      Hapus
    2. Aku juga belum nonton tapi kok ngga sedih ya.😂

      Hapus
    3. hihi...biasanya mas agus uda update film anyar..dolaemon og terlewat mas? hihihi 😋

      Hapus
  8. Terakhir baca komik Doraemon setahun yang lalu di perpustakaan sekolah. Waktu itu c-19 masih belum berkunjung ke negeri kita tercinta wkwk. Jadi keingat masa-masa di mana ke perpus bukannya buat baca buku malah buat tidur dan main game wkwkwkwk. Dan ternyata tiba-tiba perpustakaan sekolah menambah koleksi buku yang kebanyakan isinya ternyata komik, salah satunya komik Doraemon (masih banyak lagi, sayang nggak ada Detektif Conan. Padahal aku berharap dari sekian banyak komik ada komik Detektif Conan walaupun cuman satu, udah lama nggak baca).

    Kayaknya aku belum pernah baca komik Doraemon yang nyeritain tentang itu, kebanyakan aku baca Doraemon tentang kehidupan sehari-hari aja sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahhhh enak banget hid, koleksi perpus malah komik? seumur umur perpus sekolahku isinya majalah dan buku sastra huhu

      jarang ada beli komik
      ngomong ngomong conan...koleksiku hampir lengkap loh dari nomor 1 ampe yang terupdatenya xixixi

      Hapus
    2. Wah lengkap amat koleksi conannya, aku terakhir baca buku ke 57 apa 58, udah lupa terus ngga update lagi, mau beli lagi malas karena komiknya tinggal lima biji doang. Sekarang udah seri berapa tuh? Sepertinya lebih panjang dari sinetron tersanjung.😁

      Hapus
    3. iya mas, geregetan mau nyari kelanjutan jubah hitam selalu dipehape ama kasus biasa wkwkwkkw...padahal pas lagi seru serunya bagian suici akai dan vermouth...tapi tetep yang paling keren itu Gin hihihi

      kayaknya uda mau ngalahin serial tersanjung sih mas 😜😙

      Hapus
    4. Masih menanti juga kapan Conan tamat :)
      Selalu digantung sama kasus biasa, padahal paling seru kalau bahas organisasi jubah hitam....

      Hapus
    5. iyaaa..malah banyak yang tebakan tebakan ala ala nya juga ya...tentang sosok dibalik jubah hitam itu siapa xixixixi...jangan jangan? prof agasa lagi...eh cuma nebak nebak ngawur aku hahahha

      Hapus
  9. Wiiiih koleksi Conan-nya lengkap :'
    Aku koleksi Conan kalau nggak salah dari volume 55-an itu pun selang seling juga punya, sekarang udah lama nggak beli komik Conan. Sekarang lebih ke buku-buku novel atau non-fiksi wkwk, tapi masih sering baca komik online.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Hid...lumayan aku kumpulin sedari aku masih kuliah dulu...trus pas mampir blok m aku beli aja lengkap yang nomor awal...lumayan bisa runut bacanya kalau pas ada episode yang bersambung hihihi

      Hapus
  10. Reviewnya panjang bet yahh heeh sampe2 pegel jarinya, saya jg pegelbacanya..


    Bdw aku tau kok kamu mau ngapain,, pasti mau stalking mantan wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. bwahahhahah....maapkan ya...kalau uda nulis sinopsis diriku suka gaspol wkwkkw

      salah tebakannya wkwkkwkw

      Hapus
  11. Doraemon ini emang komik sejuta umat ya 😆
    Salah satu komik yang juga menemani masa kecilku..
    Tontotan wajib juga pas jaman SD dulu kalau hari Minggu.

    Kalau Doraemon Petualangan yang ini masih inget nih..
    Ulasannya lengkap banget Mbul, mantap niatnya 😁👍
    Jadi langsung inget sebagian besar ceritanya. Ini yang bapaknya Nobita malem2 liat iklan tempat liburan di TV 😁
    Udah pernah nonton versi animenya juga kalau yang ini..

    Btw, Doraemonnya udah lengkap belum Mbul komiknya? 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. sami pak guru...mbul dulu kalau udah hari minggu njinggleng deh dari jem 6 pagi mpe jem 12 siang, dari chibi maruko chan, kobo chan, hamtaro, ikyu san, doraemon sampe cardcaptor sakura udah deh pantengin full sampe lupa les bahasa inggris wkwkkw

      aku kalau filmnya seringnya yang legenda raja matahari...yang itu lagi penutupnya menyedihkan deh iramanya wkwkkww...kalau yang labirin baja ini baru kubaca vwrsi komiknya..nah diantara seri petualangan yang lain, judul inilah yang paling aku suka xixii

      belom...belom lengkap pak guru..wkwkwk

      Hapus
  12. Baca Doraemon, langsung teringat "Baling-baling Bambu dan Pintu Kemana Saja" nih. Dulu sempat baca karya kru pembuat komik doraemon juga kak, namanya Dorabase yang membahas teman2 doraemon bermain baseball. Tuk ceritanya mirip2 sama komik olahraga, bedanya bisa menggunakan alat2 masa depan ala Doraemon.

    Kalau kakak suka baseball, bisa dicoba :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2 benda ajaibnya doraemon ini yang paling ajaib ya kak hehehe

      aku belom baca yang baseball ini..makasih ya referensinya, bungkus dulu ^_^

      Hapus