Review Bakso Boedjangan

Oleh : G Nita

Nyicil postingan kuliner waktu ga sengaja mampir ke Bakso Boedjangan daerah Karawang waktu mau menghadiri acara keluarga (#biasa latepost nulisnya). Ini bakso sebenernya udah ngehits banget ya dan aku dari lama pengen cobain gimana rasanya. Soalnya para food blogger atau food vlogger banyak yang review bakso ini. Jadi ketika ada kesempatan mampir Bakso Boedjangan, ya udah ingin rasanya kutuntaskan rasa penasaran ini. 

Berhubung konsepnya modern, jadi emang dia cukup ketat ya jalanin prokesnya. Sebelum masuk, biasalah scan barecode dulu di apps peduli lindungi, cek suhu, dan hand sanitizeran. Terus abis itu antre ambil nampan buat ambil opsi bakso yang diinginkan. Soalnya variannya banyak. Juga kuahnya. Baksonya itu ada yang isi keju, keju mozarella, urat, pentol, cuankie, daging cincang wagyu, pedas, bakso goreng, dll. Kuahnya juga macem-macem diantaranya kuah original (kaldu tulang pada umumnya, kuah thaican, dan kuah rawon). Pangsit juga ada berbagai macam bentuk dan ukuran. Ada yang kotak, segitiga, atau bentuk pangsit biasa. Ada pula kayak siomay dan lain-lain. 

Perintilan bakso lainnya juga bisa request sendiri apakah mau ditambahin mie kuning, bihun, seledri, bawang goreng, dll. Ya ini yang bikin bingung ya ngadoninnya bagaimana soalnya saking banyaknya pilihan bakso dan pelengkapnya. Selain bakso, di sini juga menyajikan menu mie ayam sih. Variannya ada mie ayam gerobak komplit dan mie ayam gerobak aja. Beveragenya ada es tea dan es jeruk yang bisa diambil sendiri. Kalau untuk sambal, saos, garam, merica dan cuka ada di tempat tertentu dan ga bisa ditaruh di meja karena sifatnya untuk umum.

Pesenan Mbul sendiri kala itu yang datang rombongan dewasanya sama Tamas, dan si Jhon yang sukarela mau nyupirin adalah bakso urat, bakso isi keju mozarella, dan mie ayam gerobak komplit. Kuahnya yang kaldu tulang aja soalnya aku ga gitu suka kuah selain yang ori. Takut lidahnya ga cocok. Jadi kuputuskan pilih yang kuah original aja. Ya, abis antre itu langsung deh semuanya tiba di meja walaupun rombongan mie ayamnya datang belakangan.

Okey, Mbul review dulu ya. Bakso uratnya dulu deh. Ini biarpun urat tapi menurutku masih kayak bakso daging halus sih. Soalnya mungkin kebiasaan makan bakso urat yang langganan deket rumah itu yang uratnya kentara nonjol gitu jadi ada grenjel-grenjel dan berasa dagingnya. Sedangkan bakso urat yang di sini memang sih rasa daging tetep, tapi karena teksturnya lebih halus jadi bisa dikatakan kayak bakso halus yang biasanya ukurannya kecil-kecil itu loh, namun kali ini dengan ukuran yang jauh lebih gede. Tapi pas dibelah ya ada cincangan dagingnya sih. 

Kalau bakso isi keju mozarelanya menurutku enak sih. Secara aku memang suka keju-kejuan baik keju biasa atau mozarela. Apalagi mozarela yang kalau baksonya dibelah itu bisa meleleh mulur guriiih-guriih nyoi banget. Disruput bareng kuah kaldu tulang yang dah diracik pake sambal, saos, dan kecap sih manteb banget. Seger lumayan lah ya. Tengah-tengah. 

Kalau untuk harganya menurutku memang agak mahal sih. Tapi ya mungkin karena disesuaikan dengan outletnya yang terlihat kekinian dan sering menjadi tongkrongan anak muda. Okey, kiranya segitu dulu ya updateanku kali ini. See you in next post 😄