Rabu, 08 Maret 2023

Cari Es Teler Singkawang Sore-Sore



Kamis libur Nyepi kemarin, ceritanya kami mau cek ombak suasana sore menjelang keesokan harinya puasa. Kira-kira jalanan udah ramai belum ya? Biasanya yang ramai itu kan hari pertama puasa? Nah, kali ini kami mau tau kalau H-1 sebelum puasa udah ada aktivitas penjual takjil atau belum? Makanya mumpung pada libur, akhirnya kami mlampah-mlampah aja cari sore. Memandang langit biru yang berarak jingga lalu menuju ke biru dongker kemudian petang, rasanya senang. Adem pula hawanya. 





Usai mandi dan badan wangi ((btw di rumah lagi cobain sabun baru lo...Giv biru yang varian hijab...wanginya lembuuut banget, enak deh ^____^), Mbul pun dicepad-cepad Tamas buat budhal. Mbul kan jilbabannya lama...nanti keburu malam tau hohoho...#maapkan Kakanda. Soalnya Mbul uda setrika jilbabnya sampai licin, jadi sekali-kali pake jilbab segi empat kan. Jangan slup mulu. Nanti terekspouse tembem pipi aku, huft. 

Kira-kiranya usai sholat asyar, aku, Tamas, Kakak, dan Adik segera berangkat karena rencananya kami mau cari es teler Singkawang yang rasanya enak. Es yang basisnya kacang merah. Dimana kacang merah itu rupanya mirip sama Beby Mbul...karena kacang merah yang direndem dalam air itu semontok-montok Beb Mbul 😂Berangkat sama-sama menembus kemacetan....rupanya orang-orang di tempatku udah pada antusias motoran sore. Terbukti di beberapa titik sempat terjadi kemacetan, padahal ya belum ada bakul takjil. Tapi hawa-hawa puasa udah terasa. Timun-timun kuning dengan ukuran bohai, juga blewah digelar di atas terpal di pinggir jalan, lalu mendadak di minimarket biskuit kalengan dipajang di bagian depan etalase, bersisihan dengan sirop aneka buah dan kurma. 

Kembali ke tujuan utama, karena kami ingin mengudap es teler Singkawang, maka kami pun menuju ke lokasinya. Es paling ramai di area Kutabumi sudah masuk kabupaten. Agak jauh sih jalan-jalan kami kali ini, tapi demi menuntaskan rasa kangen pada wanginya sirop merah jambunya Es Teler Singkawang, lanjut GAS. 





Es teler Singkawang sebenernya udah sering bolak-balik aku review. Berlokasi di Jalan Raya Kutabaru, Kutabumi, depot es teler ini udah banyak penggemarnya lho. Termasuk di dalamnya aku.  Mulai dari yang harganya masih Rp 3.500 (zamannya Tamas awal-awal ke sini dan belom kenal seorang anak tjantik berpipi tembem bernama Beb Mbul 😂), sampai kini udah naik...naik...naik dan naik terus menjadi Rp 13.000,-. Porsinya tetap sama sih. Isiannya itu ada kacang merah, cincau, tape singkong, kolang-kaling, kacang tanah, alpukat, dan ager-ager. Nanti dia ditimpa es serut munjung, lalu terakhiran disirem sirop merah jambu dan kental manis. Rasanya sweet

"Iki kan nganggo gulo jowo Dek." ujar Ramane memberi tahu diriku bahwasannya bahan utamanya berasal dari gula jawa. Hmm...matatiw? "Iyo nuw. Gula jawa dan sirop dimasak ndiri. Makane rasane bedo to karo liyane". He em...he em... Sebenernya, kalau dimakan di tempat akan lebih bagus lagi karena tampilannya munjung-munjung. Tapi karena hari udah petang, maka bawa pulang saja. Meski es serutnya dah mencair dahbjadi cairaaann, tapi urusan rasa masih tetap sama kok, manis-manis legit.... ga pernah berubah...#ehem...


















Nah, karena kami beli beberapa bungkus, maka nanti kalau ga habis tetap masih bisa dikulkas. Dan...karena belum beli maem (baru beli maem buat Kakak yaitu chicken montok, juga Adik yaitu bubur ayam), maka kami akhirnya pilih yang simple aja. Yaitu yang sengaja banyak sayurannya : karedok dan juga ketoprak. Aku karedok, Amas ketoprak. Request yang ada telor dadarnya. Beli yang depan Alfa aja. Itu udah terkenal enak sambal kacangnya. Manis legit. Sayurannya banyak lagi untuk karedoknya. Ada terung gelatik, kacang panjang, kemangi, timun, kol, toge, tahu dan tempe. Dulu aku ga sangka rasa terong gelatik itu enak. Kupikir aneh gitu kalau makan mentahan. Tapi setelah takcobain enak juga. Karena kan udah disiram sambal kacangnya karedok. Klethuk-klethuk gitu. Saat itulah baru kutahu bedanya karedok dengan pecel atau gado-gado. Karena karedok sayurnya mentah, sedang pecel atau gado-gado sayurnya matang. Tapi kalau antara pecel dan gado-gado sendiri aku ga tau bedanya apa. Apakah sama atau cuma sinonim atau emang beda isian. Kalau ketoprak sih umumnya pasti ada bihun, tahu, dan dadarnya. Dan biasanya dadarnya itu nyempluk enak...

























Lalu aku jadi kepikiran kenapa kerupuknya ketoprak ama karedok itu selalu enak ya, hihihi... Kalian ada yang tahu jawabannya ga?



2 komentar:

Panggil aja aku Mbul. Happy blogging ^___^ Tiada kesan yang lebih bermakna selain kehadiran Teman-Teman/Sahabat Blogger baik yang sengaja atau tak sengaja mampir. Semoga tulisanku bisa menghibur Teman-Teman semua. ฅ(^・ω・^ฅ)