Jumat, 07 Juli 2023

Si Hitam Manis Kue Lompong Khas Purworejo



Assalamualaikum wr wb...
Waktu berkesempatan pulang kampung ke Purworejo, Mbul ada cita-cita pengen beli kue lompong, kue khas Purworejo yang lumayan langka dan cukup unik baik dari segi bentuk, isian, maupun bungkusnya. Kue yang pada awalnya menggunakan lompong atau daun talas kering sebagai pembungkusnya tapi kini beralih menjadi klaras atau daun kelapa kering yang dibentuk segi empat lalu dikasih biting (lidi). 




Kue lompong berbentuk kotak atau persegi panjang. Kulit kuenya terbuat dari tepung ketan yang dikukus, sedangkan isiannya berupa tumbukan kacang tanah yang disangrai bareng gula jawa sehingga menjadikan rasanya legit manis. Kue ini sekilas mirip dengan kue tok atau kweku, hanya berbeda dari segi bentuk maupun isian tadi. Jika kue tok umumnya berwarna merah dan bulat dengan isian kacang hijau atau nten-nten, maka kue lompong berwarna hitam dengan isian kacang sangrai tumbuk gula merah tadi. Warna hitam pada kue lompong ini berasal dari sapu oman atau jerami yang mengingatkan Mbul akan warna dawet hitam khas Mbutuh Purworejo yang menjadikan rasanya kenyal dan lengket.

Kue lompong sering Mbul Kecil temui saat lebaran di rumah Mbah Buyut dulu dan disajikan dalam piringan yang tentu saja beda dengan kue-kue yang dimasukkan ke dalam toples. Model kue piringan pada saat hari Raya biasanya lebih cepat habis karena terlihat menarik, berbeda, dan unik, dibandingkan dengan kue toplesan pada umumnya. 






Salah satu penghasil kue lompong paling legendaris yang sempat Mbul sambangi pada Hari Senin (14 Agustus 2023) kemarin adalah Kue Lompong King yang terletak di Jl. Diponegoro, 159 Kutoarjo. Dengan diantarkan oleh Tamas, akhirnya Mbul jadi juga beli kue lompong on the spot di sini, karena pada acara pulang kampung sebelum-sebelumnya selalu pengen mampir tapi ujung-ujungnya ga jadi. Nah, pada Hari Senin kemarin barulah jadi, alhamdulilahnya bisa mampir sebelum bablas ke Purworejo Kota. 

Memang kalau dari luar itu bentuk tokonya kayak tertutup gitu. Warna daun pintu sekaligus pagarnya adalah hijau tosca. Tapi sebagai penanda bahwa tokonya buka adalah ada tulisan 'buka' nya. Makanya Mbul akhirnya masuk. 
























Nah, Mbul ke dalam seorang diri aja, soalnya Tamas mau nglatih Mbul biar lebih berani gitu beli-beli sambil tanya-tanya kayak reporter hahahah....Soalnya selama ini yang lebih luwes kan Tamas, jadi kali ini Tamas mau liat Beby Mbul tuh bisa nawar apa nda hahahhaha...

Nah, setelah aku buka gerendel pager kecil yang ada di tengah-tengah searah dengan pintu masuknya, tak lama kemudian seorang Eyang keturunan Tionghoa Jawa keluar menyambut dengan ramah. Eyang tersebut langsung mempersilakan Mbul duduk diikuti dengan doggy longhair cihua-hua kecil berwarna brown jarak beberapa meter dari kakiku. "Dari mana Dek, kok pelat mobilnya huruf ini?" Eyang tersebut membuka pembicaraan sembari memanggil seorang pekerjanya yang sudah sepuh di bagian produksi lompong.








"Dari sini Ibu..." jawabku sopan...
"Wah jauh juga ya....di sini mudik kemana?" Beliau kembali bertanya yang lantas kujawab dengan menyebutkan sebuah desa kecil di ujung kabupaten. 
"O di sana sebelah mananya. Kalau sana mah yang sering ke sini Pak Ini..." obrolan terus mengalir dan aku hanya he em-he em aja soalnya anaknya pemalu hihi. Untung saja Eyangnya luwes dan ramah banget jadi aku ga sampai kikuk atau kehilangan kata-kata, yang penting senyum orang udah merasa dihargai kan kalau diajak ngobrol kitanya nyimak hehehe...

Akhirnya tak lama kemudian, Pekerjanya tadi datang membawakan 15 pcs kue lompong hangat fresh baru keluar dari dapur. Sembari itu pula si Eyang membantu meletakkannya dalam kardus ukuran sedang dan mengikatnya dengan rafia. 1 pcs-nya dikenai harga Rp 7000,- dan ini cocok untuk oleh-oleh atau buah tangan.

"Ngatos-atos kondure ngilen nggeh Dek...."
"Nggeh, Ibu. Matur nuwun..."
"Sami-sami."














Aku pun beranjak pamit dan langsung disambut ketawa oleh Tamas. Dia bilang...wuw cemen masa Mbul ga foto ownernya di dalam sambil foto proses pembuatan kue lompongnya. Lha piye siiiie. Aduh aku ndredeg lah...Mbul kan pemalu anaknya. Coba kalau mlebuwne karo Tamas, huft. 

Akhirnya ku hanya bisa masuk sambil lanjut duduk di jok tengah dan membuka 1 bungkus kue lompong dan menggigitnya sampai pipi penuh. Nyum...nyum....legitnya kue lompong dan kacang tanahnya membuat Mbul tambah chubby aja hahahhaha....

"Kue Lompong King Kutoarjo"
Jl Pangeran Diponegoro 159, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah

4 komentar:

  1. Is that a kuih made from rice? Looks so exotic and yum!

    BalasHapus
  2. Kayaknya di kampungku ada yang mirip mbak dengan kue lompong ini, cuma isinya yang beda. Di kampungku isinya pakai kelapa dan gula jawa. Jadi penasaran sama rasanya hehe

    BalasHapus
  3. Aquí los llamamos tamales. Hay de carne, choclo, verduras, queso, dulces y varias opciones más...

    Abrazo hasta vos, amiga Mbul, Saludos a los gatos.

    BalasHapus
  4. Kliatannya agak serem Krn hitam, tapi ternyata enaaak dan lmbuuut ya nit. Kalo mirip kueku, aku pasti doyan ini. Isian kacang itu selalu enak kok.

    Baru tau kue lompong. Kalo ga baca tulisanmu ya g bakal tau ada kue ini 😁😄

    BalasHapus

I'm Mbul. Thanks for visiting here and dropping by. Your comments are always appreciated. Happy blogging ฅ(^・ω・^ฅ)