Assalamualaikum wr wb...
Akhirnya agenda utama Mbul en Tamas pulang kampung sampai juga di tanggal 27 Oktober 2023 yang bertepatan dengan slametan nguwisi Mbah Kakung. Nguwisi itu kalau dalam bahasa jawa artinya nyewu atau 1000 hari meninggalnya Mbah Kakung. Dan kami ternyata udah harus ndisiki bali (muleh) dari seminggu sebelumnya dikarenakan ngurus banyak hal. Nanti kendurinya tanggal 27 Oktober 2023. Ngijingnya keesokan paginya.
Nah, untuk mengabadikan moment, maka kayak biasanya Mbul akan nulis tentang kesibukan masak-masak untuk kendurinya. Seninnya kan anak lanang satu-satunya dari Mbah Kung (baca : Tamas) udah sibuk belikan 2 ekor kambing jantan untuk nglengkapin menu slametan. Jadi selama 4 hari itu embeknya kudu diramban dulu biar gemuk. Jadi Tamas ada agenda ngarit untuk pakan kambingnya wkwkwk.
Untuk persiapan slametannya sendiri rupanya memang memakan waktu yang ga sebentar. Perlu beberapa kali tahapan karena menu yang akan disajikan dimasak sendiri oleh sedulur dan tetangga yang dipasrahi lagan. Pemberitahuan pembagian tugas lagannya udah dimulai sejak seminggu sebelumnya. Nanti akan di-dum siapa saja yang pasar, siapa saja yang kebagian ngurus kambing, siapa saja yang masak dan lainnya.
Hari Selasa adalah mulai momentum masaknya. Dari yang keringan dulu sampai yang ribet-ribet. Yang keringan mulai dari kerupuk udang, rempeyek, baru kemudian serundeng. Kelapanya sudah dipetikkan dari kebun sendiri sekalian minta slumbatkan sama Paklek tetangga. Rabu mulai bebikinan kue-kue. Di adat kenduri nguisi tempat Tamas, kue yang harus ada itu diantaranya apem, kupat, awug-awug, pisang uter, lanthing, timun, uli atau ketan. Ager-ager tambahan aja. Bikin dari ager-ager swallow yang warna merah. Semalam dibikin, esokannya udah jadi. Udah mulai ngirisin kentang juga buat peranti sambel goreng kentang. Nanti lainnya nyusul esok harinya.
Pas pagi hari Kamisnya, Tamas udah kumpul bareng Bapak-Bapak (sedulur dan tetangga buat menyembelih kambingnya) dan nanti akan dibikin beberapa macam menu, diantaranya gulai kambing dan oseng kambing pedas. Nanti ada sebagian yang dimaem bareng-bareng, ada pula yang buat isian menu kenduri. Yang ini akan diplastik lagi biar ga tumpah dan ngenai sayur dan lauk lainnya. Itu memang menu utamanya sih. Selain tentu saja ngingkung ayam jago buat isian kenduri.
Oiya, pas habis nyembelih mendo (kambing), Para Bapak-Bapaknya juga dijamu dulu dengan sayur pagi (buat sarapan). Ada sayur thewel atau gori, ayam goreng, serta tahu berontak.
Untuk menu lainnya, hari H kenduri langsung gotong royong masak sayur dan lauknya. Ada mie goreng jawa, sambel goreng kentang (tahap finishing), semur ayam, ayam goreng, telur rebus, tempe goreng, dan snack.
Untuk snack itu ada kupat, apem, pisang uter, singkong cimplung, sama awug-awug. Mbul juga ikut bantuin masuk-masukin ke dalam mika di atas nasi dalam cethingnya lho. Nanti habis asyar, baru kenduri siap dibagikan kepada para peserta kenduri yang terdiri dari Bapak-Bapak dan para pemuda desa dengan dipimpin oleh sesepuh desa atau Pak Kaum.
Acara malam hari sehabis isya tinggal tahlilah aja. Pesertanya Bapak-Bapak juga. Dan untuk menu snacknya adalah snack piringan. Ada kue lapis legit, tahu berontak, ager-ager, cake pisang, sama apem. Alhamdulilah acaranya lancar. Mudah-mudahan bentuk bakti Tamas buat Mbah Kakung sampai dan diterima oleh Alloh Swt dan ini menjadi pahala buat Mbah Kung, amin amin ya Robbal Alamin (Tulisan dan foto milik Mbul Kecil, www.gembulnita.blogspot.com)