Assalamualaikum wr wb...
Hallo....hallo...hallo. Jumpa lagi dengan Beby Mbul Nita di sini. Apa kabarnya Teman-Teman semua? Semoga selalu dalam keadaan baik ya. Ga terasa, September berjalan dengan cepat saja. Sekarang sudah memasuki akhir bulan. Sebentar lagi Oktober...lalu November lalu Desember. Bulan-Bulan berakhiran 'ber'. The years go by and time just seems to fly....
Memasuki pekan terakhir Bulan September, menu-menu di rumahku masih tetap sama. Andalannya adalah masakan rumahan. Yang masak aku sendiri. Kadang dibantu dengan Suami. Tapi seringnya aku sendiri, Suami yang belanjakan. Ketjuali pada saat hari Minggu tiba, barulah kami ada kesempatan buat jalan-jalan. Biarpun cuma di sekitaran rumah saja, tapi rasanya senang. Kalau dengan yang disayang akan selalu senang bukan? Hihihiw. Nanti bonusnya sekalian makan di luar ฅ(^・ω・^ฅ)
Kalau menu harian, aku memang lebih senang masak sendiri. Aku masak menu yang simple-simple saja. Alhamdulilah semua suka. Mereka akan makan masakanku dengan lahap tanpa sisa. Sebuah kebahagiaan tersendiri yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sederhana ya hehehe.....
Seharian kemarin, cuaca di tempatku lumayan hangat. Matahari bersinar penuh seperti enggan beranjak dari tempatnya. Menggantung indah di sisi langit, singgasana tertinggi, menyemburatkan sinarnya yang keoren-orenan seperti jeruk. Sementara gumpal-gumpal awan di atasnya tampak seperti cotton candy. Baru sekitaran Asyar, cuaca berangsur adem. Semilir angin berhembus lembut membelai pipi, menerbangkan dedaunan dari arah pohon mangga yang berdampingan dengan tanaman anggur yang merambat.
Kubuka pintu depan rumahku dengan perlahan, diam sejenak di terasnya, mengamati ikan yang hilir mudik dengan riang. Sememtara suara grujugan di atasnya terdengar kencang. Kuambil segenggam pakan yang ditaruh dari dalam galon Le Minerale yang dilubangi sedikit~tempat untuk menampung pakan. Kusebarkan butiran-butiran kecilnya yang berwarna cokelat diantara kerumunan ikan yang berwarna kuning. Ikan-ikan pun menyambar dengan cepat. Mulutnya menganga lalu mengerjap lucu. Menelannya dengan cepat, membiarkannya masuk ke dalam perut mereka yang gendut. Berebut kembali jika genggaman pakan kulepas, begitu seterusnya sampai mulut terasa penuh. Lalu gelembung-gelembung udara mulai muncul satu per satu di sekelilingnya.
Seekor anakan yang semula masih telur, kini perlahan tumbuh sehat dan gemuk. Berenang kesana kemari mengikuti induknya yang lucu, semok semlohai. Begitupula kawan-kawannya yang lain yang sudah nampak anteng setelah dalam keadaan kenyang. Biasanya, pakan yang lebih lezat lagi akan diberikan pada saat weekend tiba, Sabtu Minggu untuk 1 ember kecil ikan lunjar atau wader segar. Mereka akan berebut dengan riang. Berlomba mencucupi ikan-ikan kecil yang dihamburkan. Senang melihatnya seperti sebuah hiburan. Kucing-kucing liar pun turut senang menikmati pemandangan ini. Beberapa diantaranya, kucing-kucing berjenis kelamin jantan yang seperti memproklamirkan diri (tanpa diminta) untuk ndekem dengan indahnya, beristirahat di atas granit yang adem sambil mata merem-merem. Sepertinya sudah pada menganggap rumahku sebagai rumah mereka sendiri...Aaaaa Kucing-kucing koplak #kemudian elus-elus kucingnya, karena gemes. Pernah ada yang oranye, abu-abu lorek-lorek, cokelat lorek-lorek, kuning putih, dsb. Ah, membagi sedikit kesenangan dengan kucing tak ada salahnya, bukan? Kucingnya lucu pula agak bulat wajahnya, hihihi...
Ikan-ikan sebelumnya lebih beraneka ragam, ada bawal pacu, bawal putih, parrot, peacock bass dan arrowana putih. Tapi karena pernah satu kali sedang sibuk bolak-balik ke kampung halaman ngurus kepergian Suami ke Arab Saudi, jadi airnya sempat kena kaporit tinggi. Jadinya pada mati semua....sedih ya. Akhirnya sebulan kemudian ikannya diganti jadi arrowana kuning yang sakdemplon-demplon lehor kayak Beby Mbul Nita, ledek Suami padaku selalu gitu hehehe...
Sore itu aku berencana untuk mengolah sisa bahan makanan yang ada di dalam kulkas. Sekantung plastik perintilan untuk sop. Menu yang adik banget. Kesukaannya Adik. Ada kentang, wortel, daun bawang, kubis, tomat, dan juga baso ayam. Bumbu dasarnya hanya pakai bawang putih, bawang merah, dan kemiri. Nanti bawang putih dan kemirinya disangrai dulu. Lalu bawang merahnya diiris tipis dan digoreng cepat supaya aromanya wangi. Habis itu semuanya diuleg, ditumis untuk dimasukkan ke dalam kuah sop. Kali ini aku hanya memakai baso ayam saja. Sedangkan ayamnya baru dibelikan Suami pada keesokan paginya atau Kamis, 19 September 2024. Jadi baik Rabu maupun Kamis, aku masak sop hihi. Rabu sop baso ayam bening. Kalau sekarang sop baso ayam bening tambah ceker dan kepala. Hmmm....itu request Suami yang senang banget kalau sudah kumasakin ini. Ga pernah bosen, malah pengennya dimasakin terus. Beli makanan matang di resto itu kami jarang. Paling Hari Minggu doang waktu kami berempat ada kesempatan jalan-jalan. Selebihnya masakanku. Suami emang pengennya selalu dimasakin aku. Dimasakin ama tanganku yang kalau kuperhatikan sendiri malah lebih mirip sama ayam ini ya, montok gitu hahahha...*canda.
"Makanya Dek Nita pinter masak ya, terlihat dari tangannya sih", ledek Beliau sambil megangin ke pantad ini tiap kali lagi diriku sibuk memasak ???? ฅ(^・ω・^ฅ)
Oiya, selain sop baso ayam bening, aku juga sempatkan waktu buat bikinkan tempe anget. Bumbunya simple saja. Hanya bawang putih, ketumbar dan garam yang diuleg, jangan lupa dikasih air. Celup-celupkan tempenya, setelah sebelumnya digaris-garis agak jeru pada kedua sisinya. Nanti didiamkan sebentar agar gurihnya meresap sampai ke dalam. Tempe kumasukkan dalam minyak baru yang agak banyak supaya warnanya cantik, kuning keemasan. Begitu matang, tempe kutaruh di dalam piring, sementara Suamiku menguleg sambal bawang. Sop, tempe anget, dan sambal bawang. Nikmatnya bukan kepalang. Tak lupa penutup es buah disertalan. Suami yang membelikanku sepulang kerja. 2 kantung es yang berwarna pink karena ada buah naga dan siraman kental manisnya....Segar...
Es buah sudah jarang kuminum dalam beberapa bulan terakhir. Tapi malam kemarin, Suami membelikanku, hehe. Sekali-kali minum tak apa-apa kan? Kuminum setelah intermitten fasting di luar jendela makan yang kuterapkan. Jadi nothing else matter ya.
Es buah kuletakkan dalam mangkok njembluk berwarna putih dan kubawa langsung ke ruang tengah setelah selesai memasak sop dan menggoreng tempe. Saatnya maem lesehan. Es diminum belakangan tapi tak langsung habis dalam sekali teguk, sruput-sruput sedikit, nanti sebagian dikulkas lagi, hehehe. Kalau sekaligus habis peyudnya fulltank Sayang hihi..
Kali ini es buahnya tampak cantik ya. Tak ada cincaunya. Biasanya kalau ada cincaunya warnanya akan terlihat lebih gelap. Padahal cincau enak, tapi bikin warnanya jadi gelap hehe. Nah, yang ini isiannya hanya kerokan melon, buah naga, agar-agar merah, alpukat dan juga apel. Warnanya benar-benar cantik...Masih ada mangga harum manis pula dalam kulkas. Tapi itu dikupas dan dipotong saja. Kalau sebelumnya baru ada melon dan pepaya juga semangka waktu maem bebek kemarin.
Menu-menu masakan akhir bulan biarpun sederhana, tapi kalau dimasak dengan cinta, rasanya enak ya. Andalanku itu, sop, tempe, sambel. Begitu saja udah enak. Seadanya tapi enak. Kalau pas belum belanja sayur, aku bisa petik langsung sayur yang kutanam dalam pot. Misalnya kelor untuk beningan nanti lauknya ikan goreng. Itu juga enak banget. Ditambah sambel bawang bikin nafsu, hehehe...
Ada lagi 1 alternatif menu lainnya yang paling favorit di rumahku. Apalagi kalau bukan sambel tempe. Karena serumah pada suka sama tempe. Terutama Kakak. Tentunya tempe bikinanku. Kakak sukaaaa banget itu. Gurih katanya. Kalau sambel, aku diajarin dulu sama Suamiku. Nanti aku yang goreng tempenya. Suami yang mengoreksi rasa, berapa kira-kira takaran cabai yang pas....juga perbawang-bawangannya.
Tempe untuk sambel ini enaknya pakai yang belum patio jadi. Kurang lebihnya saat kacang kedelenya masih agak menyembul. Jadi masih fresh gitu, enak, ga begitu hacemmm... Diuleg bareng bawang merah agak banyakan, bawang putih secukupnya aja, cabe merah keriting, dan terasi yang digoreng sebentar. Rawit 1 saja, atau ga pakai sama sekali, lebih enakan cabe keriting Nanti jangan lupa ditambah garam atau Ajinomoto sediki aja bila suka...Bila ga yaudah skip aja. Sambel tempe diuleg masih ada tekstur, jadi kacang kedele buletnya masih nyembul. Itu akan lebih terasa. Terasinya pakai dikit. Hmmmm...dicawuk bareng nasi anget. Nikmatnya sambal tempeku ini....
Okey, kucukupkan sekian dulu tulisanku kali ini. Semoga hari Teman-Teman semua selalu menyenangkan ya.
4 komentar:
You are so talented at drawing! The mangos look ripe and sweet.
Hello,
Love the pretty flowers, the kitty and the sketches. The food looks delicious.
Take care, have a wonderful day and a happy weekend!
...Mbul, the orchids always attract my eye. I wish you a wonderful weekend.
Kelihatan enak2 makanannya
Komentar baru tidak diizinkan.