Ternyata Jumat ini adalah 'tanggal merah'. Mengapa sekarang aku begitu pelupa ya....Tapi kali ini aku hanya ingin meng-update blog saja, entah jari ini akan menuliskan apa. Menuliskan sesuatu yang tidak ada arah dan tujuannya, hahaha... Maklum sedang blank. Eh, tidak blank-blank amat sih. Melainkan pikiran sedang terpecah menjadi beberapa bagian. Di luar pekerjaan rutin setiap harinya.
Okey, tadi aku ingin bilang bahwa di luar rutinitasku yang seperti biasa, sebenarnya aku sedang memulai aktivitas membaca buku lagi. Aku sedang membaca buku yang super tebal. Halamannya ada 400 lembar. Jadi aku membutuhkan konsentrasi tinggi supaya aku bisa menikmatinya sampai halaman terakhir. Ya sebab nantinya kesan-kesanku pada buku ini akan aku tuliskan di blog. Judulnya apaan? Tunggu tanggal mainnya! Yang jelas buku ini bercerita tentang kerajaan di waktu lampau dan berbentuk prosa (mungkin lebih ke dongeng kolosal atau suatu cerita rakyat). Tapi itu nanti. Sebab aku memang lama dalam urusan membaca.
Oh ya, tadi aku juga mau bicara soal tanggal merah kan?
Malam sebelum menjelang hari libur selalu menjadi waktu paling menyenangkan diantara semuanya. Setelah pekerjaanku beres, malam ibaratnya adalah bonus. Bonus untuk aku bisa bersantai. Meski malam jumatku kemarin sempat dikacaukan oleh kegaduhan suara kucing yang sedang bercinta di atas plafond, namun segera saja kusumpal kedua telingaku dengan menggunakan headset supaya moodku tidak berantakan, LOL!
Tipis-tipis aku mendengarkan lagu di youtube hingga seperti terbang melintasi waktu...lalu hatiku terasa sejuk, seperti diayun-ayun. Lagu favoritku adalah lagu-lagunya Sania Twain. Lagu yang harusnya menjadi lagu di era-era Ayah dan Ibuku. Tapi entah kenapa aku suka sekali lagu-lagu Sania. Lagunya kebanyakan romantis. Ada beberapa judul yang mempunyai tempat di hati karena nadanya begitu indah. From This Moment dan You've Got The Way. Itu lagu Sania yang paling aku suka. Tidak pernah bosan aku mendengarnya. Mandy Moore juga aku suka. Tetap yang judulnya I Wanna Be with You. Mendengarkan sambil santai rasanya kuping seperti dibelai dengan lembut...Ya hanya dengan mengenakan kaos oblong saja, rambut digerai, lalu kujatuhkan kepala di atas bantal. Setelahnya, dengan sendirinya aku akan terbawa ke mesin waktu.
Jumat biasanya akan dimulai dengan sesuatu yang agak sibuk di jam-jam 8 pagi. Si Adek akan dipijat Mbah Urut. Begitu pula si kakak kalau pada hari sebelumnya ia kecapean karena minta ditemanin aku main. Setelah itu akan ada kebiasaan Tamas untuk membeli nasi kuning yang berlokasi di samping masjid sambil nylimurke si kakak biar ndak klayu ikut Mbah tukang pijit naik motor. Nasi kuning untuk sarapan. Isinya telur pindang manis, bihun goreng, mie goreng yang ada kubisnya, juga orek tempe. Itu saja sudah membuat kenyang. Walau jika dibandingkan dengan nasi kuning buatanku yang waktu itu aku masak dengan menggunakan rice cooker, tentu masih jauh lebih gurih buatanku. Tidak kelembekan. Soalnya kalau nasi kuning kelembekan aku malah jadi terbayang bubur. Bubur warna kuning. Agak geli aku membayangkannya.
Siangnya, biasanya tinggal menengok saja apa yang ada di dalam kulkas. Ya, tidak ada yang surprise juga sih...karena adanya juga hanya bayam, bayam, dan bayam. Bayam untuk dibuat sayur bening yang dicampur dengan jagung manis, wortel, dan tomat. Simple sekali. Maklum aku hanyalah seorang wanita sederhana yang cara masaknyapun sederhana, jadi ya begini lah aku apa adanya #hahaha....
Selain itu paling lauknya hanya ada tempe atau tahu goreng saja, ditambah dengan sambal. Kalau ada pisang goreng akan terasa lebih enak lagi, walau gorengnya terlanjur gosong. Eh, tapi sempat tercetus ide bahwa makan pisang goreng sambil dicocol sambal mungkin enak kali ya. Biar terasa seperti makan pisang mulu bebe dari Maluku...hihihi
Terus masih ada sop buah juga. Dibeliin si Ayank Tamas buat segar-segar. Sop buahnya ada yang belikan dari kedai langganan. Lokasinya ada di depan Indomaret. Satu gerai minimarket yang sangat menjamur di negara kami. Nah sop buah di situ, entah kenapa adonan siropnya itu enak dan wangi. Terus sambil dicampurkan juga dengan manisan kacang merah yang kemarin masih nyisa. "Glek...glek...glek!" Seger!
Sorenya iseng memanfaatkan sisa nasi dingin yang sudah pera untuk dibikin nasi goreng jawa. Bumbunya minimalis saja, tidak perlu terlampau pedas. Malahan lebih banyak cabe keritingnya ketimbang cabe rawitnya. Cuma untuk merah-merah saja karena kali ini tidak aku pakaikan kecap. Sebab pengalaman pakai kecap seringnya jadi nampak basah sekali. Lembek. Karena kan aku sukanya nasi goreng itu yang pera ya. Juga dikasih belacan sedikit, supaya makin sedap. Garnisnya pakai timun saja. Juga telur yang tidak sempat kufoto sebelumnya.
Nah, demikianlah updatean suka-sukaku kali ini. Nanti nulis yang agak 'niat' seperti biasa di review buku atau film :D.