Rabu, 06 Juli 2022

Review Nanachan, Mariko Okimura



Sinopsis Nanachan, Mariko Okimura

Nanachan adalah gadis cilik yang ceria. Umurnya baru belasan tahun dengan rambut panjang dan tubuh mungil menggemaskan. Ia selalu bersikap manis dan penuh semangat. Meskipun demikian, ia punya kebiasaan aneh yaitu ketika sedang deg-degan, panik, atau tegang, maka yang akan terjadi adalah bersin-bersin tak berkesudahan. Padahal ia sangat ingin menjadi penyanyi. Bagaimana bisa ia mewujudkan impiannya itu sedangkan ia saja punya alergi bersin.




Suatu kali, saat Nanachan dan teman sekelasnya Elly akan menghadiri konser penyanyi wanita idola mereka yaitu Seiko, bangku yang tersisa di panggung tinggal 2. Bangku tersebut berada di deret paling depan layaknya bangku yang diperuntukkan untuk tamu kehormatan. Karena saking polosnya Nanachan, maka ia mengajak Elly untuk duduk di sana. Elly sendiri merasa enggan karena mungkin bangku tersebut sudah ditag orang lain. Benar saja, seorang Oma-Oma berkacamata kemudian datang menghampiri mereka dan menasihati supaya lekas minggir. Elly yang anaknya canggungan tentu saja mengajak Nanachan pergi, tapi Nanachan bersikeras untuk duduk di sana sebab sudah lebih dulu datang ketimbang si Oma. Saat itulah keduanya kemudian dihardik oleh ajudan si Oma untuk cauw. Sebab si Oma memang tamu kehormatan acara konser Seiko. Nanachan yang merasa itu tidak adil kemudian bersungut-sungut dan pulang. Tak tahunya mamanya sedang kedapatan bertelepon dengan si Oma yang ternyata adalah Nenek Nanachan. Selama ini hubungan Oma dengan Mama memang kurang okay, karena si Oma ini sebenarnya ingin menjadikan Mama seorang penyanyi cuma tidak pernah kesampaian. Makanya Mama Nanachan kabur dari rumah dan memilih menikah dengan pacarnya yang kemudian melahirkan Nanachan. Akhirnya Mama jarang bertemu dengan Oma. Nah, Omanya sendiri ternyata adalah seorang produser yang kerap mengorbitkan seorang seseorang menjadi penyanyi besar. Tapi setelah Nanachan remaja, Mama berhubungan baik kembali dengan ibu kandungnya.

Suatu kali, saat Oma dan Mama sedang bertemu di restoran, tak sengaja Nanachan membuntuti mereka. Akhirnya ia tahu bahwa si Oma adalah neneknya. Wah...bak gayung bersambut dong karena Oma yang produser ini harusnya bisa mewujudkan impian Nanachan sebagai penyanyi. Padahal Nanachan sendiri anaknya agak sebel sama si Oma karena emang Oma wataknya keras atau bawel hehehhe... Dan Mamanyapun belum terlalu mengijinkan Nanachan terjun ke dunia showbiz yang terkenal agak keras ini #saling sikut-sikutan agar mendapatkan atensi. Namun apa boleh buat. Nasi telah menjadi bubur. Berkat pesonanya yang demikian shining, Nanachan mampu terjun ke sana dengan sendirinya, bahkan dilirik oleh banyak production house untuk menjadi talent dan bintang iklan. Nah, di sini akhirnya Nanachan dianggap pesaing oleh rekan sekelasnya Cornelia yang sudah lebih dulu jadi penyanyi. Juga Wanda seniornya di bidang tarik suara yang juga tidak begitu menyukai pribadinya yang terkenal periang tapi punya satu kekurangan yaitu alergi bersin ketika terkena debu atau dalam keadaan tegang (deg-degan). Makanya hal tersebut kayak dijadikan senjata bagi Cornelia dan Wanda untuk membuat Nanachan tidak betah menjadi penyanyi. Lantas bagaimana upaya Nanachan agar bisa menggapai impiannya itu meskipun banyak yang menganggapnya rival, padahal Nanachan sendiri tidak pernah menganggap mereka demikian. Saking husnudzonnya ia, maka tidak pernah sedikitpun dalam pikirannya untuk mengganggap teman-temannya musuh. Ia berpikir setiap manusia itu tidak ada yang pure jahat atau rese. Tapi pasti ada kebaikannya. Meski demikian, ia selalu tersenyum saat sering dijadikan lelucon oleh kedua temannya itu, misalnya dicemplungin cincau di dalam bak mandi tempat ia sedang berendam saat membintangi iklan sampo, lalu direcoki lagi saat membintangi iklan bumbu dapur dan pakan kucing, dihasut Wanda yang mengatakan pada awak media bahwa Nanachan bersikap kurang baik padanya padahal Nanachan sama sekali tidak melakukan hal apapun pada Wanda dsb. Tapi Nanachan sendiri tidak pernah membalas. Ia yakin bahwa setiap orang pasti memiliki sisi baik, atau mungkin teman-temannya yang menyebalkan itu memang punya battlenya masing-masing di kehidupannya sehingga menjadikan mereka begitu annoying. Nanachan sendiri berusaha melakukan pendekatan dengan merangkul mereka, bersikap baik pada mereka meskipun kadang ia dipermainkan (dibuat lelucon dll). Bahkan tak jarang Nanachan bersikap sebagai hero ketika teman-temannya itu berada di titik terendahnya masing-masing.  







Review Pribadi dariku :

Komik lawas ini memang masuk dalam serial candy's makanya tipikal gambarnya manis-manis. Sesuai ama tipikal gambar kesukaan Beby Mbul yang emang kiblat gambarnya lebih ke serial cantik tapi yang modelan komik jadul. Ya kayak Nanachan, Pansy, Rose of Versailles, dan Candy-Candy ini. Dengan model penggambaran wajah si tokoh utama cewek berpipi tembem, bermata bulat, dan bertubuh mungil juga pembawaan ceria dan bersemangat. Persis Beby Mbul banget kan gegegegk...#canda..








Komik ini terdiri dari 2 chapter dengan pembahasan utama seputar impian menjadi penyanyi. Tapi aku memang ga gitu perhatikan ceritanya banget sih karena bagiku topiknya agak berat haha.....Cuma aku lebih menikmati ke gambarnya aja yang manis-manis gitu jadi betah buat buka lembar demi lembar halamannya sampai tamat. Bagaimana aku memperhatikan betul penggambaran wajah tokoh-tokohnya, baju yang dikenakan yang kebanyakan rumbai atau renda, aksen bunga-bunga, dan lainnya. Terasa cheerfull saja dan menarik karena tiap membaca komik memang hal tersebutlah yang menjadi poin utama bagiku ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I'm Mbul. Thanks for visiting here and dropping by. Your comments are always appreciated. Happy blogging ฅ(^・ω・^ฅ)