Jumat, 04 April 2025

Kandang Ingkung Jogjakarta 🩷



Assalamualaikum wr wb....
We are going to Jogjakartaaaaaaaa....Yeayyyy!!! Mbul, Tamas, Kakak, dan Adik diajakin mlampah-mlampah ke Jogja nih sama Budhe-Pakdhe, Mas Z, Bapak dan juga Ibu. Kami berangkat rombongan 2 kloter. Bapak ikut kendaraanku ama Tamas, sedang ibu ikut kendaraan Pakdhe-Budhe iring-iringan. Kami jalan pagi-pagi betul tanggal 3 April 2025. Liwatnya arah-arah Jalan Daendels, nanti tembusnya Wates Kulon Progo en then Jogja. Udah pesen penginepan juga buat bobok sama-sama, tapi sebelum nyampe lokasi mau maem siang dulu niw di Kampung Ingkung, Resto & Kopi.






Kurang lebihnya menuju dzuhur, sampailah kami di lokasi Kampung Ingkung yang ternyata areanya udah masuk-masuk ke arah perbukitan. Suasananya begitu adem karena dikelilingi rumpun bambu jadi menyerupai hutan kecil gitu... Terus jalannya juga sedikit meliuk-liuk, naik-naik ke arah tanjakan. Lebih tepatnya di Daerah Jitengan, Balecatur, Gamping, Sleman, Jogjakarta.  

Konsep Kampung ingkung ini berupa pendopo kayu-kayu gitu dan kebanyakan berupa lesehan. Modelnya semi outdoor jadi bisa menikmati keindahan alam juga. Menu utamanya adalah ingkung, sayur ndeso yang rasanya wenak, juga cemilannya dan kopi-kopian. Mirip-mirip Kopi Klotok sih karena ada pisang-pisang yang dijajar-jajar gitu tapi yang ini lebih dihighlightnya memang di menu ingkungnya.







Karena kami datangnya banyakan maka yang dipesen pun untuk banyakan orang. Kami pilih ingkung ayam original udah sama oseng jantung pisang dan oseng daun katesnya. Tersedia pula lalap dan sambel bawang. Cuma karena takiran (wadah osengannya), maka akhirnya pesen lagi oseng jantungnya seporsi lagi buat maem bareng-bareng. 

Terus pesen pula garang asem bambu, 2 porsi piringan tempe mendoan, 2 porsi piringan pisang goreng manis, serta 1 porsi dadar jagung manis. Minumannya, es jeruk manis, es teh manis, teh anget, es kelapa muda, juga kopi. Khusus kopi ini yang nyobain Bapak ama Pakdhe. Kalau yang lain ga ngopi. Kopinya itu nuang ndiri ke cangkir dari cerek yang dijerang di bagian tengah. Yang ini bayarnya seiklasnya.... Nah, sembari nunggu menunya diproses, maka kami bisa sholat dulu atau leyeh-leyeh ngadem menikmati semilir angin diantara rumpun bambu yang mengelilinginya.



























































Singkat kata, beberapa menit kemudian menu pesanan kami pun datang satu persatu. Pertama ayam ingkungnya, selanjutnya garang asem ayam bambu, aneka minuman, juga piringan gorengannya. Ada tempe mendoan + sambel kecap, dadar jagung, dan pisang goreng manis.

Untuk Ayam ingkungnya, dia ga digarang ya. Jadi yang duduhan gitu. Atau model kuah areh original poenya. Pakenya ayam kampung utuhan 1 ekor. Ukurannya sedeng. Tekstur dagingnya empuk amoh ga keras sama sekali, kulitnya juga lembut. Nasinya model bakulan. Jadi karena disatuin begitu, maka diwadahinnya pake tampah yang dialasi dengan daun pisang. Rasa ingkungnya meresep bumbu, dimaem bareng oseng jantung pisang, oseng daun kates, hmmmm...nikmatnya.... Oseng jantungnya nikmat, oseng daun katesnya juga mantab. 2 oseng-oseng sayur kesukaan aku nih.

















































Kalau garang asem ayam bambunya, dia diwadahin bambu panjang gitu, dan masih panas howwwt. Rasanya agak pedes dan lunak. Enak kok. Untuk cemilan mendoan, dadar jagung manis dan pisang gorengnya renyah anget gitu. Paling suka sih ama pisang gorengnya. Enak....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I'm Mbul. Thanks for visiting here and dropping by. Your comments are always appreciated. Happy blogging ฅ(^・ω・^ฅ)