Assalamualaikum wr wb....
Hallo....hallo....hallo. Jumpa lagi denganku Beby Mbul Nita. Kali ini Aku mau nulis tentang kulineranku bersama Tamas, Kakak A dan Adik waktu singgah sebentar di daerah Slawi Jumat malam kemarin (10 Oktober 2025), yang mana di situ merupakan sentranya kuliner cempe atau kambing muda Istilahnya kambing balibul atau batibul (balibul itu cempe bawah lima bulan, sedangkan batibul itu cempe bawah tiga bulan). Tapi kebanyakan balibul sih. Yang sering ada di kedai-kedai sate Slawi. Yang pasti dagingnya masih empuk ga keras. Juga ga prengus kalau pintar ngolahnya.
Jadi pas liwat Slawi itu kan udah sore tuw. Ya selepas asyar bisa dibilang. Makanya Tamas ajakin aku melipir dulu cari maem sate kambing, karena dia doyan banget ama yang namanya sate kambing atau segala macam kuliner perkambing-kambingan. Jadi tiap kali liwat sentranya yaitu area Tegal-Slawi, pastinya aku diajakin Suami nyate kambing dulu. Nanti di kedai-kedai sate kambingnya ini, selain ada sate sebagai menu utamanya, juga akan ada olahan kambing lainnya seperti tongseng kambing, gulai kambing, sop kambing, dan lainnya. Jadi variatif. Cuma emang kalau liwat Slawi, Tamas tujuan utamanya adalah ngajakin aku nyate kambing.
Jadi, singkat kata singkat cerita, kami sampailah di daerah Slawi, dan mandeg di Warung Sate Bu Tomo yang sebelah kali pas. Kami nyampe sana langsung disambut dengan gerimis tipis-tipis, makanya pas banget jika kami mandeg dulu sebelum melanjutkan perjalanan, sekalian nanti sholat Asyar juga kan? Setelah parkir kendaraan, kami langsung menuju ke dalam dan tak sabar ingin mencoba kelezatan sate kambingnya, juga menu-menu lainnya.
Begitu masuk ke dalam, kami langsung menuju ke area meja kursi biasa dimana poisisinya itu berada di tengah-tengah abis etalase lauk Padangannya, karena di sini tuw selain sate kambing, disediakan pula masakan Padang sebagai alternatif menunya. Nah, selain meja kursinya ada yang berada dalam ruangan, ada pula yang berada di luar ruangan atau mepet kali pas juga area yang ber-AC (yang ini ditandai dengan adanya pintu sliding kaca). Tapi kami pilih duduk yang di Non AC aja, biar nanti begitu satenya datang masih tetep panas jadi enakeun maemnya, begitu saran Kangmasew padakuw. Kami lalu pesen sate kambing 15 tisik, beberapa ada yang ujungnya berupa hati kambing, nasi padang tapi sambal ijonya dipisah dengan lauk lele goreng + perkedel, tongseng yang aku request ga usah pedes sama sekali ama Mas-Mas Pramusajinya. Biar semuanya bisa maem. Untuk minumannya, Mbul dan Tamas pengen nyobain teh poci dengan gula batu (jadi nanti teh tubruknya itu akan ditaruh di dasar poci dari tanah liatnya, terus di cangkir tanah liatnya akan dikasih sebongkah gula batu. Pas cangkirnya di-jog/dituang banyu panas atau wedang umeb, maka tehnya akan berasa wasgitel atau istilah sininya wangi, panas, legit, tur kentel, mantaaabbbb. Lainnya kami pesen es teh manis, es jeruk manis, dan air mineral.
Sambil menunggu masakannya dimasak, Mbul ama Tamas ganti-gantian sholat asyar. Abis selesai sholat Asyar, langsung deh Mas-Mas Pramusajinya mengantarkan satu per satu pesanan kami dan menyajikannya dengan ramah tamah. Pertama minumannya dulu, baru abis itu nasi padang, sate kambing muda atau cempe, sate hati kambing, sambal kecap isi irisan bawang merah dan cabai rawit, juga tongseng kambing yang Mbul requestnya ga pedes sama sekali. MasyaAlloh mantab djiwa. Yuk saatnya review atuw-atuw..
Sate kambing mudanya enak. Empuk dan keratan dagingnya gede-gede, ada selipan gajihnya juga diantaranya selain beberapa yang ujungnya adalah hati kambing. Teksturnya itu kalau yang bagian daging agak chewy ya menuwll-menuwll, tapi empuk, ga keras sama sekali. Kalau gajihnya juga lebih kenyal lagi. Rasanya itu legit gurih untuk yang dagingnya kalau yang gajih lumayan gurih menandakan bumbu meresap dengan baik atau sampai ke dalam-dalam. Nah, ini dicocol bareng sambal kecap isi irisan bawang merah dan cabai rawit rasanya seger banget. Sate kambing yang dahar banyakan adalah Kangmasew, karena dia pecinta sate kambing. Begitu pula dengan sate hati kambingnya. Potongannya itu gede-gede. Ga pelid sama sekali. Terus ternikmat lainnya adalah tongseng kambingnya. Ini Mbul request ga pedes sama sekali biar bisa dimaem semua. Ada sih spicynya tapi diikit itu pun karena spicy merica. Kuahnya pekat agak kental, isiannya melimpah. Ada daging maupun jeroan kambingnya. Gajihnya juga ada. Tapi banyakan dagingnya deng. Terus sayurannya juga banyak. Ada kubis, wortel, tomat, irisan daun bawang, dan terakhir sebagai topping sekaligus yabg menpermanis dishnya iya taburan bawang merah goreng. Kuahnya seger menggiurkan. Isiannya pun banyak dan mantab. Enak dan gurih pokoknya.
Kalau nasi padangnya aku ngicip nasinya aja yang udah diguyur kuah gulai nangka, kacang panjang dan rebusan daun singkongnya. Karena Kakak sama Adik maemnya nasi putih yang ga diguyur kuah gulai padang, cuma lauknya padang yaitu lele dan perkedel mereka yang maem sebagai tambahan lauk selain mereka juga takdulangin dikit-dikit irisan dagingnya...
Terakhir minumannya juga enak banget, terutama bagian teh pocinya yang panas legit tur kentel...legitnya itu karena gula batu jadi cocok buat cuaca gerimis di luar sana. Untuk rate harganya sendiri, dia ada di tengah-tengah ya. Sesuai ama kelezatan menu-menunya dan juga kenyamanan tempatnya. Buat maem bareng-bareng keluarga tuw enak. Nyaman aja, karena tempatnya juga luas. Secara keseluruhan aku suka sih maem di sini. Kapan-kapan kalau lewat Slawi lagi, mampir kali ach...
Okey, segitu aja dulu kulineranku kali ini. Sampai jumpa lagi di menu masakan aku di tulisan selanjutnya.
See you and bye bye....




































