Kamis, 19 Desember 2019

Penganan Khas Lebaran di Tempat Keluarga Suami




Hallo hallo hallow...

Ng....ini postingan apa sih ? Lebaran masih lama, tapi penganan khasnya uda dipajang aja #hohoho. Sebenarnya, postingan kali ini dipersembahkan oleh kepengenan majang foto tape ketan yang kelihatan ijo-ijo itu. Ijonya cantik. 



Ngomongin Lebaran, ada beberapa kebiasaan yang berbeda antara di tempat Paksu (baca : Bumer) dengan di tempatku (baca : bapak ibuku). Tempat keluarga Pak Su di desa A. Sedangkan tempatku di desa B.

Kalau di tempatku, kue-kuenya itu lebih modern. Semacam nastar, kastangel, putri salju, dkk. Sedangkan kue-kuean di tempat Pak Su banyak yang tradisional atau istilahnya penganan khas. Enak juga sih karena jadi ga monoton. Di satu sisi, tetep bisa ngekepin toples kastangel (loh kok bisa gitu Mbul?), di sisi lain bisa ngerasain yang khasnya juga. Yaitu penganan yang jarang ditemuin di tempat lain.

Nah, karena kue lebaran yang modern udah biasa, jadi kali ini aku mau list yang tradisionilnya aja deh ya. 

Terdiri dari apa saja kah itu ? Let's cekidots ?

Tape Ketan

Tape ketan adalah grup penganan wajib yang seolah-olah kudu hadir di atas meja. Ralat, sebenarnya ga ada yang wajibin sih. Cuma emang Bumer sendiri yang dengan senang hati membikin itu. Bahkan sering pula aku dilibatkan, walaupun hanya sampai tahap masukin ke dalam plastik mikanya. Karena kalau dari proses awal bikinnya, rada njlimet tuh. Susah. Kudu sesuai step-stepnya, sehingga beneran jadi, yaitu menghasilkan rasa manis dan berair. Ga kecut-kecul Club. 

Seperti yang aku bilang tadi, tape lebaran khas tempatnya Pak Suami memang udah lebih kekinian karena menggunakan wadah plastik mika kecil-kecil. Nanti disajikannya tinggal dialasin piring, sedangkan sisanya bisa disimpan di kulkas. Soalnya kalau pakai daun pisang suka sobek-sobek. Kalau udah sobek dan jebol di beberapa sisi kan menjadikan lengket dimana-mana. Jadi rada riweh selain kadang ikutan layu kalau pakai daun tuh. 

Dari segi warna si tape ini sengaja dibikin cerah yaitu dengan menggunakan pewarna alami dari daun suji. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian agar banyak yang mencicipi. Biasanya, kan kalau yang khas dan 'mbedani' itu yang bakal laris buat dicicipi. Iya apa iya ? Jadi, walaupun agak rempong, tetap saja dibikin dan hampir selalu ga pernah absen ada di meja.




Emping Mendem

Emping mendem berdiameter lebih kecil daripada emping biasa. Bentuknya lebih padat, tebal, dengan tekstur yang agak keras. Dari segi rasa juga terbilangnya lebih pahit. Kalau emping biasa kan lebih ringan dan kesamar gurih dan asin. Kalau yang ini asin pahit. 'Klethuk-klethuk' gitu lah. 

Biasanya, yang digoreng di tempat Pak Su yang rasa ori alias yang belum dikasih sensasi apa-apa. Kalau di toko oleh-oleh kan ada tuh yang rasanya pedas manis. Tapi baik ori (asin doang) maupun yang ledas manis, dua-duanya aku suka.

Seriping Pisang

Seriping atau sriping ya penulisannya, ai tidak tahu #hoho. Tapi seriping pisang ini kalau di kota pasti disebutnya keripik pisang. Nah, kalau di kampung halaman ya disebutnya seriping alias sriping. 

Pisang biasanya dipetik dari hasil kebun sendiri. Jenisnya paling sering menggunakan pisang kepok. Dirajangnya pakai alat khusus ya, bukan pisau biasa. Ya karena kalau pakai pisau biasa, ngalamat keriting jarinya #pegel boook. Model rajangannya juga menyamping juga memanjang, walau kalau di toko kiloan ada juga sih yang rajangannya bulat kecil-kecil. Biasanya yang kecil-kecil udah dikasih gula pasir tuh sehingga jenisnya jadi seriping pisang manis.

Seriping pisang yang rasanya asin lebih diminati ketimbang yang rasanya manis. Pokoknya, sekali nyerok, itu tangan serasa ga mau berhenti buat meneruskannya ke dalam mulut #hedew Mbul perumpamaannya, qeqeqek. 

Kacang Bawang

Kacang bawang juga termasuknya yang sering hadir di meja tamu. Apalagi kalau judulnya mlicetin sendiri dan ga beli jadi yang ada di pasar hahaha...

Kalau yang ada di pasar kan udah ada tuh yang diplicetin dari sononya dan kita tinggal goreng. Tapi kalau kata Pak Su sih rasanya lebih enak yang mlicetin sendiri. Lebih mlenthis gitu lah. Walaupun rasanya lebih keras. 

Padahal kan PR banget ya kegiatan yang namanya mlicetin kacang bawang itu. Iya mlicetin kacang dari kulitnya yang direndem dengan air panas. Sungguh sangat melelahkan. Iya apa iya ? Yang sering ngalamin, pasti tahu deh rasanya #hohoho. Apalagi kalau bikinnya setoples gede. Ya Alloh itu pegel pegel deh tangan rasanya mau sengkleh. 

Tapi kalau udah mateng sih enak, apalagi yang baru mentas dari wajan yang mana irisan bawang putihnya berasa gurih-gurih asin, serasa jakpot pabila mendapatkannya di sela-sela timbunan kacang. Widih....maknyus deh !

Sagon

Sagon ini terbuat dari kelapa yang dibentuk kotak-kotak berwarna putih. Proses pembuatannya dipanggang di atas keren (baca : tungku). 

Karena agak repot bikinnya, biasanya Bumer tinggal pesen aja sih sama adeknya (tante juga berarti ya, yang kalau di Jawa disapanya Lik). Minta dibikinkan setoples khusus just for suguhan Lebaran. Nanti kalau sudah jadi tinggal diantarkan saja ke rumah, karena memang rumahnya lumayan berjauhan dengan rumah Bumer.

Sagon ada yang keras, ada yang renyah. Yang renyah jelas lebih enak. Apalagi kalau sebagian permukaannya ada yang gosong sedikit. Rasanya nagih juga karena ada sensasi manis-manisnya dari adonan parutan kelapa yang dipanggang secara tradisional.

Satu

Selain sagon, penganan khas lain di tempat Bumer yang warnanya putih adalah satu. Satu di sini bukan nama angka ya. Melainkan jenis makanan. Bedanya dengan sagon, satu terbuat dari kacang hijau dan gula pasir. Satu teksturnya keras. Tapi kalau udah lama di dalam mulut, ya pelan-pelan lumer juga sih.

Satu mirip dengan koya. Tapi kalau dari segi rasa sebenarnya aku lebih suka koya...Tekstur koya ga sekeras satu soalnya.

Stick Balado

Stick balado masuknya lebih ke makanan kiloan sih. Belinya juga di toko biasa. Ga bikin sendiri. Tapi sering hadir juga di atas meja bareng toples-toples kue lainnya. Rasanya yang pedas bikin siapa saja yang mencicip bakal ketagihan.

Dodol

Ini dodol garut biasa sih, yang warna-warni itu loh dan rasanya manis. Ada yang merah, hijau, juga kuning. Ada juga yang ketan susu. Biasanya beli di pasar, ga bikin sendiri.

Manisan Tape

Yang ini tape tapi sudah diolah dalam bentuk manisan. Ciri khasnya dibungkus dengan plastik khusus makanan, dengan bentuk meyerupai bintang. Warnanya cerah. Ada pink, kuning, juga hijau. Rasanya manis banget.

Kue Kacang

Kue kacang juga pesen sih di tempatnya bulik. Jarang bikin sendiri karena memang harus ada ovennya... 

Tapi jujur kue kacang di tempat Bumer dibanding yang udah toplesan rasanya jauh lebih enak tempatnya Bumer. Bentuknya gede-gede, seperti bunga dan love, dengan tekstur tuh renyah. Kalau yang toplesan jadi yang ada di toko-toko kan gampang amem ya misal toplesnya udah kebuka dikit. 

Kacang Atom

Kacang atom juga sering mejeng di meja tamu. Ditaruhnya di toples beling yang jadul dan gede-gede itu loh. Jadi keliatan klasik dan cantik. Kacang atom ini sering dimakan juga bareng nasi dan lauk opor, yah itung-itung buat pengganti kerupuk, biar ada klethikannya lah.

Unthuk Cacing

Namanya menyeramkan juga ya, tapi tenang ! Yang satu ini beneran nama makanan kok. Bahan dasarnya tepung, telur dan gula pasir yang dibikin gundukan menyerupai tanah. Jadi ya diistilahkan begitu. Rasanya sendiri manis...

Enthing-Enthing Gepuk

Enthing-enthing sebenarnya ada yang terbuat dari gula merah, ada juga yang terbuat dari gula pasir. Pelengkapnya dikasih kacang tanah. Rasanya manis banget, tapi bisa bikin ketagihan. Aku lebih seneng yang gula merah sih daripada yang gula pasir.

Rempeyek/ Peyek Kacang

Rempeyek kacang tempat Bumer memang bikin sendiri, tapi dibantuin sama budhe tetangga yang terkenal pintar memasak dan suka bantu-bantu. Rempeyek atau kalau di Jawa suka disebutnya peyek---dibikinnya bukan yang model bundar-bundar seperti yang ada di pasar. Tapi random alias ga beraturan sesuai dengan posisi saat menuangkan adonan tepung berasnya di atas minyak panas pada saat masih digoreng. Tapi biarpun random, rasanya tetap saja renyah loh. 

Sebenarnya rempeyek/ peyek ini ga cuma kacang tanah doang jenisnya, tapi ada juga yang versi udang rebon atau teri. Yang terakhir ini rasanya dominan asin.










Lemper Kethek

Kalau lemper biasa pakainya beras ketan, kalau lemper kethek dari sisa ampas kelapa. Warnanya juga gelap, tapi rasanya manis. Dibungkusnya sama dengan lemper biasa yaitu dengan daun pisang yang dililit tali pada bagian ujungnya. Biasanya dibikinin juga sama bulek sepaket dengan sagon dan juga kue kacang.

Nah begitulah kira-kira penganan khas yang ada di tempat Pak Su. Cukup bervariasi bukan? 

Kalau di tempat Sobat Beby Mbul yang baca artikel ini, penganan khas Lebarannya apa aja yach. 




41 komentar:

Agus Warteg mengatakan...

Kalo lebaran memang paling banyak kue nya karena akan banyak tamu, kalo aku sukanya tape ketan, kalo sagon disini sudah jarang yang buat, padahal waktu kecil itu makanan wajib saat lebaran..😂

sufyan Yaan mengatakan...

Wah ini adalah lebaran yang dipercepat. Tapi ketrampilan membuat penganan spt itu di Batam bisa berpeluang jadi bisnis yang menjanjikan.

Mbul Kecil mengatakan...

Bener ,as tape itu ibaratnya udah ciri khas lebaran kalo di tempatku, ga ada tape ga rame #e kok kayak ngiklan gw hahah

Sagon masih banyak dijual di toko kiloan maupun bikin sendiri kalo di sini mas

Mbul Kecil mengatakan...

Ceritanya curi start dulu nulis tema lebaran #waduh masih lama mbul haha

Ikrom Zain mengatakan...

aku kaget kukira aku masuk dimensi waktu udah puasa hehehe
tapi percayalah mbak kacang bawang itu yang paling laku
enak aja sih ngambil banyak dan enggak sadar makan sambil ngobrol
eh mbak klo di tempatku unthuk cacing sebutannya unthuk yuyu
tapi kok emang lebih mirip cacing ya daripada mirip yuyu kangkang

Mbul Kecil mengatakan...

Selamat ! Anda hampir saja terjebak di lorong waktunya doraemon mas ikrom wkakaka

Iya mas kacang bawang asli yang mlicetin dewe walau teksturnya keras kerasa lebih manteb tuh daripada beli jadi yang di pasar

Wah baru tahu loh sinonime unthuk cacing sama dengan unthuk yuyu kangkang ahaha, jadi inget cerita klenthing kuning

Untung rasanya enak ga semenyeramkan namanya

Satria Mwb mengatakan...

Pernah nyobain semua gw Nit...Cuma kue yang hijau kue apa tuh nit...Kok sepertinya Asing dimataku.😱😱

Mbul Kecil mengatakan...

Tape ketan itu sat, dari beras ketan dikasi ragi, biasanya pake daun pisang, ini diganti pake mika

t h y a mengatakan...

mon maap mak nit, lebaran masih lama kenapa ini syudah diposting? hahaha..

btw, ngeliat ketan ijo-ijo bikin daku kepingin tapi apalah daya sekarang perut udh gak bisa makan2an yg kayak begitu.

kalo aku, panganan lebaran favorit ya kue nastar sama kastengel. juara banget dah itu.

Agus Warteg mengatakan...

Tape ketan kang satria, rasanya itu enak banget, karena yang buat itu rongdo semua...😁

Agus Warteg mengatakan...

Mungkin zaman udah beda kali, dulu kalo mau lebaran kurang seminggu udah sibuk bikin kue, sekarang karena udah capek kerja di Jakarta jadi kalo pulang kampung beli kue yang udah jadi aja. Tapi rasanya beda sama bikinan sendiri.😃

Mbul Kecil mengatakan...

Bener banget kalau kaum perantauan rasanya waktu uda habis di kerjaan di kota seberang trus kemakan waktu mudik jadi jalan puntas beli kue jadi, yang seragam ama kue2nya tetangga wakak

Mbul Kecil mengatakan...

Kang satria masa blom pernah makan tape ketan sekalipun ?

Mbul Kecil mengatakan...

Haha, lagi pengen upload fotonya aja itu ti sebenernya, alasan yang sangat absurd haaha

Iya ti, kastangel itu adanya di rumahku, tapi pingin beli yang bahan2ne premium biar kejunya ga kaleng-kaleng

Agus Warteg mengatakan...

Ah dia mah gitu kak Nita. Mungkin sering makan tape ketan, tapi yang disuapi rongdo belum..😂

Mbul Kecil mengatakan...

Haha ha bukan gw yang bilang loh

Hanila PendarBintang mengatakan...

Lemper kethek nbaru denger aku, xixixixi.
tapi, karena rasanya manis aku ga penasaran, bukan penyuka makanan manis.
Kalau lebaran aku favorit itu rengginang, bahkan aku pernah minta dikirimin mentah rengginang tak minta beliin di tetangga gara2 pas lebaran ga puas, wakakakkakak
Soalnya anakku suka ngemil rengginang.

Tape ketan juga suka banget, tapi ketan hitam Mbak.
Kaya klethus klethus gitu....

Mbul Kecil mengatakan...

Semua yang serba ketan aku suka juga mb ^______^
Rengginang juga suka banget, aku suka yang warna pink tuh
Enak bisa buat gantiin kerupuk

Agus Warteg mengatakan...

Tapi kak Nita juga dukung kan..😁

Djangkaru Bumi mengatakan...

Aduh, lebaran masih lama kok membahas lebaran :D
Nanti kalau pulang main ke kebumen lah
Menu hidangan khas adalah kue satu dan kacang bawang

Khanif mengatakan...

waah udah ngebahas kue lebaran aja nih jadi pengen cepet-cepet bulan puasa terus lebaran, gw yang paling kangen itu ama khong guan, tapi di dalemnya isi rengginang :D

Mbul Kecil mengatakan...

Nunggu yang bersangkutan komen lagi #ceritanya biar artikel ini tampak rame en naik viewsnya hahahahhahaha

Mbul Kecil mengatakan...

Biasa mas djangkaru, biar keliatan sering update, maklum bentar lagi libur panjang, jadi stok postingan ada terus wkwkwk

Kacang bawang hampir semua ada ya

Mbul Kecil mengatakan...

Next ku mau bahas kue kalengnya yermasuk kong guan tapi bukan yang isinya rengginang wkwkwk

Hapudin mengatakan...

Jiah, lebaran masih lama Mbak Nita, hehe. Tape ketan bakal tambah maknyus kalau dimakannya sama es puter atau es krim.

Kebanyakan sama sih kue-kue yang biasa disediakan di meja pas lebaran. Paling kue sejuta rumah pas lebaran itu yaitu rempeyek kacang. Udah itu mah kemana kita masuk rumah, disitu bakal ketemu rempeyek.

sufyan Yaan mengatakan...

Bisnis dulu, lebaran kan bisa di jadidkan momen bagus itu. why not.

Agus Warteg mengatakan...

Dia kayaknya ngga bakal nongol disini, lagi nongkrong di warung kopi janda sebelah kak..^_^

Mbul Kecil mengatakan...

Ashiyaaaaaaaap

Mbul Kecil mengatakan...

Ngakaakkk

Mbul Kecil mengatakan...

Di tempatku malah tape ketan biasa disanding ama es dawet ireng din
Iya betul rempeyek juga dimana2 ada

Blogger Surabaya | Rey - reyneraea.com mengatakan...

Mbuuulll, dirimu itu rajin banget dan kreatif cari bahan tulisan, adaaaa aja hal-hal remeh tapi penting yang kadang nggak kepikir oleh orang lain hahaha.

Kalau di rumah mama saya, lebaran itu means kue bikinan.

Tetep ada tape ketan, tapi nggak diwarnain gitu, emang pakai ketan merah, nanti makannya ditaruh di cangkir trus dikasih sirup dan es batu, duuuhhhh ngilerrrr...

Jajanan pasar atau krupuk-krupukan nggak pernah ada.
Jadi nggak ada ceritanya tuh kita bertamu terus buka kaleng biskuit isinya rengginang hahaha.
Pasti isinya ya biskuit.
Tapi juga jarang mereka suguhin biskuit, selalu kukis buatan gitu, dari nastar dan teman-temannya.
Ada juga kacang-kacangan, kayak kayak telur, kacang sembunyi, kacang goreng, kacang manis.

Rempong emang orang sana itu.

Tapi sekarang, kaleng biskuit isi rengginang udah mulai ada, karena di sana banyak transmigrasi dari Jawa :D

Agus Warteg mengatakan...

Awas jangan lebar-lebar kak, ntar ada duit, eh lalat masuk.🙄

Hanila PendarBintang mengatakan...

Kalau pink rasa apa, Mbak?
Di tempatku ga ada.
Tapi, kalau aku hanya suka yg rasanya original. Karena yg ga original ada yang pakai terasi, bawang pas bikinnya ����

Mbul Kecil mengatakan...

E pindah channel saya uda tayang artikel terbaru di atas wkwkkw

Mbul Kecil mengatakan...

Kayaknya rasanya sama aka mb hanila, rasa bawang juga gegegegk, cuma dipakein pewarna pink aja ^_^

rizal hidayat mengatakan...

duh jadi pengen cepet-cepet lebaran lagi kan wkwkwkkww.....

Mbul Kecil mengatakan...

Haha tunggu sampe lebaran depan

Pipit Widya mengatakan...

Dasar Nita, lebaran juga belum, hahaha.
Aku suka banget makanan tradisional makanya pas baca ini sumpah pengeeennn kabeh. Btw ga baca ini aja ding. Postinganmu makanan melulu soalnya jadi pengen.

Dari itu semua, aku belum pernah makan lemper kethek. Namanya unik dan pas mbayangin dari ampas kelapa, kayaknya rasanya ada gurih2nya ya. Unik dan beda ama daerah lain.

Mbul Kecil mengatakan...

Wah makasi mb pit uda baca
Aku soale stok fotonya banyak banget, foto foto jaman dulu baru ditulis nya sekarang ahahha#males sih kamu mbul

Lemper kethek kayak apa ya, pokoknya ampas2 kelapa abu2 manis gitu mb pit, mirip ama bongko pisang tapi ini lebih rasa kelapa

Unknown mengatakan...

Wah Makasih mbak, aku terharu hikz. Blog kali ini bisa mengobati rasa rindu kampung halaman walau gak bisa mudik akibat pandemi. Jajanan yg ada di foto miriip banget sama yg ada di rumahku berikut toplesnya.hihi

Mbul Kecil mengatakan...

Hihi sama-sama, makasih ya udah singgah ke blog aku, mari kita pelukan onlain, yang sesama perantau nda isa mudik, aku juga nunda mudik...takganti ntar kalau pandemi uda berakhir hihihi...