Selasa, 31 Januari 2023

Suatu Sore dan Kepakan Sayap Indah diantara Pohon-Pohon Albasiah



Assalamualaikum wr wb...

Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik ya. Alhamdulilah sampai juga di penghujung postingan Berlibur di Desa (Part 2), dimana ini adalah tulisan terakhir 2 hari menjelang liburannya usai, karena pada Rabu siangnya kami udah harus balik ke kota. 




Nah, di sisa 2 hari itulah, kami harus nginap di rumah Mbah Kilen dulu, sebelum akhirnya ke rumah Mbah Wetan. Meski sebelum beneran cabs ke Kota, kami mampir  lagi ke rumah kilen untuk pamitan). 

Okey, mulai dari tempat Mbah Kilen dulu ya. Ceritanya abis dari Temanggung dan Magelang, lalu makan siang di Warung Makan Sate dan Gule Kambing Pak Misbah, Mranti, Purworejo, akhirnya kami sampai di rumah jam-jam 16.00 WIB. Duh ya....tujuan pertama abis copot-copot baju dan pake kaos santai, lalu nurunin barang-barang dan sebagainya, Mbul pun langsung ke taman anggreknya Ibuk. Hehehhe...Biasa ke sana ngadem. Lumayan sambil liatin ikan bethik dan juga kathing yang sliwar-sliwer di akuarium kecil milik Bapak. Tapi rupanya anggreknya masih sedikit yang kembang. Jadi belum kelihatan warna-warni. Anggrek depan sih yang udah kelihatan mekroknya. Kalau yang di samping cuma anggrek kecil-kecil yang udah kelihatan blooming. Tapi over all, tetep seger karena tanaman hias lainnya selalu hijau dan terawat.






Kucing-kucingnya Bapak juga masih pada stay di belakang. Soalnya tempatnya anget jadi enak buat golar-goler di situ. Ada Boy, Cimot, Klawu Belang-Belang, Sapi, Iyeng, Uning, dan lainnya. Banyak ya...Kalau lagi diempanin rame banget. Maemnya banyak dan rutin dicek kesehatan karena Mamiku adalah seorang mantri hewan hahahha....

Pernah ya, hari-hari sebelumnya, ada pasien ibu malam-malam ketok pintu. Tamunya adalah seorang Bapak-bapak. Ia membawa burung merpati, katanya merpatinya sakit jadinya harus konsultasi dulu ama Ibuku, baiknya digimanain. Terus abis ditretment, e dia cerita kalau udah hapal sama ibuku. Lha ibu jelas bingung, kan tamu tersebut baru datang sekali. 


Mbul di taman anggrek samping rumah dengan nuansa biru beiby

Akuariumnya bapak berisi iwak kathing, lunjar, dan juga bethik 🤭🤭


"Lha kulo kan bojone Ibune Thomas." Oh...ibuku langsung paham, sebab yang biasa ke sini itu Ibunya Thomas. Thomas itu kucing jawa yang dipelihara dengan baik oleh pasangan suami istri itu. Jadi mereka sebut diri mereka sendiri Bapak Ibunya Thomas. Bapak ibunya si kucing. 

Iya, jadi kucingnya itu namanya keren kan...yaitu Thomas. Makanya si Bapak yang bawa merpati ini 'ngeh 'ama rumah Bu Mantri Hewan karena ya Ibunya Thomas udah sering bawa Thomas ke sini, ngecekin kesehatannya kalau pas lagi diare atau sakit. Owalah....ya ya ya...aku dan si Mas yang mendengar percakapan absurd itu dari dalam rumah langsung ketawa. Lantaran terpukau mendengar nama kucingnya adalah Thomas. Sungguh nama yang keren sekali, hihihi.









Nah, tapi itu cerita tentang suatu malam awal menginap sebelum kami pergi ke Temanggung. Sedangkan di Selasa, 24 Januari 2023...lebih tepatnya sore-sore jelang magrib, tetiba aku dipanggil Ndoro Kakung ke depan. "Apa apa cih?" Mbul pun jalan ebat-ebot dengan aroma tubuh masih bau shampoo. Habis di rumah Prb itu anyes banget banyune. Jadinya aku rajin pakpung deh >_________<"

Nah, setelah dipanggil itu, ya ga ngapa-ngapain sih. Cuma ngadem aja. Duduk-duduk, sambil ngobrol santai, diriku pun diajak duduk samping beliau, sambil memeluk lutut. Soalnya adem. Angin sore berhembus seiring dengan bunyi indah di antara pohon-pohon kelapa, randu, dan juga albasiah di pekarangan depan yang udah pernah kuceritakan kemarin. 

"Kowak.....kowaaaak...kowaaak!" Begitulah bunyinya....

"PLETAK........PLETAK.....PLETAAAKKKK!!!" 

"Ada apa cih?" kuulangi pertanyaanku yang lantas dibarengi dengan jari telunjuk Ndoro kakung yang mengarah ke langit.






"Tuh liat, ga perlu ke sawah, pekarangan rumahe Dedek udah penuh kawanan blekok!"

"Ah, mosok sih...mana?"

"Noh, di atas. Neng nduwur klari kui loh Dek, diantara dahan pohon randu en albasiah. Kui kan manok kabeh..."

"Mana? Kagak keliatan Tamasssss." 

Ah, dasar Tiyem, matanya belo matjam bulung celepuk, tapi nda eroh pundi sing dimaksud hihihi.....

"Neng nduwur iku lho Dek!"

Owalaaaaa...! Beby Mbul baru nyadar. Kemana aja aku selama ini. Sedari bocah sampai segede iniw og baru nyadar banyak burung blekok dan kuntul sawah bertengger di pekarangan depan rumah. Di atas pohon-pohon tinggi. Pohon kelapa yang berapa ribu kaki dari atas permukaan tanah, di pohon albasiah, juga randu. Lha....pantas aja sedari kecil aku sering dengar sayup-sayup ada bunyi burung tapi egak sadar bunyinya ada di sebelah mana. Itu terjadi tiap sore, tapi baru engehnya sekarang hahahahhahahahah....

Serius pemandangannya kayak slow motion effectnya populasi burung yang ada di Nat Geo. Kalau diliat pake mata telanjang mang harus nyureng-nyureng. Cuma kawanan burung blekoknya itu nyata. Ada kuntul sawahnya juga. Atau burung dengan suku Ardeidae dan memiliki bahasa inggris Little Egret. Warna sayapnya putih, ada sedikit jambulnya. Dan itu jumlahnya banyaaaaaaaaaaak banget. Kayak abis migrasi. Rupanya sore hari digunakan mereka untuk pulang dan beristirahat dengan cara bertengger di antara pohon-pohon tinggi itu.

"Mbul pakai biru beiby hijab and biru ocean hijab"





"Lho lha iya ya...kok Embul baru nyadar ya."

"Siro ki nyadare opo toh Mbem? Wes nda perlu difoto. Cukup dinikmati aja, terus diingat-ingat pake memori."

Maklum, persawahan di desa Mbul masih luas. Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa emang bertani dan bercocok tanam. Baik padi maupun palawija. Makanya ga heran populasi burung sawahnya juga ada. Bahkan ga kusangka-sangka banyak juga jumlahnya. Contohnya, yang kulihat di pekarangan depan barusan, mungkin ada puluhan bahkan ratusan. Subhanalloh....

"O begitu ya? Nda perlu Mbul foto niw? Mbul uda siap-siap ambil kamera padahal?" Mbul pun siap menaikkan pantat menuju ke dalam.

"Ura usah. Didelok ae...abis kui dinikmati. Wkwkwkkw..."

"Padahal burunge bagus ya hihihi...kalau di kota mana ada pemandangan seperti ini."

"Nanti aku bikinke kandang Pterodactyle apa gimana Dek...." #canda...

"Hihihi...taman atas itu yak?"

"Yoi..."

Yup, karena sekarang kami masih on process mau bikin tempat refreshing satu lagi di rumah kami yang di kota, ya sekedar buat menyalurkan hobi berkebun, menanam sayur dan juga kembangan. Tamannya agak mungil karena memanfaatkan space atap teras yang tak seberapa. Yang penting bisa buat sekedar melepas lelah di luar aktivitas harian kayak biasanya sekaligus buat berolah raga. Nanti Beby Mbul akan rajin olah raga di situw, biar badan tetap sehat, kencang dan juga bonus montogh dan tektiw, ihiw. Makanya, kami tinggal sementara Pak Tukang seminggu, mudah-mudahan balik-balik udah menuju rapi. Tinggal finishing aja. Amin.... 

Okey, kembali ke topik kita kali ini yang sedang ngomongin tentang populasi bangsa aves di pekarangan depan dan tak kusadari sebelumnya. Tapi serius, berkat hal itu, hatiku jadi lumayan hangat, karena berarti kan unggas-unggas yang notabene udah langka ini masih ada di desaku. Eh di desa si Mas juga ada deng...

"Tapi egak gitu keliatan kalau ga sambil nyureng-nyureng aku..."

"Ora keton aneng..."

"Keton ding...burunge arep do bubug..."

"Pinter!"

"Kayak di Nat Geo yak...Hahhaha..."

"Ora perlu reng sawah meneh tow buat ndelok blekok, wkwkwkk?"

"He em! Neng arep omahe Embul juga kathah...hahhaha."

"Anak Pinter!"
#Beby Mbul pun dipuk-puk. Dielus rambutnya maksudnya hihi..















Abis itu tahu-tahu dari arah Mushola, terdengar lantunan puji-pujian karena sebentar lagi suara adzan akan dikumandangkan. Mbul pun disuruh masyuk, karena magrib-magrib ga ilok kalau masih jagongan di teras rumah. 

Sebenernya kalau di rumah Prb, semua hal itu bisa jadi menarik. Banyak hal-hal indah saat masih kecil yang begitu kulihat sekarang langsung terbayang dalam ingatan. Seperti saat lewat di buffet ruang tamu. Dimana kemarin aku mendapati foto diriku saat masih beiby dan baru belajar tengkurab. Dengan baju sailor dan gelang melingkar manis di pergelangan tanganku yang montok juga pipi tembem penuh bedak bayi, pose diantara diorama buah-buahan hahhahaha...itu adalah foto terdebest yang aku punya. Untungnya karena dilaminating maka ga sampai jamuran. Kalau foto bayiku yang satu lagi udah jamuran. 
























Nah, di samping nemu fotoku waktu masih beiby, aku juga terpaku dengan beberapa pajangan yang ada di dalam buffet itu. Gelas-gelas kado nikahan Bapak Ibu bertahun-tahun silam, piring set, cangkir, dan tempat sayur yang ada patternnya..... itu tetep rapi, ada pada tempatnya. Gelas ukuran tinggi sampai sedang yang dikeluarkan pada saat Lebaran saja sebagai amunisi ketika ada banyak tamu karena digunakan untuk menampung unjukan sirop orson dan juga marjan. Atau kalau lagi ada es cincau juga semuanya dikeluarkan. Ah, masa-masa Lebaran jaman kecilku langsung sekelebatan muncul dalam memori. 

Lalu cangkir dan piring set yang jadi kado nikahan Bapak Ibuku juga masih terpajang rapi tak pernah debuan. Karena ya rajin dilap...wkwkwkk...Cangkir yang saat kecil aku suka melihat ilustrasi yang ada di badan cangkirnya. Begitupula di badan piringnya yang kayak menggambarkan era-era revolusi industri cerita klasik Eropa. Ini sama vibenya dengan saat diriku melihat ilustrasi di kaleng Nissin, pacitan Lebaran. 

Ada pula kristik yang dibikin ibu saat umur belasan dan sampai kini masih utuh apik dipajang di pigura ruang tamu, gambarnya itu kembang mawar. Itu juga sangat memorable karena mengingatkanku akan kepengenan bisa belajar mengkristik meski kristikku jaman esempe agak kekanak-kanakan ya karena kristikku malah gambar anak kucing cemeng warna putih yang lagi duduk di atas sepatu high heel merah. Ga seelegan kristiknya ibuku yang nuansanya kembang mawar dan lebih rumit hahahha... Kalau punyaku gampang. Backgroundnya aja polos ijo royo-royo.

Lalu di samping kristik itu juga akan ada ukiran kayu, hasil oleh-olehnya Bapak saat retret ke Bali dari sekolah Beliau mengajar. Itu juga waktu kecil ada memori tersendiri karena beberapa kali aku sempat ketakutan karena ada uler kilan yang nongol di balik lubangnya, ga pake aba-aba, langsung satu-dua-tiga tugiiit tugiiit tugiit, sekilan dua kilan, Mbul pun langsung merinding, njumbul dan mlayuw entah kemana, wkwkwkkw. Itu semua karena aku tatut binatang uget-uget. Yah, hal-hal kecil yang membuatku gembira saat mengingatnya kembali. Memang setiap orang punya kisahnya masing-masing. Dan itulah yang membuat perjalanan hidup ini semakin bermakna.




















This is me, when i was a baby...Mbul waktu beiby hehehhe






Malam itu kemudian ditutup dengan Mbul masak bareng ibu yaitu mie goreng jawa tambah sosis ayam. Mienya enak karena agak nyemek dan banyak sayurannya. Juga karena porsiannya agak banyak, maka bisa dihangatkan sampai untuk sarapan pagi. Paling nanti lauknya ditambah tempe anget.

Keesokan harinya, usai sarapan (masih dengan) mie goreng jawa spesial dengan sosis ayam, kamipun foto-foto sebentar untuk take a moment. And then setelahnya pamit menuju rumah kilen. Yah, sambil tetep dipeseni, besok suruh mampir sini lagi karena ibu mau masak enak. Ayam goreng lengkuas bumbu kecombrang, balado terung pete, dan kue lompong khas Purworejo. Kue yang setiap pulang kampung selalu membuatku kangen......dalemnya ada tumbukan kacang manisnya. Hmmm...kue langka termasuknya. Dia dibungkus klaras atau daun kelapa ya. Rasanya enak deh. So memorable.






























kue lompong khas Purworejo

Kue lompong khas Purworejo dalemnya kacang manis


Lalu kami sempat mampir pasar Kutoarjo karena si Mas masih pengen beliin Mbul durian, padahal Mas sendiri yang masih ngidam durian hahahhaha, baru sesampai Dlg, Ibu minta diantarkan ke malam midodareninya anaknya Paklek. Nah pada jam itu, Mbul jaga rumah saja karena agendaku adalah mencuci. Soalnya antisipasi biar besok saat pulang ke kota ga ada baju bacah. Ya, walaupun mendung tipis-tipis, alhamdulilah ga sampai ujan. Anginnya aja yang kenceng. Tapi adem. Di sumur nyucinya masih pake tangan...nimba sambil mainan sabun. Lumayanlah sesiangan bisa dijemur dan baju insyaAlloh kering. 





Dzuhur, baru ibu kondur tempat paklek sambil bawa kenduri besekan plus bonus rambutan. Karena di sana pohonnya sedang berbuah lebat. Ada pula bawa snack jenang, hongkwe, dan juga lemper abon. Alhamdulilah, siang bisa makan enak...Karena sejatinya makan paling enak itu pada saat lapar, mau lauknya apapun akan terasa enak, hihihi. 

Sorenya baru mampir ke Prb lagi buat pamitan baru abis itu kembali ke kota sambil beli oleh-oleh lanthing dan emping di Toko Bu Alfiyah Soegiyo untuk dibagi-bagi ke tetangga, arek kantor, dan juga Pak Tukang.

Okey, sekian dulu dariku...

See you and dadaaa....



37 komentar:

  1. Asri dan adem banget liat rumah ne yoo....banyak banget kembang" cakeep..beda Ama rumah aku mbk .tanemane cuma seiprit😁..
    Btw..dulu ku semasa sekolah SMA juga punya dua ekor kucing yg satu namanya Peti dan satunya lagi Jimi Boy...😸gak kalah keren toh namanya😁tapi sayang ke dua"nya udah mati,karena usia,..itu kue yg warna hitam mirip kue Bugis ya..tapi isinya kacang merah..kalo kue Bugis isi untuk...ayam goreng serundeng ..emmm kesukaan aku mbk😋..akhirnya setelah liburan usai.. welcome back yaa ke rumah sendiri😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba...ini hasil berkebunnya ibu bapakku di desa

      (´✪ω✪`)♡ヾ(❀╹◡╹)ノ゙

      Kalau rumah Mbul yang di kota juga mungil mba yang penting buat ngiyub dari panas dan hujan udah alhamdulilah hahahahha...tapi aku juga pengen nandur kembangan ama sayuran dalam pot ugha deng 🌸🌺🍁🍂🌸🌸🌺 pengen bunga yang kemarin kuliat banyak ada di kutoarjo...namanya garlic vine atau stephanot ungu mba cantik banget kalau ga sedap malam yang wangie sekali hihi...trus melati Belanda, dan mawar hihihi...

      wah kucing mba heni jimmy boy, aku tadi hampir bacanya james bond wkkwkwkwk...cakep mba.. sama kayak si boy orenku, kalau potty dulu aku punya mba tapi uda tiada...potty itu kalau di rumahku tuh item kayak jaguar...nama panjangnya potter...mirip sama kucingnya dulur kami yang namanya bejo...dia juga item, keker, pathel mba matjam jaguar wkwkkwkw...buntutnya gede...aku suka sih..soalnya sehat

      mirip dikit mba hen...isiannya aja beda...ini pake kacang disangrai en ditumbuk kasih gula makanya manis. Memang khasnya kue basah di Purworejo ini...lompong...bentuknya kotak, terus dibungkus klaras daun pisang yang dah kering...termasuk kue langka ini mba...

      Hapus
  2. Wah.serem donk mbk kalo nanem bunga melati ato sedep malem...kalo malem Jumat nti bau"harum gitu wkwkwk..🤣canda diink..jadi inget filmnya bunda Suzana..yg demen maem bunga melati.hiiiiii....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo taneman di tempatku gak ada bunga"an..tapi taneman model ngegantung itu..daun"semua yg ijo"😁itupun baru sekitar tiga bulan nanem..mayanlah ada yg seger"walo masih imut"😸

      Hapus
    2. Iya mba heni, malahan rencananya besok sabtu kami mau hunting pot yang tanemannya ijo thok...kalau kembangan beli 1-2 aja sebagai pemanis. Nanti anggrek, mawar atau garlic vine, sisanya tanduran ijo dalam pot kecil-kecil ditaruh di dinding kawat besi mba hihihi

      ヾ(❀╹◡╹)ノ゙(´✪ω✪`)♡

      Hapus
  3. Masa Alloh mbak nit rumahe adem banget banyak tanamannya. Terus kucingnya juga banyak pula, ada yang mirip kucing Persia juga .

    BalasHapus
  4. ...all of your plants are a bright spot. Thanks for sharing them.

    BalasHapus
  5. Your kitties are so cute and the food looks yummy as always.
    Happy Thursday!

    BalasHapus
  6. Kitties are so adorable! And those flowers and plants are beautiful. Is that your garden? I want to LIVE there!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you Angie. This is my mom and dad's garden in our hometown Angie. They really love gardening as hobbies ヾ(❀╹◡╹)ノ゙

      Hapus
  7. Seru banget ikuti perjalanan Mbul dan paling suka dengan penampakan bagian depan rumahnya, adem banget dengan banyaknya tanaman, apalagi ada banyak kucingnya, fix itu mah rumah idaman banget Mbul

    BalasHapus
  8. Wah bahasakan ibu bapak Thomas. Untung si kucing jadi agaknya.
    Cantik orked dalam gambar.

    BalasHapus
  9. so nice kitty:) and lots of jummy food

    BalasHapus
  10. I like all those plants, they are nice to see and those kitties are adorable. The food looks very delicious. Have a great day.

    BalasHapus
  11. Tienes una hermosa casa Mbul amiga. Tus preparaciones se ven siempre deliciosas... y todos esos gatos son preciosos y entrañables. Me llama la atención entre tus bellas plantas una orquídea, la que es blanca con sus volados violáceos. Tengo una igual y como la tuya engalana mi jardín...

    Abrazo hasta allá miga, saluda a tu padre de mi parte y a cada gato por favor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Translate : You have a beautiful house Mbul friend. Your preparations always look delicious... and all those cats are precious and endearing. Among your beautiful plants, an orchid catches my attention, the one that is white with its purple ruffles. I have one just like yours and it adorns my garden...

      I hug you there, baby, say hello to your father for me and to each cat, please.

      Answer : Thanks a lot my friend Carlos 😊...Rumah masa kecilku yang masih sama seperti dulu, paling renov dikit di beberapa part...sampai akhirnya memanjang...Dulu saat masih kecil, rumah kami belum sepanjang sekarang. Masih sangat sederhana dengan dinding batu bata dan tegel aja lantainya hihi...tapi perlahan lahan akhirnya bisa direnovasi dan untuk taman samping, bapak ibu justru membuatnya saat aku uda tinggal di perantauan jadi begitu pulang aku surprise dengan adanya taman anggreknya ibuku ini...nanti aku juga ada rencana belajar menanam anggrek juga 😁

      hahahha...iya itu foto saat aku masih beiby...cuma tersisa tinggal 3 foto aja. 2 foto saat aku belajar tengkurab dan satu lagi pas lagie digendong ...yang lainnya ada di rumah simbah dan sisanya kebanjiran

      (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

      ᕦʕ •ᴥ•ʔᕤ

      Hapus
  12. cantiknya anak2 kucing Mbul....

    BalasHapus
  13. Boa Noite de Sábado. Obrigado pela visita e comentário. Aproveito para desejar um bom final de semana.

    BalasHapus
  14. “Ada Boy, Cimot, Klawu Belang-Belang, Sapi, Iyeng, Uning, dan lainnya”

    Awalnya saya bingung kucing sebanyak itu, ternyata ibunya seorang mantri hewan.

    Fotonya banyak banget ya, bener-bener dimanfaatkan secara maksimal moment liburannya.

    Sebagai orang yang tiap tahun pulang kampung dan punya kampung, saya dah gak heran dengan bunyi “pletek pletek” atau suasana kampung.

    Saya jadi bingung foto mana yang harus saya kasih komen heheheeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tapi yang lebih piawai ngempanin kucingnya Bapakku. Kalau ibuku bagian cek kesehatan atau steril kucing jantannya biar gemuk dan sehat...atau ngobatin kalau pas ada sakit gitu

      (๑ↀᆺↀ๑)ฅ(=චᆽච=ฅ)

      iya mumpung lagi ada keperluan jadi sekalian liburannya dipanjangin hehehe

      wah punya kampung halaman juga ya? Di pulau mana tuh? iya kami surprise banget karena depan rumah orang tua pas kok ternyata populasi burung kuntul sawah atau blekok, ada pula bangau itu masih banyak banget dan bertengger di dahan dahan pohon. Aku baru sadar pas udah sekarang...Padahal kecilku dulu ya sayip sayup sering dengar tapi ga ngeh mereka kalau malam bobok bertengger di pohon hahahhahahah

      Hapus
    2. Saya dari Pulau Sumatra, tepatnya Provinsi Lampung.

      Persis dikampungku, waktu saya kecil gak pernah saya nemuin biawak, abis ditinggal merantau baru deh banyak biawak. Sering makan ayam warga lagi, duh nyusahin banget dah pokoknya.

      Hapus
    3. Wah kayak Mbak Heni dunk, temen blogger dari Lampung hehehe...

      kalau biawak baru baru ini pernah lihat renang di sungai, aku baru tahu biawak makan ayam, kukira musang duank yang makan ayam hahhahah...🦝🦝🦝

      Hapus
    4. Biawak juga makan ayam, terutama ayam kecil, kalo musang lebih banyak lagi ditempat saya.

      Saya asal lampung tapi sekrang domisili di Jakarta Utara
      Hehehh

      Hapus
    5. Ow yah? Aku baru tau loh...kirain biawak makannya ikan soalnya sering muncul di sungai

      😊

      Hapus
    6. Aih ada blogger satu daerah 😁,di belakang rumahku sering ada biawak mbk..udah lumayan gede .semeter kira"...sering sembunyi di got..alhamdullilah ga kenapa"soalnya rumahku tinggi,jadi bisa liatin doank dari atas 😁

      Hapus
    7. Oiya jadi ingat post Mbak Heni yang sebelum nulis di blog mreneyo...yang judulnya Sudut Favorit, kan mba heni seneng ngadem di bawah tangga...berarti rumahnya lantai 2 ya mba hihihi...ga taunya di bawah rumah mba heni ada gotnya yang ada muncul biawak hehehe...aku kalau biawak malah keinget komodo..padahal beda ya cuma sama sama reptilnya 🤭

      Hapus
    8. Hooh mbk...kayak liat komodo emng karena udh lumayan gede .,mana perutnya juga gendut .si biawaknya sering berjemur di atas batu gede gitu...tak hus..hus..diem aja😁

      Hapus
  15. pisangnya menyenangkan, enak banget itu ahahhahhaa

    BalasHapus
  16. Kucing nya pada imut-imut kayak mbul.😁

    Namanya keren amat ya Thomas, kucing saja namanya bagus, tapi aku namanya pasaran.😑

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakkakakakkkk....bisa aja ni Mas...🤭

      iya tapi bener itu nama pasien kucing Ibuku Mas, meong jawa hihihi

      (๑ↀᆺↀ๑)ฅ(=චᆽච=ฅ)
      ฅ(^・ω・^ฅ)..

      Mbul belum pernah liat kucingnya sih Mas, pas ke situ bapaknya cuma mau meriksain merpatinya xixixixi 🕊

      aku denger dadi dalem rumah, karena suara bapaknya kenceng..lalu spontan bikin ku guyuw mas...

      Namanya mas agus juga bagus kok...biar pasaran...tapi kan artinya pasti bagus ortu ngasih nama...#pukpuk...eh tapie...namanya si mbul juga pasaran deng hahahahhahahha 😂

      Hapus
  17. Baca artikel ini jadi kangen kampung
    saya punya sawah luas, tapi jarang nengkok. gimana mau nengkok sawah, pulang aja kagak heheh
    di kampung saya sudah jarang sekali burung blekok atau burung kuntul. Yang ada tikus sawah
    Rumahnya asri ya
    saya tak punya kenangan dalam pernikahan, tak ada barang yang unik atau istimewa

    BalasHapus
  18. Mbah kilen, mbah wetan berharap ada mbah kidul dan mbah ngalor. Biar lengkap semua arah mata anginnya..hahahaha

    Di semarang masih ada blekok. Bahkan punya sarang di sebuah komplek militer dan itu dilindungi. Dulu pas alu kecil sering setiap sore sering lihat kawanan blekok terbang diatas kampung untuk mengarah ke laut, tambak atau daerah pesisir. Kemudian balik lagi pas menjelang mahgrib. Sekarang jarang lihat. Kalau ada sudah ga sebanyak dulu ketika aku masih kecil.

    Seperti jiasa, foto makanannya sangat menggoda. Terutama durennya..hahaha
    Kenduri masih pakai besek yaa? Kalau tempatku sudah pakai dus..hehehehe

    BalasHapus
  19. Kucingnya gemesin mbul. Nenangin banget ya rumah ortumu. Btw di sana masih pake besek ya? Enak itu ramah lingkungan, beseknya bisa dipakai lagi buat bumbu-bumbuan kayak bawang, cabe dll

    BalasHapus
  20. Baca yang nama kucing langsung relate banget Ama aku 😄 . Soalnya aku sendiri kasih nama ke anabul2 ku juga nama beneran nit , malah pake nama kluarga di ujung 🤣. Kali aja kan ada perubahan bisa masukin nama anabul ke KK 😁. Jadi nama yg paling bungsu pastelia Hartomo. Yg kakanya Mochinsky Hartomo 😄

    Aku membiasakan diriku ke mereka aja mami , Krn memang udah aku anggab anak sendiri.

    Duuuh ntah kapan trakhir aku bisa liat burung yg rame gitu 😍. Kayaknya duluuu pas msh di Aceh. Di JKT mustahil rasanya 🤣

    Nahh ibu2 kita dulu telaten banget yaaa bersihin segala macam pernak pernik itu. Mamaku juga bisa sampe ga berdebu. Aku makanya paking males numpuk barang Krn memang ga telaten bersihin. Yg ada jadi debu gelas2 hiasan atau apalagi itu di lemari

    Aku jadi kangen kerajinan kristik lagi. 1-1 nya kerajinan tangan yg aku bisa cuma kristik nit. Lainnya ga sabar 🤣

    BalasHapus
  21. Kak Amie peruntukkan masa merenung gambar-gambar yang Mbul kongsikan. Kebanyakkannya mengembalikan kenangan waktu kecil dahulu semasa hidup bersama keluarga di kampung. Walaupun sekadar gambar rambutan, nostalgia masa lampau terus menjelma dalam ingatan. Dan makanan-makanan yang sering Mbul sajikan, seperti ayam goreng dan kuih-kuih tradisional turut mengimbau masa lalu ketika berkunjung ke rumah arwah nyai (nenek).

    BalasHapus
  22. Adu mbak - mbak 😀😀 nama kucingnya 😀🤣 serius baca sampai di Tomas saya kira nama orang padahal nama kucing 🐱🐈🤣

    What's, foto masa kecilnya cakap 📸 mbak Nita, kenangan perjalanan seorang mbak Nita dari masa lalu ke masa depan, nice🏃

    Itulah fungsinya teknologi untuk menjaga kenangan dan merawat masa depan ✍️

    BalasHapus