Jumat, 26 Februari 2021

Kepungan




Assalamualaikum 
teman-teman blog kesayanganku...

Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik ya... Hari ini Nita akan menulis tentang kepungan atau yang biasa disebut dengan kenduri, kenduren, atau selametan. Di tempat kalian ada kepungan juga kan? Kepungan atau kenduri ini merupakan suatu bentuk kegiatan kumpul bersama untuk mendoakan shohibul hajat agar memperoleh suatu kelancaraan dalam menunaikan suatu acara atau dalam rangka untuk mendoakan orang yang sudah meninggal yang diakhiri dengan pembagian nasi berkat. Kebetulan kemarin Nita sempat abadikan menu kepungan tahlilannya Akung di desa Nita dan Tamas atau Pak Suami, jadi Nita pindah aja fotonya di blog ini supaya ada kenangannya. 



Senin, 22 Februari 2021

Kenangan Manis Lewat Jambu Semarang Bareng Suami




Assalamualaikum.....
apa kabar teman-teman semua....

Semoga sehat-sehat saja ya. Kali ini Mbul akan cerita saat kami baru balik dari Semarang buat nengok kerjaan Pak Suami yang ada di Kota Lumpia itu. Jadi pulangnya itu kami liwat area yang nanjak-nanjak. Pokoknya yang banyak kelokan tajam dan meliuk-liuk. Lalu ada surprisenya lagi  yaitu ternyata saat nyampe di satu tempat tampak kanan kiri jalan dihiasi sama pohon buah-buahan yang membuat diri ini terlena...




Rabu, 17 Februari 2021

Semangkuk Es Gempol Pleret di Semarang Siang yang Terik




Assalamualaikum wr wb... 

Matahari memanggang siang Kota Semarang dengan garangnya. Panggilan jiwa untuk nge-es pun langsung terbit begitu saja tanpa bisa ditunda-tunda lagi. Aku pun berinisiatif untuk membuat gim atas inisiatif sendiri yaitu : hunting kuliner khas Semarang sebelum beneran cabs dari Kota ini (((bikin gim atas inisiatif sendiri))) #tabok vantad Beby Mbul...Lalu Pak Su pun melirik ke arah Beby Mbul dan menabok vantadnya hihihi.



Senin, 15 Februari 2021

Review Sate Kambing & Thengkleng Rica-Rica Pak Manto, Semarang




Assalamualaikum wr wb... 

Hujan yang mengguyur Kota Semarang kala itu mengingatkanku pada 2 bait lagu 'Jangkrik Genggong'. "Semarang kaline banjir, jo sumelang ra dipikir." Benar-benar derasnya ga ketulungan walau untung aja ga sampai banjir waktu aku nyampe sana pada penghujung Desember 2020. Waktu itu memang belum dicanangkan PSBB se-Jawa Bali sehingga aku masih bisa mengunjungi orang tua yang belum aku dan Pak Su tengok sekian tahun lamanya. 




Sabtu, 13 Februari 2021

Review RM Sahabat Alam Bumiayu




Oleh : G Nita
Assalamualaikum......

Pada kesempatan kali ini Mbul akan cerita pengalaman transit mam waktu mudik dalam rangka slametannya Mbah Kung pada Mei 2021. Nah, saat balik ke kota lagi, pulangnya mampir dulu ke RM Sahabat Alam di Jl Lingkar Negaradaha, Bumiayu, Jawa Tengah. Posisinya di sebelah pom bensin. Dan kayaknya pas kami ke sana itu baru aja  buka deh soalnya masih baru banget. 


Senin, 08 Februari 2021

Ibu Susu = Ibu Kucing ^_^



Aku merasa bahwa di kampung udaranya jauh lebih kering dibandingkan dengan di kota. Kalau sudah berangin alamak bisa bergemeletukan itu gigi geligi. Aku jadi sering minum air dari termos yang sudah kudinginkan sebelumnya. Lalu aku seduh teh tubruk dengan gula pasir sebanyak 2 sendok makan (bukannya sendok teh) dan kubawa gelas bergagang yang menampungnya ke teras yang halamannya sekarang sudah dipenuhi dengan bunga-bunga anggrek. Ya, aku suka sekali duduk di sana. Bengang-bengong saja sambil mengunyah jajanan pasar atau kalau pagi kugunakan untuk aktivitas menyuapi Kakak dan Mas Montogh sembari berjemur. Pak Suamiku tercinta juga ikutan berjemur hihihi

Baca juga : Kucing (Siluman)?


Kamis, 04 Februari 2021

Review Rumah Makan Pepes Jambal Walahar Bapak H.Dirja (Seberang Bendungan Walahar), Karawang




Waktu kunjung di Bandung telah usai. 

Saatnya 'markipul' (mari kita pulang) : "...mari pulang......marilah pulang...marilah pulang....bersama-sama 
#nah loh lagu waktu aku masih PAUD dong
#Gelang si paku gelang, pada tauk gag ini lirik lagu apaan???...
#Hoapah???! Kalian waktu kecil cuma taunya lagu cinta-cintaan? ckckckkc....paraaaa...paraaaaahh..

Okey...skip..

Senin, 01 Februari 2021

Alun-Alun Bandung dan Gerobak-Gerobak yang Memanjakan Perut...




Oleh : Mbul Kecil 

Alun-Alun Bandung di suatu siang yang mendung, dengan awan kelabu yang menggantung, pernah aku duduk di bangku semennya yang panjang dengan perasaan lucu. Seperti mengingat-ingat sesuatu. Tapi entah apa itu. Mungkin karena suasananya yang pas, begitu. Pohon-pohon rasanya seperti menari di kanan kiriku. Daun-daunnya diayun-ayun sang bayu. Tidak ada agenda jalan-jalan yang terburu-buru. Karena memang inginnya di situ. Duduk-duduk menanti lohor berlalu, dengan kamera dalam saku. Juga berpuluh-puluh  gerobak jajanan khas yang melambai-lambai ingin dihampiri dan menjadi target bidikku. Tapi aku sadar, kapasitas lambungku tentu tak sebanyak itu, hehehe...